Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aan Ansor Sudrajat

NIM : 20882011
Tugas Filsapat Ilmu Pendidikan
1. Coba Saudara Jelaskan hakikat Epistimologi, Ontologi, dan Aksiologi itu
Jawaban :
a. Epistimologi
Epistimologi berasal dari yunani, yaitu “Episteme” berarti pengetahuan (Knowledge) dan
“logos” berarti ilmu. Jadi menurut arti katanya, Epistemologi adalah ilmu yang membahas
masalah-masalah pengetahuan. Merujuk dari uraian Epistemologi yang dikemukakan oleh
Abbas Hammami Mintarejo memberikan pendapat bahwa epistemologi adalah cabang
filsapat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan dan mengadakan penilaian
atau pembenaran dari pengetahuan yang telah terjadi. Jadi dapat disimpulkan hakikat
Epistemologi adalah cabang ilmu filsapat yang membahas tentang ilmu pengetahuan dari
sesuatu yang ada dalam pendidikan. Epistemologi ini mengarah pada pengetahuan atau
teori ilmu pengetahuan. Dalam hal ini kita membahas bagaimana ilmu pengetahuan itu
diperoleh, dan bagaimana kita mengetahui apa yang kita ketahui. Banyak sekali perdebatan
tentang hal itu.
Contohnya, ketika kita harus tahu kenapa pendidikan itu harus didirikan, dan apa yang
melatar belakangi pendidikan di negara ini.
b. Ontologi
Ontologi yaitu ilmu tentang ada. Ontologi, berasal dari kata “onthos” yang berarti berada
dan “logos” berarti ilmu. Menurut istilah, Ontologi adalah ilmu yang membahas tentang
hakikat yang ada, yang merupakan ultimate reality baik yang berbentuk jasmani/konkreat
maupun rohani/abstrak. Merujuk dari uraian Ontologi menurut Suriasumantri (1985),
Ontologi membahas tentang apa yang kita ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu, atau
dengan kata lain suatu pengkajian mengenai teori tentang “ada” Jadi bisa disimpulkan
bahwa Ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat sesuatu yang ada sehingga
sesuatu tersebut bisa dipercaya masyarakat. Sehingga dapat digambarkan bahwa Ontologi
ini membahas tentang siapa yang telah mengetahui, sampai berapa dalam mengetahuinnya,
apa yang belum diketahui dan buat apa kita harus mengetahuinnya.
Contoh Ontologi yaitu : Apakah benar akan terjadi gempa dan tsunami di Megathrust
Selatan Jawa Barat? Kekuatan gempanya berapa ? Tinggi Tsunaminya bakalan berapa?
Apa Resiko bencananya?
c. Aksiologi
Aksiologi berasal dari kata Yunani yaitu “Axios” yang berarti Sesuai dan “logos” berarti
Ilmu. Aksiologi merupakan cabang filsapat ilmu yang mempertanyakan bagaimana
manusia menggunakan ilmunya. Merujuk pada uraian yang dikemukakan oleh Jujun
S.Suriasumantri mengartikan aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan
dari pengetahuan yang diperoleh. Dalam aksiologi dituntut bagaimana manusia
memberikan manfaat pengetahuannya, baik itu manfaat secara keilmuan maupun secara
praktisnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa Aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang
membahas hakikat nilai yang ditinjau dari kefilsafatan. Inti aksiologi ada dua yaitu etika
(bersumber dari al-quran dan Hadis) dan Estetika (doktinnya dari agama)
Contohnya, apa nilai yang terkandung dalam pendidikan tersebut)
2. Jelaskan secara Efistemologi, Ontologi, dan Aksiologi konsep-konsep dibawah ini:
a. Ilmu
- Secara Efistemologi ilmu adalah ilmu yang membahas masalah-masalah pengetahuan
- Secara Ontologi Ilmu yaitu, ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada.
- Secara Aksiologi Ilmu adalah Ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia
menggunakan ilmunya.

b. Pendidikan
- Secara Efistemologi Pendidikan yaitu teori tentang suatu kebenaran atau pengetahuan.
Atau dapat diartikan sebagai cara atau metode untuk memperoleh suatu kebenaran atau
pengetahuan.
- Secara Ontologi Pendidikan yaitu suatu ilmu yang mengkaji dan membahas tentang
hakikat ada dan keberadaan sesuatu dalam dunia pendiidkan berdasarkan logika/pikiran
manusia.
- Secara Aksiologi pendidikan adalah teori mengenai nilai yang dapat digunakan
manusia berkaitan dengan suatu pengetahuan yang telah diperoleh.
c. Filsapat pendidikan
- Secara Efistemologi Filsapat pendidikan yaitu, mempersoalkan sumber dan usul
pengetahuan dengan meneliti, mempelajari dan mencoba mengungkapkan pinsip-
prinsip primer kekuatan struktur pikiran yang dianugrahkan kepada manusia.
- Secara Ontologi Filsapat Pendidikan yaitu bagian dari metafisika yang bersifat
spekulatif, membahas hakikat “yang ada” secara universal. Ontologi berusaha mencari
inti yang dimuat segala realitas dalam semua bentuknya. Ontologi mempersoalkan
hakikat yang tidak dapat dijangkau oleh panca indra belaka.
- Secara Aksiologi Filsapat pendidikan yaitu, mengkaji apa kegunaan ilmu yang
dihasilkan dari pendidikan bagi kita ? ilmu pengetahuan memang telah memberikan
manfaat yang besar. Misalnya, bagaimana teori atom dapat digunakan untuk
menciptakan energi yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
d. Ilmu Pendidikan
- Secara Efistemologi Ilmu Pendidikan yaitu, Cabang ilmu filsapat yang membahas ilmu
pengetahuan, kebenaran dan menjadi sarana produksi pengetahuan.
- Secara Ontologi Ilmu Pendidikan yaitu, cabang ilmu Filsapat yang membahas segala
sesuatu yang ada, berwujud dan berasal dari pengetahuan yang bersifat rasional.
- Secara Aksiologi yaitu, cabang ilmufilsapat yang mempelajari dan membahas tentang
nilai dan kualitas yang terkandung didalam sesuatu yang ada.
3. Jelaskan dan beri contoh Implementasi Filsapat dalam melaksanakan tugas sehari-hari saudara
sebagai guru!
Jawaban :
Implementasi Filsapat dalam melaksanakn tugas sehari-hari sebagai seorang guru yaitu seorang
guru atau pendidik harus memahami landasan filosofis pendidikan akan melakukan berbagai
upaya untuk keberhasilan proses pembelajaran yang ia lakukan. Seorang guru yang memahami
tujuan ia mendidik, sehingga dengan seksama ia akan memikirkan bagaimana siswanya belajar,
apa yang harus dipelajari siswanya, bagaimana siswanya bisa terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran, bagaimana hasil belajar siswa bisa membangun sikap mereka, dan sebagainnya.

Contohnya :
Seringkali, para guru harus mengambil tindakan dalam situasi-situasi di mana mereka tidak
mampu mengumpulkan semua fakta relevan dan dimana tidak ada arah tindakan yang tunggal
yang secara total benar atau salah. Misalnya, seorang siswa pada hasil pekerjaan sebelumnya
berada di atas rata-rata, menjiplak suatu tugas makalah. Haruskah guru membatalkan siswa
tersbut untuk mata pelajaran itu jika contoh dari hukuman yang cepat dan tegas kemungkinan
akan mencegah para siswa lain melakukan penjiplakan/plagiatisme? Atau haruskah guru yang
mengikuti dugaan mengenai apa yang akan terjadi pada jangka panjang siswa, menyuruh siswa
itu mengerjakan kembali makalah itu dan mengambil risiko kemungkinan para siswa lain
melakukan gagasan yang salah tersebut sehingga plagiatisme tidak memiliki konsekuensi
negatif? Dilema etis lainnya: Apakah seorang guru matematika dibenarkan dengan
memisahkan dua gadis yang mengganggu dan menempatkan salah seorangnya di suatu
kelompok matematika dibawah tingkatan kemampuannya dalam upaya meningkatkan prestasi
kelas keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai