Anda di halaman 1dari 18

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

PRODI NERS. STIKES YARSI PONTIANAK

Nama Mahasiswa : WAHYU OFERA HARLING HARNOWO


NIM : 891201037

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA BAPAK K


DI JALAN RAYA JUNGKAT , KECAMATAN JONGKAT KABUPATEN
MEMPAWAH

I. Data umum
1. Nama KK : Bapak K
2. Umur : 27 tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Buruh
5. Alamat : JL Raya Jungkat
Komposisi Keluarga :

No Nama JK Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan


1 Ibu W P Istri 25 th SMP IRT
2 An. M L Anak 3 th -

Genogram :

Keterangan :

: laki - laki : meninggal

2
: perempuan ................ : tinggal dalam 1 rumah

6. Tipe Keluarga
Merupaka keluarga inti/nuclear family yang terdiri dari suami, istri
dan anak kandung. Menurut ibu W tidak ada masalah kesehatan yang
berhubungan dengan tipe keluarga inti.
7. Suku bangsa
Bp. K dan Ibu W berasal dari suku Jawa bugis. Bahasa yang
digunakan sehari-hari adalah Bahasa Indonesia. Menurut ibu W, semua
anggota keluarga menyukai makanan renyah dan gurih. Menurut Bp. K dan
Ibu W budaya mempengaruhi perilaku kesehatan keluarga.

8. Agama
Bapak K dan seluruh anggota keluarganya beragama Islam. Menurut
Bp. K dan Ibu W telah melaksanakan solat 5 waktu. Menurut Bapak K, dia
selalu mengajak anaknya ke masjid dan mushola untuk sholat berjamaah.
Ibu W dan Bp. K mengikuti pengajian setiap minggu 1 kali di masjid
setelah sholat maghrib.

9. Status Sosial Ekonomi


Menurut Ibu W penghasilan suami sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari serta biaya anaknya . Pengelolaan keuangan setiap
harinya diatur oleh Ibu W. Pengeluaran untuk pemenuhan kebutuhan dan
biaya makan sehari-hari kurang lebih 35 ribu – 50 ribu dan untuk membeli
susu anaknya 50 ribu.

10. Aktifitas Rekreasi Keluarga

3
Menurut Ibu W keluarganya belum pernah pergi rekreasi hanya
kadang – kadang pergi ke rumah keluarganya. Ibu W mengatakan
keluarganya sering menonton TV bersama yang acaranya lucu karena
anaknya sangat menyukai acara tersebut.

II. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


11. Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap perkembangan
keluarga dengan anak pra sekolah, dengan tugas perkembangan sebagai
berikut :
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat
tinggal, privasi dan rasa aman
b. Membantu anak untuk bersosialisasi
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara anak yang lain
juga harus terpenuhi
d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar
keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak
f. Pembagian tanggungjawab anggota keluarga
g. Kegiatan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang

12. Tahapan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :


Ibu W merasa belum mampu menjadi seorang Ibu rumah tangga
yang baik, karena belum mampu merawat anaknya dengan baik. Menurut
Ibu W, An. M bandel dan kadang susah diatur. Apalagi An. M kalau setiap
menginginkan sesuatu misalnya minta dibelikan mainan harus segera
dipenuhi jika tidak ia akan selalu menagihnya.

13. Riwayat Keluarga Inti


Menurut Ibu W dulu ia menikah dengan Bp. K setelah pacaran
selama 8 bulan, sehingga ia merasa sudah memahami dengan baik perilaku
Bp. K. Pernikahan mereka saat itu direstui oleh kedua belah pihak keluarga.

4
14. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Menurut Ibu W orang tuanya dulu adalah seorang petanidi daerah
Klaten dan orang tua Bp. K adalah petani di daerah Trucuk. Ibu dari Ibu W
meninggal dunia karena kecelakaan sepeda onthel dengan sepeda motor.
Sekarang Bapak dari Ibu W bekerja sebagai buruh tukang dan dia juga
seorang perokok aktif. Sedangkan orang tua Bp. K, ayahnya meninggal
karena sakit stoke dan Ibunya sekarang masih hidup namun mempunyai
penyakit darah tinggi dan tidak menurun pada anak-anaknya.

III. Lingkungan
15. Karakteristik Rumah
Rumah yang saat ini ditempati merupakan milik sendiri, berupa
rumah permanen terdiri dari pekarangan depan, pekarangan samping untuk
menjemur dan ada kandang ayam di belakang rumah. Terdapat 2 kamar
tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang keluarga, 1 ruang tamu, teras, serta dapur.
Rumah tampak bersih dan barang-barang diletakkan pada tempatnya,
lingkungan rumah tampak bersih. Pekarangan depan ditanami bunga-bunga
pada pot-pot kecil serta pohon jambu air dan pepaya yang di tanam di
pekarangan samping. Menurut Ibu W kandang ayam disapu sekali dalam
seminggu namu untuk tempat minum ayam selalu digantitiap pagi dan sore.
Pagi hingga sore hari jendela depan tidak pernah dibuka hanya pintu depan
yang di buka. Namun cahaya masih bisa masuk lewat genteng kaca, jendela
dapur dan jendela kamar sehingga keadaan dalam rumah cukup terang.
Pembuangan sampah dilakukan di pekarangan belakang dengan dibakar.
Para tetangga pun juga melakukan hal yang sama bahkan terkadang
membuang sampah di sungai di belakang rumah. Atau hanya dibiarkan
tergeletak di kebun tersebut dan malah sampah tersebut di kais-kais oleh
ayam dan hewan lainnya.

5
Berikut denah rumah :
Keterangan :
1. Kamar tidur 1
10
2. Kamar tidur 2
9 7 5 3. Ruang tamu

6 4. Ruang keluarga

4 5. Dapur
2
6. Kamar mandi
1 7. Gudang
3 8. Pekarangan

8 depan
9. Pekarangan
samping
10. Pekarangan
belakang

16. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas RW


Lingkungan tetangga sebagian besar terdiri dari suku Jawa bugis
madura. Ibu W keluar rumah jika membeli sayur di tukang sayur keliling
atau di warung. Ibu W dan Bapak K aktif mengikuti pengajian yang ada di
lingkungan RW, Ibu W rajin mengikuti kegiatan PKK RW. Ibu W
mengatakan menetap di daerah jungkat sudah 5 tahun sehingga Ibu W
mengenal tetangganya dengan sangat baik. Sifat gotong-royong masih
sangat kental di lingkungannya, sehingga para warganya selalu saling
tolong-menolong satu sama lain. Lingkungan disekitar rumah bapak K
tampak bersih. Tetangga depan bapak K sebagai penganyam keset. Di dekat
rumah terdapat warung kecil yang menjual kebutuhan sehari-hari.
Sarana kesehatan di dekat tempat tinggal adalah puskesmas, rumah
sakit seta dokter praktik. Untuk puskesmas yang paling dekat hanya
membutuhkan waktu 5 menit dengan menggunakan sepeda motor. Untuk
rumah sakit membutuhkan waktu 50 menit dengan sepeda motor. Untuk
akses jalan pun sudah sangat baik. Keluarga bapak K jarang sekali
melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Hanya jika merasa tidak enak
badan baru periksa k dokter.
6
17. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga bapak K sudah lama tinggal di Jungkat dan tidak
berencana untuk pindah. Keluarga bapak K tidak mempunyai sepeda motor
sehingga transportasi yang sering digunakan adalah sepeda onthel.

18. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat


Perkumpulan yang diikuti keluarga adalah pengajian, perkumpulan
rutin dan karang taruna. Bapak K dan Ibu W kadang berkumpul dengan
tetangga saat sore hari untuk berbincang-bincang sesama ibu - ibu.Karena
saat pagi sampai siang hari, di hari-hari biasa, para warga pergi bekerja atau
ada di dalam rumah sehingga suasana sekitar sangat sepi. Sore hari pun
sama, hanya terkadang ramai jika banyak anak kecil bermain keluar atau
para tetangga berada di luar rumah. Bapak K jugamasih aktif dalam
kegiatan.

19. System Pendukung Keluarga


Ibu W mengatakan bahwa antara anggota keluarga saling
menyayangi satu sama lain keluarga ibu W memiliki fasilitas kesehatan
MCK, tempat tidur, sumber air bersih, dan sepeda sebagai sarana
transportasi, sedangkan fasilitas sosialnya berupa mengikuti perkumpulan
ibu-ibu di lingkungan RT.

IV. Struktur Keluarga


20. Pola Komunikasi Keluarga
Bapak K berangkat kerja sekitar pukul 08.00 WIB dan pulang
pukul 17.00 WIB pada hari Minggu libur. Setiap pagi Ibu W memasak
sarapan kemudian mempersiapkan anaknya untuk pergi sekolah dan
mengantarnya. Ibu W menunggui anaknya sekolah dari jam 07.30 – 10.00
WIB. Sepulang dari menunggu anaknya, Ibu W memenuhi kebutuhan
anaknya kemudian bekerja menganyam keset di rumah sambil menonton
TV. Anaknya pergi bermain dengan teman-temannya. Menurut Ibu W
7
seluruh anggota keluarga akan bertemu setelah jam 17.00 WIB. Saat
maghrib tiba bapak K mengajak anaknya untuk holat di mushola, selesai
sholat dan mengaji Ibu W dan Bapak K mengajak anaknya untuk belajar
agar terbiasa hingga dewasa nanti.

21. Struktur Kekuatan Keluarga


Menurut Bapak K, keluarganya telah melakukan komunikasi yang
baik karena setiap masalah dibicarakan bersama dan memutuskan
pemecahan masalah bersama. Bapak K mengatakan sebisa mungkin untuk
mnghindari pertengkran dalam berdiskusi. Untuk masalah kesehatan, Ibu W
akan segara membelikan obat di warung atau apotek saat ada anggota
keluarga yang sakit, dan jika tidak segera sembuh maka akan dibawa ke
dokter untuk mendapatkan perawatan lanjutan. Jika anaknya yang sakit
maka Ibu W akan memberikan perawatan sesuai pengalaman sebelumnya.

22. Struktur Peran


Menurut bapak K, perannya selain menjadi kepala keluarga dan
pencari nafkah, beliau juga ikut membantu mengerjakan beberapa pekerjaan
rumah seperti menyapu dan mencuci pakaian saat hari libur ataupun saat
Ibu W sedang tidak di rumah atau sakit.
Menurut Ibu W, perannya selain menjadi ibu rumah tangga ibu W
juga berkewajiban untuk mengurus kebutuhan anak dan memberikan
pengajaran yang akan membantu proses tumbuh kembangnya.

23. Nilai/Norma Keluarga


Niali-nilai yang dianut oleh keluarga adalaha nilai-nilai agama Islam
dan budaya Jawa yang masih sering dilaksanakn di masyarakata sekitar.
Untuk nilai Islamnya tentu taat dalam melakukan ibadah solat 5 waktu serta
yang muda menghormati yang tua.

V. Fungsi Keluarga
24. Fungsi Afektif
Bila salah satu anggota keluarga ada yang sakit maka anggota
lainnya juga ikut merasa sedih. Menurut Ibu W, dia akan segera
8
memberikan perawatan utama seperti pengalaman yang sebelumnya. Ibu W
mengatakan sering menceritakan dongen untuk anaknya sebagai pengantar
tidur. setelah itu baru berbicara dengan suaminya sebaliknya juga begitu.

25. Fungsi Sosialisasi


Bapak K mengatakan bahwa hubungan keluarga dan lingkungannya
sangat baik dan tidak terdapat masalah. Bapak K dan Ibu W aktif mengikuti
kegiatan di lingkungan RW misalnya gotong royong setiap minggu selain
itu si ibu menjadi pengurus posyandu, PKK, aktif mengikuti senam setiap
seminggu sekali yang diadakan di lingkungan RW, aktif sesekali mengikuti
kegiatan di kelurahan maupun kecamatan.

26. Fungsi Perawatan Keluarga


Ibu W mengatakan bahwa keluarganya alhamdulillah dalam
keadaan sehat dan tidak pernah terkena penyakit yang berbahaya. Hanya
sebatas flu atau pun batuk.
Ibu W mengatakan bahwa bapak K suka minum teh manis setiap
pagi dan setelah pulang bekerja. Dalam sehari bapak K bisa meminum
teh manis 2-4 gelas. Dalam memasak ibu W sudah tetap berusaha untuk
mengurangi penggunaan gula yang berlebih serta garam di masakannya.
Namun Ibu W belum bisa mengurangi penggunaan MSG dalam
masakannya. Sejauh ini sehat dan tidak memiliki penyakit atau pun riwayat
penyakit yang berbahaya.

VI. Stress dan Koping Keluarga


27. Stress Jangka Pendek Dan Jangka Panjang Keluarga
a. Stress Jangka Pendek
Bp. K dan Ibu W khawatir dengan anaknya karena kuranhg paham
perkembangan anak
b. Stress Jangka Panjang
Bp. K dan Ibu W mengatakan tidak ada masalah yang begitu berarti
untuk masa yang akan datang. Bp. K dan Ibu W ingin anaknya kelak
menyelesaikan sekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak serta
dapat bekerja dan membantu perekonomian keluarga.
9
28. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Situasi Stressor
Ibu W mengatakan tidak tahu cara dan kurang paham tentang
perkembangan anak
29. Strategi Koping yang Digunakan
Ibu W mengatakan jika ada masalah akan didiskusikan dengan
bapak K terlebih dahulu. Selain itu jika anaknya terserang sakit Ibu W
langsung memeriksakan anaknya ke puskesmas dan mendiskusikan dengan
keluarga besarnya.

30. Strategi Adaptasi Disfungsional


Keluarga Bp. A mengatakan bila ada masalah dalam keluarga akan
dibicarakan bersama dan dicari cara pemecahannya.

VII. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)

Pemeriksaan Bp. K Ibu W An. M


Tanda – tanda TD = 140/ 80 mmHg TD = 120/ 90 mmHg TD = -
vital N = 80 x/menit N = 80 x/menit N = 80 x/menit
R = 23 x/menit R = 23 x/menit R = 24 x/menit
S = 360C S = 36,50C S = 360C
BB, TB, PJ BB = 68 kg BB = 56 kg BB = 12 kg
PJ = 170 cm, kondisi PJ = 160 cm, kondisi PJ = 105 cm,
normal normal kondisi normal
Kepala Rambut lebat, hitam, Rambut lebat, hitam, Tidak ada benjolan,
ikal, bersih dan tidak ikal, , bersih dan kulit kepala bersih
ada benjolan tidak ada benjolan

Mata Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak


anemis, sclera tidak anemis, sclera tidak anemis, sclera tidak
ikterik, penglihatan ikterik, penglihatan ikterik, penglihatan
baik baik baik
Hidung Tidak ada sekret, Tidak ada sekret, Terdapat sekret,
tidak ada kelainan tidak ada kelainan bunyi nafas ronkhi
penciuman penciuman
Mulut Mukosa lembab, Mukosa lembab, Mukosa lembab,

10
kesulitan menelen (-) kesulitan menelen (-) kesulitan menelen
(-)
Leher Tidak ada benjolan, Tidak ada benjolan, Tidak ada benjolan,
tidak ada tidak ada tidak ada
pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran
linfe linfe kelenjar linfe
Dada Bunyi jantung dan Bunyi jantung dan Bunyi jantung dan
paru normal paru normal paru normal
Abdomen Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan, tidak ada tekan, tidak ada tekan, tidak ada
keluhan keluhan keluhan

Tangan Tidak ada Tidak ada Tidak ada


pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
turgor baik. turgor baik. turgor baik. LLA =
10 cm
Kaki Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
turgor baik turgor baik turgor baik

VIII. Harapan Keluarga


Harapan keluarga terhadap masalah kesehatan yang dihadapi adalah agar
masalah tersebut dapat di atasi dan keluarga dapat melakukan aktivitas sehari-
hari tanpa gangguan Harapan keluarga terhadap kunjungan perawat keluarga
adalah perawat keluarga dapat memberikan solusi yang tepat terhadap masalah
yang dihadapi keluarga dan membantu keluarga mengatasi masalah tersebut.
Selain itu dengan adanya kunjungan rumah tersebut keluarga berharap dapat
menambah pengetahuan mereka tentang kesehatan.

IX. Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan Keluarga

No. Data Etiologi Problem


1. DS : Ketidak mampuan Ketidakefektifan

11
- Ibu. W mengatakan keluarga mengenal performa peran
dirumahnya tidak ada masalah tentang remaja An. M
peraturan yang jelas tentang tugas dan fungsi keluarga Bp. K
apa saja tugas setiap anggota perkembangan
keluarga. keluarga dengan
- An. M mengatakan tidak anak.
mengetahui tugas
perkembangan maupun
tanggung jawabnya sebagai
remaja.
- An. M mengatakan
sebelumnya tidak pernah
mendapatkan informasi
mengenai tugas
perkembangan maupun
tanggung jawabnya
- Ibu. W mengatakan urusan
anaknya lebih banyak
diserahkan kepada ibunya

DO :
- An. M marupakan anak
pertama dalam keluarga.
- An. M berusia 14 tahun,
berada pada masa Anak
Prasekolah
- Dirumahnya tidak ada yang
mengajarkan peran dan
tanggung jawab kepada
anak prasekolah(An. M)
2. DS : Ketidak mampuan Ketidakefektifan
- Ibu. W mengatakan urusan keluarga mengenal koping keluarga
anaknya lebih banyak masalah tentang Bp.K
diserahkan kepada ibunya pentingnya

12
- Ibu. W mengatakan An. M komunikasi efektif
lebih suka menghabiskan antara orang tua
waktunya didalam kamar dan remaja.
dari pada berkumpul dengan
keluarga
- Ibu. W mengatakan Bp. K
memang agak keras untuk
mendidik anak-anaknya
- An. M mengakui tidak
pernah menceritakan
masalah yang dihadapinya
pada orang tua
- An. M mengatakan kadang
percakapan dengan orang
tua akan berakhir dengan
ketegangan
- An. M mengatakan lebih
suka menceritakan
masalahnya kepada teman-
temannya debandingkan
kepada orang tua ataupun
keluarganya yang lain.

DO :
- Bp. K sibuk bekerja dan
jarang menyempatkan
berbicara kepada anaknya.

X. PRIORITAS MASALAH BERDASARKAN SKORING


1. Diagnosa : Ketidakefektifan performa peran An. M keluarga Bp. K b/d ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah tentang tugas dan fungsi perkembangan
keluarga dengan anak prasekolah.

13
Kriteria SKOR Hasil Pembenaran
SIFAT MASALAH Saat ini An. M masih
(bobot = 1) dalam tahap
- Tidak sehat 3 3/3 x 1 = 1 perkembangan anak
- Ancaman kesehatan 2 yang membutuhkan
- Krisis atau keadaan 1 perhatian dan
sejahtera komunikasi yang efektif
dalam mengungkapkan
masalahnya. Orang tua
biasanya hanya
menanyakan kemana An.
M pergi dan kadang
memarahi jika ada
masalah dengan sekolah.
KEMUNGKINAN An. M masih dapat
MASALAH DAPAT diajak
DIUBAH (bobot = 2) berkomunikasi dan
- Dengan mudah 2 2/2 x 2 = 2 menurut pada orang
- Hanya sebagian 1 tuanya, melalui
- Tidak dapat 0 pendekatan komunikasi
yang efektif akan
pengenalan peran anak
prasekolah maka
penerapan peran di
keluarga Bp. K akan
efektif.
POTENSIAL Adanya perhatian yang
MASALAH DAPAT baik dari orang tua dan
DICEGAH (bobot = 1) saudara An. M akan
- Tinggi 3 1/3 x 1 = 1/3 perkembangan peran dan
- Cukup 2 tanggung jawabnya.
- Rendah 1
MENONJOLKAN Keluarga mengatakan
MASALAH (bobot = 1) ada masalah dan segera
- Masalh berat, harus 2 2/2 x 1 = 1 perlu ditangani karena

14
segera ditangani mereka takut anaknya
- Ada masalah, tapi 1 tidak bisa penerapkan
tidak perlu segera peran anak di
ditangani keluarga.
- Masalah tidak 0
dirasakan
Total 4 1/3

2. Diagnosa : Ketidakefektifan koping keluarga Bp.K b/d ketidak mampuan keluarga


mengenal masalah tentang pentingnya komunikasi efektif antara orang tua dan
anak.
Kriteria SKOR Hasil Pembenaran
SIFAT MASALAH Timbul mekanisme
(bobot = 1) koping negatif baik pada
- Tidak sehat 3 3/3 x 1 = 1 orangtua, keluarga
- Ancaman kesehatan 2 maupun anak karena
- Krisis atau keadaan 1 kurangnya kualitas
sejahtera komunikasi antara
mereka.
KEMUNGKINAN Pola komunikasi antara
MASALAH DAPAT anak dan orang tua
DIUBAH (bobot = 2) merupakan suatu proses
- Dengan mudah 2 2/2 x 2 = 2 yang harus dimulai dan
- Hanya sebagian 1 dijaga
- Tidak dapat 0 keberlangsungannya,
keluarga sudah
memberikan respon
positif dengan bertanya
cara komunikasi yang
baik dengan anak.
POTENSIAL Keluarga sudah
MASALAH DAPAT mengetahui stressor dan
DICEGAH (bobot = 1) cara mencegahnya.
- Tinggi 3 3/3 x 1 = 1
- Cukup 2

15
- Rendah 1
MENONJOLKAN Keluarga menganggap
MASALAH (bobot = 1) masalah terjadi tetapi
- Masalah berat, harus 2 1/2 x 1 = tidak menjadikan masalah
segera ditangani 1/2 ini prioritas utama.
- Ada masalah, tapi 1
tidak perlu segera
ditangani
- Masalah tidak 0
dirasakan
Total 4 1/2

5 DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA BERDASARKAN SKORING


1. Ketidakefektifan performa peran An. M keluarga Bp. K b/d ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah tentang tugas dan fungsi
perkembangan keluarga dengan anak prasekolah.
2. Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah tentang pentingnya
komunikasi efektif antara orang tua dan anak.

Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana Tindakan


Keperawatan TUM TUK Kriteria Standar
1. ketidak mampuan a. Mengetahui - Mencintai Respon - Memahami 1. - Diskusikan
keluarga verbal tahapan dan
keluarga perkembang tentang
dan tugas
mengenal masalah an anak pekerjaan. perkembang perkembanga
an pada
tentang tugas dan prasekolah n psikososial
anak
fungsi prasekolah yang normal
perkembangan dan
keluarga dengan menyimpang

16
anak prasekolah. - Diskusikan cara
mencapai
perkembangan
psikososial
yang normal
b. Memiliki - Komunikasi Respon - Dapat
2. – bina
efektif verbal mengatasi
2. Ketidakmampuan komunikasi masalah hubungan saling
keluarga yang efektif dengan baik
percaya
mengenal masalah
- Mendiskusikan
tentang
kemampuan
pentingnya
positif yang
komunikasi
dimiliki
efektif antara
- Berikan
orang tua dan
pendidikan
anak.
kesehatan
tentang
perkambangan
usianya

A. Catatan Asuhan Keperawatan Keluarga

Diagnosa ke... Tanggal Implementasi Evaluasi


dan
waktu
1. ketidak 21-1-21 - Melakukan pendikan S:
mampuan kesehatan tentang tahapan Pasien mengatakan
keluarga usia paham dengan yang
mengenal - Melakukan evaluasi disampaikan dan

17
masalah validasi tahapan usia anak mulai memahami
tentang tugas prasekolah tahapan
dan fungsi perkembangannya
perkembangan O:
keluarga Klien tampak paham
dengan anak Klien tampak puas
prasekolah dengan materi yang
disampaikan
A:
Penkes Kesiapan
peningkatan anak
prasekolah
P:
Penkes dilanjutkan
dengan
- Cara
mencapai
perkembangan
psikososial
yang normal
2. ketidak 22-1-21 - Diskusikan cara mencapai S:
mampuan Klien mengatakan
perkembangan psikososial
keluarga paham dan
mengenal yang normal penyampaian materi
masalah O:
tentang tugas Klien tampak paham
dan fungsi A:
perkembangan Penkes kesiapan anak
keluarga prasekolah
dengan anak P:
prasekolah Rtl dihentikan.
2. Ketidakmam 23-1-21 - Bina hubungan saling S:
percaya Klien mengatakan
puan keluarga
- Memotivasi klien untuk bahwa dirinya
mengenal menggali kemampuan percaya bahwa
positif yang dimiliki dan segalanya di atur oleh
masalah tentang
dapat dilakukan di rumah tuhan
pentingnya bahwa pentingnya O:
berkomunikasi dengan Klien tampak percaya
komunikasi
keliarga diri
efektif antara Tatapan mata ada
dalam berkomunikasi
orang tua dan
A:
anak. Masalah komunikasi
inefektif teratasi
1.
P:
Penkes dihentikan

18
19

Anda mungkin juga menyukai