Makalah Agama Islam
Makalah Agama Islam
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. karena atas Rahmat dan
Hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan penulisan tugas ini dengan judul “BERIMAN KEPADA
HARI AKHIR SEBAGAI WUJUD PENINGKATAN TAKWA KEPADA ALLAH SWT” untuk
memenuhi tugas pada mata pelajaran agama islam.
Saya menyadari dalam penulisan tugas ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas yang akan
datang.
Selanjutnya dalam kesempatan ini tidak lupa saya untuk menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moral dan spiritual, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Saya mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………… ii
DAFTAR ISI …………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………... 1
1.3 Tujuan ………………………………………………………………………………. 1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Beriman Kepada Hari Akhir ini adalah
sebagai berikut:
1) Mengetahui pengertian Iman kepada hari akhir.
2) Mengetahui tanda-tanda terjadinya hari akhir
3) Mengetahui Peristiwa yang akan terjadi setelah hari akhir
4) Mengetahui dan memahami gambaran saat terjadinya hari akhir
5) Mengetahui apa hikmah dari beriman kepada hari akhir dan contoh perilakunya
BAB II
PEMBAHASAN
ْ َم ْن َكانَ ي ُْؤ ِمنُ بِاهللِ َو ْاليَوْ ِم اآل ِخ ِر فَ ْليَقُل: صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َلَ ِض َي هللاُ َع ْنهُ أَ َّن َرسُوْ َل هللا ِ ع َْن أَبِي هُ َر ْي َرةَ َر
َ َو َم ْن َكانَ ي ُْؤ ِمنُ بِاهللِ َو ْاليَوْ ِم اآل ِخ ِر فَ ْليُ ْك ِر ْم،ُ َو َم ْن َكانَ ي ُْؤ ِمنُ بِاهللِ َو ْاليَوْ ِم اآل ِخ ِر فَ ْليُ ْك ِر ْم َجا َره،ت
ُض ْيفَه ْ خَ يْراً أًوْ لِيَصْ ُم
َ َصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َعلَ ْينَا َونَحْ نُ نَتَ َذا َك ُر فَقَا َل َما تَ َذا َكرُونَ قَالُوا ن َْذ ُك ُر السَّا َعةَ ق
ال إِنَّهَا َ ي قَا َل اطَّلَ َع النَّبِ ُّي ِ َع َْن ُح َذ ْيفَةَ ب ِْن أَ ِسي ٍد ْال ِغف
ِّ ار
ُ صلَّى هَّللا
َ ول ِعي َسى ا ْب ِن َمرْ يَ َم َ س ِم ْن َم ْغ ِربِهَا َونُ ُز ِ َّال َوال َّدابَّةَ َوطُلُو َع ال َّش ْم َ ت فَ َذ َك َر الدُّخَ انَ َوال َّدج ٍ لَ ْن تَقُو َم َحتَّى تَ َروْ نَ قَ ْبلَهَا َع ْش َر آيَا
ك نَا ٌر ت َْخ ُر ُج ِم ْن َ ِب َوآ ِخ ُر َذلِ ْف بِ َج ِزي َر ِة ْال َع َر
ٌ ب َو َخس ِ ْف بِ ْال َم ْغ ِر
ٌ ق َوخَ س ِ ْف بِ ْال َم ْش ِر
ٌ ُوف خَ س ٍ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َويَأَجُو َج َو َمأْجُو َج َوثَاَل ثَةَ ُخس
اس إِلَى َمحْ َش ِر ِه ْم َ ََّط ُر ُد النْ ْاليَ َم ِن ت
Artinya :
“Dari Hudzaifah bin Asid Al Ghifari berkata, Rasulullah SAW menghampiri kami saat kami
tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, ‘Apa yang kalian bicarakan?’ Kami menjawab,
‘Kami membicarakan kiamat.’ Ia bersabda, ‘Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat
sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah),
terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya’juj dan Ma’juj, tiga gerhana;
gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api
muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka,” (Lihat Abul
Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim An-Naisaburi, Al-Jāmi’us Ṣaḥīḥ, [Beirut, Dārul Afaq Al-
Jadidah: tanpa tahun], juz VIII, halaman 178).
.
Tanda-tanda pada kiamat sugra akan diikuti oleh pertanda yang besar sehingga dapat
mengguncan umat manusia yang diantaranya adalah:
1) Matahari terbit dari barat yang menandakan ditutupnya pintu taubat.
2) Munculnya Dajjal.
3) Turunnya Nabi Isa.
4) Munculnya Ya’juj dan Ma’juj.
5) Munculnya Imam Mahdi.
6) Perang besar kaum muslim dengan kaum yahudi di Palestina yang mengakibatkan kekalahan
orang-orang Yahudi.
7) Kematian Isa Al-masih dan Imam Mahdi.
8) Munculnya Dabbat al-Ard.
9) Serangan terhadap Mekkah.
10) Angin lembut yang mengambil jiwa semua orang muslim.
Setelah tanda-tanda tersebut terjadi maka sangkakala akan ditiup oleh malaikat Israfil.
Terompet pertama dari sangkakala akan mematikan semua manusia di bumi dan terompet kedua
akan menandakan kebangkitan manusia yang kemudian akan dihisab amal dan perbuatan
mereka.
ِ لَن تَنفَ َع ُكمۡ أَ ۡر َحا ُم ُكمۡ َوٓاَل أَ ۡو ٰلَ ُد ُكمۡۚ يَ ۡو َم ۡٱلقِ ٰيَ َم ِة يَ ۡف
ِ َص ُل بَ ۡينَ ُكمۡۚ َوٱهَّلل ُ بِ َما ت َۡع َملُونَ ب
٣ يرٞ ص
Artinya:
“Sekali-sekali tiada bermanfaat bagimu karib kerabat dan anak-anakmu kelak pada Hari Kiamat.
Dia akan memisahkan antara kamu. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (QS.al-
Mumtahanah (60): 3)
4) Yaumul Hisab
Yaumul Hisab adalah hari dimana semua amal perbuatan manusia di dunia
diperhitungkan. Baik itu amal amal baik maupun amal yang jelek. Penghitungan (Hisab) di sini
semua tidak ada yang dirugikan, meski seberat biji dzarrah-pun pastilah akan ada hitungannya.
١٧ ب
ِ سا َ َ سبَ ۡۚت اَل ظُ ۡل َم ۡٱليَ ۡو ۚ َم إِنَّ ٱهَّلل
َ س ِري ُع ۡٱل ِح ِ ۢ زَى ُك ُّل نَ ۡف
َ س بِ َما َك ٰ ۡٱليَ ۡو َم ت ُۡج
Artinya:
“Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang
dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya” (QS. Al-Mu’min: 17)
5) Yaumul Miizaan
Yaumul Mizaan merupakan hari dimana semua amal manusia (yang sudah dihitung) akan
ditimbang untuk mengetahui timbangan manakah yang lebih berat. Timbangan yang berupa
amalan kebaikan atau sebaliknya timbangan yang berupa kejelekan yang lebih berat.
Mereka yang mempunyai timbangan amal baik yang lebih berat akan diberikan berbagai
kenikmatan di surga.Namun, bagi mereka yang timbangannya lebih berat amal buruknya,
balasannya adalah berupa siksaan di neraka.
٩ ةٞ َ فَأ ُ ُّمهۥُ هَا ِوي٨ ُ َوأَ َّما َم ۡن َخفَّ ۡت َم ٰ َو ِزينُهۥ٧ ضيَ ٖة
ِ فَ ُه َو فِي ِعيش َٖة َّرا٦ ُفَأ َ َّما َمن ثَقُلَ ۡت َم ٰ َو ِزينُ ۥه
Artinya:
“Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya. Maka dia berada dalam
kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya.
Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah” (QS. Al-Qaari’ah (101): 6-9)
Pada hari ini pula mulut tidak bisa bicara. Anggota tubuhlah yang memberikan informasi
kepada Sang Pencipta Allah SWT. apa saja yang telah dilakukan selama di dunia. Seperti yang
diungkapkan dalam QS. Yasin (36): 65 berikut ini
ِ ۡٱليَ ۡو َم نَ ۡختِ ُم َعلَ ٰ ٓى أَ ۡف ٰ َو ِه ِهمۡ َوتُ َكلِّ ُمنَٓا أَ ۡي ِدي ِهمۡ َوت َۡش َه ُد أَ ۡر ُجلُ ُهم بِ َما َكانُو ْا يَ ۡك
٦٥ َسبُون
Artinya:
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan
memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan”
Allah Ta’ala berfirman,
ش ْيئًا ۖ َوإِنْ َكانَ ِم ْثقَا َل َحبَّ ٍة ِمنْ َخ ْرد ٍَل أَتَ ْينَا بِ َها ۗ َو َكفَ ٰى بِنَا ٌ سطَ لِيَ ْو ِم ا ْلقِيَا َم ِة فَاَل تُ ْظلَ ُم نَ ْف
َ س ْ ِض ُع ا ْل َم َوا ِزينَ ا ْلقَ ََون
َسبِينِ َحا
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan
seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami
mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiya
[21] : 47)
6) Sirat
Sirat merupakan jalan penentu dari setiap manusia setelah amal buruknya dihitung dan
ditimbang. Pada tahap ini telah dapat ditentukan apakah manusia akan dimasukkan ke dalam
surga atau neraka.
ٰ َ ٥٧ َة ولَ ُهم ما يَ َّدعُونٞ لَ ُهمۡ فِي َها ٰفَ ِك َه٥٦ َِٔكون¢ُُٔ َُّهمۡ وأَ ۡز ٰو ُج ُهمۡ فِي ِظ ٰلَل َعلَى ٱأۡل َ َرٓائِ ِك مت
ّٖ م قَ ۡواٗل ِّمن َّرٞ َسل
ب َّر ِح ٖيم َّ َ ُ ٍ َ َ
ۡ َ ۡ ٰ
٥٩ َ َوٱمۡ تَ ُزو ْا ٱليَ ۡو َم أيُّ َها ٱل ُم ۡج ِر ُمون٥٨
Artinya:
Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.
Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta. (Kepada
mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. Dan
(dikatakan kepada orang-orang kafir): “Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari
ini, hai orang-orang yang berbuat jahat”. QS. Yasin (36): 56-58
Berbeda dengan manusia yang kufur dan durhaka kepada Allah, mereka akan takut
kesulitan melewati shirat tersebut sehingga ia terjungkal dan jatuh ke dalam neraka. Tempat yang
penuh dengan berbagai siksaan dan penderitaan.
“Kemudian sesungguhnya kamu hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan. Benar-benar akan
memakan pohon zaqqum. Dan akan memenuhi perutmu dengannya. Sesudah itu kamu akan
meminum air yang sangat panas. Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum.
Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan” (QS. Waqi’ah (56): 51-56)
7) Syafaat
Syafaat ialah pertolongan dari Allah SWT. untuk hamba-hamba-Nya yang selama
hidupnya beriman, Islam, bertakwa dan selalu memperbanyak amal baik.
8) Surga dan Neraka
Tempat balasan bagi umat manusia. Surga merupakan balasan bagi hamba Allah yang
beriman dan shaleh/shalehah serta mendapatkan ridho-Nya. Neraka merupakan balasan bagi
umat manusia yang selama hidupnya banyak berbuat dosa dan mengingkari kewajibannya
terhadap Allah subahanahu wa ta’ala.
َص َرف ْ َ فَالَ يَتَبَايَ َعانِ ِه َوالَ ي،َولَتَقُو َم َّن السَّا َعةُ َوقَ ْد نَ َش َر ال َّر ُجالَ ِن ثَوْ بَهُ َما_ بَ ْينَهُ َما
َ َولَتَقُو َم َّن السَّا َعةُ َوقَ ِد ا ْن،ط ِويَانِ ِه
َولَتَقُو َم َّن السَّا َعةُ َوقَ ْ_د َرفَ َع،ضهُ فَالَ يَ ْسقِي فِي ِه َ ْ َولَتَقُو َم َّن السَّا َعةُ َوهُ َو يُلِيطُ َحو،ُط َع ُمه ْ َال َّر ُج ُل بِلَبَ ِن لِ ْق َحتِ ِه فَالَ ي
ْ َأُ ْكلَتَهُ إِلَى فِي ِه فَالَ ي
ط َع ُمهَا
Artinya: “Sungguh, Kiamat itu benar-benar akan terjadi, sampai-sampai dua orang laki-laki yang
sedang menggelar pakaiannya, tak sempat berjual-beli dan mengakhiri jual-belinya. Sungguh,
Kiamat itu benar-benar akan terjadi, sampai-sampai seorang laki-laki yang memerah susu
untanya, tidak sempat meminum susu perahannya. Sungguh Kiamat itu benar-benar akan terjadi,
sampa-sampai orang yang sedang memperbaiki kolamnya, tidak sempat memberikan air kolam
itu kepada hewannya. Sungguh Kiamat itu benar-benar akan terjadi, sampai-sampai orang yang
sedang mengangkat makanannya ke mulut, tidak sempat menikmati makanannya.”
Dalam hadits di atas, jelas digambarkan bahwa saat Kiamat terjadi, manusia masih
bertebaran di muka bumi. Hanya saja mereka melalaikannya. Ada yang sedang berjual-beli di
pasar. Ada yang sedang bercocok tanam dan berladang. Ada yang sedang bepergian. Ada yang
sedang bersenang-senang dan bergembira. Ada yang yang sedang tidur. Ada pula yang sedang
berada berekreasi di pantai.
Namun, tiba-tiba datang teriakan memekakkan telinga. Aktivitas mereka pun terhenti
seketika. Sampai-sampai dua orang yang ingin berjual-beli pakaian tidak bisa menyelesaikan
jual-belinya. Begitu pun orang yang sedang memerah susu hewan, tidak sempat meminum susu
yang diperahnya. Orang yang baru mengangkat makanannya ke mulut, makanannya tak sempat
sampai di mulutnya. Pun demikian orang yang sedang memperbaiki kolamnya tak sempat
memberikan air kolam yang diperbaikinya kepada hewan-hewan ternaknya.
Orang yang sedang menyisir rambut tidak sempat selesai menyisir rambutnya. Orang
yang sedang mengenakan pakaian tak sempat selesai mengenakan pakaiannya. Begitu pula orang
yang mau memukul musuhnya, tidak sampai selesai memukulnya. Demikian halnya ibu-ibu yang
akan melahirnya bayinya, tak sempat selesai melahirkan anaknya. Bahkan, perempuan yang
sedang menyapu pun tak bisa mengakhiri pekerjaannya. Itulah sedikit pemandangan yang
menggambarkan begitu cepatnya kejadian Kiamat Urutan Peristiwa Tanda-tanda Kiamat
Tentang Hadits Imam Mahdi Membawa Panji Hitam
Sungguh Kiamat itu begitu cepat dan datang tiba-tiba sekaligus mengejutkan. Ia
merenggut siapa saja di mana pun mereka berada. Mereka binasa seketika. Bahkan, dalam hadits
lain digambarkan, saking mengejutkannya, ibu-ibu yang sedang hamil pun melahirkan seketika.
Sesungguhnya, Allah adalah Dzat yang maha menguasai perkara-Nya. Namun, kebanyakan
manusia tidak mengetahui.
Singkatnya, hingga Kiamat tiba, manusia akan tetap ada. Mereka akan tetap beraktivitas.
Namun, mereka melalaikannya. Padahal, tanda-tandanya sudah nyata di depan mata mereka,
seperti terbit matahari dari barat, terjadi gerhana besar, munculnya hewan melata, dan
sebagainya. Karena itu, sadarilah bahwa kehidupan ini pasti berakhir. Manusia pasti binasa.
Dan alam semesta pasti luluh lantak. Persiapkanlah peristiwa huru-hara itu dengan keimanan dan
amal saleh. Walau Kiamat besar (kubra) mungkin masih beberapa lama, namun kiamat kecil
(sughra), yakni kematian, sudah di depan mata dan bisa datang tiba-tiba.
Lebih spesifik lagi, al-Qur’an menggambarkan kedahsyatannya dengan menyebutkan
bahwa Hari Kiamat merupakan “Hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk
menolong orang lain. dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.” (Q.S. al-Infithar:
19).
Di dalam al-Qur’an, banyak ayat yang menggambarkan betapa hebat dan dahsyatnya
peristiwa Kiamat yang secara umum melukiskan kehancuran seluruh kosmos secara total, bukan
kehancuran pada bagian tertentu saja.
Peristiwa Kiamat, berdasarkan al-Qur’an, dimulai dengan peniupan sangkakala yang
pertama. Peniupan ini mengakibatkan matinya semua makhluk -kecuali bagi yang dikehendaki
oleh Allah- dan hancurnya alam semesta secara keseluruhan.
Al-Ghazali, dalam hal ini, menganggap bahwa yang dikehendaki oleh Allah untuk tetap
hidup pada saat itu adalah malaikat Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail. Ada jarak waktu antara
peniupan sangkakala yang pertama dan kedua, al-Ghazali menyatakan bahwa jeda antara
keduanya adalah selama 40 trahun.
Kemudian setelah terjadi kehancuran total malaikat Israfil meniupkan sangkakala yang
kedua untuk membangkitkan manusia, Allah swt akan memerintahkan malaikat Izrail untuk
mencabut nyawa secara berturut-turut: malaikat Jibril, Mikail, Israfil, dan dirinya sendiri (Izrail).
Pada saat manusia menunggu terjadinys Putusan Pengadilan, ketika itulah semua
makhluk benar-benar menyadari kelengahannya selama di dunia, karena saat itu merupakan hari
ketika manusia mempertanggungjawabkan amal yang telah diperbuat selama di dunia.[10] Dan
semua itu akan mendapatkan balasan yang setimpal.
Sebagaimana difirmankan Allah: Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan
seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya.dan Barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula.” (Q.S.
al-Zalzalah: 7-8)
“(yaitu) orang-orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat-
Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat.” (QS Al Anbiya : 49).
Orang yang beriman kepada hari akhir akan muncul rasa takut ketika berbuat sesuatu
tanpa memiliki pendasaran yang benar dan rasional. Saat nanti menghadap Allah, kita harus
mempertanggungjawabkan apa saja yang dilakukan sejak di dunia. Maka dari itu, orang beriman
pada hari akhir akan senantiasa melakukan sesuatu dengan penuh pertanggungjawaban.
Hari akhir datangnya tiba-tiba dan tidak disangka-sangka, maka seorang muslim yang
beriman dengan hari akhir akan benar-benar secara profesional mempersiapkan diri
menghadapinya. Secara profesional artinya secara sungguh-sungguh, ada evaluasi, selalu
memperbaiki diri dan juga melakukan perbaikan terus menerus akan kehidupan dan ibadah yang
dijalaninya.
Adapun perilaku yang dapat mencerminkan beriman kepada hari akhir sebagi berikut.
a. Menjadikan sesorang lebih meyakini adanya kehidupan berikutnya (kebangkitan).
b. Meyakini bagian-bagian dari peristiwa hari akhir, seperti adanya hisab (perhitungan), mizan
(tibangan amal), surga dan neraka sebagai konsekuensi sebagai manusia untuk mempertanggung
jawabkan semua perbuatan-perbuatanyya selama hidup di dunia.
c. Memberi dorongan untuk bersikap disiplin, taat, dan patuh menjalankan perintah Allah dan
menjauhi larangan-Nya serta takut terhadap azab Allah.
d. Mendorong untuk selalu berbuat baik (beramal saleh) karena semua amal perbuatan manusia
selama hidup di dunia akan nemdapatkan balasan.
e. Memiliki dorongan untuk merasakan kenikmatan dan merasakan siksaan. Adanya gambaran
surga dan neraka akan membuatnya selalu ingin melaksanakan kebaikan dan tidak melaksanakan
dosa dan kemaksiatan.
f. Menghilangkan sifat egois dan berusaha memupuk sifat sosial agamis, yakni mengutamakan
kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi atau berbuat demi kemaslahatan teman
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Beriman kepada hari kiamat atau hari akhir merupakan rukun iman yang kelima, tidak
ada yang tahu kapan hari kiamat itu akan datang, tetapi kita sebagai muslim sudah seharusnya
untuk mengimani dan mempercayainya. Tanda-tanda kiamat atau hari akhir sudah dekat
terbitnya matahari dari arah barat dan terbenam dari arah timur, keluarnya suatu binatang yang
sangat aneh, datangnya Al-Mahdi. Beliau termasuk keturunan dari Rasulullah SAW. Oleh karena
itu, beliau serupa benar akhlak dan budi pekertinya dengan Rasulullah SAW, munculnya Dajal,
hilang dan lenyapnya Al-Qur’an dan mushaf, hafalan dalam hati. Bahkan lenyap pulalah yang
ada di dalam hati seseorang, berkumpulnya manusia, seperti selamatan kelahiran, khitanan,
perkawinan, ulang tahun, dll. Akan tetapi tidak pernah sedikit pun dijalankan perintah-perintah-
Nya serta dijauhi larangan-Nya, turunnya Nabi Isa as. Beliau akan turun ke bumi ini di tengah-
tengah merajalela pengaruh Dajal.
Sebagai umat islam kita wajib mempercayai akan datangnya hari akhir tersebut. Beriman
pada hari akhir mempunyai beberapa manfaat antara lain selalu bertindak hati-hati dan penuh
pertimbangan, selalu berada dalam kebenaran, dan memanfaatkan waktu hidup untuk berlomba
mencari kebaikan “fastabiqul khairat”.
3.2 Saran
https://www.dosenpendidikan.co.id/iman-kepada-hari-akhir/
https://teks.co.id/iman-kepada-hari-akhir/
https://umma.id/article/share/id/7/20547
https://saintif.com/hari-kiamat/
https://news.detik.com/berita/d-4853068/pengertian-iman-kepada-hari-akhir-beserta-dalilnya
https://portal-ilmu.com/kehidupan-setelah-kematian/
https://cerdika.com/contoh-dan-hikmah-iman-kepada-hari-akhir/#:~:text=B.%20Hikmah%20Beriman
%20Kepada%20Hari%20Akhir,-Kalian%20kan%20sudah&text=Kita%20ingat%20akan%20hari
%20akhir,teratur%20dan%20berusaha%20menjauhi%20dosa.&text=Allah%20SWT%20memperingatkan
%20kita%20untuk,%2Dmabukan%2C%20maksiat%20dan%20sebagainya.
https://www.tongkronganislami.net/gambaran-peristiwa-hari-kiamat-dalam-islam/
Al-Qur’an Digital
Tim Arafah, Pendidikan Agama Islam 3 untuk SMP Kelas IX, (Semarang: Aneka Ilmu),
2006