Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Pada tambang bawah tanah diawali dengan pembuatan tunnel melalui
penentuan titik-titik untuk pengeboran menggunakan alat bor yang spesifikasinya
disesuaikan dengan batuan yang akan dibor. Setelah itu lubang-lubang hasil dari
pengeboran dapat diisikan bahan peledak sehingga dapat menghancurkan batuan
dan membentuk tunnel. Setelah tunnel terbentuk agar memiliki umur yang panjang
maka dipasang penyangga baik dari bahan baja mapun kayu tergantung dari bentuk
tunnel dan keadaan batuan di lokasi. Pembuatan saluran ventilasi untuk para
pekerja agar dapat menghirup udara segar dari luar guna tidak cepat lelah dan sakit.
Ventilasi udara ini juga berfungsi untuk mengencerkan gas beracun juga untuk
mengontrol keadaan udara dalam tambang seperti kelembaban, suhu dan
kecepatan udara. Setelah semua persiapan dianggap aman maka dapat mulai
dilakukan kerja. Kemudian disepanjang tunnel perlu dipasang lori atau belt conveyor
untuk memudahkan pengangkutan batubara dari front kerja menuju tempat
penampungan di luar tunnel.
Hal yang tidak boleh dilakukan pada saat ditambang bawah tanah khususnya
tambang batubara salah satunya ialah seperti: dilarang membawa pemantik api jika
lalai akan terjadi ledakan dan kebakaran.
Untuk mengetahui kondisi tambang bawah tanah yang sebenarnya dilakukan
kunjungan ke PT.Bukit Asam guna melihat cara penambangan, pengangkutannya,
penyanggan serta ventilasinya. Untuk mengetahui kondisi tambang terbuka
dilakukan kunjungan ke PT Semen Padang sehingga diketahui cara peledakan
batuannya.

22
23

4.2 Saran
Pada saat kegiatan pembelajaran mine rescue alangkah baiknya di beri
kesempatan untuk simulasi seperti keadaan terjadinya kebakaran di tambang bawah
tanah. Kemudian untuk kegiatan kunjungan ke PT. Semen Padang lebih baik dibagi
menjadi beberapa kelompok agar lebih kondusif dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai