Oleh :
1. Isma Nur Sa’iidah (200312029)
2. Muhamad Hisyam Ihsanulloh (200312041)
KELAS 1A
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG
2020
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Kewirausahaan, Bisnis
Baru, dan Kepemilikan Bisnis “ ini tepat pada waktunya. Sholawat beserta salam semoga
selalu tercurah limpahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. kepada keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya hingga akhir zaman.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Bisnis pada program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas
Muhammadiyah Bandung. Selain itu, makalah ini juga dimaksudkan untuk menambah
wawasan tentang “ Kewirausahaan, Bisnis Baru, dan Kepemilikan Bisnis “ bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Budi Sadarman., S.E., M.M., selaku
Dosen Mata Kuliah Pengantar Bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyaknya kekurangan. Oleh
karena itu, kami meminta maaf yang sebesar-besarnya dan diharap pembaca dapat
memaklumi serta memberi kritik dan saran kepada kami. Semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi pembaca khususnya dan umumnya bagi siapapun yang membacanya.
Penulis
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
3.1. Kesimpulan....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
Kewirausahaan yaitu ketika seseorang ingin mengambil atau menerima resiko untuk
memulai dan menjalankan sebuah bisnis. Mengapa seorang wirausaha mau mengambil
resiko? Itu karena sudah adanya suatu kesempatan untuk memulai sebuah bisnis dan
bermimpi untuk mencapai tujuan yang diinginkan walaupun tidak memiliki keterampilan
yang cukup baik. Mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya merupakan salah satu
tujuan utama untuk memulai suatu bisnis, serta kemerdekaan yang diinginkan ketika
membangun sebuah bisnis yang dipilihnya, dan adanya suatu tantangan untuk menjadi
seorang wirausaha yang sukses.
Menjadi seorang wirausaha itu tidak mudah, banyak hal-hal yang dibutuhkan untuk
menjadi seorang wirausaha, harus meliputi pemerintahan dirinya untuk disiplin dalam
suatu pekerjaan yang dia pilih, serta membuat dirinya percaya diri dengan pekerjaan
yang dia pilih. Hal penting lainnya yaitu mengorientasikan tindakan, yang dimana
seorang wirausaha wajib bertindak didepan untuk mencapai tujuannya dengan penuh
semangat, dan harus toleran dengan ketidakpastian dari resiko yang telah diperhitungkan,
dan resiko yang sering dihadapi oleh seorang wirausaha ialah jauh dari keluarga.
Maka dari itu pengusaha bisa membuat bisnis baru kecil yang bisa dijalankan di
rumah. Karna hal ini bisa menyeimbangkan antara keluarga dan pekerjaan. Selain usaha
dirumah, ada juga bisnis yang berbasis web yang dimana internet saat ini sangat pesat
perkembangannya. Untuk menjalankan bisnis ini, seorang wirausaha harus mengerti
dahulu ilmu tentang komputer yang cukup baik, agar nantinya tidak terjadi
kesalahpahaman disuatu hari setelah usaha telah dilaksanakan.
Untuk menjalankan bisnis baru itu tidaklah terhindar dari kegagalan dan
keberhasilan. Kegagalan bisnis baru bisa terjadi karena tidak bisa mengelola bisnis
dengan benar dan pintar, dan dengan menetapkan harga yang sembarangan. Namun tidak
mungkin suatu usaha tidak bisa mendapatkan keberhasilan, Faktor keberhasilan bisnis
baru juga bisa meliputi sistem waralaba yang dilakukan, pemilik usaha bisa mencari
teman dari pesaing. Untuk bisa menumbuhkan bisnis baru ini kita perlu membuat
perencanaan bisnis, menandai bisnis, mengenal pelanggan, mengelola karyawan dan
membuat catatan.
A. Tujuan Wirausaha
Seseorang yang teguh dalam mendirikan sebuah usaha pasti mempunyai tujuan
kuat pada awalnya. Tujuan tersebut bisa menyangkut tujuan pribadi maupun tujuan
lain. Berikut beberapa tujuan wirausaha.
