Anda di halaman 1dari 15

WAWASAN NUSANTARA

A. Pengertian Dan Teori Geopolitik


A.1 Pengertian Geopolitik
Geopolitik berasal dari dua kata yaitu “geo” dan politik. Maka membicarakan
pengertian geopolitik tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan
politik. “geo” artinya bumi/planet bumi. Menurut Preston E. James, geografi
mempersoalkan tata ruang yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di
permukaan bumi. Dengan demikian, geografi berkaitan dengan interrelasi antara
manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Politik berarti kekuatan yang
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif
kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional. Menurut Suradinata &
Sumiarno, bahwa dalam wawasan nusantara terkandung konsepsi geopolitik
Indonesia yaitu, unsur ruang yang kini berkembang tidak saja secara fisik geografis,
melainkan dalam pengertian secara keseluruhannya.
Dapat kami simpulkan bahwa "geopolitik dapat diartikan sebagai system politik
atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang
didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang titik bertanya terletak
pada pertimbangan geografi, wilayah atau territorial dalam arti luas) suatu negara,
yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung
kepada system politik suatu Negara".

A.2 Teori-Teori Geopolitik


Teori-teori mengenai geopolitik yang pernah ada didunia (Ditjendikti,2012:
116-121), yaitu :
a. Teori Geopolitik Frederich Ratzel
Frederich Ratzel (1844–1904) berpendapat bahwa negara itu seperti
organisme yang hidup. Negera identik dengan ruangan yang ditempati oleh
sekelompok masyarakat (bangsa) pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan
organisme yang memerlukan ruang hidup (lebensraum) yang cukup agar dapat
tumbuh dengan subur. Teori ini dikenal seabgai teori organisme atau teori biologis.
b. Teori Geopolitik Rudolf Kjellen
Rudolf Kjellen (1964–1922) melanjutkan ajaran Ratzel, tentang teori
organisme. Berbeda dengan Ratzel yang menyatakan negara seperti organisme,
maka ia menyatakan dengan tegas bahwa negara adalah suatu organisme, bukan
hanya mirip. Negara adalah satuan dan sistem politik yang menyeluruh yang
meliputi bidang geopolitik, ekonomi politik, demo politik, sosial politik, dan krato
politik. Negara sebagai organisme yang hidup dan intelektual harus mampu
mempertahankan dan mengembangkan dirinya dengan melakukan ekspansi.
Pandangan Ratzel dan Kjellen hampir sama. Mereka memandang
pertumbuhan Negara mirip dengan pertumbuhan organisme (makhluk hidup). Oleh
karena itu Negara memerlukan ruang hidup (lebensraum), serta mengenal proses
lahir, tumbuh, mempertahankan hidup, menyusut dan mati. Mereka juga
mengajukan paham ekspansionisme yang kemudian melahirkan ajaran adu
kekuatan (Power Politics atau Theory of Power).

c. Teori Geopolitik Karl Haushofer


Karl Haushofer (1896–1946) melanjutkan pandangan Ratzel dan Kjellen
terutama pandangan tentang lebensraum dan paham ekspansionisme. Jika jumlah
penduduk suatu wilayah negara semakin banyak sehingga tidak sebanding lagi
dengan luas wilayah, maka negara tersebut harus berupaya memperluas
wilayahnya sebagai ruang hidup (lebensraum) bagi warga negara. Untuk mencapai
maksud tersebut, negara harus mengusahakan antara lain :
1. Autarki, yaitu cita-cita untuk memenuhi kebutuhan sendiri tanpa bergantung
pada negara lain.
2. Wilayah-wilayah yang dikuasai (pan-regional)
 

d. Teori Geopolitik Halford Mackinder


Halford Mackinder (1861–1947) mempunyai konsepsi geopolitik yang lebih
strategik, yaitu dengan penguasaan daerah-daerah “jantung‟ dunia, sehingga
pendapatnya dikenal dengan teori Daerah Jantung. Barang siapa menguasai
„daerah jantung‟ (Eropa Timur dan Rusia) maka ia akan menguasai pulau dunia
(Eropa, Asia, dan Afrika) yang pada akhirnya akan menguasai dunia. Berdasarkan
hal ini muncullah konsep Wawasan Benua atau konsep kekuatan di darat.
e. Teori Geopolitik Alfred Thayer Mahan
Alfred Thayer Mahan (1840–1914) mengembangkan lebih lanjut konsepsi
geopolitik dengan memperhatikan perlunya memanfaatkan serta mempertahankan
sumber daya laut, termasuk akses laut. Sehingga tidak hanya pembangunan armada
laut saja yang diperlukan, namun lebih luas juga membangun kekuatan maritim.
Berdasarkan hal tersebut, muncul konsep Wawasan Bahari atau konsep kekuatan di
laut. Barang siapa menguasai lautan akan menguasai kekayaan dunia.

f.  Teori Geopolitik Guilio Douhet, William Mitchel, Saversky, dan JFC Fuller
Guilio Douhet (1869–1930) dan William Mitchel (1878–1939) mempunyai
pendapat lain dibandingkan dengan para pendahulunya. Keduanya melihat
kekuatan dirgantara lebih berperan dalam memenangkan peperangan melawan
musuh. Untuk itu mereka berkesimpulan bahwa membangun armada atau angkatan
udara lebih menguntungkan sebab angkatan udara memungkinkan beroperasi
sendiri tanpa dibantu oleh angkatan lainnya. Berdasarkan hal ini maka muncullah
konsepsi Wawasan Dirgantara atau konsep kekuatan di udara.

g. Teori Geopolitik Nicholas J. Spijkman


Nicholas J. Spijkman (1879–1936) terkenal dengan teori Daerah Batas.
Dalam teorinya, ia membagi dunia dalam empat wilayah atau area :
1) Pivot Area, mencakup wilayah daerah jantung.
2) Offshore Continent Land, mencakup wilayah pantai benua Eropa – Asia
3) Oceanic Belt,  mencakup wilayah pulau di luar Eropa–Asia, Afrika Selatan.
4) New World, mencakup wilayah Amerika

B. Paham Geopolitik Bangsa Indonesia


Sebagai negara kepulauan, dengan masyarakat yang muti etnis, negara indonesia
memiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan. kekuatannya terletak pada posisi
dan keadaan geografis yang strategis dan kaya sumber daya alam. sementara
kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang
harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air.
Dalam hal ini bangsa indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar sebgai
pedoman agar tidak terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional
untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya. salah satu pedoman bangsa
indonesia adalah wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara
sehingga disebut dengan wawasan nusantara. kepentingan nasional yang mendasar
bagi bangsa indonesia adalah upaya menjamin persatuan dan kesatuan wilayah,
bangsa, dan segenap aspek kehidupan nasionalnya. karena hanya denganupaya inilah
bangsa dan negara indonesia dapat tetap eksisi dan dapat melanjutkan perjuangan
enuju masyarakat yang dicita-citakan (Ditjendikti,2012:122).
Pandangan geopolitik bangsa indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai
ketuhannan dan kemanusiaan yang luhur dengan jelas tertuang didalam pemukaan
UUD NKRI 1945. Bangsa indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tetapi lebih
cinta kemerdekaan. Bangsa indonesia menolak segala bentuk penjajahan, karena tidak
sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.
Oleh karena itu, wawasan nusantara adlah geopolitik indonesia. Hal ini
dipahami berdasarkan pengertian bahwa dalam wawasan nusantara terkandung
konsepsi geopolitik indonesi, Yaitu unsur ruang, yang kini berkembang tidak saja
secara fisik geografis, melainkan dalam pengertian secara keseluruhan
(Suradinata;Sumiarno:2005).

C. Pengertian Wawasan Nusantara


Jika ditinjau dari pengertian wawasan nusantara menurut para ahli antara lain
sebagai berikut :
a) Menurut Prof. Dr. Wan Usman, Pengertian wawasan nusantara menurut definisi
prof. Dr. Wan Usman adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam. 
b) Menurut Kel. Kerja LEMHANAS, Pengertian wawasan nusantara menurut
definisi Kel. Kerja LEMHANAS (Lembaga Pertahanan Nasional) 1999 adalah cara
pandang dan sikap bangsa indonesia mengenai diri dan lingkungan yang beragam
dan bernilai startegis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dan
kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional. 
c) Menurut Tap MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN, Pengertian wawasan
nusantara menurut definisi Tap MPR tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN adalah
cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungan dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional. 
Dapat kami simpulkan bahwa "Wawasan nusantara adalah sikap dan cara
pandang warga negara Indonesia yang didasarkan pada UUD 1945 dan Pancasila.
Dalam menjalankan wawasan nusantara, diutamakan untuk memenuhi kesatuan
wilayah dan menghargai perbedaan yang ada untuk mencapai tujuan nasional.
Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak daerah bahkan pulau yang
masih belum berpenghuni. Banyaknya suku bangsa dan kebudayaan yang berbeda
membuat negara Indonesia kaya dengan beragam asetnya. Perbedaan ini menjadikan
Indonesia sebagai negara yang luas dan memiliki banyak keragaman dari ujung Aceh
hingga Papua".

D. Sifat, Ciri-Ciri, Tujuan Dan Fungsi Wawasan Nusantara


D.1 Sifat-Sifat Wawasan Nusantara
Sifat-sifat wawasn nusantara antara lain sebgai berikut :
a) Manunggal merupakan Keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segenap
aspek kehidupan, baik aspek ilmiah maupun sosial. Kehidupan bangsa dan negara
indonesia berlangsung dalam serasi seimbang sesuai dengan makna bhineka
tunggal ika dalam khasanah kehidupan bangsa indonesia.
b) Menyeluruh, Keseluruhan wilayah nusantara beserta rakyat indonesia menjalani
kehidupan untuk mencapai kebagiaan lahir dan batin dalam kesatuan matra,
kesatuan bangsa indonesia, dan berkomunikasi dalam bahasa persatuan dan bahasa
indonesia sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh bulat dan tidak dapat
dipecah-pecah

D.2 Ciri-Ciri Wawasan Nusantara


Wawasan nusantara pada hakekatnya adalah persatuan dan kesatuan dalam
segenap aspek kehidupan nasional. Dengan demikian konsep dasar wawasan
nusantara memiliki ciri-ciri pokok yaitu sebagai berikut :

1) Mawas ke dalam dengan upaya mewujudkan segenap aspek kehidupan bangsa dan
negara.
2) Mewujudkan suatu persatuan dan kesatuan yang manunggal dan utuh menyeluruh
antara wadah, isi dan tata laku.
3) Mawas ke luar menampilkan wibawa sebagai wujud sikap kesatuan, persatuan dan
kebulatan wadah, isi dan tata laku.

D.3 Tujuan Wawasan Nusantara


Secara lebih luas tujuan dari wawasan nusantara itu sendiri meliputi:
1) Tujuan ke dalam yaitu mewujudkan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan
nasional yang meliputi aspek alamiah dan aspek sosial.
2) Tujuan ke luar yaitu ikut serta mewujudkan kesejahteraan, ketertiban dan
perdamaian bagi seluruh umat manusia.

D.3 Fungsi Wawasan Nusantara


Dengan mencermati sejarah dari perkembangan dan lingkungan keberadaan
bangsa dan negara Indonesia maka fungsi dari wawasan nusantara itu ialah :
1) Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan nusantara
dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan
kewilayahan.
2) Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan kesatuan
politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan sosial dan
politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.
3) Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara merupakan
pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu
kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara
4) Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam
pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga. 
5) Membentuk dan membina persatuan, kesatuan dan keutuhan bangsa dan negara
Indonesia melalui intergrasi seluruh aspek dan dimensi kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
6) Merupakan ajaran dasar yang melandasi kebijaksanaan dan strategi pembangunan
nasional baik pembangunan pada aspek kesejahteraan maupun keamanan dalam
upaya mencapai tujuan nasional.
E. Faktor Kewilayahan Yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara
Faktor kewilayahan yang mempengaruhi wawasan nusantara (Ditjendikti,2012)
yaitu :
a) Asas Kepulauan (Archipelagic Principle)
Kata ‘Archipelago’ dan ‘Archipelagic’ berasal dari kata Italia
‘Archipelagos’. Akar katanya adalah ‘archi’ yang berarti terpenting, terutama, dan
‘pelagos’ berarti laut atau wilayah lautan. Jadi ‘Archipelago’ berarti lautan
terpenting. Istilah ‘Archipelago’ adalah wilayah lautan dengan pulau-pulau di
dalamnya. Arti ini kemudian menjadi pulau-pulau saja tanpa menyebut unsur
lautnya sebagai akibat penyerapan bahasa barat, sehingga Archipelago selalu
diartikan kepulauan atau kumpulan pulau.
Lahirnya asas Archipelago mengandung pengertian bahwa pulau-pulau
tersebut selalu dalam kesatuan utuh, sementara tempat unsur perairan atau lautan
antara pulau-pulau berfungsi sebagai unsur penghubung dan bukan unsur pemisah.
Asas dan wawasan kepulauan ini dijumpai dalam pengertian the Indian
Archipelago. Kata Archipelago pertama kali dipakai oleh Johan Crawford dalam
bukunya the history of Indian Archipelago (1820). Kata Indian Archipelago
diterjemahkan kedalam bahasa Belanda Indische Archipel yang semula ditafsirkan
sebagai wilayah Kepulauan Andaman sampai Marshanai.

b) Kepulauan Indonesia
Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan
Nederlandsch oostindishe Archipelago. Itulah wilayah jajahan Belanda yang
kemudian menjadi wilayah Negara Republik Indonesia. Sebagai sebutan untuk
kepulauan ini sudah banyak nama yang dipakai, yaitu ‘Hindia Timur’, ‘Insulinde’
oleh Multatuli, ‘nusantara’. ‘indonesia’ dan ‘Hindia Belanda’ (Nederlandsch-Indie)
pada masa penjajahan Belanda. Bangsa Indonesia sangat mencintai nama
‘Indonesia’ bukan dari bahasanya sendiri, tetapi ciptaan orang barat. Nama
Indonesia mengandung arti yang tepat, yaitu kepulauan Indonesia. Dalam bahasa
Yunani, ‘Indo’ berarti India dan ‘nesos’ berarti pulau. Indonesia mengandung
makna spiritual yang didalamnya terasa ada jiwa perjuangan menuju cita-cita
luhur, Negara kesatuan, kemerdekaan dan kebebasan.
c) Konsepsi tentang Wilayah Indonesia
Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa konsepsi
mengenai pemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut :
1. Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.
2. res Cimmunis, menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia karena
itu tidak dapat dimiliki oleh masing-masing Negara
3. Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua
bangsa
4. Mare Clausum (the right and dominion of the sea), menyatakan bahwa hanya
laut sepanjang pantai saja yang dimiliki oleh suatu Negara sejauh yang dapat
dikuasai dari darat (waktu itu kira-kira sejauh tiga mil)
5. Archipelagic State Pinciples (Asas Negara Kepulauan) yang menjadikan dasar
konvensi PBB tentang hokum laut. Saat ini Konvensi PBB tentang Hukum Laut
(United Nation Convention on the Law of the sea UNCLOS) mengakui adanya
keinginan untuk membentuk tertib hokum laut dan samudra yang dapat
memudahkan komunikasi internasional dan memajukan penggunaan laut dan
samudra secara damai.

d) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)


Pengumuman Pemerintah Negara tentang Zona Ekonomi Eksklusif terjadi
pada 21 Maret 1980. Batas ZEE adalah sekitar 200 mil yang dihitung dari garis
dasar laut wilayah Indonesia. Alasanalasan yang mendorong pemerintah
mengumumkan ZEE adalah :
1. Persediaan ikan yang semakin terbatas
2. Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia
3. ZEE memiliki kekuatan hokum internasional.
Melalui perjuangan panjang di forum Internasional, akhirnya Konferensi
PBB tentang Hukum Laut II di New York 30 April 1982 menerima “The United
Nation Convention on the Law of the sea” (UNCLOS), yang kemudian
ditandatangani pada 10 Desember 1982 di Montego Bay, Jamaica oleh 117 negara
termasuk Indonesia. Konvensi tersebut mengakui atas asas Negara Kepualauan
serta menetapkan asas-asas pengukuran ZEE. Pemerintah dan DPR RI kemudian
menetapkam UU No.5 tahun 1983 tentang ZEE, serta UU No. 17 tahun 1985
tentang Ratifikasi UNCLOS. Sejak 3 Februari 1986 indonesia telah tercatat sebagai
salah satu dari 25 negara yang telah meratifikasinya

e) Karakteristik Wilayah Nusantara


Nusantara berarti Kepulauan Indonesia yang terletak diantara benua Asia dan
benua Australia dan diantara samudra Pasifik dan Samudra Hindia, yang terdiri
dari sekitar 17.508 pulau besar maupun kecil. Jumlah pulau yang sudah memiliki
nama adalah 6.044 buah. Kepulauan Indonesia terletak pada batas-batas astronomi
sebagai berikut :
Utara : 60 08’ LU
Selatan : 110 15’ LS
Barat : 940 45’ BT
Timur : 1410 05’ BT
Jarak utara selatan sekitar 1.888 km, sedangkan jarak barat timur sekitar
5.110 km. bila diproyeksikan pada peta benua Eropa, maka jarak barat timur
tersebut sama dengan jarak antara London dengan Ankara, Turki. Bila
diproyeksikan pada peta Amerika Serikat, maka jarak teresbut sama dengan jarak
antara pantai barat dan pantai timur Amerika Serikat. Luas wilayah Indonesia
seluruhnya adalah 5.193.250 km2, yang terdiri atas daratan seluas 2.027.087 km2
dan perairan 127.166.163 km2. luas wilayah daratan Indonesia jika dibandingkan
dengan Negara-negara Asia Tenggara merupakan yang terluas.

f) Perkembangan wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya


1. Sejak 17 Agustus 1945 sampai dengan 13 Desember 1957.
Wilayah Negara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi wilayah bekas
hindia belanda berdasarkan ketentuan dalam “Teritoriale Zee en Maritieme
Kringen Ordonantie” tahun 1939 tentang batas wilayah laut territorial Indonesia.
Ordonisasi tahun 1939 tersebut menetapkan batas wilayah laut teritorial sejauh 3
mil dari garis pantai ketika surut, dengan asas pulau demi pulau secara terpisah-
pisah.
Pada masa tersebut wilayah Negara Indonesia bertumpu pada wilayah
daratan pulau-pulau yang terpisah-pisah oleh perairan atau selat antara pulau-
pulau itu. Wilayah laut territorial masih sangat sedikit karena untuk setiap pulau
hanya ditambah perairan sejauh 3 mil disekelilingnya. Sebagian besar wilayah
perairan dalam pulau-pulau merupakan perairan bebas. Hal ini tentu tidak sesuai
dengan kepentingan keselamatan dan keamanan Negara Kesatuan RI.

2. Dari Deklarasi Juanda (13 Desember 1957) sampai dengan 17 Februari 1969
Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi Juanda yang dinyatakan
sebagai pengganti Ordonansi tahun 1939 dengan tujuan sebagai berikut:
a) Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan RI yang utuhdan bulat.
b) Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia disesuaikan dengan asas
Negara kepulaauan (Archipelagic State Principles).
c) Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan dan
keamanan Negara Indonesia. Asas kepulauan itu mengikuti ketentuan
Yurespundensi Mahkamah Internasional pada tahun 1951 ketika
menyelesaikan kasus perbatasan antara Inggris dengan Norwegia. Dengan
berdasarkan asas kepulauan maka wilayah Indonesia adalah satu kesatuan
kepulauan nusantara termasuk peraiarannyayang utuh dan bulat. Disamping
itu, berlaku pula ketentuan “point to point theory “ untuk menetapkan garis
besar wilayah antara titik-titik terluar dari pulau-pulau terluar. Deklarasi
Juanda kemudian dikukuhkan dengan Undang- Undang No. 4/Prp 1960
tanggal 18 Februari 1960 tentang Perairan Indonesia. Sejak itu terjadi
perubahan bentuk wialayh nasional dancara perhitungannya. Laut territorial
diukur sejauh 12 mil dari titik-titik pulau terluar yang saling dihubungkan,
sehingga merupakan satu kesatuan wilayah yang utuh dan bulat. Semua
perairan diantara pulau-pulau nusantara menjadi laut territorial Indonesia.
Dengan demikian luas wilayah territorial Indonesia yang semula hanya sekitar
2 juta km2 kemudian bertambah menjadi 5 juta km2 lebih. Tiga per lima
wilayah Indonesia berupa perairan atau lautan. Oleh karena itu, Negara
Indonesia dikenal sebagai Negara maritime.

3. Dari 17 Februari 1969 (Deklarasi Landas Kontinen) sampai sekarang


Deklarasi tentang landas kontinen Negara RI merupakan konsep politik
yang berdasarkan konsep wilayah. Deklarasi ini dipandang pula sebagai upaya
untuk mengesahkan Wawasan Nusantara. Disamping dipandang pula sebagai
upaya untuk mewujudkan Pasal 33 ayat 3 UUD 1945. konsekuensinya bahwa
sumber kekayaan alam dalam landas kontinen Indonesia adalah milik eksklusif
Negara. Asas pokok yang termuat di dalam Deklarasi tentang landas
kontinen adalah sebagai berikut :
a) Segala sumber kekayaan alam yang terdapat dalam landasan kontinen
Indonesia adalah milik eksklusif Negara RI
b) Pemerintah Indonesia bersedia menyelesaikan soal garis batas landas kontinen
dengan Negara-negara tetangga melalui perundingan
c) Jika tidak ada garis batas, maka landas kontinen adalah suatu garis yang di
tarik ditengah-tengah antara pulau terluar Indonesia dengan wilayah terluar
Negara tetangga
d) Claim tersebut tidak mempengaruhi sifat serta status dari perairan diatas
landas kontinen Indonesia maupun udara diatasnya. Demi kepastian hukum
dan untuk mendukung kebijaksanaan Pemerintah, asas-asas pokok tersebut
dituangkan dalam Undang-UndangNomor 1 tahun 1973 tentang Landas
Kontinen Indonesia. Disamping ituUU ini juga memberi dasar bagi pengaturan
eksplorasi serta penyidikan ilmiah atas kekayaan alam di landas kontinen dan
masalah-masalah yangditimbulkannya

F. Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara


Unsur-unsur wawasan nusantara adalah sebgai berikut :
1) Wadah, yang terbagi atas tiga bagian, yakni :
a. Wujud Wilayah Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan
yang di dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh
perairan. Oleh karena itu Nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta
dihubungkan oleh perairan didalamnya. Setelah bernegara dalam negara
kesatuan Republik Indonesia, bangsa indonesia memiliki organisasi kenegaraan
yang merupakan wadah berbagi kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur
politik.
b. Tata Inti Organisasi Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada
UUD 1945 yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara kekuasaaan
pemerintah, sistem pemerintahan, dan sistem perwakilan.
c. Tata Kelengkapan Organisasi Wujud tata kelengkapan organisasi adalah
kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh
rakyat yang mencakup partai politik, golongan dan organisasi masyarakat, dan
seluruh aparatur negara. Yang dapat diwujudkan demokrasi yang secara
konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan secara ideal berdasarkan dasar
filsafat pancasila.

2) Isi Wawasan Nusantara Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat
dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat pada pembukaan UUD 1945. Isi
wawasan nusantara menyangkut dua hal yang penting, yaitu:
a. Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita
dan tujuan nasional.
b. Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek
kehidupan nasional.

3) Tata Laku Wawasan Nusantara Tata laku merupakan dasar interaksi antara wadah
dengan isi, yang terdiri dari tata laku tata laku batiniah dan lahiriah.
a. Tata laku batiniah mencerminkan jiwa, semangat, dan mentalitas yang baik dari
bangsa indonesia, sedang tata laku lahiriah tercermin dalam tindakan ,
perbuatan, dan perilaku dari bangsa Indonesia.
b. Tata laku lahiriah merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti kemanunggalan.
Meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian. 

G. Implementasi Atau Penerapan Wawasan Nusantara


Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola
pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa
dan negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, wawasan
nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam
rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat,
berbangsa dan bernegara. Imlementasi wawasan nusantara bertujuan untuk
menerapkan wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari yang mencakup bidang
politik, ekonomi, sosial-budaya, serta pertahanan nasional. Implementasi wawasan
nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air
secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut :
1. Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila
Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang
sesuai dengan aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan
bangsa Indonesia sejak awal proses pembentukan Negara Kesatuan Republik
Indonesia sampai sekarang. Dengan demikian wawasan nusantara menjadi
pedoman bagi upaya mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk
menjamin kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk
mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia.

2. Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional.


a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik
Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan
ketertiban dunia dan perdamaian abadi melalui politik luar negeri yang bebas
aktif. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik akan
menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal
tersebut tampak dalam wujud pemerintahan yang kuat aspiratif dan terpercaya
yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.

b.    Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi


Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan
menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan
peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di
samping itu, implementasi wawasan nusantara mencerminkan tanggung jawab
pengelolaa sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antar
daerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
1) Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal
dan milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah
Indonesia secara merata.
2) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah
tanpa mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-masing.
3) Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan
sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi
kerakyatan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

c.   Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial-Budaya


Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan
menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui segala bentuk
perbedaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Tuhan. Implementasi ini
juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan
bersatu tanpa membedakan suku, asal usul daerah, agama, atau
kepercayaan,serta golongan berdasarkan status sosialnya.
Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan corak
ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Budaya
Indonesia tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan tidak bertentangan
dengan nilai budaya bangsa sendiri dan hasilnya dapat dinikmati.

d. Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Pertahanan dan


Keamanan
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan
akan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan
membentuk sikap bela negara pada tiap warga negara Indonesia.
Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan bangsa serta bela negara ini menjadi
modal utama yang akan mengerakkan partisipasi setiap warga negara indonesia
dalam menghadapi setiap bentuk ancaman antara lain :
1) Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya adalah
ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
2) Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut
serta dalam pertahanan dan keamanan Negara dalam rangka pembelaan negara
dan bangsa.
3) Penerapan Wawasan Nusantara.
DAFTAR PUSTAKA

http://riskayanty.blogspot.co.id/2016/05/wawasan-nusantara-sebagai-geopolitik.html.
Diunduh : Selasa, 17 april 2018 (Pukul 10.21 WIB)
https://tiekawati.wordpress.com/2014/03/15/wawasan-nusantara-sebagai-geopolitik-
indonesia/. Diunduh : Selasa, 17 april 2018 (Pukul 11.33 WIB)
http://tofacanchujitsuna.blogspot.co.id/2015/09/makalah-wawasan-nusantara-sebagai.html.
Diunduh : Selasa, 17 april 2018 (Pukul 11.52 WIB)
https://ourakuntansi2.blogspot.co.id/2016/05/faktor-kewilayahan-yang-mempengaruhi.html.
Diunduh : Selasa, 17 april 2018 (Pukul 12.39 WIB)
Gandamana, Apiek, dkk. 2017. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi.
Medan : Universitas Negeri Medan
Nurwadani, Paristiyanti, dkk. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi.
Cetakan I. Jakarta : Direktorat Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan kemristek
.............................................................................................................................dikti RI.

Anda mungkin juga menyukai