Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN DAN KEPUASAN PELANGGAN


(Studi pada Monopoli Cafe and Resto Soekarno Hatta Malang)
Lily Harlina Putri
Srikandi Kumadji
Andriani Kusumawati
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail: lilyharlinapek@yahoo.com

ABSTRAK
This study aims to clarify: the influence of store atmosphere on purchase decision, the influence of store
atmosphere on customer satisfaction, the influence of purchase decision on customer satisfaction. The
results of path analysis showed that: store atmosphere has significant influence on purchase decision, store
atmosphere has influence but not significant on customer satisfaction, purchase decision has significant
influence on customer satisfaction. Based on results of the study, it was recommend that Monopoly Cafe and
Resto should maintaining the excellence of store atmosphere, since some customers decide to buy the
products depend on their interest in the store atmosphere. In addition, Monopoly Cafe and Resto should
continue to satisfy their customer in order to stimulate their future purchase intention.

Keywords: Store Atmosphere, Purchase Decision, Customer Satisfaction.

ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian,
pengaruh store atmosphere terhadap kepuasan pelanggan, pengaruh keputusan pembelian terhadap kepuasan
pelanggan. Hasil analisis jalur (path analysis) menunjukkan bahwa: variabel store atmosphere berpengaruh
signifikan terhadap variabel keputusan pembelian, variabel store atmosphere berpengaruh tidak signifikan
terhadap variabel kepuasan pelanggan, variabel keputusan pembelian berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan agar Monopoli Cafe and Resto tetap
menjaga keunggulan store atmosphere yang dimiliki, karena sebagian pelanggan memutuskan membeli
karena store atmosphere-nya, dan tetap menjadikan kepuasan pelanggan sebagai salah satu tujuan utama
Monopoli Cafe and Resto karena hal tersebut berdampak besar pada pembelian selanjutnya.

Kata kunci : Store Atmosphere, Keputusan Pembelian, Kepuasan Pelanggan

PENDAHULUAN banyak produsen cafe and resto yang terlibat


Kondisi persaingan dalam dunia bisnis dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan
menuntut setiap pengusaha untuk mampu bersaing konsumen. Hal tersebut membuat pengusaha cafe
dan bertahan melawan pesaing. Banyaknya and resto harus berupaya untuk memahami
perusahaan yang berlomba untuk mendapatkan kebutuhan, keinginan, dan permintaan pasar
konsumen menjadikan kondisi kompetisi antar sasaran. Pengusaha tersebut harus berupaya untuk
perusahaan berlangsung semakin ketat. Persaingan mendapatkan perhatian serta ketertarikan
yang sangat ketat menuntut para pengusaha untuk khalayak ramai (dalam hal ini calon konsumen),
dapat menentukan strategi yang tepat dalam karena mereka bersaing dengan perusahaan yang
berkompetisi, yaitu dalam melakukan pemenuhan memiliki produk serupa. Maka dari itu setiap
kebutuhan konsumen yang selalu bervariasi. pengusaha dengan jenis produk serupa harus
Ada berbagai macam bisnis yang bisa memikirkan cara untuk memenangkan pasar.
menjadi peluang usaha, salah satunya adalah Salah satu cara untuk memenangkan
bisnis cafe and resto. Saat ini sudah semakin persaingan adalah dengan membuat sesuatu yang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 2 Oktober 2014| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
berbeda. Store atmosphere bisa menjadi alternatif Store atmosphere merupakan kombinasi dari hal-
untuk membedakan cafe yang satu dengan yang hal yang bersifat emosional. Menurut Mowen dan
lainnya. Perbedaan diperlukan karena dari setiap Minor (2002:139) store atmosphere
bisnis pasti didapati produk yang serupa dengan mempengaruhi keadaan emosional pembelanja,
harga yang berkisar beda tipis bahkan sama. Store yang kemudian mendorong untuk meningkatkan
atmosphere bisa menjadi alasan lebih bagi atau mengurangi belanja. Dampak dari store
konsumen untuk tertarik dan memilih dimana ia atmosphere bisa menciptakan kesan yang
akan berkunjung dan membeli. Hal ini seperti membuat pembeli akan meningkatkan
yang dikemukakan oleh Levy dan Weitz pembeliannya atau hanya membeli secukupnya
(2001:556) “Customer purchasing behavior is dan kemungkinan tidak berniat kembali lagi untuk
also influenced by the store atmosphere“. Dalam membeli di tempat tersebut.
