Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN, BISNIS BARU, DAN KEPEMILIKAN BISNIS

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Pengantar Bisnis
Dosen Pengampu : Budi Sadarman., S.E., M.M.

Oleh :
1. Isma Nur Sa’iidah (200312029)
2. Muhamad Hisyam Ihsanulloh (200312041)

KELAS 1A
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG
2020

2 | Kewirausahaan, Bisnis Baru dan Kepemilikan Bisnis


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Kewirausahaan, Bisnis
Baru, dan Kepemilikan Bisnis “ ini tepat pada waktunya. Sholawat beserta salam semoga
selalu tercurah limpahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. kepada keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya hingga akhir zaman.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Bisnis pada program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas
Muhammadiyah Bandung. Selain itu, makalah ini juga dimaksudkan untuk menambah
wawasan tentang “ Kewirausahaan, Bisnis Baru, dan Kepemilikan Bisnis “ bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Budi Sadarman., S.E., M.M., selaku
Dosen Mata Kuliah Pengantar Bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyaknya kekurangan. Oleh
karena itu, kami meminta maaf yang sebesar-besarnya dan diharap pembaca dapat
memaklumi serta memberi kritik dan saran kepada kami. Semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi pembaca khususnya dan umumnya bagi siapapun yang membacanya.

Bandung, 19 Oktober 2020

Penulis

i | Kewirausahaan, Bisnis Baru dan Kepemilikan Bisnis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1. Latar Belakang Masalah..................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................................2

1.3 Tujuan Masalah................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3

2.1. Pengertian Wirausaha......................................................................................................3

2.2. Perkembangan Franchising di Indonesia.........................................................................5

2.3. Ciri-ciri Perusahaan Kecil...............................................................................................6

2.4. Bentuk-bentuk Kepemilikan Perusahaan........................................................................7

2.5. Perbedaan antara Wirausaha dan Usaha Kecil..............................................................10

BAB III PENUTUP..................................................................................................................11

3.1. Kesimpulan....................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

ii | Kewirausahaan, Bisnis Baru dan Kepemilikan Bisnis


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah

Kewirausahaan yaitu ketika seseorang ingin mengambil atau menerima resiko untuk
memulai dan menjalankan sebuah bisnis. Mengapa seorang wirausaha mau mengambil
resiko? Itu karena sudah adanya suatu kesempatan untuk memulai sebuah bisnis dan
bermimpi untuk mencapai tujuan yang diinginkan walaupun tidak memiliki keterampilan
yang cukup baik. Mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya merupakan salah satu
tujuan utama untuk memulai suatu bisnis, serta kemerdekaan yang diinginkan ketika
membangun sebuah bisnis yang dipilihnya, dan adanya suatu tantangan untuk menjadi
seorang wirausaha yang sukses.

Menjadi seorang wirausaha itu tidak mudah, banyak hal-hal yang dibutuhkan untuk
menjadi seorang wirausaha, harus meliputi pemerintahan dirinya untuk disiplin dalam
suatu pekerjaan yang dia pilih, serta membuat dirinya percaya diri dengan pekerjaan
yang dia pilih. Hal penting lainnya yaitu mengorientasikan tindakan, yang dimana
seorang wirausaha wajib bertindak didepan untuk mencapai tujuannya dengan penuh
semangat, dan harus toleran dengan ketidakpastian dari resiko yang telah diperhitungkan,
dan resiko yang sering dihadapi oleh seorang wirausaha ialah jauh dari keluarga.

Maka dari itu pengusaha bisa membuat bisnis baru kecil yang bisa dijalankan di
rumah. Karna hal ini bisa menyeimbangkan antara keluarga dan pekerjaan. Selain usaha
dirumah, ada juga bisnis yang berbasis web yang dimana internet saat ini sangat pesat
perkembangannya. Untuk menjalankan bisnis ini, seorang wirausaha harus mengerti
dahulu ilmu tentang komputer yang cukup baik, agar nantinya tidak terjadi
kesalahpahaman disuatu hari setelah usaha telah dilaksanakan.

Untuk menjalankan bisnis baru itu tidaklah terhindar dari kegagalan dan
keberhasilan. Kegagalan bisnis baru bisa terjadi karena tidak bisa mengelola bisnis
dengan benar dan pintar, dan dengan menetapkan harga yang sembarangan. Namun tidak
mungkin suatu usaha tidak bisa mendapatkan keberhasilan, Faktor keberhasilan bisnis
baru juga bisa meliputi sistem waralaba yang dilakukan, pemilik usaha bisa mencari
teman dari pesaing. Untuk bisa menumbuhkan bisnis baru ini kita perlu membuat
perencanaan bisnis, menandai bisnis, mengenal pelanggan, mengelola karyawan dan
membuat catatan.

1 | Kewirausahaan, Bisnis Baru dan Kepemilikan Bisnis


Untuk merencanakannya, kepemilikan bisnis harus menulis rencana dan memilih
bisnis apa yang ingin dijalankan, dan harus menandai bisnis yang berguna untuk
mempertimbangkan resiko yang siap dia hadapi nanti.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas masalah yang dapat dirumuskan antara lain
sebagai berikut :
1. Apa pengertian wirausaha?
2. Bagaimana perkembangan franchising di Indonesia?
3. Bagaimana ciri-ciri perusahaan kecil?
4. Bagaimana bentuk-bentuk kepemilikan perusahaan?
5. Apa perbedaan antara wirausaha dan usaha kecil?

1.3 Tujuan Masalah


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penyusunan makalah ini sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian wirausaha
2. Untuk mengetahui perkembangan franchising yang terjadi di Indonesia
3. Untuk mengetahui ciri-ciri dari perusahaan kecil
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kepemilikan perusahaan
5. Untuk mengetahui perbedaan antara wirausaha dan usaha kecil

2 | Kewirausahaan, Bisnis Baru dan Kepemilikan Bisnis


BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Wirausaha

Wirausaha berasal dari dua suku kata, wira dan usaha. Wira mempunyai arti sebagai


pejuang, pahlawan, berbudi luhur, manusia unggul, berwatak agung dan gagah berani. Di
lain sisi, usaha merupakan sebuah perbuatan atau amalan, berbuat sesuatu dan bekerja.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wirausaha merupakan orang yang
pandai atau berbakat dalam memahami produk baru, menentukan cara produksi baru,
menyusun operasi untuk mengadakan produk baru hingga mengatur permodalan dan
pemasarannya.
Melalui beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa wirausaha merupakan
seseorang yang mempunyai kemampuan dalam menciptakan dan menerapkan cara kerja
teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dan memperoleh keuntungan
yang sebesar-besarnya.

A. Tujuan Wirausaha
Seseorang yang teguh dalam mendirikan sebuah usaha pasti mempunyai tujuan
kuat pada awalnya. Tujuan tersebut bisa menyangkut tujuan pribadi maupun tujuan
lain. Berikut beberapa tujuan wirausaha.
1. Menyebarkan pengaruh wirausaha
Orang memiliki kecenderungan akan meniru tingkah laku seseorang jika dirasa
bahwa hal tersebut membawa dampak positif. Sama halnya dengan wirausaha,
orang pada umumnya tertarik untuk berwirausaha ketika melihat seseorang berhasil
dalam wirausaha. Masyarakat yang menyadari hal tersebut akan tergerak untuk
mencari tahu bagaimana berwirausaha yang baik dalam membangun usaha.
2. Membangun karakter wirausaha
Seorang wirausaha layaknya mempunyai kemampuan yang kompeten dalam
berwirausaha. Hasil dari karakter wirausaha berupa kesuksesan akan membuat
masyarakat percaya bahwa dengan membentuk karakter wirausaha mereka akan
bisa sukses suatu hari nanti.
3. Membentuk wirausaha yang berkualitas
Semakin banyak yang menggeluti bidang wirausaha, maka keberadaan
wirausaha yang beragam akan menimbulkan kompetisi wirausaha. Hasilnya, yang

3 | Kewirausahaan, Bisnis Baru dan Kepemilikan Bisnis


bertahan adalah para wirausaha yang berkualitas. Wirausaha yang berkualitas akan
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam bidangnya.
4. Membangun kesejahteraan masyarakat
Semakin banyak yang terlibat dalam dunia wirausaha, maka makin sejahtera
masyarakat. Pembangunan sebuah usaha di suatu wilayah akan membuka lapangan
pekerjaan sehingga membutuhkan berbagai macam sumber daya alam dan sumber
daya manusia yang berada di sekitarnya.

B. Ciri-ciri dan Karakteristik Wirausaha


Sebagai seorang pejuang dalam mendirikan suatu usaha, maka sudah sepatutnya
seorang wirausaha memiliki beberapa ciri-ciri dan karakterstik sebagai berikut.
1. Jujur
Kejujuran dalam berwirausaha merupakan fondasi awal kokohnya sebuah
wirausaha. Sebuah perusahaan yang memiliki pimpinan dan karyawan yang jujur
akan lebih berkembang dan sukses.
2. Mandiri dan Disiplin
Sebagai seorang yang mempelopori sebuah usaha, maka seorang wirausaha
adalah orang yang mandiri dalam melakukan sesuatu. Serta sikap disiplin mampu
menggerakkan semangat dan motivasi untuk menjalankan usaha sehingga dapat
mencapai target.
3. Kreatif, Inovatif dan Terampil
Kreatif merupakan suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang berbeda.
Sedangkan inovatif merupakan gagasan baru yang meninggalkan cara lama dalam
bekerja. Wirausaha yang kreatif, inovatif dan terampil akan membawa perusahaan
sukses berkembang sesuai zaman dalam menghadapi pasar serta mampu mencari
dan menangkap peluang yang datang demi menguntungkan usahanya.
4. Berkomitmen Tinggi
Komitmen merupakan suatu karakter yang memegang teguh prinsip yang telah
disepakati. Pada umumnya orang akan memilih dengan siapa mereka bekerja sama,
diantaranya adalah dengan orang yang berkomitmen.
5. Futuristik
Sebagai penggerak roda usaha, wirausaha memiliki kemampuan perencanaan
dan berpikir ke depan. Seorang wirausaha mampu mencari dan mengantisipasi
segala hal yang boleh jadi terjadi di masa yang akan datang.

4 | Kewirausahaan, Bisnis Baru dan Kepemilikan Bisnis


2.2. Perkembangan Franchising di Indonesia

Perkembangan franchise di Indonesia pada saat sekarang ini semakin menjamur, hal
ini disebabkan oleh adanya keinginan pemilik franchise untuk meluaskan usahanya di
setiap daerah di Indonesia. Jika perkembangan franchise di Indonesia telah berkembang
dengan pesat, maka kemungkinan terjadinya pelanggaran hukum sangatlah besar. Oleh
karena itu perlu adanya perlindungan hukum kepada para pihak yang terkait dalam
kontrak franchise.
Perkembangan franchise yang sangat pesat di Indonesia saat sekarang ini telah
menjadi bagian yang tidak dapat dihindarkan dalam praktik bisnis di Indonesia. Hal ini
disebabkan bisnis franchise tidak saja menguasai perdagangan barang-barang konsumen
melainkan telah merambah ke perdagangan jasa, pendidikan dan perhotelan.
Namun di Indonesia bisnis franchise ternyata tidak diikuti dengan perkembangan
perhatian dari pihak pemerintah, sehingga hal ini menimbulkan banyak masalah dalam
kontrak franchise. Perlindungan hukum terhadap pihak-pihak yang terikat kontrak
franchise ini sangatlah penting agar tidak merugikan salah satu pihak yang mengadakan
kontrak.
Sekarang hal tersebut sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 71
tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Waralaba. Bahwa dalam rangka lebih
meningkatkan kegiatan usaha Waralaba dan kemitraan usaha antara Pemberi Waralaba
dengan pengusaha kecil dan menengah, serta meningkatkan kemudahan berusaha di
bidang usaha Waralaba. Penyelenggaraan Waralaba harus didasarkan pada Perjanjian
Waralaba yang dibuat antara para pihak yang mempunyai kedudukan hukum yang setara
dan terhadap mereka berlaku hukum Indonesia.
Konsumen Indonesia sekarang ini cukup kritis di dalam membeli suatu produk. Pola
pikir konsumen Indonesia sekarang ini dalam membeli barang bukan hanya didasarkan
kepada murahnya suatu produk, melainkan didasarkan kepada masa berlakunya produk
dan kepentingan konsumen atas produk tersebut. Tidak seperti jaman dahulu di mana
murahnya suatu produk menjadi pilihan utama.
Franchise (waralaba) mulai di kenal di Indonesia pada awal tahun 1980, dibidang
Restoran Siap Saji (Fast Food Restaurant), seperti KFC, Pioneer Take out. Sedangkan
Franchise (waralaba) generasi pertama yang cenderung disebut lisensi memang telah
lebih dahulu dikenal, antara lain seperti; Coca-cola, obat-obatan,dsb.

5 | Kewirausahaan, Bisnis Baru dan Kepemilikan Bisnis


Waralaba (bahasa Inggris: franchising; bahasa Perancis: franchise yang aslinya
berarti hak atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa
maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, waralaba adalah
perikatan yang salah satu pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan
hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki
pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain
tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba
ialah suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir dengan
pengwaralaba (franchisor) yang memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk
melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah
ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.

2.3. Ciri-ciri perusahaan kecil

Perusahaan kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil, dan
memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan
sebagaimana diatur dalam undang-undang. Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil
adalah kegiatan ekonomi yang dimiliki dan menghidupi sebagian besar rakyat.
Pengertian perusahaan kecil di sini mencakup usaha kecil informal dan usaha kecil
tradisional.
Usaha kecil informal merupakan usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan
belum berbadan hukum. Pengusaha kecil yang termasuk dalam kelompok ini antara lain
petani penggarap, pedagang kaki lima dan pemulung. Sedangkan yang dimaksud dengan
usaha kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi sederhana yang
telah digunakan secara turun temurun, dan/atau berkaitan dengan seni dan budaya.
Ciri-Ciri Perusahaan Kecil :
1. Manajemen berdiri sendiri
2. Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil
3. Daerah operasinya kecil
4. Ukuran dalam keseluruhan relatif kecil
Selain itu perusahaan kecil juga memeliki kelebihan dan kekurangannya, adalah
sebagai berikut:
 Kelebihannya:

6 | Kewirausahaan, Bisnis Baru dan Kepemilikan Bisnis


1. Kebebasan untuk bertindak
2. Menyesuaikan kepada kebutuhn setempat
3. Peran serta dalam melakukan usaha/tindakan
 Kekurangannya:
1. Relatif lemah dalam spesialisasi
2. Modal dalam pengembangan terbatas
Perkembangan Perusahaan Kecil Di Indonesia
Perusahaan kecil dapat mengembangkan usahanya dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Gunakan media promosi yang tepat,
2. Mencari tahu mengenai kemajuan teknologi,
3. Meningkatkan mutu sumber daya manusianya.
4. Pintar dalam memilih bahan baku yang kualitas bagus namun biayanya masih
terjangkau,
5. Melakukan survey secara berkala agar mengetahui selera konsumen yang selalu
berubah-ubah.
Kadang perusahaan kecil selalu berjalan sendiri layaknya tidak membutuhkan
bantuan pemerintah padahal peran pemerintah sangatlah penting. Itulah mengapa
perusahaan kecil kadang tak bertahan lama karena mereka kurang informasi mengenai
dunia luarnya dan media promosi usahanya juga tidak tepat sebab-sebab itulah mengapa
perusahaan kecil selalu mengalami kagagalan.

2.4. Bentuk-bentuk kepemilikan perusahaan

A. Perusahaan Kepemilikan Tunggal (Perseorangan)


Perusahaan kepemilikan tunggal yaitu sebuah bisnis yang dimiliki, dan biasanya
dikelola oleh satu orang. Perusahaan perseorangan lebih mudah didirikan karena tidak
perlu izin usaha, tidak perlu berbadan hukum, dan modalnya tidak besar.
Pemilik merupakan aktor utama dalam mengambil setiap kebijakan dan keputusan
perusahaan, begitu pula dalam hal pengelolaan aktivitas perusahaan sehari-hari,
termasuk melakukan hubungan dengan para pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan.
Perusahaan perseorangan memiliki srtuktur yang sederhana dengan kepemilikan
tunggal serta memiliki tanggung jawab tidak terbatas terhadap seluruh utang
perusahaan. Artinya, apabila harta kekayaan perusahaan tidak mencukupi untuk

7 | Kewirausahaan, Bisnis Baru dan Kepemilikan Bisnis


membayar kewajibannya maka akan digunakan harta milik pribadi guna melunasi
utang-utang perusahaan.

1. Keuntungan perusahaan perseorangan:


a. Memungkinkan pemilik menerima 100% laba yang di hasilkan perusahaan.
b. Pemilik usaha perseorangan ini tidak perlu berkonsultasi dengan orang lain dalam
mengambil keputusan. Pemilik juga sebagai pimpinan dapat mengambil keputusan
dengan cepat dalam kesempatan yang pendek.
c. Tanggung jawabnya tidak terbatas pada modal usaha saja, tetapi juga kekayaan
pribadi dari pemilik, maka resiko kreditnya lebih kecil.
d. Rahasia perusahaan bisa dijaga sepenuhnya oleh pemilik. Dengan demikian, tidak
akan ada kebocoran data perusahaan yang dapat dimanfaatkan oleh pesaing.

2. Kekurangan perusahaan perseorangan:


a. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas, artinya aset pribadi tidak dapat dibedakan
dengan aset perusahaan. Dan juga kekayaan pribadinya termasuk sebagai jaminan
terhadap seluruh utang perusahaan.
b. Sumber keuangan terbatas, karena pemilik hanya satu orang, maka usaha-usaha
yang dilakukan untuk memperoleh sumber dana hanya bergantung pada
kemampuannya.
c. Kelangsungan usaha kurang terjamin, kematian pemilik, bangkrut, atau sebab
lainnya dapat menyebabkan usaha perseorangan ini berhenti kegiatannya.
d. Kurangnya kesempatan pada karyawan, karyawan yang bekerja pada usaha
perseorangan akan tetap menduduki posisinya dalam jangka waktu yang relatif
lama.

B. Perusahaan Persekutuan
Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau
lebih yang secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis. Yang
termasuk dalam badan usaha persekutuan adalah firma dan persekutuan komanditer
atau CV. Untuk mendirikan badan usaha persekutuan membutuhkan izin khusus pada
instansi pemerintahan yang terkait. Selain itu persekutuan juga menginvestasikan

8 | Kewirausahaan, Bisnis Baru dan Kepemilikan Bisnis


jumlah uang yang sama atau tidak sama dan bisa mendapatkan laba yang tidak ada
dengan investasi mereka.
 Keuntungan
1. Kemudahan dalam pembentukan usaha persekutuan bila telah tercapai
kesepakatan umum antar tiap sekutu yang hendak bekerja sama.
2. Terlegalisirnya kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki tiap sekutu.
3. Dengan mengumpulkan seluruh modal yang dimiliki oleh tiap sekutu maka
ketersediaan modal tidak menjadi suatu masalah.
 Kerugian
1. Tanggung jawab yang tak terbatas.
2. Kemungkinan konflik yang terjadi diantara sekutu.
3. Kesulitan dalam membubarkan usaha persekutuan. Dalam sebuah persekutuan,
seorang anggota tidak dapat menarik modal yang telah disetor tanpa persetujuan
lainnya.
Secara umum persekutuan dapat didefinisikan sebagai suatu gabungan atau asosiasi
dari dua individu atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan suatu usaha secara
bersama dengan tujuan untuk memperoleh laba. Persekutuan dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu:
1. Perusahaan Firma
Persekutuan yang didirikan untuk menjalankan perusahaan dengan
menggunakan nama bersama dimana semua sekutu bertanggung jawab penuh dan
biasanya ikut aktif mengelola perusahaan. Namun bentuk bisnis ini paling kurang
popular. Untuk menyelesaikan beberapa masalah yang melekat pada persekutuan ini,
khususnya tanggung jawab yang tak terbatas, beberapa persekutuan telah mencoba
kesepakatan alternatif. Salah satunya persekuatan komanditer atau lebih dikenal
dengan CV.
2. Persekutuan Komanditer ( CV )
Suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha di mana salah satu atau lebih
dari anggotanya bertanggung jawab terbatas.
1. Sekutu Aktif, adalah Sekutu yang ikut aktif mengelola perusahaan dan
bertanggung jawab penuh atas kelangsungan hidup dan pertumbuhan bisnis itu.
2. Sekutu Pasif, adalah Sekutu yang hanya menyetor modal saja tanpa ikut
mengelola perusahaan.

9 | Kewirausahaan, Bisnis Baru dan Kepemilikan Bisnis


Dalam Master Limited Partnership (MLP) organisasi menjual saham kepada
investor di pasar publik seperti Pasar Saham New York. MLP sendiri merupakan
bentuk kepemilikan yang menjual saham kepada investor yang menerima laba dan
membayar pajak atas pendapatan dari laba.

C. Koperasi
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh beberapa
orang demi kepentingan bersama. Ada beberapa kelebihan dari koperasi yaitu :
1. Memiliki sifat terbuka dan sukarela, siapa saja boleh menjadi anggota asalkan
memenuhi ketentuan yang berlaku.
2. Jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan anggotanya .
3. Masing-masing anggota memiliki pendapat atau hak suara, tidak berdasarkan
besarnya jumlah modal yang disimpannya.
Adapun kelemahannya, yaitu:
1. Modal yang terbatas menjadi kendala sulitnya koperasi bekembang.
2. Balas jasa yang diberikan karena terbatasnya modal.

2.5. Perbedaan antara wirausaha dan usaha kecil

Bisnis kecil dan kewirausahaan adalah dua istilah yang sering membingungkan dan
digunakan secara bergantian; dengan demikian, penting untuk memahami perbedaan
antara usaha kecil dan kewirausahaan dengan jelas. Sementara sebagian besar usaha
wirausaha dimulai sebagai usaha kecil, tidak semua usaha kecil adalah wirausaha.
Perbedaan utama antara bisnis kecil dan kewirausahaan adalah bahwa bisnis kecil adalah
bisnis skala terbatas yang dimiliki dan dioperasikan oleh individu atau kelompok
individu sedangkan kewirausahaan didefinisikan sebagai proses merancang,
meluncurkan dan mengoperasikan bisnis baru, yang biasanya dimulai sebagai usaha kecil
dan mengejar pertumbuhan. Banyak perusahaan yang sangat sukses telah memulai
sebagai wirausaha.
Perbedaan antara usaha kecil dan kewirausahaan terutama tergantung pada persuasi
pertumbuhan. Jika pemilik / pemilik bisnis puas dengan cara di mana bisnis saat ini
beroperasi dan tidak ingin terlibat dalam lebih banyak peluang pertumbuhan, maka itu
dapat dikategorikan sebagai usaha kecil. Di sisi lain, jika wirausaha / wirausahawan
menjalankan bisnis mereka dengan visi yang jelas dan kreatif dan tertarik pada peluang

10 | Kewirausahaan, Bisnis Baru dan Kepemilikan Bisnis


ekspansi, jenis usaha ini adalah wirausaha. Karena usaha kecil tidak mengejar
pertumbuhan, mereka tetap berskala kecil atau menengah sepanjang umur mereka.
Namun, ini tidak berarti bahwa mereka tidak berhasil, beberapa bisnis kecil mungkin
kaya uang.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Seorang Wirausahawan atau Pengusaha, adalah orang yang berupaya untuk


mencapai keberhasilan. Berhasil atau tidak bukanlah tujuan akhir dari seorang pengusaha
sejati, akan tetapi lebih kepada memahami sebuah proses dan hal-hal apa saja yang
terjadi di dalam perjalanan sebuah bisnis! karena memahami sebuah proses keberhasilan
dan bisa mengulang keberhasilan tersebut berulang-ulang kali, adalah Pengetahuan yang
tidak ternilai harganya.
Dalam menjalankan bisnis (baik bisnis baru, maupun bisnis yang sudah ada), ada
beberapa hal yang perlu diperhitungkan dan diidentifikasi, serta direncanakan, agar dapat
meminimalisir kegagalan dalam berbisnis. Memang resiko kegagalan selalu ada, namun
hal itu bisa ditekan apabila kita memperhatikan langkah-langkah detail dalam berbisnis.
Kita bisa melihat keberhasilan perusahaan-perusahaan besar yang namanya sudah
mendunia sebagai motivasi dalam berbisnis, dan menimbulkan pertanyaan, “Apa yang
membuat bisnis itu berhasil?”. Kemudian melihat kegagalan suatu bisnis ( besar maupun
kecil ) sebagai acuan koreksi atau evaluasi, dan menimbulkan pertanyaan, “Apa yang
membuat mereka gagal ?”.
Perencanaan matang dalam pembuatan konsep suatu bisnis sangat dibutuhkan agar
suatu bisnis tidak berjalan apa adanya. Dan keberhasilan maupun kegagalan suatu bisnis
sangat bergantung pada kemampuan pelaku bisnis megidentifikasi peluang-peluang yang
ada.

11 | Kewirausahaan, Bisnis Baru dan Kepemilikan Bisnis


DAFTAR PUSTAKA

https://id.bccrwp.org/compare/difference-between-small-business-and-
entrepreneurship/#:~:text=Perbedaan%20utama%20antara%20bisnis%20kecil,yang
%20biasanya%20dimulai%20sebagai%20usaha

https://www.slideshare.net/shellyintanpermatasarie/bab-iv-memahami-kewirausahaan-dan-
kepemilikan-bisnis-baru

https://pujarahayu.wordpress.com/2014/12/14/kewirausahaan-dan-perusahaan-kecil/

https://www.academia.edu/34904116/Memahami_Kewirausahaan_dan_Kepemilikan_Bisnis_
Baru

https://saintif.com/pengertian-wirausaha/

12 | Kewirausahaan, Bisnis Baru dan Kepemilikan Bisnis

Anda mungkin juga menyukai