VAKSINASI COVID-19
Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan
Ditjen P2P – Kemenkes
PENGANTAR
SINERGIS
q Vaksin dapat mencegah beberapa penyakit menular berbahaya.
Contoh Penyakit-penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
yaitu campak, polio, hepatitis B, tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus,
influenza, kanker serviks yang disebabkan infeksi virus HPV, dsb.
q Ketika sebagian besar kelompok masyarakat rentan diberikan vaksinasi,
maka penyebaran patogen penyebab penyakit dapat dibatasi/dihentikan.
Ini yang disebut kekebalan kelompok atau herd immunity.
q Dengan kekebalan kelompok, kelompok masyarakat yang tidak dapat
divaksinasi (bukan merupakan sasaran) misalnya bayi baru lahir, lansia
dan mereka yang memiliki kontraindikasi dapat turut terlindungi.
Regulasi: BPOM
Pemilihan Vaksin COVID-19
Rekomendasi ITAGI (Indonesian Technical Advisory
Group on Immunization)/ Komite Penasihat Ahli
Imunisasi Nasional
1. Keamanan (Tidak ada efek samping berat)
2. Efikasi (Ideal: 70%, minimal: 50%)
3. Lama perlindungan panjang (Setidaknya 1 tahun)
4. Stabilitas penyimpanan (suhu 2-8⁰C)
5. Kemasan : Multi dose (optimalisasi kapasitas rantai
dingin vaksin)
6. Platform yang sama untuk memudahkan evaluasi
7. Ada persetujuan penggunaan dari BPOM –
mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA)
AMAN EFEKTIF HALAL
Sudah ada izin
penggunaan pada
masa darurat
(Emergency Use
Authorization) dari
BPOM
INSTRUKSI PRESIDEN UNTUK PROGRAM
VAKSINASI COVID-19
1 Vaksin Covid-19
diberikan secara gratis
dan masyarakat tidak
2 Seluruh jajaran kabinet,
kementerian, lembaga, dan
pemerintah daerah agar
memprioritaskan program
dikenakan biaya sama vaksinasi pada tahun anggaran
sekali. 2021
3 Memprioritaskan dan
merelokasi anggaran lain
terkait ketersediaan dan
4 Presiden menjadi
yang pertama
vaksinasi secara gratis. mendapat vaksin
Covid-19.
15
Sumber data: Control Tower KPC-PEN 22 Feb pk 16:10
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
INPUT:
SDM,
PERENCANAAN PELAKSANAAN MONEV OUTPUT:
vaksin dan Penerimaan
logistik, masy. tinggi,
cold chain seluruh
sasaran
divaksinasi,
• PENDATAAN SASARAN
• PENDATAAN DAN PENETAPAN FASYANKES
• REGISTRASI SASARAN • DISTRIBUSI DAN MANAJEMEN • PENCATATAN DAN PELAPORAN
• PERHITUNGAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA VAKSIN DAN LOGISTIK
• PEMANTAUAN PRA, SAAT DAN
• RENCANA DISTRIBUSI VAKSIN DAN LOGISTIK • STANDAR PELAYANAN
PASKA PELAKSANAAN
• PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN ADSOS, • KERJA SAMA
PELATIHAN, MONEV • PEMANTAUAN DAN
• MANAJEMEN LIMBAH
• PENDANAAN PENANGGULANGAN KIPI
• PENYUSUNAN RENCANA OPERASIONAL WILAYAH
SULIT
Dalam hal sasaran individu sesuai tahapan belum terdaftar oleh instansi/badan usaha/lembaga/organisasi maupun oleh
perangkat daerah, puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan pelaksana vaksinasi COVID-19, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota maupun Dinas Kesehatan Provinsi, maka dapat dilakukan pendataan melalui Aplikasi PCare Vaksinasi.
jumlah sasaran per sesi
Fasilitas Pelayanan KRITERIA pelayanan disesuaikan dengan
Kesehatan milik kapasitas masing-masing
fasilitas pelayanan kesehatan
Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah
Provinsi, Pemerintah 1. memiliki tenaga kesehatan pelaksana Dalam hal Fasilitas
daerah vaksinasi COVID-19; Pelayanan
Kabupaten/Kota atau 2. memiliki sarana rantai dingin sesuai Kesehatan tidak
milik dengan jenis Vaksin COVID-19 yang dapat memenuhi
masyarakat/swasta digunakan atau sesuai dengan ketentuan kebutuhan dalam
yang memenuhi peraturan perundang-undangan; dan memberikan
persyaratan: 3. memiliki izin operasional Fasilitas Vaksinasi bagi
1. Puskesmas, Pelayanan Kesehatan atau penetapan seluruh sasaran
puskesmas oleh Menteri sesuai dengan ketentuan dan/atau tidak
pembantu; peraturan perundang-undangan. memenuhi
2. Klinik;
persyaratan, Dinas
3. Rumah sakit;
Fasilitas pelayanan Kesehatan yang tidak Kesehatan
dan/atau
dapat memenuhi persyaratan poin 2 Kabupaten/Kota
4. Unit pelayanan
dapat menjadi tempat pelayanan dapat membuka pos
kesehatan di
vaksinasi COVID-19 namun dikoordinasi Vaksinasi COVID-19
Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP) oleh puskesmas setempat
Untuk percepatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19, pelayanan vaksinasi
dapat dilakukan dengan strategi sebagai berikut:
1. Berbasis fasilitas kesehatan untuk pelayanan publik
2. Kementerian/lembaga/badan usaha/institusi yang memiliki fasilitas
kesehatan di institusinya, maka vaksinasi dilayani di fasilitas kesehatan
masing-masing.
3. Vaksinasi massal terpusat di gedung-gedung
4. Vaksinasi mobile terpusat di tempat keramaian.
5. M o b i l i s a s i s a s a ra n d e n ga n d i ko o rd i n a s i o l e h fa sy a n ke s at a u
Kementerian/lembaga/badan usaha/institusi
Pos pelayanan vaksinasi massal dapat berupa pos layanan yang memanfaatkan area/tempat
di luar fasilitas pelayanan kesehatan atau berupa pelayanan kesehatan bergerak
Dalam rangka
percepatan Perlu disusun perencanaan kegiatan: menentukan jumlah hari pelaksanaan, jumlah target
pelaksanaan sasaran per hari, jumlah sasara per sesi dan jumlah sesi per hari, waktu pelayanan per sesi,
vaksinasi COVID-19, jumlah meja pelayanan per sesi, jumlah sasaran per meja per sesi jumlah tenaga per sesi
Kementerian
Kesehatan bekerja Pelaksanaan pelayanan vaksinasi di pos pelayanan vaksinasi harus menerapkan
sama dengan Dinas protokol kesehatan dan memenuhi standar pelayanan vaksinasi COVID-19
Kesehatan Provinsi
dan pihak lain yang Pos pelayanan vaksinasi massal merupakan bagian dari fasilitas pelayanan kesehatan yang
terkait dapat telah ditetapkan melalui SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai tempat
membuka pos pelayanan vaksinasi COVID-19, sehingga pencatatan dan pelaporannya menjadi bagian dari
pelayanan vaksinasi fasilitas pelayanan kesehatan tersebut
massal
Sebagai upaya antisipasi terjadinya KIPI serius, perlu disiapkan ambulans atau mobil
puskesmas keliling atau ruangan khusus (ICU mini) beserta kit anafilaktik yang memadai.
Minimal 1 orang dokter ahli disiapkan untuk memantau proses observasi dan melakukan
penanganan pertama terhadap KIPI
q Pemberian vaksinasi COVID-19 dilakukan oleh dokter, perawat atau bidan yang memiliki
kompetensi, dibuktikan dengan kepemilikan Surat Tanda Registrasi (STR)
Meja 1A (Pendaftaran)
• Sasaranmenunjukkan KTP (NIK) atau nomor tiket untuk verifikasi Meja 2 (Skrining)
• Verifikasi data dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare • Petugas kesehatan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik sederhana untuk melihat
• Bila data tidak ditemukan atau data tdk sesuai, lakukan registrasi atau perubahan data di kondisi kesehatan dan mengidentifikasi kondisi penyerta (komorbid)
Meja 1B (Meja Veriffikasi Data Sasaran) • Skrining dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare
• Sasaran yang ditunda pemberian vaksinnya dapat kembali sesuai rekomendasi petugas
Meja 1B
• Sasaran menunjukan KTP, Kartu Keluarga, surat keterangan bekerja dan/atau dokumen lainnya
• Petugas melakukan registrasi atau perubahan data sasaran menggunakan aplikasi Pcare Vaksinasi
• Sasaran dan petugas menandatangani formulir pernyataan.
• Jika data sudah sesuai dan masuk dalam aplikasi PCARE, sasaran kembali ke meja 1A.
Lansia ✔ ✔
Pendidik ✔ ✔ ✔
Pedagang Pasar ✔ ✔ ✔
Tokoh Agama ✔
Wakil Rakyat ✔ ✔
Pejabat Negara ✔ ✔
Pegawai Pemerintah ✔ ✔
Keamanan ✔ ✔
Transportasi Publik ✔ ✔ ✔
Atlet ✔
Pariwisata ✔ ✔ ✔
*Pelayan Publik Lainnya: Damkar, BPBD, BUMN, BUMD, BPJS, Kepala/Perangkat Desa **Vaksinasi massal bergerak untuk mendekatkan akses vaksinasi kepada masyarakat
Mekanisme Pendaftaran dan
Pelaksanaan Vaksinasi bagi Lansia
Mekanisme Pendaftaran Mekanisme Pelaksanaan
• Puskesmas
Mendaftar melalui tautan Berbasis faskes • RS
resmi Kementerian
Kesehatan • Instansi Kementerian/Lembaga
Vaksinasi Massal • Organisasi keagamaan
di tempat • Organisasi kemasyarakatan