1. Kebutuhan oksigen
Menurut Andina & Yuni (2017), Kebutuhan oksigen diperlukan untuk proses kehidupan.
Oksigen sangat berperan dalam proses metabolisme tubuh. Masalah kebutuhan oksigen
merupakan masalah utama dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Hal ini telah terbukti
pada seseorang yang kekurangan oksigen akan mengalami hipoksia dan akan terjadi
kematian.
Kebutuhan oksigen dalam tubuh harus terpenuhi karena jika kebutuhan oksigen dalam tubuh
berkurang, maka akan terjadi kerusakan pada jaringan otak dan apabila hal itu berlangsung
lama akan menimbulkan kematian. System yang berperan dalam proses pemenuhan
kebutuhan adalah system pernapaan, persarafan, dan kardiovaskuler.
Pada manusia, proses pemenuhan kebutuhan oksigen dapat dilakukan dengan cara pemberian
oksigen melalui saluran pernapasan, memulihkan dan memperbaiki organ pernapasan agar
berpungsi secara normal serta membebaskan saluran pernapasan dari sumbatan yang
menghalangi masuknya oksigen.
Mengingat oksigen merupakan kebutuhan dasar manusia, maka dalam lingkup keperawatan,
perawat harus paham dengan manifestasi tingkat pemenuhan kebutuhan oksigen pada
kliennya, serta mampu mengatasi berbagai masalah yang terkait dengan pemenuhan
kebutuhan tersebut. Itulah sebabnya, perawat perlu memahami secara mendalam konsep
oksigenasi pada manusia.
Oksigenasi merupakan proses penambahan O2 ke dalam sistem (kimia atau fisiska). Oksigen
berupa gas tidak berwarna dan tidak berbau, yang mutlak dibutuhkn dalam proses
metabolism sel. Akibat oksigenasi terbentuklah karbon dioksida, energi, dan air. Walupun
begitu, akamn memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap aktivitas sel.
Menurut Tarwato & Wartonah (2015), Oksigen (O2) merupakan gas yang sangat vital dalam
kelangsungan hidup sel dan jaringan tubuh karena oksigen diperlikan untuk proses
metabolisme tubuh secara terus-menerus. Oksigen diperoleh dari atmosfer melalui proses
bernapas, pada atmosfer, gas selain oksigen juga terdapat karbon dioksida (CO), nitrogen
( N), dan unsure-unsur lain seperti argon dan helium.
2. Faktor-Faktor Mempengaruhi Kebutuhan Oksigenasi
a. Faktor fisiologis
1) Menurunnya kapasitas O2 seperti pada anemia.
2) Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada obstruksi saluaran
napas bagian atas.
3) Hipovolemia sehingga sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan transport
O2 terganggu.
4) Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi,demam,ibu hamil, luka.
5) Kondisi yang memengaruhi pergerakan dinding dada seperti pada kehamilan,
obesitas, musculoskeletal yang abnormal, serta penyakit kronis seperti TB paru.
b. Faktor perkembangan
1) Bayi prematur
2) Bayi dan toodler
3) Anak usia sekolah dan pertengahan
4) Dewasa tua
c. Faktor prilaku
1) Nutrisi
2) Latihan fisik
3) Merokok
4) Penyalahgunaan substansi kecemasan
d. Faktor lingkungan
1) Tempat kerja
2) Suhu lingkungan
3) Ketinggian tempat dari permukaan laut (Haswita & Reni, 2017).
c. Hipoksia
Hipoksia adalah oksigenasi jaringan yang tidak adekuat pada tingkat jaringan.
Kondisi ini terjadi akibat penghantaran oksigen atau tingkat penggunaan oksigen di
seluler. Hipoksia dapat di sebabkan oleh (1) penurunan kadar hemoglobin dan
penurunan kapasitas drah yang membawa oksigen,(2) penurunan konsentrasi oksigen
yang diinspirasi, (3) ketidakmampuan jaringan untuk mengambil oksigen dari darah,
seperti keracunan sinida,(4) penurunan difusi oksigen dari alveoli ke darah, seperti
pneumonia,(5) perfusi darah yang mengandung oksigen di jaringan yang buruk,
seperti syok.(6) kerusakan ventilasi, seperti fraktur iga multipel atau trauma dada.
