( Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Psikologi Sosial)
Dosen Pengampu: Siti Aesijah, S.Psi, M.Psi
Disusun Oleh :
NIM : 1801046023
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desa Klapagading Kulon memiliki area persawahan yang cukup luas, tetapi
tak banyak masyarakat yang merasakan kesejahteraan dan hasil dari pertanian
sawah tersebut. Hal ini karena kebanyakan masyarakat hanya sebagai buruh tani,
bukan sebagai pemilik sawah. Karena letaknya di daerah dataran rendah, hal ini
pun membuat desa tak banyak memiliki sumber daya alam, seperti bukit, sungai,
danau, pantai, dan lain-lain. Harus ada pembaharuan dan memanfaatkan lahan yang
luas sebagai potensi desa yang dapat mensejahterakan masyarakat setempat.
1. Menampung air hujan dan aliran permukaan ( run off) pada wilayah
sekitarnya.
2. Menyediakan sumber air sebagai suplesi irigasi di musim kemarau untuk
para etani
3. Sebagai potensi pariwisata desa
4. Sebagai sarana meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar melalui
pembangunan desa wisata
Manfaat
PROFIL DESA
B. Potensi Desa
1. Pola Penggunaan Lahan
3. Pemilikan Ternak
Jenis ternak yang dipelihara antara lain sapi, kambing, ayam dan
bebek dll. Pemeliharaan ternak dilakukan oleh penduduk desa Klapagading
Kulon sebagai pekerjaan sambilan dan bukan sebagai pekerjaan pokok.
Hewan ternak berupa sapi, kambing, ayam sebagian besar dikandangkan
oleh penduduk, hal ini dikarenakan kurangnya lahan yang dimiliki untuk
kebebasan hewan itu. Hijauan untuk pakan ternak itu diperoleh dari sawah,
pekarangan, dan tegalan.
5. Kelembagaan Desa
6. Potensi Industri
7. Potensi Kesenian
Desa Klapagading Kulon memiliki beberapa kesenia khas, yaitu
kesenian Tari Lengger, Ebeg, Ketoprak, Wayang dan Kenthongan.
Kesenian-kesenian tersebut sudah jarang, karena faktor teknologi yang
sudah canggih, budaya luar semakin diminati sedangkan budaya daerah
seringkali dilupakan dan hilang. Dulu saat saya masih kecil, kesenian Tari
Lengger, Ebeg, Ketoprak dan Wayang masih sangat eksis dan digemari
warga sekitar. Sekarang kesenian itu perlahan hilang, karena faktor
masuknya budaya asing dan kalangan pemuda tidak ada yang ingin
meneruskan maupun melestarikan.
8. Potensi Sampah
9. Organisasi Kemasyarakatan
ANALISA PROGRAM
Sumber daya alam yang dimiliki desa juga tidak ada bisa berpotensi besar
untuk dimanfaatkan masyarakat. Penjumlahan penduduk dan kegiatan
pembangunan juga berpengaruh pada lahan kosong yang semakin berkurang.
Satu-satunya lahan yang luas yaitu hanya area persawahan, itupun hanya fokus
pada penanaman padi. Para petani sebenarnya seringkali mencoba menanam
tumbuhan lain seperti jangung dan buah-buahan, tetapi hanya musiman saja tidak
bisa menjadi komoditas utama. Para petani biasanya mencoba menanam buah
pepaya California dan juga jeruk, tetapi karena beberapa kondisi seperti keadaan
alam, maka proses penanaman ini tidak dapat berlangsung lama.
Satu-satunya sumber daya alam atau lahan yang luas, yaitu area
persawahan. Area persawahan belum dimanfaatkan secara maksimal dan kurang
dirasakan manfaatnya bagi masyarakat sekitar. Hal ini juga tidak mudah, karena
tidak setiap orang memiliki sawah, dan kebanyakan dari mereka hanya sebagai
buruh saja. Selain penanaman padi, sebenarnya bisa saja para petani melakukan
eksperimen dengan menanam tumbuhan lain, tetapi yang perlu diperhatikan adalah
petani harus tahu tentang ilmunya dulu, dengan mengadakan pelatihan atau
penyuluhan bagi para petani. Pelatihan dan menyuluhan tersebut mengenai
perencanaan penanaman, resiko yang dihadapi, tumbuhan apa yang cocok ditanam
dan lain sebagainya, pada intinya ilmu yang tepat agar para petani berhasil.
