Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 4

NAMA
1. Ari Saputro
2. Muhammad Rian .S
Data Flow Diagram (DFD) dan Contoh Gambar DFD
Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu cara atau metode untuk membuat
rancangan sebuah sistem yang mana berorientasi pada alur data yang bergerak
pada sebuah sistem nantinya. Dalam pembuatan Sistem Informasi.Tools yang
digunakan pada pembuatan DFD (Data Flow Diagram) yaitu EasyCase, Power
Designer 6. Salah satu cara lain untuk mendesain sistem yaitu menggunakan
UML(Unified Manual Language).

Komponen DFD (Data Flow Diagram):

1. User / Terminator: Kesatuan diluar sistem (external entity) yang


memberikan input ke sistem atau menerima output dari sistem berupa
orang, organisasi, atau sistem lain.
2. Process: Aktivitas yang mengolah input menjadi output.
3. Data Flow: Aliran data pada sistem (antar proses, antara terminator &
proses, serta antara proses & data store).
4. Data Store: Penyimpanan data pada database, biasanya berupa tabel.

Fungsi dari Data Flow Diagram adalah :


 Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang
memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai
suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan
alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
 DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,
khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih
penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.
 DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur
data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran
analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh
profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Contoh DFD:

Berikut model sistem UML


Pemodelan Menggunakan UML
Unified Modeling Language merupakan salah satu alat bantu yang dapat
digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek, saat ini UML
akan mulai menjadi standar masa depan bagi industri .

Definisi UML
Unified Modeling Language merupakan metode pengembangan perangkat
lunak (sistem informasi) dengan menggunakan metode grafis serta merupakan
bahasa untuk visualisasi, spesifikasi, konstruksi serta dokumentasi

1. Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa yang telah menjadi


standard untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan mendokumentasikan
arti suatu sistem perangkat lunak

2. Unified Modeling Language (UML) dapat didefinisikan sebagai sebuah


bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang
dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak.
3. Unified Modeling Language (UML) merupakan standard modeling language
yang terdiri dari kumpulan-kumpulan diagram, dikembangkan untuk membantu
para pengembang sistem dan software.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik


kesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa
yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan,
menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem
pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (OOP) (Object Oriented
programming)”.

Sejarah UML
UML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan,
memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem
informasi.UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain
berorientasi objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson.
Namun demikian UML dapat digunakan untuk memahami dan
mendokumentasikan setiap sistem informasi.bahasa pemodelan yang umum
dalam industri peranti lunak dan pengembangan sistem.

Ragam diagram UML


Ada 14 Macam diagram UML yang dikelompokan ke dalam 2 kategori. Lihat
gambar berikut :

1. Structure diagram adalah kumpulan diagram yang digunakan untuk


menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

2. Behaviour diagram adalah kumpulan diagram yang digunakan untuk


menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada
suatu sistem.

Langkah-langkah pembuatan model UML

Adapun langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) 


diantaranya sebagai berikut :

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan


aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan
tepat fungsional yang  harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case
diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur
fisik sistem.
4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang
juga harus disediakan oleh sistem.
5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah
sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan.
7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi
pengguna untuk menjalankan skenario use case.
8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap
package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan
metodenya.
9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan
pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah
component diagram pada tahap ini.
10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan
requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan
komponen ke dalam node.
11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim
pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan
test

Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim


pengembang tertentu.

1. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya.
Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
2. Perangkat lunak siap dirilisRuang Lingkup UML
Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modeling Language (UML) menyediakan
model-model yang tepat, tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap.

Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat dua arah


yaitu :

1. Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling


Language (UML) forward engineering.
2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna,
pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi
ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak
yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang.

Anda mungkin juga menyukai