keputusan pembelian, konsumen tidak hanya Kesan yang diperoleh berdampak pada
memberi respon terhadap barang dan jasa yang kepuasan pelanggan.Produsen harus jeli dalam
ditawarkan, tetapi juga memberikan respon melihat peluang pasar serta keinginan dan
terhadap lingkungan pembelian yang kebutuhan pelanggan agar mampu memberikan
menyenangkan bagi konsumen. Hal ini membuat kepuasan pada pelanggan sehingga tidak beralih
konsumen tersebut memilih toko, rumah makan, pada kompetitor. Bagaimana pun alat pendukung
atau cafe yang disukai dan melakukan pembelian. dari konsep pemasaran adalah identifikasi dan
Membuat konsumen tertarik adalah salah kepuasan dari kebutuhan pelanggan. Pelanggan
satu tujuan awal dan selanjutnya pasti bertujuan yang puas akan terus melakukan pembelian pada
untuk mendorong hasrat konsumen untuk cafe and resto tersebut, demikian pula sebaliknya.
membeli. Store atmosphere yang ditawarkan Subyek dari penelitian ini adalah Monopoli
produsen, jika ditanggapi dengan positif oleh cafe and resto. Monopoli adalah salah satu cafe
konsumen akan memperoleh peluang besar bagi and resto di kota Malang yang memiliki konsep
tempat tersebut untuk dikunjungi. Menurut Levy sangat unik, dengan nama tempat mengambil dari
dan Weitz (2001:530) “Atmospherics refer to nama permainan anak-anak yaitu Monopoli Cafe
design of an environment through visual and Resto. Cafe and Resto ini menarik untuk
communications, lighting, colors, music, and scent diteliti karena memiliki konsep store atmosphere
that stimulate costumers perceptual and emotional yang menarik dengan mengusung konsep view
responses and ultimately affect their purchase indoor dan outdoor. Diantaranya konsep gerbong,
behavior” yang artinya “Suasana yang mengacu resto, taman, dan lesehan. Selain itu
pada desain dari lingkungan melalui komunikasi juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti
visual, pencahayaan, warna, musik, dan aroma VIP room, park, smoking area, tv cable dan
yang merangsang pelanggan secara perseptual dan nonton bareng, freehot spot, serta live music setiap
emosional serta pada akhirnya mempengaruhi hari mulai pukul 19.00 WIB sehingga menjadikan
perilaku pembelian mereka”. Dapat diasumsikan tempat ini selalu dipadati pengunjung pada setiap
bahwa penilaian atau tanggapan konsumen harinya. Selain suasananya unik, tempatnya juga
terhadap store atmosphere akan mempengaruhi strategis yakni berada di pusat kota tepatnya di
pembelian konsumen. Salah satu yang menjadi Jalan Soekarno Hatta.
pertimbangan dalam pengambilan keputusan Berdasarkan latar belakang yang telah
pembelian adalah store atmosphere yang menarik. dijabarkan tersebut maka rumusan masalah dalam
Store atmosphere tidak hanya berpengaruh penelitian ini adalah apakah store atmosphere
terhadap keputusan pembelian, tetapi juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian,
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Ryu apakah store atmosphere berpengaruh terhadap
dan Han (2010) dalam Heung dan Gu (2012) kepuasan pelanggan, apakah keputusan pembelian
menyatakan bahwa “Although all determinants of berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
customer satisfaction deserve attention in Tujuan penilitian ini adalah untuk menjelaskan
research and practice, atmospherics may, to a pengaruh store atmosphere terhadap keputusan
large extent, determine the overall degree of such pembelian, untuk menjelaskan pengaruh store
satisfaction in the restaurant industry”. Meskipun atmosphere terhadap kepuasan pelanggan, untuk
semua faktor penentu kepuasan pelanggan perlu menjelaskan pengaruh keputusan pembelian
diperhatikan dalam penelitian dan praktek, untuk terhadap kepuasan pelanggan.
sebagian besar mungkin suasana menentukan
tingkat keseluruhan kepuasan di industri restoran.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 2 Oktober 2014| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
KAJIAN PUSTAKA mempengaruhi emosi pengunjung untuk
Store Atmosphere melakukan pembelian. Menurut penjelasan
Menurut Berman and Evan (1992:462) tersebut maka dapat disimpulkan bahwa musik
atmosphere refers to the store’s physical adalah bagian penting untuk melengkapi
characteristics that are used to develop an image kenyamanan pengunjung.