Desa Klapagading Kulon dapat menjadi desa destinasi wisata. Embung desa
bisa disulap menjadi tempat yang cantik, sekitar embung bisa dibuat kolam
pemancingan, dan berbagai spot foto yang menarik. Disekitar embung juga bisa
dibangun jalanan kecil yang dapat menghubungkan embung dengan area
persawahan, sehingga sensasi sejuk persawahan dapat menjadi daya tarik
wisatawan. Pembangunan embung desa ini dapat menambah pemasukan desa
sekaligus menjadi fasilitas wisata bagi warga sekitar. Dengan dibukanya destinasi
wisata ini diharapkan dapat pula membantu perekonomian rakyat, masyarakat dapat
turut berjualan berbagai produk jajanan melengkapi area wisata desa, selain itu
Desa Klapagading Kulon dapat mewujudkan desa wisata sesuai dengan visi dan
misi desa, yaitu menjadikan desa sebagai “Desa Wisata”.
BAB IV
volume galian dan timbunan, volume bangunan utama dan volume fasilitas
pendukung;
Menghitung analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) terhadap AHSP
e. Sumber Daya
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia dalam hal ini adalah pekerja/masyarakat yang
akan turut berpartisipasi dalam pembangunan embung.
2. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang dimaksud adalah lahan yang diperlukan dalam
pembangunan embung desa. Lahan/area yang akan dibangun embung
harus sesuai standar tertentu.
3. Sumber Dana/Sumber daya keuangan
Sumber dana dapat diperoleh dari APBN yaitu dana desa, dana yang
digelontorkan oleh pemerintah pusat kepada desa.
f. Analisis Resiko
Pembangunan embung desa memiliki banyak manfaat untuk masyarakat
maupun desa. Embung desa dapat dimanfaatkan sebagai sarana irigasi
pertanian sekaligus sarana pariwista desa. Namun, dalam membangun
embung harus memperhatikan beberapa resiko yang muncul :
1. Resiko berkurangnya lahan untuk pembangunan embung.
Dalam pembuatan tentunya membutuhkan banyak lahan untuk
pembuatan embung.
2. Resiko adanya kerusakan lingkungan
Dalam pembangunan embung desa bisa saja memunculkan berbagai
macam kerusakan lingkungan jika embung tidak dirawat dengan baik.
g. Jadwal Kegiatan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembuatan proposal ini bertujuan untuk mengajukan sebuah program
pembangunan embung desa. Pembangunan embung desa dapat dimanfaatkan
sebagai sarana irigasi pertanian sekaligus sebagai potensi pariwisata desa. Penulis
melihat tidak adanya sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan secara maksimal,
sehingga memanfaatkan area persawahan sebagai potensi terbesar, karena memang
desa Klapagading Kulon memiliki area persawahan yang luas. Area persawahan
yang luas tentu akan kesulitan mendapatkan air saat musim kemarau, maka dari itu
pembangunan embung desa dapat membantu menampung air hujan sekaligus
menjadi pemasok air untuk irigasi.
Selain sebagai sarana irigasi, embung desa juga dapat dimanfaatkan sebagai
sarana pariwisata desa, yaitu dengan membangun berbagai spot foto menarik, area
olahraga, tempat pemancingan dan lain sebagainya. Program ini diharapkan dapat
memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar, untuk pengembangan
desa serta menambah Pendapatan Asli Desa (PAD). Selain itu, pembangunan
embung desa juga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan dan
perekonomian warga sekitar.
B. Saran
LAMPIRAN
(Peta Desa Klapagading Kulon)