7. Mekanisme pernafasan
Menurut Tarwanto & Wartonah (2015), Tekanan yang berperan dalam proses bernapas
adalah tekanan atmosfer, tekanan intrapulmonal, atau intraalveoli, dan tekanan
intrapleura,adanya peredan teknn yang terjadi mengakibatkan perubahan rongga toraks
menjadi lebih besar atau mengecil.
a) Tekanan atmosfer, yaitu tekanan udara luar, biasanya sekitar 760 mmHg, tekanan ini
di akibatkan oleh kandungan gas yang berada di atmosfer.
b) Tekanan intrapulmonal atau intralveoli, yaitu tekanan yang terjadi dalam alveoli paru-
paru. Ketika bernapas normal atau biasa terjadi perbedan tekanan dengan atmosfer.
Pada saat inspirasi, tkanan intrapulmonal 759 mmHg, lebih rendah 1 mmHg dari
atmosfer dan pada saat kspirasi tekanannya menjadi lebih tinggi + 1 mmHg menjadi
761 mmHg. Tekanan intrapulmonal akan meningkat ketika bernapas maksimum, pada
inspirasi perbedan tekanan dapat mencapai -30 mmHg dan kspirai + 100 mmHg.
c) Tekanan intrapleura, adalah tekanan yang terjadi pada rongga pleura yaitu ruang
antara pleura parientalis dan visralis. Besarnya tekanan ini kurang dari tekanan pada
alveoli atau atmosfer sekitar -4 mmHg atau sekitar 756 mmHg pada pernapasan biasa
dan dapat mencapai -18 mmHg pada inspirasi dalam atau kuat.
8. Sistem Kardiovaskuler
Menurut Tarwanto & Wartonah (2015), System kardiovaskuler juga berperan dalam proses
oksigenai ke jaringan tubuh, aitu berperan dalam proses transportasi oksigen. Oksigen
ditranspormasikan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Aliran darah yang adekuat hanya
dapat terjadi apabila fungsi jantung normal. Dengan demikian, kemampuan oksigenasi pada
jaringan sangat di tentukan oleh adekuatnya fungsi jantung. Fungsi jantung yang adekuat
dapat dilihat dari kemampuan jantung memompa drah dan perubahan tekanan darah.
a. Jantung sebagai pemompa
Jantung merupakan organ yaitu memopa darah melalui sirkulasi sistemik maupun
pulmonal. Kerja jantung di perlihatkan melalui curah jantung. Selama diastole atau
relaksasi, tekanan ventrikel lebih rendah dari atrium ke ventrikel mellui katup
atriventricular yang terbuka dan pada akhir diastole ventrikel, trium berkontrksi
mendorong darah masuk ke ventrikel.
b. Preload
Adalah keadaan di mana serat otot ventrikel kiri jantung memanjang atau meregang
sampai akhir diastole. Sesuai dengan hukum frank starling bahwa semakin besar
regangan otot jantung, maka semakin besar pula kekuatan kontaksinya dan semakin
besar pula curah jantungnya. Pada keadaan preload, terjadi pengisisan ventrikel
sehingga semain panjang otot ventrikel meregang, maka semakin besar pula volume
drah yang masuk dalam ventikelnya.
c. Afterload
Adalah tekanan yang di libatkan oleh pompa ventrkel kiri, untuk membuka katup
aorta selama sistoldan pada saat memompa darah. Fterload secara langsung di
pengaruhi oleh tekanan darah arteritinggi, maka jantung harus bekerja lebih keras
untuk memompa darah ke sirkulasi.
Andina dan Yuni, 2017. Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Profesional, Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Tarwoto, & Wartonah. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Haswita & Reni, 2017. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Tim
Saputra, Lyndon. 2013. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Binarupa Aksara