and to draw customers, yang berarti suasana cafe 3) Bau
merupakan karakteristik fisik yang digunakan Banyak keputusan pembelian yang
untuk membangun kesan dan untuk menarik didasarkan pada emosi, dan bau memiliki
pelanggan. Menurut Cox R and Brittain P dampak besar pada emosi konsumen. Bau lebih
(204:184), atmosphere this is major component of dari indera lainnya sebagai penentu perasaan
store image and can be defined as the dominant gembira, kelaparan, enggan untuk
sensory effect created by the store design, mengkonsumsi, dan nostalgia.
physical characteristics and merchandising 4) Tekstur
activities. Suasana merupakan komponen penting Tekstur adalah unsur rupa yang
dari sebuah toko atau cafe dan bisa memberikan menunjukkan rasa permukaan bahan, yang
efek sensorik dominan yang diciptakan dari sengaja dibuat dan dihadirkan dalam susunan
sebuah desain toko atau cafe, maka suatu cafe untuk mencapai bentuk rupa, sebagai usaha
harus membentuk suasana terencana yang sesuai untuk memberikan rasa tertentu pada
dengan pasar sasarannya dan dapat menarik permukaan bidang, pada perwajahan bentuk,
konsumen untuk membeli ditoko tersebut. pada karya seni rupa secara nyata atau semu.
Menurut Levy and Weitz (2001:576) Dengan pengolahan tekstur atau bahan yang
atmospherics refers to design of an environment baik, maka tata ruang luarnya akan
via visual communication, lighting, colours, menghasilkan kesan dan kualitas ruang yang
music, and scent to stimulate customers lebih menarik dan mampu mempengaruhi
perceptual and emotional responses and pengunjung berkunjung dan melakukan
ultimately to affect their purchase behavior, yang pembelian.
berarti suasana cafe melalui visual, penataan, 5) Desain Bangunan
cahaya, musik dan aroma yang dapat menciptakan Desain selalu dikaitkan dengan seni atau
lingkungan pembelian yang nyaman sehingga keindahan, dimana eksterior adalah cermin
dapat mempengaruhi persepsi dan emosi awal dari pengunjung ataupun penyewa dalam
konsumen untuk melakukan pembelian. beraktivitas di sebuah pusat perbelanjaan.
Elemen-elemen atmosphere dapat Desain memiliki peran yang sangat penting
dioperasionalkan pada cafe sebagai obyek dalam untuk menimbulkan kesan nyaman, baik untuk
penelitian ini. Mowen dan Minor (2002:140) penyewa atau pengunjung dalam beraktivitas.
menyebutkan elemen atmosphere terdiri dari:
1) Layout Keputusan Pembelian
Layout (tata letak) merupakan pengaturan Keputusan pembelian merupakan seleksi
secara fisik dan penempatan barang dagangan, terhadap dua pilihan alternatif atau lebih
perlengkapan tetap. Bertujuan untuk (Schifman dan Kanuk, 2008:289). Bagi
memberikan gerak pada konsumen, konsumen, proses keputusan pembelian
memperlihatkan barang dagangan atau jasa, merupakan kegiatan penting karena didalam
yang mampu menarik dan memaksimalkan proses tersebut memuat berbagai langkah yang
penjualan. Sebuah layout dapat bekerja dan terjadi secara berurutan sebelum konsumen
mencapai tujuan yang dimaksud apabila pesan- mengambil keputusan. Bila konsumen
pesan yang akan disampaikan dapat dipahami memutuskan untuk membeli, konsumen akan
oleh pengunjung. menjumpai serangkaian keputusan yang harus
2) Suara diambil menyangkut jenis produk, merek, penjual,
Suara merupakan keseluruhan musik yang kualitas, waktu pembelian dan cara
dihadirkan, kehadiran musik bagi usaha cafe pembayarannya (Dharmmesta dan Handoko,
sangat penting karena dapat memberikan 2011:110). Maka setiap perusahaan dapat
peningkatan kualitas pelayanan dalam mengusahakan untuk menyederhanakan
menyajikan pengalaman belanja atau pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh
menikmati produk yang menyenangkan bagi para konsumen.
para pengunjung sehingga mampu

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 2 Oktober 2014| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Kepuasan Pelanggan Hipotesis
Perusahaan harus mampu memahami H1 : Store Atmosphere (X) berpengaruh
harapan pelanggan untuk menentukan cara yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian
tepat dalam penyampaian layanan. Menurut Park (Y1).
dalam Hasan (2009:57) kepuasan pelanggan H2 : Store Atmosphere (X) berpengaruh
merupakan suatu perasaan sebagai respon signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan
terhadap produk barang atau jasa yang telah (Y2).
dikonsumsi. Dari barang atau jasa yang telah H3 : Keputusan Pembelian (Y1) berpengaruh
dikonsumsi, akan timbul perasaan senang, puas, signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan
atau kecewa. Hal tersebut akan menjadi hasil yang (Y2).
menentukan kepuasaan atau ketidak puasan dari
suatu produk. METODE
Jenis penelitian yang digunakan pada
Hubungan Store Atmosphere terhadap penelitian ini adalah explanatory research
Keputusan Pembelian dan Kepuasan (penelitian penjelasan) yang digunakan untuk
Pelanggan menguji suatu teori atau hipotesis, guna
Levy and Weitz (2001:491) menyatakan memperkuat atau bahkan menolak teori atau
bahwa store atmosphere bertujuan untuk menarik hipotesis hasil penelitian yang sudah ada. Jumlah
perhatian konsumen untuk berkunjung, sampel dalam penelitian ini sejumlah 112 orang
memudahkan mereka untuk mencari barang yang pengunjung Monopoli Cafe and Resto.
dibutuhkan, mempertahankan mereka untuk Teknik analisis yang digunakan adalah :
berlama-lama berada di dalam cafe, memotivasi 1. Analisis Deskriptif
mereka untuk membuat perencanaan secara Analisis ini digunakan untuk mendiskripsikan
mendadak, mempengaruhi mereka untuk identitas, responden yang terdiri dari jenis
melakukan pembelian, dan memberikan kepuasan kelamin, umur, pendidikan terakhir,
dalam berbelanja. Levy and Weitz (2001;556) pekerjaan, penghasilan, alasan memilih
juga mengemukakan bahwa “customer Monopoli cafe and resto, menu yang menjadi
purchasing behavior is also influenced by the favorit, berapa kali berkunjung serta items
store atmosphere” yang artinya perilaku yang didistribusikan dari masing-masing
pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh variabel. Setelah data terkumpul, maka
suasana. Dengan suasana yang menarik dan unik selanjutnya adalah pengelolahan data,
akan memancing keingingan berkunjung dari kemudian mendistribusikan kedalam tabel
seorang konsumen untuk melakukan pembelian. lalu membahas data yang diolah tersebut
Store atmosphere yang nyaman akan secara deskriptif.
menimbulkan kepuasan pada pelanggan sehingga 2. Analisis Jalur (Path Analysis)
bisa membuat pelanggan betah berlama-lama Analisis jalur atau Path Analysis adalah suatu
dalam cafe. Dari kepuasan tersebut akan menarik teknik untuk menganalisis hubungan sebab
minat konsumen untuk datang kembali dan akibat yang terjadi pada regresi berganda jika
melakukan pembelian ulang. Jika pelanggan variabel bebasnya mempengaruhi variabel
sudah membeli dan harapannya terpenuhi maka tergantung tidak hanya secara langsung tetapi
akan tercipta kepuasan konsumen, seperti yang juga secara tidak langsung (Robert D.
dipaparkan oleh Kotler dan Andreasen (1995:50), Retherford 1993 dalam Sarwono, 2007:1).
kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan Persamaan Struktural:
seseorang setelah membandingkan kinerja produk a. Y1 = PY1X + e1
yang ia rasakan dengan harapannya. Pelayanan b. Y2 = PY2Y1 + PY2X + e2
yang optimal melalui suasana cafe yang nyaman
akan memberikan kepuasan kepada konsumen. HASIL DAN PEMBAHASAN
Jika konsumen merasa puas kemungkinan besar Koefisien Jalur Store Atmosphere terhadap
akan kembali membeli dan dari hal tersebut Keputusan Pembelian dan Kepuasan
terciptalah kepuasan pelanggan yang membeli Pelanggan
lebih dari satu kali. Pengaruh store atmosphere terhadap
keputusan pembelian dapat dilihat pada koefisien
beta sebesar 0,659 dengan t-hitung sebesar 9,189
dan probabilitas sebesar 0,000 (p<0,05) maka

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 2 Oktober 2014| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
keputusannya adalah H0 ditolak. Dengan panah dari masing-masing variabel. Gambar 3
demikian, hipotesis yang menyatakan store tersebut juga menunjukkan bahwa pengaruh
atmosphere berpengaruh signifikan terhadap langsung dari masing-masing jalur yang dilewati
keputusan pembelian diterima. ketiga variabel dalam penelitian ini tidak
semuanya menunjukkan signifikan. Pengaruh jalur
Tabel 1 Hasil Koefisien Jalur variabel store atmosphere terhadap keputusan
Variabel Variabel
Beta t-hitung p-value Pengaruh
pembelian menunjukkan signifikan, pengaruh
Eksogen Endogen
jalur variabel keputusan pembelian terhadap
Store Keputusan
Atmosphere Pembelian 0,659 9,189 0,000 Signifikan kepuasan pelanggan juga menunjukkan signifikan.
Store Kepuasan
Namun pengaruh jalur store atmosphere terhadap
Tidak
Atmosphere Pelanggan 0,036 0,491 0,624
Signifikan
kepuasan pelanggan menunjukkan tidak
Keputusan Kepuasan
signifikan.
Pembelian pelanggan 0,789 10,662 0,000 Signifikan Diagram hasil analisis jalur pada Gambar
n = 112
3 mempunyai persamaan sebagai berikut :
Sub Struktur I : Y1 = 0,659 X
Sumber: Data diolah.
Sub Struktur II :Y2= 0,789 Y1 + 0,036 X
Dijelaskan bahwa koefisien beta pada
Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect)
hubungan store atmosphere terhadap kepuasan
Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung
pelanggan adalah sebesar 0,036 dengan hasil uji t-
atau Indirect Effect (IE) variabel store atmosphere
hitung diperoleh nilai sebesar 0,491 dan
terhadap variabel kepuasan pelanggan melalui
probabilitas sebesar 0,624 (p>0,05) maka
variabel keputusan pembelian dapat dilakukan
keputusannya adalah H0 diterima. Dengan
dengan cara mengkalikan hasil pengaruh langsung
demikian, hipotesis yang menyatakan store
pada jalur yang dilewati. Lebih jelasnya diuraikan
atmosphere berpengaruh signifikan terhadap
melalui persamaan berikut:
kepuasan pelanggan ditolak.
IE = PY1X x PY2Y1
Dijelaskan bahwa koefisien beta pada
IE = 0,659 x 0,789
hubungan keputusan pembelian terhadap
IE = 0,520
kepuasan pelanggan adalah sebesar 0,789 dengan
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan
hasil uji t-hitung diperoleh nilai sebesar 10,662
pengaruh tidak langsung memperoleh angka
dan probabilitas sebesar 0,000 (p<0,05) maka
sebesar 0,520. Hal ini menunjukkan bahwa
keputusannya H0 ditolak. Dengan demikian,
pengaruh store atmosphere terhadap kepuasan
Hipotesis yang menyatakan keputusan pembelian
pelanggan melalui pengetahuan konsumen sebesar
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
0,520. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pelanggan diterima.
variabel keputusan pembelian berperan dalam
hubungan store atmosphere terhadap kepuasan
Diagram Analisis Hasil Analisis Jalur
pelanggan.
Gambar 1 menampilkan diagram hasil
analisis jalur secara keseluruhan dalam penelitian
Pengaruh Total (Total Effect)
ini.
Pengaruh total merupakan pengaruh
keseluruhan dari semua jalur yang dilewati. Untuk
Keputusan
Pembelian (Y1)
mengetahui pengaruh total atau Total Effect (TE)
0,659 (S) 0,789 (S) variabel store atmosphere, keputusan pembelian
dan kepuasan pelanggan dapat diketahui melalui
Store Atmosphere (X) Kepuasan Pelanggan
perhitungan berikut:
(Y2) TE = (PY1X x PY2Y1) + PY2X
0,036 (TS) TE = 0,520 + 0,036
Keterangan : (S) Signifikan TE = 0,556
(TS) Tidak Signifikan Hasil perhitungan pengaruh total
Gambar 1 Diagram Hasil Analisis Jalur menunjukkan sebesar 0,556. Hal ini menunjukkan
bahwa pengaruh total variabel store atmosphere
Gambar 1 pengaruh langsung antara dan keputusan pembelian terhadap kepuasan
variabel store atmosphere, keputusan pembelian pelanggan sebesar 0,556. Dengan demikian, dapat
dan kepuasan pelanggan ditunjukkan oleh anak disimpulkan bahwa variabel keputusan pembelian

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 2 Oktober 2014| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
diperlukan untuk memperkuat keberadaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel store atmosphere dan kepuasan keputusan pembelian di Coffe Toffe Jatim Expo
pelanggan. Surabaya. Berdasarkan hasil tersebut dapat
dinyatakan bahwa store atmosphere merupakan
Ketepatan Model suatu strategi pemasaran yang dapat
Ketepatan model hipotesis diukur melalui diimplementasikan oleh sebuah badan usaha
hubungan koefisien determinasi (R2) di kedua bisnis dalam upaya untuk memberikan daya
persamaan. Hasil ketepatan model sebagai tarik pada para konsumen untuk melakukan
berikut : tindakan pembelian.
R2model = 1 - (1 - R12) (1 – R22) Hal ini juga sejalan dengan penelitian
= 1 – (1-0,434) (1-0,662) yang dilakukan oleh Dessyana (2013) dengan
= 1 - (0,566) (0,338) hasil yang signifikan dikatakan dengan adanya
= 1 – (0,191) lingkungan fisik yang menarik diharapkan
= 0,809 = 80,9 % mampu menarik konsumen untuk melakukan
Hasil perhitungan ketepatan model sebesar pembelian. Monopoli Cafe and Resto memiliki
80,9 %, menerangkan bahwa kontribusi model fisik yang cukup dan juga memiliki daya tarik
untuk menjelaskan hubungan struktural dari ketiga untuk menarik konsumen. Hasil penelitian dari
variabel yang diteliti adalah sebesar 80,9% dan Pragita, Fauzi, dan Kumadji (2013) juga
sisanya sebesar 19,1 % dijelaskan oleh variabel menyatakan bahwa suasana toko berperan
lain yang tidak terdapat dalam model penelitian sebagai salah satu faktor yang menentukan
ini. kenyaman konsumen dan membuat konsumen
ingin berlama-lama berada di dalam toko
Hasil Pengujian Hipotesis tersebut. Secara tidak langsung suasana toko
a. Pengaruh Store Atmosphere terhadap dapat merangsang konsumen untuk melakukan
Keputusan Pembelian pembelian.
Hasil analisis jalur menerangkan bahwa
ketiga variabel yang diuji dalam penelitian ini b. Pengaruh Store Atmosphere terhadap
tidak semuanya berpengaruh Kepuasan Pelanggan
signifikan.Variabel store atmosphere memiliki Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa
pengaruh signifikan terhadap variabel keputusa store atmosphere tidak memberikan pengaruh
pembelian yang ditunjukkan oleh nilai signifikan terhadap kepuasan pelanggan,
koefisien jalur (β) sebesar 0,659 dengan dengan koefisien jalur (β) sebesar 0,036 dan
probabilitas sebesar 0,000 (p<0,05). probabilitas sebesar 0,624 (p>0,05) dan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koefisien determinasi sebesar 66,2%. Hasil uji
store atmosphere berpengaruh terhadap ini menunjukkan bahwa variabel store
keputusan pembelian. Hal ini disebabkan atmosphere terhadap variabel kepuasan
karena store atmosphere merupakan salah satu pelanggan memiliki pengaruh tidak signifikan.
strategi yang digunakan untuk menarik Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
perhatian konsumen dan untuk memikat hati pengaruh store atmosphere terhadap kepuasan
pelanggan. Hal ini sejalan dengan teori yang pelanggan tidak signifikan. Hal ini disebabkan
dikemukakan oleh Utami (2006:117) karena kepuasan pelanggan tidak bisa
mendefinisikan bahwa atmosphere merupakan dirasakan tanpa melakukan keputusan
kombinasi karakteristik fisik yang bertujuan pembelian. Melalui keputusan pembelian
untuk merespon emosional dan persepsi pelanggan bisa menikmati store atmosphere
pelanggan untuk mempengaruhi keputusan cafe tersebut dan setelah itu baru dihasilkan
pelanggan dalam membeli barang. Hal ini juga rasa kepuasan. Hal ini dapat dilihat dari teori
mendukung teori Levy dan Weitz (2001:556) yang diungkapkan oleh Kotler dan Keller
mengemukakan bahwa “customer behavior (2012:166) bahwa proses keputusan pembelian
also influenced by the store atmosphere”, yang terdiri dari lima tahap, yaitu pengenalan
artinya perilaku pembelian konsumen juga masalah, pencarian informasi, evaluasi
dipengaruhi oleh suasana toko. alternatif, keputusan pembelian, lalu perilaku
Hasil ini juga memperkuat hasil pasca pembelian. Perilaku paska pembelian
penelitian terdahulu dari Octaviani (2012) yang meliputi kepuasan pasca pembelian,
menyatakan bahwa store atmosphere penggunaan, dan penyingkiran pasca

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 2 Oktober 2014| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
pembelian. Dari urutan tersebut sejalan dengan struktur keputusan pembelian berpengaruh
penelitian ini bahwasannya kepuasan terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini
pelanggan mengenai store atmosphere harus disebabkan adanya hubungan kelanjutan dari
melalui keputusan pembelian terlebih dahulu. keputusan pembelian ke pasca pembelian.
Penelitian ini tidak sejalan dengan Heung Kotler dan Keller (2012:166) menyatakan
dan Gu (2012). Penelitian Heung dan Gu keputusan pembelian terdiri dari lima tahap
(2012) menunjukkan store atmosphere yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi,
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan evaluasi alternative, keputusan pembelian, lalu
pelanggan. Perbedaan ini dikarenakan perilaku pasca pembelian. Perilaku pasca
penelitian yang dilakukan Heung dan Gu pembelian meliputi kepuasan paska pembelian,
(2012) adalah seberapa besar pengaruh store penggunaan, dan penyingkiran pasca
atmosphere terhadap kepuasan saat sedang pembelian. Maka teori tersebut mendukung
menikmati makanan, sedangkan dalam hasil penelitian ini bahwasannya keputusan
penelitian ini yang diteliti adalah bagaimana pembelian berpengaruh terhadap kepuasan
pengaruh store atmosphere terhadap kepuasan pelanggan sebagai pasca pembelian.
pelanggan setelah melakukan keputusan Keputusan pembelian adalah tahap yang
pembelian. menentukan pembeli tersebut akan kembali
Hal ini juga tidak sejalan dengan membeli atau tidak akan kembali. Kepuasan
penelitian yang dilakukan oleh Chen dan pelanggan adalah hal yang diharapkan dan
Cheng (2013). Hasil dari penelitian tersebut menjadi tujuan utama karena berpengaruh
dalam penelitiannya dikatakan “The influence terhadap pembelian ulang selanjutnya. Hal ini
of website atmosphere on satisfaction by the sejalan dengan Heung dan Gu (2012) yang
results indicated that presenting the text plus menyatakan bahwa “satisfaction plays the most
human picture and describe the product important rule to influence purchase
information directly will result in the highest intention”. Kepuasan berperan penting untuk
level of satisfaction”. Atmosphere pada sebuah pengaruhnya terhadap niat pembelian
website sangat berpengaruh terhadap minat beli selanjutnya.
konsumen. Hal yang membedakan penelitian
ini dengan penelitian yang dilakukan Chen dan KESIMPULAN DAN SARAN
Cheng (2013) adalah Monopoli merupakan Kesimpulan
Cafe and Resto yang dominan menjual 1. Store Atmosphere memiliki pengaruh
makanan dan suasana sehingga pembeli harus signifikan terhadap Keputusan Pembelian di
membeli terlebih dahulu setelah itu dihasilkan Monopoli Cafe and Resto, dengan koefisien
kepuasan sebagai pasca pembelian, sedangkan jalur sebesar 0,659. Artinya, store atmosphere
penelitian yang dilakukan Chen dan Cheng berpengaruh terhadap keputusan pembelian
(2013) adalah berjualan berbagai produk baik konsumen maupun pelanggan. Store
menggunakan media online melalui website, atmosphere yang unik dan nyaman dapat
sehingga kepuasan konsumen didapat melalui menarik perhatian konsumen dan memikat hati
desain atmosphere website yang menarik. pelanggan, sehingga akan muncul keinginan
untuk melakukang pembelian ulang.
c. Pengaruh Keputusan Pembelian terhadap 2. Store Atmosphere tidak memiliki pengaruh
Kepuasan Pelanggan signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan di
Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa Monopoli Cafe and Resto, dengan koefisien
keputusan pembelian berpengaruh signifikan jalur sebesar 0,036. Dalam hal ini strore
terhadap kepuasan pelanggan, dengan koefisien atmosphere tidak memiliki pengaruh signifikan
jalur (β) sebesar 0,789 dan probabilitas sebesar terhadap kepuasan pelanggan karena kepuasan
0,000 (p<0,05). Hasil uji ini menunjukkan pelanggan bisa didapat setelah melakukan
bahwa variabel keputusan pembelian terhadap keputusan pembelian. Store atmosphere dapat
variabel kepuasan pelanggan memiliki berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan jika
pengaruh signifikan. Pengaruh langsung melalui keputusan pembelian.
variabel keputusan pembelian terhadap 3. Keputusan Pembelian memiliki pengaruh
kepuasan pelanggan diketahui sebesar 0,789. signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan di
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Monopoli Cafe and Resto, dengan koefisien
variabel keputusan pembelian dengan indikator jalur sebesar 0,789. Hal ini terjadi karena

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 2 Oktober 2014| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
setelah terjadi keputusan pembelian akan Cox, Roger and Paul Brittan, 2004. Retailing an
menimbulkan hasil pasca pembelian. Kepuasan Introduction. Fifth Edition. London. Pearson
pelanggan merupakan hasil dari suatu pasca Education Limited.
pembelian. Dessyana, Cindy J. 2013. Store Atmosphere
Pengaruhnya Terhadap Keputusan
Saran Pembelian Konsumen di Texas Chicken
1. Saat ini konsumen maupun pelanggan lebih Multimart II Manado. Jurnal EMBA. 1 (3)
kritis dalam memutuskan suatu keputusan 844-852.
pembelian. Hal ini dikarenakan sudah banyak
cafe and resto mulai banyak bermunculan Dharmmesta, Basu dan Hani T Handoko. 2011.
dengan penawaran serupa. Maka sebaiknya Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku
sebuah Cafe and Resto harus memiliki ciri Konsumen. Jilid 2. Jakarta: PT.Binarupa
khas tertentu. Jika sudah berhasil Aksara.
memenangkan hati konsumen, selalu Hasan, Ali. 2009. Marketing. Cetakan Pertama.
melakukan evaluasi dan perbaikan juga terus Yogyakarta: Medpress.
kreatif untuk mengembangkan penawaran
yang sudah ada. Heung, Vincent C.S and Tianming Gu. 2012.
2. Sebagian besar pelanggan memutuskan Influence of Restaurant Atmospherics on
membeli di Monopoli Cafe and Resto karena Patron Satisfaction and Behavioral
store atmosphere-nya, maka sudah seharusnya Intention. International Journal of
Monopoli menjaga keunggulan store Hospitality Management. 31 (2012) 1167-
atmosphere yang dimiliki, menerima dan 1177.
memperbaiki apa yang menjadi masukan dari Kotler, Philip dan Alan R. Andreasen.
konsumen atau pelanggan. 1995. Strategi Pemasaran Untuk Organisasi
3. Kepuasan memang bukan merupakan tujuan Nirlaba. Alih Bahasa: Ova Emi Emiliam.
utama dari penciptaan store atmosphere, Edisis Ketiga. Gajah Mada Universitas
namun jika store atmosphere tersebut dapat Press.
memberikan kepuasan dibenak konsumen
maka akan berdampak besar pada pembelian Kotler, Philip and Keller Kevin Lane. 2012.
selanjutnya. Sehingga dalam menciptakan Marketing Manajement. 14thed. New Jersey:
store atmosphere jangan hanya bertujuan Prentice Hall.
untuk menarik perhatian konsumen, namun Levy, Michael and Barton Weitz. 2001. Retailing
juga untuk menciptakan kepuasan dibenak Management. International Edition. Edisi 4
konsumen agar bisa menjadi pelanggan setia. New York: McGraw-Hill.
4. Pada penelitian berikutnya diharapkan
Mowen, Jhon C. dan Michael Minor. 2002.
meneliti dengan variabel-variabel lain di luar
Perilaku Konsumen. Jilid Kedua. Alih
variabel yang telah diteliti untuk memperoleh
Bahasa: Dwi Kartini. Jakarta: Erlangga.
hasil yang lebih variatif dan mengetahui
variabel lain yang mungkin dihasilkan dari Octaviani, Achirul. 2012. Pengaruh Store
pengaruh store atmosphere, keputusan Atmosphere terhadap Keputusan Pembelian
pembelian, dan kepuasan pelanggan. Coffe Toffe Jatim Expo Surabaya. Fakultas
Ekonomi, Unesa. Ketintang, Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA Skripsi tidak dipublikasikan.
Berman, Barry and Joel R.Evans. 1992. Retail Pragita, Ayu Atika, Achmad Fauzi DH., dan
Management. Fifth Edition. USA: Srikandi Kumadji. 2013. Pengaruh Store
Macmillian Publishing Company. Atmosphere (Suasana Toko) Terhadap
Chen, Sharlin, and Fei Fei Cheng. 2013. The Emosi dan Dampaknya Kepada Keputusan
Influence of Online Atmosphere on Pembelian. Jurnal Favorit. 7 (1) 1-11.
Perceived Quality, Satisfaction and Sarwono, Jonathan. 2007. Analisis Jalur untuk
Purchase Intention. International Riset Bisnis dengan SPSS.Yogyakarta : Andi
Conference on Service Science and Offset.
Innovation. 2013.26.
Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2008.
Perilaku Konsumen. Alih Bahasa: Zoelkifli

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 2 Oktober 2014| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Kasip. Edisi Ketujuh. Cetakan Keempat.
Jakarta: PT. Indeks.
Utami, Christina Widhya. 2006. Manajemen Ritel:
Strategi dan Implementasi Modern. Edisi
Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 2 Oktober 2014| 9


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai