Analisa produksi
lebih berfokus kepada biaya produksi dan biaya
tambahan lainnya yang menentukan harga akhir
suatu produk.
B/C Ratio = TR : TC
Jika B/C lebih dari 1 maka usaha berarti layak
untuk dijalankan; jika BC 1,23 artinya setiap
pengeluaran Rp 1 akan menghasilkan Rp. 1,23
BEP Harga = TC : Total Produksi/tahun
Hasil perhitungan menunjukkan titik impas harga
Asumsi :
Harga pakan = Rp 7.800
Konversi Pakan (FCR) =1
Harga benih = Rp,. 200,-/ekor
SR = 90 %
Jika 1 kg ikan yang dihasilkan = 10 ekor
Maka jumlah benih yang ditebar
= 100/90 x 10 ekor
= 11, 12 ekor ≈ 12 ekor
Jadi biaya benih : 12 ekor x Rp. 200/ ekor = Rp.
2.400,-
jika FCR = 1, maka jumlah pakan yang dihabiskan
untuk menghasilkan 1 kg ikan adalah 1 kg
Artinya biaya pakan yang dihabiskan untuk
menghasilkan 1 kg daging ikan lele sebesar.
7.800,-, total biaya pakan dan benih = Rp. 10.200,-
Jika harga jual iken lele adalah Rp. 12.000,-/kg,
maka keuntungan kotor yang diperoleh adalah
sebesar Rp. 12.000,- - Rp. 10.200,- = Rp. 1.800,-
Biaya tersebut belum memperhitungkan biaya lain-
lain (tenaga kerja, penyusutan, investasi, dll)
TERIMA KASIH