Anda di halaman 1dari 13

MODUL EKONOMI

PAJAK “LATIHAN 1 & 2”

NAMA : Syabilla Himaningtyas Sudarpo


KELAS : XI IPS D
NO. ABSEN : 33
LATIHAN 1
(Perpajakan || Halaman 14-15)

1. Untuk meningkatkan produksi tekstil dalam negeri, pemerintah menaikkan tarif pajak
tekstil impor. Tindakan ini merupakan contoh penerapan fungsi ....
A. Lokasi
B. Regulasi
C. Anggaran
D. Stabilisasi
E. Redistribusi
Alasan :
Fungsi mengatur atau regulasi memaknai pajak merupakan alat untuk melaksanakan
atau mengatur kebijakan negara dalam ranah sosial dan ekonomi. Pajak bisa menjadi alat
untuk mengatur bidan sosial dan ekonomi. Contohnya untuk menghambat inflasi,
melindungi produk dalam negeri dengan adanya pajak pertambahan nilai, memancing
kegiatan ekspor, serta menarik investasi. Pemerintah juga dapat membuat kebijakan atau
regulasi dengan menaikkan tarif pajak impor untuk barang-barang yang sudah diproduksi
dalam negeri.

2. Wajib pajak yang tidak membayar pajak akan dikenakan sanksi tertentu. Sanksi bagi wajib
pajak yang tidak membayar pajak terdiri atas...
A. sanksi teguran, sanksi kenaikan, dan sanksi pidana
B. sanksi administrasi, sanksi perdata, dan sanksi kenaikan.
C. sanksi peringatan pertama, sanksi peringatan kedua, dan sanksi pidana
D. sanksi penambahan jenis pajak, sanksi denda, dan sanksi pidana
E. sanksi denda, sanksi bunga, dan sanksi pidana.
Alasan :
Sanksi tidak membayar pajak terbagi atas dua jenis yakni administrasi dan sanksi pidana
pajak. Untuk sanksi administrasi pajak meliputi 3 hal berikut ini:
✓ Sanksi Denda
Sanksi tidak membayar pajak bisa berupa denda yang umum terjadi. Misalnya
saja sanksi telat bayar pajak atau menyampaikan SPT. Sebagai contoh telat
menyampaikan SPT tahunan bagi wajib pajak badan bisa kena denda sebesar Rp.
1.000.000.
✓ Sanksi Bunga
Sanksi tidak membayar pajak bisa berupa sanksi bunga. Misalnya saja telat
membayar pajak reklame maupun SPT masa yang bisa dikenakan bunga sebesar 2
% per bulannya dari tanggal jatuh tempo.
✓ Sanksi Pidana
Sanksi pidana pajak adalah jenis sanksi yang dapat dikenakan pada wajib
pajak maupun pejabat. Sanksi tersebut dapat berupa denda pajak atau berakibat
pada hukuman badan seperti penjara atau kurungan.

3. Manfaat pajak sangat penting untuk menjalankan kegiatan suatu negara. Jika target
penerimaan ditetapkan 90% dan terealisasi 75% dampak yang akan ditimbulkan adalah....
A. utang pemerintah turun
B. angka kemiskinan menurun
C. tunjangan pegawai naik
D. anggaran untuk pembangunan infrastruktur meningkat
E. pembangunan daerah tertinggal terhambat
Alasan :
Pajak mempunyai peranan yang luar biaa, karena pajak merupakan sumber pendapatan
terbesar negara yang digunakan untuk pembangunan, jadi jika target pajak tidak terpenuhi,
maka dampak yang ditimbulkan adalah pembangunan juga ikut terhambat.

4. Apabila besarnya pengenaan pajak sebagai berikut:


Dasar pengenaan PKP Besarnya pajak
Rp50.00.000,00 Rp5.000.000,00
Rp75.000.000,00 Rp7.500.000,00
Rp100.000.000,00 Rp10.000.000,00

Maka tarif pajak tersebut bersifat....


A. progresif
B. degresif
C. proposional
D. tetap
E. konstan
Alasan :
Tarif pajak degresif adalah nilai persentasenya semakin kecil jika nilai objek yang dikenai
pajak semakin besar. Atau, persentase tarif pajak akan semakin rendah ketika dasar
pengenaan pajaknya semakin meningkat. Dengan begitu apabila persentasenya semakin
kecil, jumlah pajak terutang tidak ikut mengecil. Tarif pajak degresif-tetap adalah jenis
tarif degresif yang penurunan persentasenya tetap. Tarif pajak pada tabel tersebut 10%.
5. Pajak berbeda dengan pungutan resmi lainnya. Hal ini membedakan pajak dengan
restribusi adalah....
A. besarnya tarif yang ditarik pemerintah
B. balas jasa yang diberikan
C. sistem pemungutannya
D. lembaga pemungut
E. proses penarikannya
Alasan :
Berikut ini adalah perbedaan antara pajak dan pungutan resmi :
✓ Pajak dipungut berdasarkan undang-undang, sedangkan pungutan resmi
berdasarkan peraturan pemerintah
✓ Yang menjadi objek pemungutan pajak adalah semua orang yang memenuhi syarat
tertentu, sedangkan untuk pungutan resmi adalah khusus untuk orang yang
menggunakan fasilitas maupun jasa tertentu
✓ Pajak memiliki surat ketetapan, sedangkan pungutan resmi tidak memiliki surat
ketetapan
✓ Pajak tidak mendapat balas jasa langsung, sedangkan pungutan resmi mendapat
balas jasa langsung
✓ Perhitungan tarif pajak dilakukan oleh wajib pajak sedangkan pungutan resmi
dihitung pemerintah
✓ Jatuh tempo pembayaran pajak pada tahun fiskal sementara pungutan resmi
disesuaikan dengan pemakaian
✓ Pemungutan pajak sifatnya memaksa, pungutan resmi sifatnya sesuai kebijakan
pemerintah

6. Pemungutan pajak yang dilakukan negara harus sesuai dengan kemampuan dan
penghasilan wajib pajak, hal ini sesuai dengan asas....
A. Equality
B. Certanty
C. Convinience of payment
D. Effecienty
E. Activity
Alasan :
Berikut asas pemungutan pajak menurut Adam Smith
✓ Asas Equality, pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara harus sesuai dengan
kemampuan dan penghasilan wajib pajak. Negara tidak boleh bertindak
diskriminatif terhadap wajib pajak.
✓ Asas Certainty, semua pungutan pajak harus berdasarkan UU, sehingga bagi yang
melanggar akan dapat dikenai sanksi hukum.
✓ Asas Convinience of Payment, pajak harus dipungut pada saat yang tepat bagi wajib
pajak (saat yang paling baik), misalnya disaat wajib pajak baru menerima
penghasilannya atau disaat wajib pajak menerima hadiah.
✓ Asas Efficiency, biaya pemungutan pajak diusahakan sehemat mungkin, jangan
sampai terjadi biaya pemungutan pajak lebih besar dari hasil pemungutan pajak.

7. Dalam melakukan pemungutan pajak harus memperhatikan efektivitas dan efisiensi,


artinya mempertimbangkan agar biaya pemungutan pajak tidak melebihi hasil pemungutan
pajak. Hal ini merupakan prinsip ....
A. Kesamaan
B. daya manfaat
C. kepastian hukum
D. beban
E. kelayakan
Alasan :
Terdapat 4 prinsip pajak yang harus dijalankan dalam pelaksanaan pemungutan pajak
❖ Prinsip Keadilan (Equity), yaitu keadilan vertikal maupun keadilan horizontal
dalam pemungutan pajak harus dipenuhi. Prinsip keadilan intinya memperhatikan
pengenaan pajak secara umum serta sesuai dengan kemampuan Wajib Pajak atau
sebanding dengan tingkat penghasilannya.
❖ Prinsip Kepastian (Certainty), yaitu pemungutan pajak harus dilakukan dengan
tegas, jelas, dan terdapat kepastian dan jaminan hukum. Prinsip kepastian
memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak mengenai objek pengenaan pajak,
besaran pajak atau dasar pengenaan pajak, dan tata caranya.
❖ Prinsip Kecocokan/Kelayakan (Convience), pajak yang dipungut hendaknya tidak
memberatkan Wajib Pajak serta hendaknya sejalan dengan sistem self assessment.
Artinya, pemerintah mengutamakan serta memperhatikan layak atau tidaknya
seseorang dikenakan pajak, sehingga orang yang dikenai pajak akan senang hati
dan tulus memenuhi dan membayar kewajiban pajaknya.
❖ Prinsip Ekonomi (Economy), Pada saat menetapkan dan memungut pajak harus
mempertimbangkan biaya pemungutan pajak dan harus proporsional. Pemerintah
akan menerapkan sistem perpajakan yang efektif dan efisien, seperti biaya
pemungutan pajak yang rendah. Jangan sampai biaya pemungutan lebih tinggi dari
beban pajak yang dikenakan.
8. Berikut yang termasuk pajak daerah....
A. Pajak penghasilan
B. Pajak pertambahan nilai
C. Pajak penjualan barang mewah
D. Pajak reklame
E. Bea masuk
Alasan :
Jenis-Jenis Pajak Daerah Kabupaten/Kota
✓ Pajak Hotel.
✓ Pajak Restoran.
✓ Pajak Hiburan.
✓ Pajak Reklame.
✓ Pajak Penerangan Jalan.
✓ Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan.
✓ Pajak Parkir.
✓ Pajak Air Tanah.

9. Berikut ini jenis-jenis pajak:


1) Pajak penghasilan
2) Pajak reklame
3) Pajak kendaran bermotor
4) Pajak pertambahan nilai
5) Pajak bumi dan bangunan
Yang termasuk pajak langsung ...
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 2, dan 4
C. 1, 3, dan 5
D. 2, 3, dan 4
E. 2, 3, dan 5
Alasan :
Pajak yang termasuk dalam pajak langsung di antaranya adalah pajak:
✓ Pajak penghasilan (PPh) => pajak yang dikenakan kepada subyek pajak atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak. Kewajiban pajak
dalam pajak penghasilan (PPh) melekat pada wajib pajak atau subjek pajak
bersangkutan sehingga tidak dapat diwakilkan.
✓ Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) => adalah pajak yang dikenakan terhadap
bumi atau bangunan, sesuai dengan undang-undang. Pajak ini merupakan pajak
yang bersifat kebendaan. Besar kecilnya pajak terutang ditentukan oleh
keadaan/kondisi objek yaitu bumi/tanah dan/atau bangunan
✓ Pajak Kendaraan Bermotor => pajak yang dikenakan atas kepemilikan
kendaraan bermotor baik roda dua atau lebih. Wajib pajak kendaraan bermotor
adalah orang pribadi atau badan yang memiliki kendaraan bermotor.

10. Berikut ini jenis-jenis pajak:


1) Pajak hotel dan restoran
2) Pajak reklame
3) Pajak kendaran bermotor
4) Pajak pertambahan nilai
5) Pajak bumi dan bangunan
Pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah ...
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 2, dan 4
C. 1, 3, dan 3
D. 2, 3, dan 4
E. 2, 3, dan 5
Alasan :
1. Pajak Provinsi
 Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)
atau biasa dikenal dengan istilah Balik Nama, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
(PBBKB), dikenakan pada saat pembelian BBM, Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan
Air Bawah Tanah, Pajak Air Permukaan, dan Pajak Rokok
2. Pajak Kabupaten/Kota
 Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan,
Pajak Penerangan Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak
Sarang Burung Walet, Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan, dan Pajak
Perolehan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

LATIHAN 2
(Perpajakan || Halaman 14-15)

1. Pak Maulana menghitung dan menentukan sendiri besarnya pajak, kemuadian membayar
dan melaporkannya. Berarti dalam pemungutannya menggunakan sistem....
A. With holding
B. Official assessment
C. self assessment
D. with holding dan official assessment
E. self asssessment dan with holding
Alasan :
Sistem pemungutan pajak yang digunakan adalah sistem self assessment. Menurut sistem
perpajakan ini, besarnya pajak yang terutang ditetapkan oleh wajib pajak. Dalam hal ini,
kegiatan menghitung, memperhitungkan, menyetorkan dan melaporkan pajak yang
terutang dilakukan oleh wajib pajak. Peran institusi pemungut pajak hanyalah mengawasi
melalui serangkaian tindakan pengawasan maupun penegakan hukum (pemeriksaan dan
penyidikan pajak).

2. Nabila bekerja di sebuah kantor akuntan. Besarnya penghasilan Nabaila sudah dikenai
pajak penghasilan. Untuk mempermudah pembayaran pajak, nilai pajak penghasilan
dipotong gaji oleh bendahara. Berdasarkan ilustrasi tersebu, sistem pemungutan pajak yang
digunakan...
A. self assessment
B. with holding
C. Official assessment
D. self assessment
E. with profit holding
Alasan :
Sistem pemungutan pajak yang digunakan adalah sistem with holding. Withholding tax
adalah salah satu sistem pemotongan atau pemungutan pajak, di mana pemerintah
memberikan kepercayaan kepada wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban memotong
atau memungut pajak atas penghasilan yang dibayarkan kepada penerima penghasilan
sekaligus menyetorkannya ke kas negara.
3. Wajib pajak mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
dapat dilakukan dengan cara langsung ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau secara online
A. Datang ke Kantor Pelayan Pajak
B. Secara online
C. Lewat kantor pos
D. Datang ke kantor Pelayanan pajak atau bisa secara online
E. Datang ke Kantor Pelayanan pajak atau Bank yang ditunjuk
Alasan :
Setelah persyaratan terpenuhi, ajukan pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak untuk wajib
pajak pribadi. Caranya sangat mudah. Anda bisa memilih mengajukan langsung ke Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) atau melalui website secara online.

4. Perhatikan transaksi berikut!


1) Pembelian sepeda motor
2) Pembelian bibit jagung di toko pertanian
3) Pembelian telur di minimarket
4) Pembelian notebook di Korea
5) Pembelian beras di supermarket
Transaksi yang tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai adalah...
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 2, dan 4
C. 2, 3, dan 4
D. 2, 3, dan 5
E. 3, 4, dan 5
Alasan :
Tidak semua jenis usaha dikenakan Pajak Pertambahan Nilai, seperti barang hasil
pertambangan atau pengeboran, barang kebutuhan pokok, makanan dan minuman yang
disajikan di rumah makan atau restoran, uang, emas batangan, jasa pelayanan medis,
pelayanan sosial, jasa keuangan, asuransi, pendidikan, dan lainnya. Objek Pajak
Pertambahan Nilai terdiri dari:
✓ Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak (JKP) yang penyerahannya di
dalam daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha
✓ Impor BKP
✓ Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud yang berasal dari luar daerah pabean di dalam
daerah pabean
✓ Pemanfaatan JKP yang berasal dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean
✓ Ekspor BKP Berwujud atau Tidak Berwujud dan Ekspor JKP oleh Pengusaha Kena
Pajak (PKP).

5. Adam seorang manajer di perusahaan konstruksi. Penghasilannya Rp 15.000.000,00


sebulan. Adam sudah menikah dan mempunya dua anak. Istrinya tidak bekerja, berapa
pajak terutang Adam tiap tahun....
A. Rp 11.525.000,00
B. Rp11.875.000,00
C. Rp12.000.000,00
D. Rp12.500.000,00
E. Rp12.875.000,00
Alasan :
Penghasilan Adam = Rp15.000.000 sebulan, beliau sudah menikah dan mempunyai dua
anak, tetapi istrinva tidak bekeria,
Cara :
▪ Penghasilan netto 12 bulan = 12 x 15.000.000 = 180.000.000
▪ PTKP:
- Waiib pajak: 54.000.000
- Istri => 4.500.000
- Anak => 2 x 4.5000.000 = 9.000.000
-Total PTKP => 54.000.000 + 4.500.000 + 9.000.000 = 67.5000.000
▪ Penghasilan Kena Pajak: 180.000.000 - 67.500.000 = 112.500.000
▪ Pajak terutang per tabun:
- 5% x 50.000.000 = 2.500.000
- 15% x 62.500.000 = 9.375.000
- Total pajak terutang => 2.500.000 + 9.375.000 = 11.875.000
Jadi, pajak penghasilan terutang Adam tiap tahun sebesar Rp11.875.000,00.

6. Malik memperoleh penghasilan kena pajak Rp 50.000.000,00 dan dia memiliki NPWP.
Berdasarkan UU No 36 tahun 2008 tarif PPh adalah
Tarif Pajak
No. Lapisan Penghasilan Kena Pajak Ber NPWP Tidak ber NPWP
1. Sampai dengan Rp 50.000.000,00 5% 6%
2. Di atas Rp 50.000.000,00 sampai dengan 15% 18%
Rp 250.000.000,00
3.Di atas Rp 250.000.000,00 sampai dengan 25% 30%
Rp 500.000.000,00
4. Di atas Rp 500.000.000,00 30% 36%
Besarnya pajak terutang Pak Malik adalah....
A. Rp2.500.000,00
B. Rp3.0000.000,00
C. Rp 4.500.000,00
D. Rp5.000.000,00
E. Rp6.500.000,00
Alasan :
Penghasilan kena pajak = Rp 50.000.000,00
NPWP = 5%
Jumlah pajak terutang => 5% x Rp 50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
Maka, besarnya pajak terutang Pak Malik adalah Rp 2.500.000,00.

7. Pak Andi memiliki tanah seluas 450 m2 dengan harga Rp 200.000,00/m2 sedangkan luas
bangunan 200 m2 dengan harga jual Rp 400.000,00/ m2. Jika nilai jual objek pajak tidak
kena pajak Rp 10.000.000,00 dan tarif PBB 0,1%, pajak harus dibayar Pak Andi....
A. Rp72.000,00
B. Rp95.000,00
C. Rp122.000,00
D. Rp160.000,00
E. Rp170.000,00
Alasan :
- Nilai Jual Objek Pajak
• Tanah = 450 m2 x Rp. 200.000 = Rp. 90.000.000
• Bangunan = 200 m2 x Rp. 400.000 = Rp. 80.000.000
- NJOP = Rp. 90.000 + Rp. 80.000 = Rp. 170.000.000
- Nilai Jual Kena Pajak = NJOP - NJOPTKP
= Rp. 170.000.000 - Rp. 10.000.000
= Rp. 160.000.000
- PBB Terutang = 0,1% x Rp. 160.000.000 = Rp. 160.000
Jadi, pajak harus dibayar Pak Andi adalah Rp. 160.000.

8. Nia mengimpor laptop senilai Rp 18.000.000,00 Pajak Pertambahan Nilai 10%, maka PPN
yang dinayar Nia sebesar ....
A. Rp18.000.000
B. Rp 180.000,00
C. Rp800.000,00
D. Rp1.000.000,00
E. Rp1.800.000,00
Alasan :
Untuk menghitung PPN, kita harus menggunakan rumus yakni: tarif PPN x Dasar
Pengenaan Pajak (DPP)
10% x Rp 18.000.000,00 = Rp 1.800.000,00
Jadi, PPN yang dibayar Nia adalah sebesar Rp 1.800.000,00.

9. Berikut bukan merupakan objek bea materai ....


A. Akta notaris
B. Saham dengan nilai nominal di bawah Rp 10.000.000,00
C. Kuitansi pembayaran di bawah Rp 250.000,000
D. Wesel dengan nilai nominal dia tas Rp 10.000.000,00
E. Cek senilai di atas Rp 10.000.000,00
Alasan :
Dokumen yang dikenakan bea meterai adalah dokumen berbentuk :
✓ Surat perjanjian dan surat-surat lainnya yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan
sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau keadaan yang bersifat
perdata. Akta-akta notaris termasuk salinannya. Akta-akta yang dibuat oleh Pejabat
Pembuat Akta Tanah termasuk rangkap-rangkapnya.
✓ Surat yang memuat jumlah uang lebih dari Rp 1.000.000: 1) Yang menyebutkan
penerimaan uang 2) Yang menyatakan pembukuan uang atau penyimpanan uang
dalam rekening di bank 3) Yang berisi pemberitahuan saldo rekening di bank 4)
Yang berisi pengakuan bahwa hutang uang seluruhnya atau sebagiannya telah
dilunasi atau diperhitungkan.
✓ Surat berharga seperti wesel, promes, aksep, dan cek
✓ Efek dengan nama dan dalam bentuk apapun
✓ Dikenakan pula bea meterai sebesar Rp 1.000 atas dokumen yang akan digunakan
sebagai alat pembuktian di muka pengadilan, surat-surat biasa dan surat-surat
kerumahtanggaan.
✓ Terhadap dokumen yang mempunyai harga nominal lebih dari Rp 100.000 tetapi
tidak lebih dari Rp 1.000.000 dikenakan bea meterai dengan tarif Rp 500 dan
apabila harga nominalnya tidak lebih dari Rp 100.000 tidak terhutang bea meterai.
Maka, yang bukan merupakan objek bea materai adalah Kuitansi pembayaran
di bawah Rp 250.000,000.

10. Dokumen yang digunakan sebagai alat pembuktian di pengadilan, harus bermaterai
senilai....
A. Rp1.000,00
B. Rp2.000,00
C. Rp3.000,00
D. Rp5.000,00
E. Rp6.000,00
Alasan :
Meterai Rp 6.000 digunakan untuk dokumen yang nilainya lebih dari Rp 1.000.000 seperti
surat perjanjian, akta pembuatan tanah, akta notaris dan berbagai jenis dokumen lainnya,
seperti Surat Perjanjian dan surat-surat lainnya (surat kuasa, surat hibah, dan surat
pernyataan) yang dibuat untuk digunakan sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan,
kenyataan atau keadaan yang bersifat perdata serta dokumen yang akan digunakan sebagai
alat pembuktian di muka pengadilan

Anda mungkin juga menyukai