Anda di halaman 1dari 9

JURNAL PENATAAN RUANG

KONSEP PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)


BERBASIS INDUSTRI DI KABUPATEN SIDOARJO

Qurrotu Aini1
Dr. Ing. Ir. Haryo Sulistyarso2
Ir. Heru Purwadio, MSP.3

ABSTRAK
Pengembangan SMK berbasis Industri merupakan salah satu program yang dicanangkan
oleh Pemerintah dalam rangka upaya peningkatan mutu, relevansi dan daya saing keluaran
pendidikan SMK. Besarnya kontribusi potensi industri di Kabupaten Sidoarjo menjadi peluang bagi
SMK jurusan Teknologi Industri untuk berkembang menjadi SMK berbasis Industri. Namun, pada
kenyataannya, lulusan SMK jurusan Teknologi Industri kurang mendukung potensi industri yang ada
di Kabupaten Sidoarjo dan hanya mengembangkan program keahlian yang kurang memberikan nilai
tambah lebih bagi siswa setelah lulus. Untuk meningkatkan kompetensi SMK berbasis industri di
Kabupaten Sidoarjo maka diperlukan pengembangan SMK baik fisik dan non fisik yang relevan
dengan potensi industri. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan konsep pengembangan SMK
berbasis industri di Kabupaten Sidoarjo.

Hasil penelitian ini adalah konsep pengembangkan SMK berbasis industri di Kabupaten
Sidoarjo yaitu, konsep pengembangan SMK yang ”sesuai” dan ”tidak sesuai” dapat ditingkatkan
dengan memperhatikan faktor-faktor pendukung kesesuaian bidang keahlian SMK dengan potensi
industri di Kabupaten Sidoarjo. Konsep pengembangan tersebut dapat melaui efisiensi dan efektifitas
menejemen sekolah, peningkatan kompetensi tenaga pengajar, peningkatan hubungan kerjasama
dengan industri dan re-engineering program keahlian SMK jurusan teknologi industri.

Kata kunci: pengembangan SMK, berbasis industri, teknologi industri

1Mahasiswa Pascasarjana Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh November

2 Pengajar Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh November (Pembimbing I)

3 Pengajar Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh November (Pembimbing II)

PENDAHULUAN
Program peningkatan dan perluasan akses pendidikan merupakan salah satu aspek dari
tiga pilar pembangunan nasional. Aspek ini meliputi tingkat Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas
(SMA) hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

1
Data Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo tahun 2006/2007 menunjukkan terdapat
58 SMK dengan rincian kelompok keahlian Teknologi Industri (26 SMK), Bisnis Manajemen
(29 SMK), Pariwisata (3 SMK) dan Kelautan (1 SMK). Namun, pada tahun 2007/2008,
jumlah SMK dengan kelompok bidang keahlian Teknologi dan Industri mengalami
peningkatan tajam. Hal ini mengindikasikan lulusan siswa untuk dua bidang tersebut juga
akan meningkat pada tahun yang akan datang.

Ketersediaan lembaga atau pelayanan keahlian sekolah kejuruan cukup signifikan,


akan tetapi ada indikator lain yang menyebabkan rendahnya lulusan sekolah menengah
kejuruan (SMK) yang terserap sektor industri di Kabupaten Sidoarjo sebesar 44,91 persen
(Dinas Pendidikan Kab. Sidoarjo, 2006). Dinas Tenaga Kerja menunjukkan bahwa jumlah
pencari kerja tamatan sekolah menengah dari tahun ke tahun mengalami kenaikan, sehingga
banyak lulusan sekolah menengah tidak terserap kedunia kerja. Persentase keterserapan
lulusan SMK terhadap sektor lapangan kerja di Kabupaten Sidoarjo pada kelompok teknologi
industri sebesar (47,74 persen), Bisnis dan Manajemen (43,82 persen), Seni Kerajinan (43,18
persen) dan Pariwisata (3,21 persen) (Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, 2006).