1. Menyebarkan pengaruh wirausaha
Orang memiliki kecenderungan akan meniru tingkah laku seseorang jika dirasa
bahwa hal tersebut membawa dampak positif. Sama halnya dengan wirausaha,
orang pada umumnya tertarik untuk berwirausaha ketika melihat seseorang berhasil
dalam wirausaha. Masyarakat yang menyadari hal tersebut akan tergerak untuk
mencari tahu bagaimana berwirausaha yang baik dalam membangun usaha.
2. Membangun karakter wirausaha
Seorang wirausaha layaknya mempunyai kemampuan yang kompeten dalam
berwirausaha. Hasil dari karakter wirausaha berupa kesuksesan akan membuat
masyarakat percaya bahwa dengan membentuk karakter wirausaha mereka akan
bisa sukses suatu hari nanti.
3. Membentuk wirausaha yang berkualitas
Semakin banyak yang menggeluti bidang wirausaha, maka keberadaan
wirausaha yang beragam akan menimbulkan kompetisi wirausaha. Hasilnya, yang
Perkembangan franchise di Indonesia pada saat sekarang ini semakin menjamur, hal
ini disebabkan oleh adanya keinginan pemilik franchise untuk meluaskan usahanya di
setiap daerah di Indonesia. Jika perkembangan franchise di Indonesia telah berkembang
dengan pesat, maka kemungkinan terjadinya pelanggaran hukum sangatlah besar. Oleh
karena itu perlu adanya perlindungan hukum kepada para pihak yang terkait dalam
kontrak franchise.
Perkembangan franchise yang sangat pesat di Indonesia saat sekarang ini telah
menjadi bagian yang tidak dapat dihindarkan dalam praktik bisnis di Indonesia. Hal ini
disebabkan bisnis franchise tidak saja menguasai perdagangan barang-barang konsumen
melainkan telah merambah ke perdagangan jasa, pendidikan dan perhotelan.
Namun di Indonesia bisnis franchise ternyata tidak diikuti dengan perkembangan
perhatian dari pihak pemerintah, sehingga hal ini menimbulkan banyak masalah dalam
kontrak franchise. Perlindungan hukum terhadap pihak-pihak yang terikat kontrak
franchise ini sangatlah penting agar tidak merugikan salah satu pihak yang mengadakan
kontrak.
Sekarang hal tersebut sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 71
tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Waralaba. Bahwa dalam rangka lebih
meningkatkan kegiatan usaha Waralaba dan kemitraan usaha antara Pemberi Waralaba
dengan pengusaha kecil dan menengah, serta meningkatkan kemudahan berusaha di
bidang usaha Waralaba. Penyelenggaraan Waralaba harus didasarkan pada Perjanjian
Waralaba yang dibuat antara para pihak yang mempunyai kedudukan hukum yang setara
dan terhadap mereka berlaku hukum Indonesia.
Konsumen Indonesia sekarang ini cukup kritis di dalam membeli suatu produk. Pola
pikir konsumen Indonesia sekarang ini dalam membeli barang bukan hanya didasarkan
kepada murahnya suatu produk, melainkan didasarkan kepada masa berlakunya produk
dan kepentingan konsumen atas produk tersebut. Tidak seperti jaman dahulu di mana
murahnya suatu produk menjadi pilihan utama.
Franchise (waralaba) mulai di kenal di Indonesia pada awal tahun 1980, dibidang
Restoran Siap Saji (Fast Food Restaurant), seperti KFC, Pioneer Take out. Sedangkan
Franchise (waralaba) generasi pertama yang cenderung disebut lisensi memang telah
lebih dahulu dikenal, antara lain seperti; Coca-cola, obat-obatan,dsb.
Perusahaan kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil, dan
memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan
sebagaimana diatur dalam undang-undang. Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil
adalah kegiatan ekonomi yang dimiliki dan menghidupi sebagian besar rakyat.
Pengertian perusahaan kecil di sini mencakup usaha kecil informal dan usaha kecil
tradisional.
Usaha kecil informal merupakan usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan
belum berbadan hukum. Pengusaha kecil yang termasuk dalam kelompok ini antara lain
petani penggarap, pedagang kaki lima dan pemulung. Sedangkan yang dimaksud dengan
usaha kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi sederhana yang
telah digunakan secara turun temurun, dan/atau berkaitan dengan seni dan budaya.
Ciri-Ciri Perusahaan Kecil :
1. Manajemen berdiri sendiri
2. Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil
3. Daerah operasinya kecil
4. Ukuran dalam keseluruhan relatif kecil
Selain itu perusahaan kecil juga memeliki kelebihan dan kekurangannya, adalah
sebagai berikut:
Kelebihannya:
B. Perusahaan Persekutuan
Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau
lebih yang secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis. Yang
termasuk dalam badan usaha persekutuan adalah firma dan persekutuan komanditer
atau CV. Untuk mendirikan badan usaha persekutuan membutuhkan izin khusus pada
instansi pemerintahan yang terkait. Selain itu persekutuan juga menginvestasikan
C. Koperasi
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh beberapa
orang demi kepentingan bersama. Ada beberapa kelebihan dari koperasi yaitu :
1. Memiliki sifat terbuka dan sukarela, siapa saja boleh menjadi anggota asalkan
memenuhi ketentuan yang berlaku.
2. Jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan anggotanya .
3. Masing-masing anggota memiliki pendapat atau hak suara, tidak berdasarkan
besarnya jumlah modal yang disimpannya.
Adapun kelemahannya, yaitu:
1. Modal yang terbatas menjadi kendala sulitnya koperasi bekembang.
2. Balas jasa yang diberikan karena terbatasnya modal.
Bisnis kecil dan kewirausahaan adalah dua istilah yang sering membingungkan dan
digunakan secara bergantian; dengan demikian, penting untuk memahami perbedaan
antara usaha kecil dan kewirausahaan dengan jelas. Sementara sebagian besar usaha
wirausaha dimulai sebagai usaha kecil, tidak semua usaha kecil adalah wirausaha.
Perbedaan utama antara bisnis kecil dan kewirausahaan adalah bahwa bisnis kecil adalah
bisnis skala terbatas yang dimiliki dan dioperasikan oleh individu atau kelompok
individu sedangkan kewirausahaan didefinisikan sebagai proses merancang,
meluncurkan dan mengoperasikan bisnis baru, yang biasanya dimulai sebagai usaha kecil
dan mengejar pertumbuhan. Banyak perusahaan yang sangat sukses telah memulai
sebagai wirausaha.
Perbedaan antara usaha kecil dan kewirausahaan terutama tergantung pada persuasi
pertumbuhan. Jika pemilik / pemilik bisnis puas dengan cara di mana bisnis saat ini
beroperasi dan tidak ingin terlibat dalam lebih banyak peluang pertumbuhan, maka itu
dapat dikategorikan sebagai usaha kecil. Di sisi lain, jika wirausaha / wirausahawan
menjalankan bisnis mereka dengan visi yang jelas dan kreatif dan tertarik pada peluang
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
https://id.bccrwp.org/compare/difference-between-small-business-and-
entrepreneurship/#:~:text=Perbedaan%20utama%20antara%20bisnis%20kecil,yang
%20biasanya%20dimulai%20sebagai%20usaha
https://www.slideshare.net/shellyintanpermatasarie/bab-iv-memahami-kewirausahaan-dan-
kepemilikan-bisnis-baru
https://pujarahayu.wordpress.com/2014/12/14/kewirausahaan-dan-perusahaan-kecil/
https://www.academia.edu/34904116/Memahami_Kewirausahaan_dan_Kepemilikan_Bisnis_
Baru
https://saintif.com/pengertian-wirausaha/