Anda di halaman 1dari 14

Dosen Pengampu: Dra. Titi Maemunaty, M.Si / Masyitha Ramadhani, M.

Pd

METODE PELATIHAN TUTOR


“Sistem Pelatihan”

Penyusun:

KELOMOK 8
Feni Fitria (1805111635)
Ghina Zalfa (1805113311)
Zulfia Ningsih (180511)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MASYARAKAT


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan nikmat serta hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah
Metoda Pelatihan Tutor dengan judul Sistem Pelatihan tepat pada waktunya.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak mendapat bantuan, kritik dan
saran yang baik dari dosen pembimbing. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Masyitha Ramadhani, M.Pd
Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk menunjang kesempurnaan skripsi hingga bermanfaat bagi semua pihak. Akhir
kata penulis ucapkan terima kasih.

Pekanbaru, Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i


DAFTAR ISI .............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................2
C. Tujuan ............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Pengertian Sistem...........................................................................................3
B. Pengertian Pelatihan ......................................................................................3
C. Pengertian Tutor.............................................................................................4
D. Siatem Pelatihan Tutor ..................................................................................5
BAB III PENUTUP.................................................................................................10
A. Kesimpulan ....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan luar sekolah sebenarnya bukanlah barang baru dalam khasanah
budaya dan peradaban manusia. Pendidikan luar sekolah telah hidup dan menyatu
didalam kehidupan setiap masyarakat jauh sebelum muncul dan memasyarakatnya
system persekolahan. Pendidikan luar sekolah mempunyai bentuk dan pelaksanaan
yang berbeda dengan system yang sudah ada di pendidikan persekolahan. PLS timbul
dari konsep pendidikan seumur hidup dimana kebutuhan akan pendidikan tidak hanya
pada pendidikan formal saja. PLS pelaksanaannya lebih ditekankan kepada
pemberian keahlian dan keterampilan dalam suatu bidang tertentu.
Berbagai kelemahan sistem persekolahan dimuntahkan, terutama pada aspek
prosedur yang dinilai kaku, mengeras, serba ketat dan formalitas. Pada intinya,
walaupun sistem persekolahan masih tetap dipandang penting, pijakan pemikiran
sudah mulai realistis yaitu tidak mengandalkan sistem persekolahan untuk melayani
aneka ragam kebutuhan pendidikan yang kian hari semakin mekar dan beragam.
Pembinaan dan pengembangan PLS dipandang relevan untuk bisa saling isi mengisi
atau topang menopang dengan sistem persekolahan, agar setiap insan bisa
menyesuaikan hidupnya sesuai dengan perkembangan zaman.
Pendidikan non formal memiliki satuan pendidikan yang terdiri atas lembaga
kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan
majlis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis (Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional). Diperkuat dalam permendikbud
RI nomor. 81 tahun 2013 tentang pendirian satuan pendidikan nonformal pasal 1 ayat
4 di jelaskan bahwa lembaga kursus dan pelatihan atau disebut LKP adalah satuan
pendidikan nonformal yang diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal
pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup dan sikap untuk mengembangkan diri,

1
mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah makalah ini adalah:
1. Apa itu sistem?
2. Apa itu pelatihan?
3. Apa itu tutor?
4. Bagaimana sistem pelatihan tutor?

C. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian sistem
2. Untuk mengetahui pengertian pelatihan
3. Untuk mengetahui pengertian tutor
4. Untuk mengetahui sistem pelatihan tutor

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem
Menurut Lani Sidartha sisten adalah kumpulan dari beberapa unsur dimana
unsur tersebut saling berkaitan bersama & beroperasi dalam mencapai suatu tujuan
yang sama. Sedangkan menurut Zulkifli A.M beliau menyebutkan sistem yakni
adalah himpunan suatu benda yang nyata maupun abstrak yang terdiri dari banyak
komponen yang saling ketergantungan, berhubungan dan saling mendukung, secara
keseluruhan menyatu dalam satu kesatuan dalam mencapai tujuan secara efektif dan
efesien. Dari dua pendapat para ahli diatas, bisa ditarik sebuah pengertian baru yakni
sistem merupakan himpunan suatu benda nyata/abstrak yang saling ketergantungan
serta bekerja secara sistematis untuk mencapai sebuah tujuan yang sama.
Syarat-syarat Sistem:
1) Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.
2) Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3) Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4) Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting
dari pada elemen sistem.
5) Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

B. Pengertian Pelatihan
Menurut Widodo (2015:82), pelatihan merupakan serangkaian aktivitas
individu dalam meningkatkan keahlian dan pengetahuan secara sistematis sehingga
mampu memiliki kinerja yang profesional di bidangnya. Pelatihan adalah proses
pembelajaran yang memungkinkan pegawai melaksanakan pekerjaan yang sekarang
sesuai dengan standar.

3
Menurut Rachmawati (2008:110), pelatihan merupakan wadah lingkungan
bagi karyawan, di mana mereka memperoleh atau mempelajari sikap, kemampuan,
keahlian, pengetahuan, dan perilaku spesifik yang berkaitan dengan pekerjaan.
Dari dua pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan pelatihan adalah sebuah
proses untuk meningkatkan kompetensi manusia dan dapat melatih kemampuan,
keterampilan, keahilan dan pengetahuan manusi guna melaksanakan pekerjaan secara
efektifvitas dan efisien untuk mencapai tujuan disuatu perusahaan.

C. Pengetian Tutor
Tutor adalah seseorang yang membantu atau membimbing pembelajaran yang
bersifat akademik kepada individu-individu untuk membantu kelancaran proses
belajar mandiri individu secara perorangan atau kelompok berkaitan dengan materi
ajar.
Kinerja tutor dalam kegiatan pembelajaran diamati untuk mengetahui sesuai
tidaknya kegiatan yang dilakukan tutor dengan rencana pembelajaran yang telah
disusunnya, permasalahan yang kontekstual, penggunaan alat media pembelajaran
yang tepat dan mudah. Disamping itu apakah tutor juga sudah memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk menunjukkan dan mengembangkan kemampuannya
melalui presentasi dan pembuatan simpulan. Pemberian motivasi dan penguatan
kepada peserta didik.apa juga bisa dilaksanakan dengan baik, dan lain sebagainya.
Tutor perlu merancang pembelajarannya secara sistematik sebelum memasuki
mata pelajaran. Perancangan pembelajaran yang dibuat oleh tutor perlu
menimbangkan terhadap objektif pelajaran, isi pengajaran, bahan-bahan pelajaran dan
pengurusan kemudahan.
Objektif pelajaran haruslah ditentukan semasa membuat perancangan
pembelajaran. Penentuan objektif pelajaran haruslah berdasarkan kepada sasaran
sukatan pelajaran, pengetahuan sedia ada peserta didik dan kebolehan mereka.
Objektif pelajaran biasanya disediakan berdasarkan prinsip bertingkah laku, yaitu

4
perubahan tingkah laku murid dapat dikesan secara eksplisit selepas aktivitas
pengajaran dan pembelajaran telah selesai dijalankan. Pemilihan isi pelajaran yang
telah dipilih untuk disampaikan hendaklah boleh membantu peserta didik mencapai
objektif pelajaran mereka.
Pemilhan strategi dan kaedah mengajar berkait rapat dengan pencapaian
objektif pelajaran. Strategi dan kaedah pengajaran yang sesuai membolehkan tutor
merancang isi pelajaran secara sistematik dan menarik, memastikan peserta didik
mencapai objetif pelajaran yang dikehendaki.
Aktivitas merancang pengajaran juga meliputi usaha memilih dan
menyediakan bahan-bahan pelajaran untuk digunakan oleh tutor atau peserta didik.
Dengan adanya bahan-bahan pengajaran ini, aktivitas pengajaran dan pembelajaran
akan menjadi menarik, lebih bermakna dan lebih berkesan. Kerja merancang
pengajaran pula meliputi pengurusan kemudahan. Kemudahan dalam bentuk yang
sesuai dengan strategi dan kaedah mengajar dalam sesuatu pelajaran.
Perlakuan mengajar dalam segala proses perancangan adalah penting dari segi
pencapaian objektif pelajaran yang ditentukan. Sekiranya perancangan tutor adalah
sesuai dan sistemaik, ia akan melicinkan proses dan aktivitas pengajaran dan
pembelajaran yang positif justrunya mencapai objektif pelajaran yang diharapkan.

D. Sistem Pelatihan Tutor


Sebagai mana yang telah di paparkan diatas mulai dari pengertian sistem,
pelatihan hingga pengertian tutor dapat ditarik sebuah pengertian bahwa sistem
pelatihan tutor adalah sebuah cara, metode, langkah-langkah yang dibuat oleh
seorang pelatih, pengajar/seseorang yang membantu dan membimbing individu untuk
membantu kelancaran proses pembelajaran individu atau kelompok, dengan strategi
pembelajaran yang dibuat oleh pelatih/tutor tersebut, untuk memperbaiki
keterampilan/kemampuan individu serta mencapai sebuah tujuan yang sama. Agar

5
sebuah sistem paltihan berhasil, ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat
sebuah pelatihan yakni:
1. Konsep Pelatihan
Secara umum pelatihan merupakan bagian dari pendidikan yang
menggambarkan proses dalam pengembangan organisasi maupun masyarakat.
Pendidikan dengan pelatihan merupakan suatu rangkaian yang tak dapat dipisahkan
dalam sistem pengembangan sumberdaya manusia, yang di dalamnya terjadi proses
perencanaan, penempatan, dan pengembangan tenaga manusia. Dalam proses
pengembangannya diupayakan agar sumberdaya manusia dapat diperdayakan secara
maksimal, sehingga apa yang menjadi tujuan dalam memenuhi kebutuhan hidup
manusia dapat terpenuhi. Antara pendidikan dengan pelatihan sulit untuk menarik
batasan yang tegas, karena baik pendidikan umum maupun pelatihan merupakan
suatu proses kegiatan pembelajaran yang mentransfer pengetahuan dan keterampilan
dari sumber kepada penerima. Walaupun demikian perbedaan keduanya akan terlihat
dari tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan tersebut.
2. Analisis Kebutuhan Pelatihan.
Semua pelatihan yang direncanakan harus dimulai dengan sebuah analisis
mengenai kebutuhan pelatihan keahlian serta kompetensi yang harus dikembangkan
serta kesenjangan dalam pengetahuan atau keahlian yang perlu diisi. Apa yang
dilakukan pelatih yang dihubungkan dengan kinerja secara spesifik memastikan
bahwa proses pengidentifikasian kebutuhan pelatihan ditanamkan ke dalam proses
manajemen kinerja. Hal ini berkaitan dengan mengevaluasi kinerja dalam
hubungannya dengan sasaran serta tuntutan atribut dan tingkat kompetensi dan atas
dasar analisis ini memutuskan kebutuhan pelatihan mana yang harus dikerjakan untuk
membawa peningkatan atau untuk mempersiapkan individu mengelola perubahan di
masa depan.
Kebutuhan pelatihan seharusnya sudah dapat dilihat pada saat evaluasi kinerja
pegawai, metode untuk memenuhinya sudah dimasukkan ke dalam kesepakatan
kinerja serta rencana pengembangan. Pelatihan itu sendiri dapat dalam bentuk

6
pelatihan individu ataupun kelompok. Penilaian ke atas dan oleh rekan sejawat dapat
dipergunakan untuk mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan. Kebutuhan pelatihan
tidak hanya mengatasi kekurangan namun juga menentukan apa yang perlu diketahui
dan kemampuan yang dibutuhkan seseorang untuk mengelola atau mengoperasikan
secara efektif sistem, peralatan, porsedur dan proses yang baru atau secara umum
mampu mengadaptasikan diri mereka sendiri pada tuntutan baru. Kebutuhan
pelatuhan kelompok atau kolektif dapat diidentifikasikan dengan menganalisa
kebutuhan umum yang timbul dari evaluasi tim atau individu.
3. Tutor Sebagai Perancang dan Karakteristik Tutor
Tutor Sebagai Perancang:
 Tutor harus dapat menggunakan lingkungan sekitar dalam pembelajaran.
 Tutor harus menggunakan respon dan pertanyaan siswa selama proses
pembelajaran untuk bahan memperjelas dan mengembangkan materi
pembelajaran.
 Tutor harus bisa mengatur penggunaan waktu yang tersedia dalam kegiatan
pembelajaran dengan lebih baik lagi agar sesuai dengan rencana sehingga bisa
efektif dan efisien.
 Tutor harus lebih banyak lagi untuk memberi motivasi, semangat dan
dorongan terutama kepada siswa yang memiliki kemampuan rendah, pemalu
atau penakut, pendiam dan rendah diri.
 Dalam pembuatan kesimpulan, tutor harus memberikan dan membiarkan
peserta didik belajar membuat kesimpulan sendiri. Peserta didik disuruh
menuliskan kesimpulan sendiri di papan tulis. Tutor hanya menegaskan dan
menyempurnakan.
 Tutor harus lebih banyak lagi memotivsi, merangsang peserta didik maupun
kelompok-kelompok belajar agar terjadi komunikasi siswa yang lebih aktif
lagi.

7
 Mennyusun Rencana Pembelajaran (RP). Pokok bahasan operasi hitung
campuran, materi pengukuran (menggunakan kesetaraan satuan dalam
pemecahan masalah)
 Menyusun lembar observasi untuk tutor danpeserta didik.

Karakteristik Tutor
Tutor harus menunjukkan sikap antusias dalam melaksanakan tugasnya.
Antusiasme bersifat menular dan menyebabkan peserta juga bersemangat dalam
mengikuti tutorial dan akan menimbulkan motivasi pada peserta. Karakteristik tutor
dibagi menjadi 2, yakni karakteristik pribadi tutor dan karakteristik tutor yang efektif.
Karakteristik Pribadi Tutor:
 Sabar
 Rendah hati
 Bersahabat
 Ramah, empati
 Sensitif dan responsive
 Fleksibel
 Tepat waktu
 Bertanggung jawab
 Kritis Selalu ingin belajar

Karakteristik Tutor yang Efektif, tutor harus memiliki:


 Pemahaman tentang tujuan program pembelajaran secara menyeluruh.
 Pemahaman tentang tujuan dan logistic setiap komponen program secara
spesifik yang berkaitan dengan tugasnya sebagai tutor.
 Pengetahuan tentang berbagai peran edukasional dan kemampuan
menggunakannya secara tepat.

8
 Pengetahuan tentang manfaat berbagai sumber belajar dan kegiatan
pendidikan.
 Pengetahuan tentang dasar metode evaluasi.
 Pengetahuan tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk mempromosikan
student-centerd learning, problem-solving, dan critical thinking kepada para
mahasiswa.
 Pengetahuan tentang rasional dan teknik self-directed learning.
 Pemahaman tentang mekanisme dinamika kelompok dan mekanisme peer
feedback.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem merupakan himpunan suatu benda nyata/abstrak yang saling
ketergantungan serta bekerja secara sistematis untuk mencapai sebuah tujuan yang
sama. Pelatihan adalah sebuah proses untuk meningkatkan kompetensi manusia dan
dapat melatih kemampuan, keterampilan, keahilan dan pengetahuan manusi guna
melaksanakan pekerjaan secara efektifvitas dan efisien untuk mencapai tujuan disuatu
perusahaan.
Sistem pelatihan tutor adalah sebuah cara, metode, langkah-langkah yang
dibuat oleh seorang pelatih, pengajar/seseorang yang membantu dan membimbing
individu untuk membantu kelancaran proses pembelajaran individu atau kelompok,
dengan strategi pembelajaran yang dibuat oleh pelatih/tutor tersebut, untuk
memperbaiki keterampilan/kemampuan individu serta mencapai sebuah tujuan yang
sama.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Syafaruddin. (200 ). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE


Decenzo, D.A.( 1999).
AditamaMoeheriono. 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta :
Ghalia Indonesia.
Sirnamora, Henry. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia: Yogyakarta: STIE
YKPN

11

Anda mungkin juga menyukai