Anda di halaman 1dari 8

RESUME VIDEO PRAKTIKUM I

IDENTIFIKASI RESIDU ASAM AMINO


DI DALAM PROTEIN PUTIH TELUR
KELOMPOK: 5

ANGGOTA:

1. Humam Abdillah (180331616099)

2. Putri Aisyah (180331616045)

3. Sabella Al Madinata (180331616034)

Link Video 1 : IDENTIFIKASI RESIDU ASAM AMINO TIROSINA

A. Pertanyaan

Apakah di dalam protein putih telur terdapat residu asam amino tirosina?

B. Alat dan Bahan


Alat : tabung reaksi, rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, beakerglass, pipet, pembakar Bunsen
Bahan :larutan albumin telur, larutan gelatin, reagen millon

C. Tujuan Percobaan
1. Mampu menentukan apakah protein sampel mengandung residu asam amino tirosin

D. Prosedur
Dimasukkan masing-masing larutan albumin telur dan gelatin kedalam tabung reaksi A dan B
ditambahkan dengan pipet tetes beberapa tetes pereaksi millon dan dipanaskan diatas bunsen.

E. Hasil Percobaan

Albumin telur Gelatin


Warna larutan Larutan tidak berwarna Larutan tidak berwarna
Pereaksi millon Terbentuk endapan putih Tidak terbentuk endapan
Pemanasan Endapan menjadi merah bata Tidak terjadi perubahan

F. Analisis dan Kesimpulan


Terbentuknya endapan merah pada larutan albumin telur menandakan adanya tirosina dan tidak
terbentuknya endapan pada gelatin menandakan tidak adanya tirosin.
G. Penjelasan
Endapan merah yang terbentuk berasal dari reaksi antara pereaksi millon (larutan merkuri dalam
asam nitrat) dengan gugus hidroksifenil dari tirosin yang merupakan salah satu dari asam amino dari
protein.
Link video 2 : IDENTIFIKASI RESIDU ASAM AMINO TRIPTOFAN
A. Pertanyaan

Apakah di dalam protein sampel terdapat residu asam amino triftofana?

B. Alat dan Bahan


Alat : tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes
Bahan : larutan triptofan, larutan control, pereaksi hopkin cole, asam sulfat

C. Tujuan Percobaan
Mampu menentukan apakah protein sampel mengandung residu asam amino triptofan

D. Prosedur
Disiapkan tabung reaksi berisi larutan triptofan dan kontrol ditambah dengan pereaksi Hopkin cole
dan dicokok kemudian ditambah asam sulfat secara perlahan malalui dinding tabung.

E. Hasil Percobaan

Larutan triptofan Larutan kontrol


Warna larutan Larutan tidak berwarna Larutan tidak berwarna
Pereaksi hopkin cole Larutan tidak berwarna Larutan tidak berwarna
Asam sulfat Terbentuk cincin ungu Tidak terjadi perubahan

F. Analisis dan Kesimpulan


Tidak terbentuknya cincin ungu pada larutan kontrol menandakan tidak adanya triptofan seperti hasil
yang terjadi pada larutan triptofan.

G. Penjelasan
Cincin ungu yang terbentuk diantara dua lapis berasal dari kondensasi pereaksi hopkin cole
(mengandung asam glioksilat) dengan 2 inti induk pada triptofan yang merupakan asam amino dari
protein.
SIFAT-SIFAT PROTEIN

Link Video 1: Uji Biuret

A. Pertanyaan
Apakah yang terjadi pada proses uji biuret?
B. Alat dan Bahan
Bahan : glisin, gelatin, glukosa, 1% CuSO4, NaOH 2N,
Alat : pipet droper, pipet tabung, tabung reaksi yang sudah dilabeli.

C. Tujuan Percobaan
Mengetahui prisnip pada proses tes biuret
Menuliskan persamaan reaksi tes biuret
Mampu mengidentifikasi protein berdasarkan ikatan peptida
Mampu menjelaskan fenomena pengendapan protein

D. Prosedur
2 mL glukosa, gelatin dan glisin diambil menggunakan pipet dan dimasukan ke dalam tabung reaksi
yang berbeda. Kemudian ditambahkan 2 mL NaOH 2N ke masing masing tabung. Tambahkan 1
sampai 2 tetes CuSO4.

E. Hasil Percobaan

Tabug 1 Terbentuk lapisan atas berwarna


(gelatin) ungu
Tabung 2 Terbentuk lapisan atas berwarna
(glisin) biru muda
Tabung 3 Terbentuk lapisan atas berwarna
(glukosa) hijau kekuningan

F. Analisis dan Kesimpulan


Uji biuret dilakukan untuk mengidentifikasi adanya protein. Hasil positif ditandai dengan
terbentuknya warna ungu yang menunjukan adanya protein dengan dua tau lebih ikatan peptid. Pada
percobaan tersebut, gelatin menunjukan hasil positif sedangkan pada glisin dan glukosa menunjukan
hasil negatif
G. Penjelasan
uji biuret dilakukan menggunakan reagen yang terdiri dari NaOH dan CuSO4. Suatu zat yang
mengandung 2 atau lebih ikatan peptida akan membentuk kompleks berwarna ungu dari ikatan ion
kompleks Cu+ dengan peptida. Uji biuret dilakukan untuk mengidentifikasi adanya protein karena
semua protein mengandung ikatang peptida.
Link Video 2: Pengendapan protein oleh ion logam berat

A. Pertanyaan

Apakah yang terjadi pada proses pengendapan protein oleh ion logam berat?

B. Alat dan Bahan


Bahan : putih telur, CuSO4, (CH3COO)2Pb,
Alat : Pipet tetes, Tabung reaksi

C. Tujuan Percobaan
Menjelaskan proses pengendapan protein

D. Prosedur
Putih telur dimasukan ke dalam 2 tabung reaksi yang berbeda. Pada tabung 1 ditambahkan larutan
CuSO4 dan pada tabung 2 ditambahkan (CH3COO)2Pb.

E. Hasil Percobaan

Tabung Terbentuk endapan biru


1 muda

Tabung
Terbentuk endapan putih
2

F. Analisis dan Kesimpulan

Pada percobaan ini, putih telur ditambahkan dengan CuSO 4 membentuk endapan biru dan
(CH3COO)2Pb membentuk endapan putih, hal ini deibabkan karena adanya denaturasi protein.

G. Penjelasan
Denaturasi protein merupakan proses dimana terjadi perubahan terhadap konformasi protein pada
struktur tersier maupun kuartener protein. Denaturasi protein pada percobaan ini disebabkan oleh
pengaruh logam berat. Suatu protein yang mengalami denaturasi akan mengalami perubahan struktur
fisiknya. Pada percobaan tersebut dapat dilihat terbentuknya endapan yang dipengaruhi oleh logam
berat sehingga membentuk kompleks garam protein-logam yang sulit larut.

Link Video 3: PENGENDAPAN PROTEIN DENGAN GARAM ANORGANIK

A. Pertanyaan

Bagaimana fenomena pengendapan protein dengan garam anorganik?


B. Alat dan Bahan

Alat: Tabung reaksi, kertas saring, pipet tetes batang pengaduk


Bahan: 3 ml larutan sampel protein, 3 ml larutan ammonium sulfat, kristal ammonium sulfat, NaOH
40%, CuSO4 1%.

C. Tujuan Percobaan

Mampu menjelaskan fenomena pengendapan protein dengan garam anorganik.

D. Prosedur

Menambahkan larutan ammonium sulfat dan kristal ammonium sulfat ke dalam larutan sampel
protein yang berada pada 2 tabung reaksi yang berbeda. Kemudian dilakukan uji biuret.

E. Hasil Percobaan

- Pada tabung yang ditambahkan larutan ammonium sulfat dihasilkan larutan berwarna biru tua dan
tidak terdapat endapan.
- Pada tabung yang ditambahkan kristal ammonium sulfat dihasilkan larutan berwarna biru muda
dan terdapat endapan.
F. Analisis dan Kesimpulan

Pada konsentrasi rendah (ammonium sulfat dalam bentuk larutan) protein tidak
mengendap sedangkan pada konsentrasi tinggi (ammonium sulfat dalam bentuk kristal) protein
dapat mengendap.

G. Penjelasan

Kelarutan protein di dalam larutan dipengaruhi oleh jumlah garam-garam anorganik. Jika terdapat
garam-garam anorganik dengan konsentrasi tinggi dalam larutan protein maka kelarutan protein akan
berkurang sehingga protein dapat mengendap, atau dikatakan protein mengalami salting out.
Link Video 4: PENGARUH PH PADA STRUKTUR ALBUMIN TELUR

A. Pertanyaan

Bagaimana pengaruh pH terhadap struktur albumin telur?

B. Alat dan Bahan

Alat: Tabung reaksi, pipet tetes


Bahan: putih telur, indicator bromocresol hijau, asam asetat 1%.

C. Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh pH terhadap struktur albumin telur

D. Prosedur

Menguji larutan putih telur dengan penambahan asam asetat 1%.

E. Hasil Percobaan

Terbentuk endapan berwarna putih susu pada saat penambahan asam asetat 1%.

F. Analisis dan Kesimpulan

Terbentuknya endapan berwarna putih susu pada putih telur mengindikasikan terjadinya
perubahan struktur pada albumin telur.

G. Penjelasan

Terbentuknya endapan berwarna putih susu pada putih telur terjadi pada saat pH albumin pada
putih telur mendekati pH isoelektrik, dimana jika pH suatu protein semakin mendekati pH
isoelektriknya, maka kelarutannya akan berkurang dengan kata lain mengendap.

Link Video 5 : PENGARUH PELARUT ORGANIK TERHADAP STRUKTUR PROTEIN


A. Pertanyaan
Apakah pengaruh pelarut organik pada struktur protein albumin telur ?

B. Alat dan Bahan


Alat : tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet pump, pipet ukur, pipet tetes
Bahan : albumin telur, larutan pepton 1%, larutan etanol absolut

C. Tujuan Percobaan
Mengetahui pengaruh pelarut organik pada struktur protein albumin telur.

D. Prosedur
Dimasukkan larutan sampel dan larutan pepton kedalam masing-masing tabung reaksi ditambah
dengan larutan etanol absolut

E. Hasil Percobaan

Albumin telur Pepton


Warna larutan Larutan putih kekuningan Larutan tidak berwarna
Etanol absolut Terbentuk endapan putih Tidak terbentuk endapan

F. Analisis dan Kesimpulan


Terbentuknya endapan berwarna putih pada albumin telur menandakan adanya perubahan struktur
dari albumin telur dan pada pepton tidak terjadi perubahan struktur.

G. Penjelasan

Endapan putih pada albumin disebabkan adanya gugus alkohol sedangkan pada pepton tidak terdapat
gugus alkohol yang dapat membentuk endapan.

Anda mungkin juga menyukai