Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
85-96
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678
ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan
untuk mengetahui pengaruh kewirausahaan dan inovasi teknologi
terhadap keunggulan bersaing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) makanan di Kecamatan Cibinong. Populasi yang
digunakan untuk penelitian ini adalah pelaku UMKM makanan di
Kecamatan Cibinong. Jumlah sampel yang diambil adalah 50
responden. Teknik pengambilan sampel untuk penelitian ini
menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis yang
digunakan adalah Partial Least Square dengan signifikansi 5%. Hasil
Kata kunci: kewirausahaan, pengujian diperoleh (1) terdapat pengaruh kewirausahaan yang
inovasi teknologi, signifikan terhadap keunggulan bersaing, (2) terdapat pengaruh
keunggulan kompetitif inovasi teknologi yang signifikan terhadap keunggulan bersaing.
85
Luhung Bagas Prayogo: Pengaruh Kewirausahaan …
6,2 6,2
5 6,1 1
6,1 9
6,2 6
6,1
6,0 1
6,1
7
5
6,1
2014 2015 2016 2017
2018 Gambar 2. Grafik Jumlah UMKM Kabupaten
Gambar 1. Grafik Pertumbuhan Ekonomi Bogor 2014 s/d 2018
Kabupaten Bogor 2014 s/d 2018 Sumber: dinas koperasi dan UMKM kabupaten
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten bogor, data diolah
Bogor, data diolah
Berdasarkan data grafik yang dihimpun
Dari Gambar 1 menandakan dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten
perekonomian di Kabupaten Bogor semakin Bogor tahun 2014 s/d 2018, dapat diketahui
membaik setiap tahunnya. Pertumbuhan bahwa jumlah UMKM di Kabupaten Bogor
perekonomian pada Kabupaten Bogor salah setiap tahunnya selalu meningkat. Pada tahun
satunya disumbangkan oleh sektor UMKM, 2014 jumlah UMKM di Kabupaten Bogor
dengan kontribusi sebesar 28,45 persen sebesar 13.574 unit usaha, pada tahun 2015
terhadap Produk Domestik Regional Bruto mengalami peningkatan sebesar 463 unit
(PDRB) (megapolitan.antaranews.com, 2019). usaha menjadi 14.037 unit usaha, pada tahun
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) 2016 mengalami peningkatan sebesar 6.130
merupakan salah satu industri yang dapat unit usaha menjadi 20.167 unit usaha, pada
berkembang dan konsisten dalam tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar
perekonomian nasional. UMKM menjadi 2.778 unit usaha menjadi 22.945 unit usaha,
wadah yang baik bagi penciptaan lapangan pada tahun 2018 mengalami peningkatan
pekerjaan yang produktif. UMKM merupakan sebesar 1.001 unit usaha menjadi 23.946 unit
usaha yang tidak membutuhkan persyaratan usaha. Salah satu Kecamatan yang mengalami
tertentu seperti tingkat pendidikan, keahlian peningkatan jumlah UMKM di Kabupaten
(keterampilan) pekerja, dan penggunaan Bogor adalah Kecamatan Cibinong, berikut ini
modal usaha relatif sedikit serta teknologi yang merupakan grafik jumlah UMKM Kecamatan
digunakan cenderung sederhana. Cibinong periode 2014 s/d 2018:
Berikut ini merupakan grafik mengenai
pertumbuhan jumlah UMKM yang ada di
Kabupaten Bogor pada tahun 2014 s/d 2018:
86
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol. 5 No. 2, Des. 2019, Hal. 85-96
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678
87
Luhung Bagas Prayogo: Pengaruh Kewirausahaan …
88
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol. 5 No. 2, Des. 2019, Hal. 85-96
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678
89
Luhung Bagas Prayogo: Pengaruh Kewirausahaan …
ukuran sampel yang lebih besar dari 30 dan suatu daerah. Salah satu faktor pendorong
kurang dari 500 sudah memadai bagi pertumbuhan ekonomi di suatu daerah dengan
kebanyakan penelitian. Dalam penelitian adanya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
multivariate (termasuk yang menggunakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
analisis regresi multivariat), besarnya sampel memiliki peranan besar dalam perekonomian
ditentukan sebanyak 25 kali variabel rakyat di Kecamatan Cibinong. Keberadaan
independen. UMKM selama ini menjadi sumber nafkah
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka masyarakat dan mampu menyerap banyak
besarnya jumlah anggota sampel yang tenaga kerja hal tersebut sekaligus mengurangi
digunakan adalah 25 X 2 = 50 responden. jumlah pengangguran di Kecamatan Cibinong.
Sehingga jumlah sampel yang diambil adalah UMKM merupakan usaha yang tidak
50 responden pelaku usaha makanan di membutuhkan persyaratan tertentu seperti
Kecamatan Cibinong. tingkat pendidikan, keahlian (keterampilan),
dan penggunaan modal usaha yang relatif
Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis sedikit.
Analisis data pada penelitian ini Jumlah pelaku bisnis UMKM di
menggunakan metode partial least square Kecamatan Cibinong mengalami pertumbuhan
(PLS). Cara Kerja PLS menurut Ghozali (2014,) yang sangat signifikan setiap tahunnya. Pada
menyatakan bahwa tujuan PLS adalah saat ini jumlah UMKM di kecamatan cibinong
membantu penelitian untuk mendapatkan nilai yang terdaftar di Dinas Koperasi dan UMKM
variabel laten untuk tujuan prediksi. Uji Kabupaten Bogor terdapat 904 unit UMKM
Koefisien Regresi Parsial (Uji t), Menurut yang merupakan gabungan dari keseluruhan
Ghozali (2016) uji statistik t pada dasarnya jenis sektor usaha, seperti makanan dan
menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu minuman, handkraf, konveksi, dan meubel.
variabel penjelas/independen secara individual Banyaknya pelaku usaha dalam jenis usaha
dalam menerangkan variasi dependen. Uji yang sama membuat para pelaku usaha saling
Koefesien Determinasi (R²), menurut Ghozali berlomba-lomba dalam merebut pangsa pasar.
(2016) menyatakan bahwa Koefisien Salah satu usaha yang berkembang saat ini
determinasi (R²), pada intinya mengukur adalah usaha bidang kuliner. Usaha dalam
seberapa jauh kemampuan variabel bebas bidang kuliner kini mengalami perberkembang
dalam menerangkan variasi variabel dependen. yang cukup signifikan. Usaha kuliner
mempunyai beraneka ragam jenis, seperti
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN makanan berat dan makanan ringan. Makanan
Deskripsi Objek Penelitian berat atau biasa disebut makanan menu utama
Cibinong merupakan salah satu dari 40 adalah makanan yang membuat perut kita
kecamatan yang berada di Kabubupaten Bogor kenyang seperti nasi dan lauknya, gado-gado,
Provinsi Jawa Barat. Kecamatan Cibinong bakso, mie ayam, dan lain sebagainya.
memiliki luas wilayah sebesar 43,36 kilometer Sedangkan makanan ringan adalah makanan
persegi, dengan luas wilayah seluas itu yang bukan merupakan menu utama, makanan
Kecamatan Cibinong memiliki 12 kelurahan dan ringan biasa disebut cemilan atau kudapan
memiliki penduduk berjumlah 427.14 juta jiwa untuk mengganjal perut sementara waktu,
(2017). Kecamatan Cibinong merupakan pusat seperti keripik, snack, kue basah atau kering,
pemerintahan Kabupaten Bogor. Sebagai pusat dan lain sebagainya. Saat ini sudah banyak
pemerintahan, Kecamatan Cibinong memiliki makanan ringan yang beredar di Kecamatan
peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi Cibinong yang mempunyai bentuk, rasa,
di Kabupaten Bogor. Banyak faktor yang pengemasan, dan tampilan yang berbeda-beda
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di yang dibuat semenarik mungkin untuk menarik
90
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol. 5 No. 2, Des. 2019, Hal. 85-96
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678
91
Luhung Bagas Prayogo: Pengaruh Kewirausahaan …
92
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol. 5 No. 2, Des. 2019, Hal. 85-96
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678
nilai R Square keunggulan bersaing sebesar maka akan terciptanya keunggulan terhadap
0,796. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi produk tersebut.
variabel kewirausahaan dan inovasi teknologi Dapat disimpulkan hasil penelitian ini
terhadap keunggulan bersaing sebesar 79,6% sesuai dengan hipotesis yang telah diusulkan
dan sisanya sebesar 20,4% dipengaruhi oleh peneliti bahwa kewirausahaan berpengaruh
variabel lain, seperti orientasi pasar, orientasi signifikan terhadap keunggulan bersaing. Hasil
pelanggan, dan lain sebagainya di luar penelitian ini sejalan dengan Paulus &
penelitian ini. Wardhani (2018) yang menyatakan bahwa
kewirausahaan berpengaruh signifikan
Q-Square terhadap keunggulan bersaing. Hal tersebut
Untuk menguji model struktural (inner sama dengan hasil penelitian dari Djodjobo &
model) penelitian juga dapat melalui uji Q- Tawas (2014) yang menyatakan bahwa
Square predictive relevance yang digunakan kewirausahaan berpengaruh signifikan
untuk mengukur seberapa baik nilai observasi terhadap keunggulan bersaing.
dihasilkan oleh model dan juga estimasi
parameternya. Maka dapat dilihat nilai Q2 Pengaruh Inovasi Teknologi terhadap
dalam penelitian ini adalah Q2 = 1 – (1 – R12) = Keunggulan Bersaing
0,796. Hal ini sesuai dengan ketentuan bahwa Berdasarkan hasil penelitian ini, bahwa
besaran Q2 memiliki nilai rentang 0 < Q2 < 1, di pengujian hipotesis menunjukan nilai korelasi
mana semakin mendekati 1 berarti model sebesar 0,473 dan uji t-statistik menunjukan
semakin baik. Sehingga 0 < 0,796 < 1, dapat nilai thitung 4,665 > ttabel 2,012 serta nilai
disimpulkan bahwa model penelitian ini adalah signifikan sebesar 0,000 < 0,050 yang artinya
baik. bahwa inovasi teknologi berpengaruh secara
signifikan terhadap keunggulan bersaing.
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
Dari hasil penelitian mengenai kontribusi terbesar pada inovasi teknologi yaitu
kewirausahaan dan inovasi teknologi terhadap berada pada pemanfaatan media sosial untuk
keunggulan bersaing dengan menggunakan melakukan promosi penjualan, sehingga
metode Partial Least Square (PLS) dengan dengan aktifnya para pelaku usaha dalam
Software Smart-PLS 3.0 diperoleh hasil sebagai menggunakan dan memanfaatkan media sosial
berikut: membuat konsumen semakin mengenal dan
Pengaruh Kewirausahaan Terhadap tertarik pada produk makanan ringan produk
Keunggulan Bersaing UMKM.
Berdasarkan hasil penelitian ini, bahwa Dapat disimpulkan hasil penelitian ini
pengujian hipotesis menunjukan nilai korelasi sesuai dengan hipotesis yang telah diusulkan
sebesar 0,508 dan uji t-statistik menunjukan peneliti bahwa inovasi teknologi berpengaruh
nilai thitung 4,312 > ttabel 2,012 serta nilai terhadap keunggulan bersaing. Hasil penelitian
signifikan sebesar 0,000 < 0,050 yang artinya ini sejalan dengan Muthaher & Assegaf (2014)
bahwa kewirausahaan berpengaruh secara menyatakan bahwa inovasi teknologi
positif terhadap keunggulan bersaing. berpengaruh signifikan terhadap keunggulan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa bersaing.
kontribusi terbesar pada kewirausahaan yaitu
pada pekanya pelaku usaha terhadap PENUTUP
perubahan permintaan konsumen sehingga Berdasarkan hasil serangkaian penelitian
membuat konsumen merasa terpenuhi serta uji hipotesis yang telah dilakukan melalui
kebutuhan dan keinginannya. Dari hal tersebut analisis Partial Least Square (PLS) mengenai
93
Luhung Bagas Prayogo: Pengaruh Kewirausahaan …
94
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol. 5 No. 2, Des. 2019, Hal. 85-96
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678
95
Luhung Bagas Prayogo: Pengaruh Kewirausahaan …
96