Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MANAJEMEN FARMASI

“CASH FLOW”

Kamila Malinda Juanda


3351201130
Apoteker B

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2021

Soal 1
LATIHAN CASH FLOW :
Diketahui laporan realisasi cash flow (dalam 000), bulan DESEMBER 2018 adalah sebagai
berikut :
Saldo awal kas 54.373,- , saldo awal bank 102.414,- penerimaan piutang dari pihak ke 3 sebesar
1.050.000,- piutang dagang intern 59.465,- penerimaan lain-lain berupa PPN perhitungan Apotek
Anugrah sebesar 13.500,- jasa giro 200,- dana pensiunan/astek 4.500,- realisasi penerimaan
1.284.452,- adalah 114,23 % dari realisasi penerimaan bulan NOPEMBER 2018. Adapun
pengeluaran di bulan DESEMBER 2018 untuk pembayaran hutang dagang dan biaya usaha untuk
pegawai dan umum lainnya masing-masing realisasinya adalah 85.401,- dan 82.110,- sedangkan
untuk setoran kekurangan PPN perhitungan adalah 2,124 % dari total pengeluaran, setoran PPh
pasal 21, 22, 23 adalah 1.500,- biaya penjualan dan beban kantor pusat masing-masing 45.650,- dan
17.000,- remisa umum 900.000,- sedangkan realisasi investasi pada bulan DESEMBER 2018 belum
terbukukan. Untuk THPB dan pengeluaran lainnya sebesar 20.150,-
Pertanyaan:
a. Susun matrix dari laporan realisasi cash flow bulan DESEMBER 2018 tersebut.
Berapa realisasi saldo kas/bank bulan DESEMBER 2018 bila diasumsikan realisasi dari total
pengeluaran sebesar 1.176.811,- dan saldo bank realisasi cash flow tersebut hanya 82.641.-
b. Bila direncanakan saldo awal kas/bank bulan JANUARI 2019 adalah sebesar
107.641,- sedangkan penerimaan di bulan JANUARI 2019 tercapai 115 % dari total penerimaan
bulan DESEMBER 2018 sedangkan total pengeluarannya dianggap sama, berapa rencana saldo
kas/bank yang Sdr inginkan apabila diasumsikan saldo kasnya hanya mencapai 25.000,- buat matrik
dari cash flow yang dimaksud ?
c. Saldo kas minimal ditentukan sejumlah 5 jt, dari hasil a) dan b), kebijakan apa yang
saudara akan lakukan. Dan bilamana saldo akhir kas/bank ternyata hasilnya minus maka kebijakan
apa yang saudara akan lakukan.
Jawaban :
a. Laporan realisasi cash flow bulan DESEMBER 2018 ( dalam ribu rupiah .000)

Bulan November Bulan


No Keterangan
2018 Desember 2018
I SALDO KAS/BANK AWAL
Saldo awal kas Rp. 54.373
Saldo awal bank Rp. 102.414
Jumlah saldo awal Rp. 156.787
II PENERIMAAN
A. Penerimaan Piutang
- Piutang dari pihak ke 3 Rp.1.050.00
0
- Piutang dagang intern Rp. 59.465
B. Penerimaan Lain-lain
- PPN Perhitungan apotek Rp. 13.500
- Jasa giro Rp. 200
- Dana pensiunan / Astek Rp. 4.500
Total Penerimaan Rp. 1.127.665
Jumlah saldo awal + penerimaan Rp.1.124.444,67 Rp. 1.284.452
III PENGELUARAN
A. Pembayaran Hutang
- Hutang dagang Rp. 85.410
B. Biaya
- Biaya pegawai dan umum lainnya Rp. 82.110
- Setoran kekurangan PPN Rp. 25.000
- Setoran PPh Rp. 1.500
- Biaya penjualan Rp. 45.650
- Beban kantor pusat Rp. 17.000
- Remisa umum Rp. 900.000
- THPB dan pengeluaran lainnya Rp. 20.150
Total Pengeluaran Rp1.176.811
IV SALDO AKHIR KAS/BANK
Jumlah saldo awal + total penerimaan - Rp107.641
total pengeluaran
Saldo Bank Rp. 82.641
Saldo Kas Rp. 25.000

Penjelasan :
1. Total penerimaan bulan Desember 2018 yaitu sebesar 114,23% dari total penerimaan
bulan November 2018

Total penerimaan bulan November 2018 = 100 x Rp1.284.452 = Rp 1.124.444,67


114,23
2. Setoran keuangan PPN (2,124% dari total pengeluaran)
Jumlah total pengeluaran (kecuali setoran kekurangan PPN) = Rp1.151.811

2,123
PPN = X Rp1.151.811 = Rp25.000
(100−2,124)
3. Saldo akhir kas/bank = (saldo awal+total penerimaan)-total pengeluaran
= (Rp156.787 + Rp1 127 655) – Rp1.176.811
= Rp107.641
4. Saldo kas = saldo akhir-saldo bank
= Rp. 107.641 – 82-641
= Rp. 25.000

b. Perencanaan Cash Flow Januari 2019


No Keterangan Bulan Januari
I SALDO AWAL KAS/BANK Rp. 107.641
II PENERIMAAN
Total Penerimaan Rp1.296.815
Saldo awal + penerimaan Rp1.404.456
III PENGELUARAN
Total Pengeluaran Rp1.176.811
IV SALDO AKHIR KAS/BANK Rp. 227.645
Jumlah saldo awal + total
penerimaan - total pengeluaran
Saldo Kas Rp. 25.000
Saldo Bank Rp. 202.645

Penjelasan :
1. Perhitungan saldo akhir kas/bank = (Jumlah saldo awal + total penerimaan)-total pengeluaran
= Rp. 107.641+Rp.1.296.815-Rp.1.176.811
= Rp. 227.645
2. Total penerimaan sebesar 115 % dari total penerimaan bulan Desember 2018
Total penermaan bulan desember 2018 = Rp. 1.127.665
115
Total penerimaan bulan januari 2019 = X Rp. 1.127.665
100
= Rp1.296.815

c. Dari hasil perhitungan soal a dan b didapatkan jumlah saldo kas/bank melebihi saldo kas
minimal (Rp5.000.000), maka dibuatlah kebijakan-kebijakan, antara lain:
1. Melakukan pembelian barang dengan pembayaran kontan kepada PBF untuk mendapatkan
diskon yang lebih besar.
2. Menganalisa obat-obat OTC dan resep yang sering dilayani dan yang sering dibeli
konsumen, dan merencanakan penambahan persediaan obat-obat tersebut sesuai analisa
dengan pertimbangan untuk meningkatkan performa pelayanan Apotek.
3. Menganalisa resep-resep yang tidak terlayani, dan merencanakan pembelian obat-obat
tersebut dalam jumlah yang sesuai.
4. Merencanakan pengeluaran rehabilitatif atau inventarisasi (perbaikan fasilitas apotek)
pada bulan depan dengan pertimbangan untuk meningkatkan kinerja dan performa dari
apotek.
5. Memberikan intensif untuk pegawai apotek, seperti mengalokasikan sebagian hasil diskon
dari PBF untuk mensubsidi pembiayaan keperluan obat pegawai, sehingga pegawai lebih
merasa diperhatikan dan tidak melakukan kecurangan-kecurangan di apotek (loyalitas
pegawai lebih meningkat).
6. Menyerahkan setoran ke pusat.

Jika saldo akhir kas/bank minus, kebijakan yang akan diambil adalah sebagai berikut:
a). Menganalisa penyebab terjadinya penurunan kas, disebabkan faktor internal atau eksternal
yang dilihat dari informasi data penjualan.
Penurunan penjualan tunai lebih disebabkan oleh :
1). Faktor internal seperti:
 Banyak barang kosong
 Pelayanan lambat
 Harga mahal
2). Faktor eksternal seperti :
 Jumlah apotek (pesaing) bertambah
 Konsumen berkurang.
b). Menganalisa data penerimaan piutang. Apakah penurunan penerimaan piutang lebih
disebabka faktor internal seperti pengiriman alat tagih terlambat dan tidak memberikan
intensif atau lebih disebabkan faktor ekstrinsik seperti pelanggan tidak mampu membayar
dikarenakan bangkrut dsb. Kebijakan yang dapat dilakukan :
1). Jika dipengaruhi faktor internal, maka dapat dilakukan: peningkatan kualitas sumber
daya apotek seperti melengkapi barang, melayani lebih cepat, mengirimkan alat tagih
lebih cepat, dan memberikan intensif atau diskon.
2). Jika dipengaruhi faktor ekstrinsik, maka pihak apotek harus dapat merayu dan
mempengaruhi agar pelanggan suka membeli obat ke apotek dan membayar
piutangnya kecuali pelanggan tsb kabur atau bangkrut.
c). Menganalisa data pembayaran hutang dagang. Apakah ada faktur-faktur yang
belum jatuh tempo sudah dibayarkan atau karena adanya tuntutan dari supplier
yang memperpendek masa kredit.
1). Jika dikarenakan adanya faktur yang belum jatuh tempo dibayar, maka bagian
keuangan harus dapat menjelaskan apakah ada tambahan diskon atau tidak
2). Jika dikarenakan oleh faktor eksternal, maka pihak apotek harus dapat merayu
dan mempengaruhi agar supplier dapat memperpanjang masa kredit atau
meminjam uang ke BANK untuk menambah modal kerja sehingga
likuiditasnya lebih baik.
d). Menganalisis data penggunaan biaya usaha. Apakah ada penggunaan pos-pos biaya
tertentu yang melebihi anggaran seperti pos biaya penjualan, entertain, intensif,
karena petugas terlalu boros atau karena adanya tuntutan pelanggan sehingga
melebihi anggaran.
1). Jika faktor intrinsik seperti pemborosan pembelanjaan maka pihak apotek
harus seera melakukan cost reduction atau cost cutting.
Jika faktor ekstrinsik seperti kebijakan pemerintah maka pihak apotek harus melakukan
reevaluasi cost-benefit dan melakukan cost reduction dan cost cutting

Anda mungkin juga menyukai