Berdasarkan kondisi diatas, masih kurang sesuainya program keahlian SMK di


Kabupaten Sidoarjo dengan kebutuhan Industri yang terus berkembang, maka perlu adanya
pengembangan SMK program keahlian Industri di Kabupaten Sidoarjo yang sesuai dengan
dengan potensi industri. Sehingga, diharapkan para lulusan mampu mengelola potensi terebut.
Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk menyusun konsep pengembangan SMK berbasis
industri guna meningkatkan potensi Industri di Kabupaten Sidoarjo.

Permasalahan mendasar adalah belum sesuainya program keahlian SMK jurusan


teknologi Industri dengan potensi industri di Kabupaten Sidoarjo yang menyebakan program
keahlian SMK industri yang ada kurang mendukung potensi industri yang ada di Kabupaten
Sidoarjo. Hal ini berdampak pada ketidaksiapan lulusan SMK untuk masuk ke dunia
usaha/dunia industri.

Adapun pertanyaan penelitiannya adalah (1)Faktor-faktor apa yang mempengaruhi


kesesuaian program keahlian SMK jurusan Teknologi Industri di Kabupaten Sidoarjo?, dan
(2) Bagaimana konsep pengembangan SMK jurusan Teknologi Industri untuk di Kabupaten
Sidoarjo?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan konsep pengembangan

2
pendidikan SMK berbasis Industri di Kabupaten Sidoarjo. Untuk mencapai tujuan penelitian,
maka ditetapkan sasaran penelitian yaitu, (1) Mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi kesesuaian program keahlian SMK jurusan Teknologi Industri di Kabupaten
Sidoarjo, (2) Mengidentifikasi kesesuaian antara program keahlian di SMK jurusan Teknologi
Industri dengan Industri di Kabupaten Sidoarjo, dan (3)Merumuskan konsep pengembangan
SMK berbasis Industri di Kabupaten Sidoarjo.

SINTESA TEORI
Faktor Penentu PengembanganProgram lian SMK

Pengembangan SMK Berbasis Industri

Kajian
Pustaka/
Kebijakan Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing
Keluaran SMK

Sarana
Sekolah
Aspek
Fisik
Prasaran
a Sekolah

Biaya
Operasio
nal
Tenaga
Pengajar

Aspek Hubunga
Non Fisik n dg
Industri
Potensi
Daerah

3
Kajian Pustaka/ Konsep Pengembangan SMK Berbasis Industri
Kebijakan Di Kabupaten Sidoarjo
METODE PENELITIAN

Primer Data Sekunder


(Interview) (Kajian Pustaka, Kebijakan, dll)

Analisa
Stakeholder Analisa faktor-faktor yang mendukung
kesesuaian program keahlian SMK
dengan potensi industri menggunakan
Delphi

Kesesuaian program keahlian SMK dengan


Potensi Industri di Kabupaten Sidoarjo
dengan Analisa Kesesuain

Menentukan konsep pengembangan SMK


berbasi Industri dengan menggunakan
Trianggulasi Analisys

Konsep Pengembangan SMK berbasis industri


di Kabupaten Sidoarjo

OUTPUT STUDI

1. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesesuaian Program Keahlian SMK

Alat analisa yang digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi


kesesuaian program keahlian SMK terhadap sektor industri di Kabupaten Sidoarjo adalah
teknik analisa delphi. Analisa delphi ini dilakukan pada variabel yang diperoleh dari hasil
sintesa kajian pustaka.

Dalam analisa delphi terdapat beberapa tahap analisa yang harus dilakukan yaitu
pertama penentuan responden/stekeholder yang mempunyai pengaruh dan kepentingan pada
permasalahan pendidikan SMK di Kabupaten Sidoarjo (responden yang expert), kedua

4
melakukan penggalian pendapat (ekplorasi pendapat) dari para responden mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi kesesuaian program keahlian SMK dengan potensi industri, dan
selanjutnya melakukan proses iterasi (proses pengulangan kuesioner sampai mendapatkan
faktor yang signifikan dari beberapa responden yang telah ditentukan).

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap variable-variabel penelitian


melalui analisis Delphi dapat disimpulkan, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
kesesuaian program keahlian SMK Teknologi Industri di Kabupaten Sidoarjo, sebagai
berikut:

Aspek fisik

a. Faktor Sarana pendidikan


b. Faktor Prasarana pendidikan
Aspek non fisik

a. Faktor Biaya operasional pendidikan


b. Faktor kompetensi tenaga pengajar
c. Hubungan SMK dengan industri
d. Potensi dearah

2. Analisa Kesesuaian program keahlian SMK dengan Potensi Industri di Kabupaten


Sidoarjo

Untuk mengetahui kesesuaian SMK dengan program keahlian Teknologi Industri di


Kabupaten Sidoarjoitu dilakukan analisis kesesuaian program SMK pada masing-masing
sekolah dalam mendukung potensi industri di Kabupaten Sidoarjo. Dari perhitungan analisa
pembobotan terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesesuaian SMK dengan
potensi industri di Kabupaten Sidoarjo dan hasil observasi lapangan mengenai kondisi SMK
dapat diperolah klasifikasi kesesuain SMK .

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan terhadap SMK, bahwa Program Keahlian
SMK Teknologi Industri yang sesuai adalah sebagai berikut :

1. Program keahlian SMK yang sesuai

5
a. Teknik Bangunan yaitu SMK Negeri 1 Sidoarjo.
b. Teknik Informasi dan Komunikasi yaitu SMK Senopati Sedati, SMK YPM 8
Sidoarjo, SMK Dharma Siswa 1 Waru, SMK YPM 7 Tarik, SMK YPM 1 Taman,
SMK Negeri 2 Buduran
c. Teknik Mesin yaitu SMK Muhammadiyah 2 Taman, SMK Krian 1, SMK Senopati
Sedati, SMK YPM 8 Sidoarjo, SMK Dharma Siswa 1 Waru, SMK Trisakti Tulangan,
SMK Persatuan 2 Tulangan, SMK YPM 7 Tarik, SMK YPM 4 Taman, SMK YPM 1
Taman, SMK Antartika 1 Buduran, SMK PGRI 1 Sidoarjo
d. Teknik Elektro yaitu SMK Muhammadiyah 2, SMK Krian 1, SMK Trisakti Tulangan,
SMK Persatuan 2 Tulangan, SMK YPM 4 Taman, SMK YPM 1 Taman, SMK PGRI 1
Sidoarjo
e. Teknik Perkapalan yaitu SMK Negeri 3 Buduran
a. Teknologi Pesawat Terbang yaitu SMK Penerbangan Sedati
2. Program keahlian SMK yang tidak sesuai
a. Teknik Informasi dan Komunikasi yaitu SMK PGRI 3 Sidoarjo, SMK Diponegoro
Sidoarjo, SMK Antartika 2 Buduran, SMK Krian 2, SMK YPM 3 Taman, SMK
Pemuda Krian, SMK Dharma Siswa 2 Waru, SMK A.Yani Balongbendo, dan SMK
Bhayangkari Waru, dan SMK Yos Sudarso Sidoarjo.
b. Teknik Mesin yaitu SMK Yos Sudarso Sidoarjo, SMK Krian 2, SMK PGRI 4 Waru,
dan SMK Nusantara, SMK Trisakti Sidoarjo, SMK Islam Taruna 1 Krembung, SMK
TPI Gedangan, SMK Jawahirul Ulum Jabon, SMK Dharma Wirawan Tanggulangin,
SMK Bina Taruna Tulangan, dan SMK Waru
c. Teknik Elektro yaitu SMK 2 Krian.

3. Analisa Konsep Pengembangan SMK Berbasis Industri

Untuk menentukan konsep pengembangan SMK berbasis Industri di Kabupaten


Sidoarjo, analisis yang digunakan yaitu Trianggulasi Analisa . Langkah yang dilakukan yaitu
dengan melakukan wawancara terhadap para ahli mengenai bagaimana konsep pengembangan
SMK berbasis industri di Kabupaten Sidoarjo ditinjau dari kondisi eksisting SMK di
Kabupaten Sidoarjo dan berdasarkan tinjauan teori.

6
Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan dengan menggunakan analisa trianggulasi,
konsep pengembangan SMK berbasis industri di Kabupaten Sidoarjo berdasarkan faktor-
faktor yang didapat sebelumnya dibagi dua klasifikasi yaitu :

(1) SMK dengan Klasifikasi “sesuai”


a. Untuk Faktor sarana dan prasarana konsepnya adalah Efisiensi dan efektifitas
pendidikan siswa SMK dalam penggunaan alat praktek di lakukan di Industri
secara langsung
b. Untuk Faktor biaya operasional, konsepnya adalah Efisiensi sumber dana rutin
dengan pengembangan Unit Produksi Jasa sekolah sebagai sarana untuk
meminimalkan biaya praktek siswa.
c. Untuk faktor tenaga pendidik, konsepnya adalah peningkatkan jumlah tenaga
pengajar yang berasal dari tenaga profesional atau praktisi dunia industri dan
meningkatkan kualitas/skill tenaga pengajar melalui pelatihan/magang di industri
dan berasal dari tenaga pengajar yang berasal dari tenaga profesional atau
praktisi dunia industri.
d. Untuk faktor hubungan kerjasama dengan industri melalui konsep peningkatan
hubungan kerjasama dengan industri dilakukan dengan mengadakan penyesuaian
program keahlian dan peraturan antara SMK dan industri.
e. Untuk faktor potensi daerah konsepnya adalah meningkatkan kualitas gan
program keahlian yang ada
(2) SMK dengan Klasifikasi “tidak sesuai”
a. Untuk Faktor saran dan prasarana konsepnya adalah Efisiensi dan efektifitas
siswa SMK melalui pembelajaran langsung di dunia industri maupun Balai
Latihan Kerja/BLK.
b. Untuk Faktor biaya operasional, konsepnya adalah Efisiensi sumber daya rutin
melalui sistem subsidi silang dan penggunaan peralatan praktek secara
maksimal

7
c. Untuk faktor Tenaga Pendidik, konsepnya adalah peningkatkan hubungan
kerjasama dengan industri melalui magang siswa dan penyesuaian program
keahlian SMK dengan industri
d. Untuk faktor hubungan kerjasama dengan industri melalui konsep
Peningkatkan hubungan kerjasama dengan industri melalui magang siswa dan
penyesuaian program keahlian SMK dengan industri.
e. Untuk faktor Potensi Daerah konsepnya adalah penambahan atau penutupan
program keahlian SMK untuk menyesuaikan dengan kebutuhan industri (re-
engineering SMK)

Kesimpulan

Rumusan konsep yang dihasilkan dari penelitian ini yaitu “pengembangan SMK
berbasis Industri di Kabupaten Sidoarjo” yang diperoleh dengan mengkompilasikan konsep
pengembangan SMK, kondisi eksisting SMK, dan kebutuhan pengembangan dari
permasalahan kesesuaian program keahlian SMK di Kabupaten Sidoarjo. Konsep
pengembangan SMK ditunjukan dengan memberikan konsep pada masing-masing klasifikasi
SMK yang sesuai dan tidak sesuai. Konsep pengembangan tersebut dapat melaui efisiensi dan
efektifitas menejemen sekolah, peningkatan kompetensi tenaga pengajar, peningkatan
hubungan kerjasama dengan industri dan re-engineering program keahlian SMK jurusan
teknologi industri.

DAFTAR RUJUKAN
Alkadri, (2001), Manajemen Teknologi Untuk Pengembangan Wilayah, Pusat Pengkajian
Kebijakan Teknologi Pengembangan Wilayah BPPT, Jakarta
Anwar, (2004), Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education), Alfabeta, Bandung.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT
Rineka Cipta.
Barthos, Basir. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan Makro. Jakarta
: PT Bumi Aksara.
BPS Kabupaten Sidoarjo (2007). Kabupaten Sidoarjo dalam Angka Tahun 2006-2007.
Sidoarjo: BPS Kabupaten Sidoarjo..
Depdiknas. (2007). Data Pendidikan. www.diknassidoarjo.go.id.
Depdikbud, (1997), Keterampilan Menjelang 2020 untuk Era Global (laporan satuan tugas
pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan di Indonesia, Depdikbud, Jakarta.
Ditjen Mandikdasmen. (2007). Rencana Strategis 2007.
Diknas Kab. Sidoarjo, (Restra Diknas 2005-2010)

8
Djojonegoro, Wardiman, (1999). Pengembangan Sumberdaya Manusia Melalui Sekolah
Menengah Kejuruan. Jakarta: Balai Pustaka.
Dunn, William H., (2000), Pengantar Analisis Kebijakan Publik, edisi kedua. Gajah Mada
University Press, Yogyakarta
Fattah, Nanang, (2004), Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Husaini, Usman (2006), Manajemen Teori, Praktik Dan Riset Pendidikan, PT Bumi Aksara,
Jakarta.
Joyonegoro, 1999 Pengembangan Sumber Daya Manusia melalui SMK, PT.Balai Pustaka,
Jakarta
Kepmen Pariwisata dan Perdagangan No. 23/Mpp/Kep/I/1998
Muktianto, Ali, (2005), Komponen Sumber daya Manusia dan Sistem Kelembagaan,
Rosdakarya, Bandung
L. Saaty, Thomas. (1993). Pengambilan Keputusan bagi para Pemimpin, PT Pustaka
Binaman Pressindo.
Menuju Ketrampilan 2020, Jakarta : PT Bumi Aksara.
Notoatmojo, Sukarjo (2003) Pengembangan Sumber Daya Manusia. PT. Rineka Cipta. JKT
Nugroho, Iwan. (2004). Pembangunan Wilayah: Prespektif Ekonomi, Sosial dan Lingkungan.
Jakarta: LP3ES
Permen No. 23 Tahun 2006 tentang Standart Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah
Rietbergen, dkk, (1998), Participation and Social Assessment Tools and Techniques, The
World Bank.
Rochaety, Eti, dkk, (2005), Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, PT. Bumi Aksara,
Jakarta.
Sa’ud, Syaefudin. (2006). Perencanaan Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Sudjana. (2004). Manajemen Program Pendidikan. Bandung : Fala Production.
Sumiharjo, Tumar. (2008). Daya Saing Berbasis Potensi Daerah. Bandung: Fokusmedia.
Suparmoko. 1996. Pengatar Ekonomi Makro, Penerbit UGM
Simanjuntak, Payaman J. (1985) Pengatar Ekonomi Sumber Daya Manusia, Fak Eknomi
Universitas Indonesia, Jakarta 2001
Suryadi, Ace. (2002). Pendidikan, Investasi SDM, dan Pembangunan: Isu, Teori, dan
Aplikasi. Jakarta: Bali Pustaka.
Tarigan, Robinson. (2001). Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Usaman Husaini. 2006. Manajemen Teori Praktek Dan Riset Pendidikan , PT Bumi Aksara
Undang-Undang No. 2/1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-Undang No.20/2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang Undang No. 25 tahun 1997. Ketenagakerjaan. Bab I pasal 1.
Wena, Made, (1996), Pendidikan Sistem Ganda, Tarsito, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai