Anda di halaman 1dari 8

1

IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL) PENGHASIL BAKTERIOSIN DARI

MAKANAN BOTOK IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C) KHAS KALIMANTAN BARAT

YANG MEMILIKI AKTIVITAS TERHADAP BAKTERI PATOGEN

Hairunnisa, Rafika Sari M.farm.,Apt,


Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia
ABSTRAK

Bakteri Asam laktat (BAL) merupakan Mikroorganisme yang tergolong GRAS


(Generally Recognized As Safe). BAL memiliki potensi sebagai penghasil bakteriosin.
Bakteriosin merupakan senyawa protein yang disintesis oleh ribosom dan mampu
menghambat pertumbuhan bakteri lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
kandungan bakteriosin dan untuk melihat aktivitas bakteriosin yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri patogen. Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini adalah
identifikasi BAL berdasar karakterisasi morfologis, biokimiawi, fisiologis, uji aktivitas
penghambatan bakteriosin terhadap bakteri uji, dan uji sensitivitas bakteriosin terhadap
enzim proteolitik. Parameter morfologis berupa bentuk sel dan pewarnaan gram. Parameter
biokimiawi salah satunya adalah uji katalase, uji fisiologis meliputi pH, suhu, dan kadar
garam. Hasil penelitian diperoleh bahwa isolat BAL sel berbentuk batang, gram positif,
katalase negatif, dan diduga isolat BAL mampu menghasilkan bakteriosin. Bakteriosin yang
diproduksi tesebut dapat terdegradasi oleh enzim Proteinase K. Isolat BAL teridentifikasi
sebagai Lactobacillus brevis merupakan kandidat isolat BAL terbaik karena menghasilkan
bakteriosin dan menghambat pertumbuhan Stapylococcus aureus, Eschericia coli dan
Salmonella thypimurium dengan indeks penghambahtan masing-masing
Kata Kunci : Bakteri asam laktat, Bakteriosin, Botok ikan tongkol, lactobascillus brevis
ABSTRACT
Lactid acid bacteria (LAB) are microorganisms include in group of generally
recognized as safe. Bacteriocin is ribosomally synthesized protein able to inhibit the growth
of other bacteria. The aim of this research were to look at the content of bacteriocins and to
look activitcy of bacteriocins that can inhibit pathogenic bacteria. The steps of the research
is the identification of lactid acid bacteria was based morphological, biochemical,
physiological, detection the inhibition activity of culture against phatogenic bacteria and
bacteriocin sensitivity to proteolytic enzyme. The morphological characteristic were shape
cell and gram test. The biochemical characteristic was catalase test. The physiological
characteristic was pH, temperature and salinity. The result obtained isolates of Lactid acid
bacteria, rod and coccus, gram positive, catalase negative and were able to produce
bacteriosin. All of bacteriocinproduced were degraded by proteolytic enzymes, proteinase
K. Isolates LAB was identified as Lactobacillus brevis, the best candidate of bacteriocin
producer against Stapylococcus aureus, Eschericia coli and Salmonella thypimurium with
inhibition indexs.
2

PENDAHULUAN tubuh, metabolisme kolesterol,


karsiogenesis, dan menghambat penuaan.
Bakteri asam laktat (BAL) adalah jenis
Produk makanan yang berkhasiat terapetik
bakteri yang mampu nemfermentasikan gula
lebih dikenal dengan istilah makanan
atau karbohidrat untuk memproduksi asam
fungsional. Salah satu makanan fungsional
laktat dalam jumlah yang besar. Ciri-ciri
adalah makanan yang mengandung probiotik
bakteri asam laktat secara umum adalah
yaitu mikroba hidup yang bila dikonsumsi
selnya bereaksi positif terhadap pewarnaan
akan menimbulkan efek terapetik pada tubuh
gram, bereaksi negative terhadap katalase
dengan cara memperbaiki keseimbangan
dan tidak membentuk spora, dan fermentasi
mikroflora dalam saluran pencernaan
glukosa akan dihasilkan asam laktat. Tipe
(Malaka, 2005)
fermentasi bakteri asam laktat meliputi
Salah satu produk probiotik yang diduga
homofermentatif yaitu hasil fermentasinya
megandung bakteri asam laktat yaitu
hanya asam laktat dan heterofermentatif yang
makanan botok ikan tongkol.Ikan tongkol
hasil fermentasinya disamping asam laktat
(Euthynnus affinis C) merupakan ikan
ada asam organi lainnya seperti asetat, CO2
dengan nilai ekonomis tinggi yang dengan
dan etanol. Beberapa marga bakteri asam
kandungan gizi yaitu dengan kandungan
laktat adalah Lactobacillus, Streptococcus,
protein yang tinggi yaitu 26,2mg/100g,
Enterococcus, Pediococcus,
karbohidrat 27,2 mg/100g dan kaya akan
Tetragenococcus, Leuconostoc, dan
kandungan asam lemak omega3.Pada
Lactococcus. (Ariyanti,2003).
penelitian ini akan dilakukan skrining bakteri
Bakteriosin sebagai agen biopreservatif
asam laktat (BAL) penghasil bakteriosin dari
sangat potensial digunakan untuk
makanan botok ikan tongkol khas kalimantan
mengendalikan beberapa bakteri
barat yang memiliki aktivitas terhadap
kontaminan, tetapi secara komersial
bakteri patogen.
ketersediaannya masih sedikit dan harganya
sangat mahal. Dilain pihak koleksi BAL di
BAHAN DAN METODE
Indonesia dapat dimanfaatkan untuk
Botok ikan tongkol, NaOH, H2O2 3%,
produksi bakteriosin tersedia cukup banyak.
indicator phenol red, safranin, media MRS
Oleh karena itu penelitian produksi
(agar dan broth), media glukosa cair, NaCL,
bakteriosin yang potensial perlu dilakukan.
Kristal violet, ammonium oksalat dan iod.
(Usmiati, 2007) sebagai upaya untuk
Alat yang digunakan adalah peralatan
meningkatkan peran bakteriosin sebagai
analisis berupa alat-alat gelas, timbangan
bahan pengawet maka perlu dicari sumber-
elektrik, autoklave, lampu Bunsen,
sumber isolat BAL yang baru sebagai
inkubator, alumunium foil, jarum ose,
penghasil bakteriosin.
mikropipet.
Produk pangan yang banyak
METODE PENELITIAN
dikembangkan sebagai pangan fungsional
antara lain adalah produk-produk probiotik. 1. Isolasi Bakteri Asam Laktat dari Botok
Probiotik merupakan bakteri hidup yang
diberikan melalui mulut sebagai menu Sampel botok yang diperoleh diblender,
tambahan sehari-hari. Cartney (1997) kemudian diencerkan dalam media MRS cair
melaporkan bahwa bakteri probiotik menjaga sebanyak 10 ml dan dimasukkan kedalam
kesehatan usus, membantu penyerapan tabung reaksi. Sampel diambil 1,0 ml dengan
makanan , produksi vitamin, dan mencegah menggunakan mikropipet. Kemudian
pertumbuhan bakteri patogen. Selain itu dimasukkan kedalam media MRS broth pada
dapat meningkatkan fungsi sistem kekebalan tabung reaksi pertama yang sudah berisi
3

media MRS broth. Pada pengenceran 10(2) ini (B) Uji katalase
dilakukan dengan mengambil 1,0 ml sampel Uji katalase dilakukan dengan
pada pengenceran 10 ml. kemudian meneteskan kurang lebih 2 tetes H2O2 3%
dimasukkan ke media MRS broth dalam yang berumur 24 jam. Reaksi positif uji
tabung reaksi kedua. Pengenceran ini katalase ditandai dengan terbentuknya
dilakukan hingga diperoleh pengenceran gelembung-gelembung yang berarti ada
10(3) (Hadioetomo,1985). Pengenceran 10-10 pembentukan gas oksigen (O2) sebagai hasil
yang diperoleh diambil dengan pemecahan H2O2 oleh enzim katalase yang
menggunakan ose bulat sebanyak 1 ose. diproduksi dari enzim tersebut. Bakteri asam
Kemudian dilakukan inokulasi ke dalam laktat termasuk bakteri katalase negatif
medium MRS agar dengan membagi cawan sehingga hasil uji katalase tidak terbentuk
Petri ke dalam empat kuadran yaitu kuadran gelembung udara yang berarti tidak terbentuk
1, kuadran 2, kuadran 3, dan kuadran 4 gas.
dilakukan metode gores (streak plate (C) Uji motilitas
method) membentuk zig zag bersambung secara aseptis dengan menggunakan
tiap kuadran. Diinkubasi cawan petri selama jarum ose ditusukkan ke dalam media yang
7 hari pada suhu 37̊C.(Todorov and mengandung agar 0,5% (agar lunak).
Dicks,2004). Diinkubasi dilakukan pada suhu 35̊C selama
2. Identifikasi bakteri asam laktat 2 hari. Hasil dikatakan negatif (-) jika terlihat
adanya penyebaran yang berwarna putih
isolat yang diperoleh dari kultur media seperti akar hanya pada bekas tusukan
MRS agar dilakukan identifikasi dengan inokulasi. Hasil dikatakan positif (+) jika
beberapa pengujian. Identifikasi bakteri terlihat adanya penyebaran yang berwarna
dilakukan terhadap isolat yang diperoleh putih seperti akar disekitar inokulasi.
dengan berpedoman pada buku Bergey’s (D) Uji simmon sitrat
Determinative Bacteriology (Holt el al, 1994) Apabila bakteri menggunakan simmon
dengan melakukan serangkaian uji morfologi citrat sebagai sumber karbon maka media
dan biokimia. berubah menjadi basa dan berubah warna
Biokimia menjadi biru. Hasil yang didapat yaitu hasil
A. Pewarnaan Gram, negatif (-) jika tidak terjadi perubahan warna
preparat ditetesi dengan Kristal violet media dari hijau menjadi biru artinya bakteri
didiamkan selama 1 menit kemudian dicuci ini tidak mempunyai enzim sitrat permease.
dengan aquades lalu dikeringkan. Preparat Jika hasil yang didapat positif (+) jika terjadi
ditetesi dengan larutan iodine dan didiamkan perubahan warna media dari hijau menjadi
selama 2 menit, dicuci dengan air mengalir biru, artinya kuman menggunakan sitrat
dan dikeringkan. Preparat ditetesi dengan sebagai salah satu sumber karbon.
alkohol 99% sampai warna ungu hilang (E) Uji indol
selama 30 detik, dicuci dengan air mengalir Media yang dipakai adalah pepton 1%.
dan dikeringkan. Preparat diamati dengan Sebanyak 1 ose (ose lurus) isolat dari stok
mikroskop, uji gram positif jika sel berwrna kultur diinokulasikan dengan cara ditusuk
ungu dan negatif jika sel berwarna merah. pada media, lalu diinkubasi pada suhu 37̊C
Dari hasil pengecetan gram ini juga dapat selama 2x24 jam. Adanya indol dapat
digunakan untuk melihat bentuk dan susuan diketahui dengan penambahan reagen
sel. Pengamatan dilakukan dengan Ehrlich/Kovac’s yang berisi paradimetil
perbesaran 1000x pada mikroskop. amino benzaldehid. Hasil negatif (-) jika
tidak terbentuk lapisan cincin berwarna
4

merah pada permukaan biakan, hasil positif 3. Uji Aktivitas Bakteriosin


(+) jika terbentuk lapisan cincin berwarna
merah pada permukaan biakan. Uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri
(F) uji fermentasi gula dan fermentasi indikator menggunakan metode cakram.
karbohidrat Isolat BAL ditumbuhkan dalam media MRS
Dilakukan dengan menggunakan sumber cair 5,0 mL , kemudian divortex hingga
karbon yaitu glukosa, laktosa, maltosa, homogen, dan setelah itu diinkubasi pada
sukrosa, dan mannitol. Masing-masing suhu 32ºC selama 24 jam. Kultur cair
sumber karbon 5gr/l dicampur MRSB disentrifugasi dengan kecepatan 1600 xg
kemudian dimasukkan kedalam tabung pada suhu 4ºC selama 15 menit. Filtrat
reaksi yang berisi tabung durham sebanyak 8 dinetralkan hingga pH 6.0 menggunakan pH
ml. lalu isolat berumur 24 jam dimasukkan meter dengan menambahkan larutan NaOH 1
kedalam tabung dan diinkubasi pada suhu N. Filtrat disterilkan dengan filter millipore
37̊C selama 1 hari. untuk memperoleh supernatan antibakteri.
B. Fisiologis Kemudian media dipersiapkan yaitu media
NA yang telah dicampur dengan bakteri
Karakteristik secara fisiologis pada indikator. Bakteri indikator yang akan
penelitian ini untuk megamati pertumbuhan diujikan yaitu Escherichia coli, Salmonella
isolat bakteri asam laktat terhadap perbedaan thypi dan Stapylococcus aureus. Setelah
suhu dan pH. media memadat cakram-cakram kertas saring
A. Suhu berdiameter 6 mm diletakkan diatas
permukaan agar kemudian sebanyak 50 µm
Bakteri yang sudah diisolasi dan supernatan antibakteri dimasukkan kedalam
diidentifikasi dibuat biakan murni. pengaruh sumur, kemudian diletakkan selama 1 jam
suhu terhadap perumbuhan isolat penghasil agar supernatan antibakteri dapat berdifusi
bakteriosin dilakukan dengan cara inkubasi kedalam agar. Inkubasi dilakukan pada suhu
bakteri dalam MRS broth pada suhu 15̊C, 37ºC. Hasil pengamatan positif jika
37̊C, dan 45̊C selama 24 jam. Pertumbuhan menghasilkan zona jernih berdasarkan uji
ditandai dengan adanya kekeruhan pada aktivitas yang dilakukan. Isolat BAL yang
media MRS broth. dapat memberikan hambatan terhadap
B. pH bakteri indikator dilanjutkan dengan uji
konfirmasi menggunakan enzim Proteinase
Pengaruh pH terhadap isolat dilakukan K.
dengan menumbuhkan isolat dalam MRSB Hasil pengamatan positif jika
dengan variasi pH 3, 5, 6, 9. Dengan menghasilkan zona jernih berdasarkan uji
penambahan 1 N NaOH atau 1 N HCL aktivitas yang dilakukan. Isolat BAL yang
kemudian diinkubasi selama 24 jam pada dapat memberikan hambatan terhadap
suhu 37̊C. Pertumbuhan ditandai dengan bakteri indikator dilanjutkan dengan uji
adanya kekeruhan pada media MRS broth. konfirmasi menggunakan enzim Proteinase
C. Kadar Garam K.
4. Uji Aktivitas Bakteriosin terhadap
Sedangkan pengaruh isolat penghasil Enzim Proteolitik
bakteriosin terhadap kadar garam dengan Supernatan antibakteri Sebanyak 250 µL
cara isolat ditumbuhkan dalam MRS broth dicampur dengan 750µL enzim protease K
dengan variasi kadar NaCL 2%, 4%, 6,5% konsentrasi 1 mg/Ml dilarutkan dalam dapar
selama 24 hari. Pertumbuhan ditandai dengan pospat pH 7,5 kemudian diinkubasi selama 5
adanya kekeruhan pada media MRS broth. jam pada suhu 37ºC. Filtrat disterilkan
5

dengan Filter Millipore berdiameter 0,22µm


kedalam tabung steril. Sebanyak 1,0 mL
inokulum bakteri indikator 107 bakteri/mL Bentuk
dicampur homogen dengan 4 mL media seed Koloni BAL
layer MRS kemudian dituang merata diatas
permuaan media base layer, dan selanjutnya
dilakukan sebagaimana pada uji aktivitas Gambar 1. Bentuk koloni BAL pada media MRSA.
antibakteri. Setelah media memadat, lubang Dari hasil isolasi yang dilakukan
dibuat pada media agar tersebut diperoleh koloni tunggal dari sampel botok
menggunakan sumuran logam berdiameter ikan tongkol (Euthynus affinis C) yang
6mm dan tinggi 1 cm. Sebanyak 50µm disebut sebagai isolat sebanyak satu isolat
supernatan antibakteri dimasukkan kedalam yang memilki bentuk dan warna pada
sumur, kemudian didiamkan selama 1 jam masing-masing kuadran goresan.
agar supernatan antibakteri dapat berdifusi ke 1. Identifikasi Bakteri Asam Laktat
dalam agar dan diinkubasi pada suhu 37ºC. Pengamatan mikroskop dengan
Hasil pengamatan zona jernih yang pewarnaan gram menunjukkan hasil
terbentuk akan hilang akibat perlakuan pengujian bahwa sel bakteri berwarna ungu,
dengan enzim Proteinase K. Ini hal ini menunjukkan bahwa bakteri asam
membuktikan karakteristik umum dari laktat yang diisolasi termasuk dalam
bakteriosin sebagai protein alami. golongan bakteri gram positif dengan bentuk
HASIL DAN PEMBAHASAN batang yang diduga dari genus Lactobacillus.
1. Isolasi Bakteri Asam Laktat Bakteri gram positif mempunyai ciri dinding
Isolasi bakteri asam laktat berasal dari sel dengan peptidoglikan yang lebih tebal
sampel botok ikan tongkol (Euthynus affinis sehingga penyerapan cat Kristal violet yang
C) yang diperoleh dari rumah makan di Jalan terserap dalam sel akan bertahan walaupun
Parit Bugis di Kabupaten Kuburaya Provinsi dilakukan pencucian dengan menggunakan
Kalimantan Barat. Isolasi bakteri merupakan cat peluntur (alkohol) yang diharapkan dapat
suatu teknik untuk mendapatkan koloni melunturkan warna cat pertama. Dengan
tunggal dari suatu bakteri. Media yang bertahannya cat warna Kristal violet yang
digunakan pada isolasi adalah media selektif berwarna ungu didalam sel bakteri maka cat
yaitu de Man Ragosa Sharpe Agar / MRSA gram D (safranin) sebagai cat lanjutan tidak
yang bertujuan untuk mengoptimalkan akan bisa terserap lagi, sehingga warna sel
pertumbuhan dan mendapatkan koloni akan tetap berwarna seperti warna cat yang
bakteri yang diharapkan. dipakai pertama (cat Kristal violet). Hasil
Proses isolasi bakteri digunakan pewarnaan Gram dapat dilihat pada Gambar
metode dengan cara goresan (streak plate 2.
method). Koloni BAL tunggal yang tumbuh
dimurnikan kembali dengan cara
menginokulasikan kembali koloni pada MRS
agar secara gores dan diinkubasi pada suhu
37̊C selama 24 jam yang ditandai dengan
timbulnya koloni berwarna putih pada media
(Goktepe, 2005) hasil isolasi BAL dapat
dilihat pada Gambar 1. Gambar 2. Hasil Pewarnaan Gram
6

No Uji Biokimia Hasil bahwa isolat BAL mampu memfermentasi


1. Uji Katalase Negatif gula yang ditandai dengan adanya perubahan
2. Uji Motilitas Negatif warna dari merah menjadi kuning. Untuk uji
3. Uji Simmon Sitrat Negatif fermentasi karbohidrat media yang dipakai
4. Uji Urea Negatif adalah media TSIA yang berisi 3 macam
5. Uji Indol Negatif karbohidrat yaitu glukosa, laktosa dan
6. Uji Fermentasi gula Positif sukrosa dengan menggunakan indicator fenol
7. Uji Fermentasi Positif merah. Hasil uji fermentasi karbohidrat
Karbohidrat didapatkan bahwa isolat BAL mampu
uji katalase menunjukkan bahwa memfermentasikan karbohidrat yang
isolat bakteri asam laktat (BAL) yang diuji ditandai dengan perubahan warna dari merah
menunjukkan hasil uji berupa katalase menjadi kuning. Dari semua uji biokimia
negatif dimana tidak terbentuknya isolat BAL diduga genus Lactobacillus
gelembung pada object glass yang terdapat brevis
cairan H2O saat diolesi bakteri. Hal ini 1. Uji Fisiologis
dikarenakan bakteri asam laktat tidak uji fisiologis dilakukan dengan tujuan
memproduksi enzim katalase yang dapat untuk mengetahui karakeristik fenotip dari
mengubah hydrogen peroksida menjadi air isolat bakteri yang didapat, sehingga dapat
dan oksigen. Uji motilitas dilakukan dengan disimpulkan genus dan spesies isolat bakteri
tujuan untuk mengetahui gerak dari bakteri. dari sampel botok ikan tongkol, selain untuk
Hasil uji motilitas menunjukkan bahwa isolat mngetahui genus dan spesies dari isolat
bakteri bersifat nonmotil yang ditandai bakteri yang didapat, uji fisiologis juga
dengan adanya penyebaran berwarna putih bertujuan untuk melihat ketahanan isolat
pada lokasi tusukan inokulasi yang berarti bakteri asam laktat (BAL) pada kondisi
bakteri tidak memiliki flagel. Uji sitrat pH,suhu, dan kadar garam. Bakteri dapat
dilakukan untuk mengetahui apakah bakteri dikatakan tumbuh jika pada media terlihat
menggunkaan sitrat sebagai sumber energy koloni yang berwarna putih. Hasil pengujian
apabila tidak ada laktosa dan glukosa. Hasil suhu pada sampel botok ikan tongkol
uji simmon sitrat pada sampel botok ikan menunjukkan bahwa isolat hanya dapat
tongkol menunjukkan hasil negatif yang tumbuh pada suhu 37ºC. Pengujian pH pada
artinya tidak terjadi perubahan warna media isolat bakteri asam laktat bertujuan untuk
dari hijau menjadi biru. Uji urea dilakukan melihat pengaruh isolate terhadap kondisi pH
untuk mengetahui apakah isolat bateri 3, 5, 7, 6, dan 9. Bakteri dapat dikatakan
mempunyai enzim urease yang dapat tumbuh jika pada media berubah menjadi
menguraikan urea membentuk amoniak. keruh. Hasil pengujian pH pada sampel botok
Pada uji ure digunakan urea yang berisi ikan tongkol menunjukkan bahwa isolate
indikator fenol merah. Hasil uji menunjukkan dapat tumbuh pada semua kondisi pH yang
bahwa sampel botok ikan tongkol diujikan. Pengujian kadar garam isolat
menunjukkan hasil yang negatif yang bakteri asam laktat bertujuan untuk melihat
ditandai dengan tidak terjadinya perubahan pengaruh isolat terhadap kondisi kadar NaCL
warna media menjadi merah muda yang 2%,4%, dan 6%. Bakteri dapat dikatakan
artinya bakteri tidak memecah urea tumbuh jika pada media terjadi perubahan
membentuk amoniak. Uji indol diperoleh warna. Hasil pengujian kadar garam pada
hasil yang negatif karena tidak terbnetuk sampel botok ikan tongkol menunjukkan
lapisan (cincin) berwarna merah muda pada bahwa isolat dapat tumbuh pada semua
biakan. Uji fermentasi gula didapatkan hasil kondisi kadar garam yang diujikan.
7

1. Uji Sifat Antibakteri Bakteriosin (2009), bakteriosin menghasilkan zona jernih


Pengujian sifat antibakteri dilakukan yang jelas, bulat, dan luas. Jika tidak
dengan tujuan untuk dapat mengetahui demikian diperkirakan akibat aktivitas asam,
aktivitas antibakteri bakteriosin dari isolate hydrogen peroksida, atau diasetil.
bakteri asam laktat (BAL). Bakteri dapat Kemampuan membentuk zona jernih
dikatakan memiliki aktivitas antibakteri berbeda-beda tergantung jenis bakteri,
bakteriosin ditandai dengan terbentuknya konsentrasi bakteriosin, dan kandungan
zona jernih disekitar cakram yang berarti nutrisi dalam media( Rai, 2009)
isolate BAL memberikan aktivitas dalam 2.Uji Antivitas Bakteriosin terhadap Enzim
menghambat bakteri patogen. Pengujian uji Proteolitik
aktivitas antibakteri bakteriosin disajikan Pada uji aktivitas bakteriosin
pada table berikut ini digunakan enzim proteolitik dengan tujuan
Zona Hambat (Mm) untuk uji konfirmasi untuk memastikan
Bakteri
indikator I II III Rata bahwa substansi antibakteri yang dihasilkan
E.coli 10 10 9,8 9,9 oleh L.brevismerupakan bakteriosin sebagai
S.aureus 10 10,2 10 10,0 antibakteri. Bakteriosin merupakan ikatan
S.typi 8,5 8,5 8,7 8,5 disulfida dengan penambahan enzim
proteolitik maka ikatan tersebut dirusak
Hasil yang didapatkan dari pengujian sehingga aktivitas bakteriosin menjadi
aktivitas antimikroba menunjukkan bahwa hilang yang ditandai dengan hilangnya zona
isolat yang teridentifikasi Lactobacillus jernih. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
brevis dapat menghambat pertumbuhan antibakteri yang dihasilkan isolat L.brevis
ketiga bakteri patogen. hal ini sesuai dengan merupakan aktivitas bakteriosin.
deskripsi fatin lilianingtyas (2006) bahwa KESIMPULAN
bakteriosin dari Lactobacillus brevis Pada makanan botok ikan tongkol khas
memiliki aktivitas antimikroba terhadap Kalimanta Barat mengandung bakteri asam
ketiga bakteri patogen (Rai, 2009). laktat sebanyak 1 (satu) isolat. Hasil
Eschericia coli Salmonella typhi Staphylococcus identifikasi bakteri asam laktat pada sampel
aureus makanan botok ikan tongkol teridemtifikasi
sebagai kelompok Lactobacillus brevis.Hasil
skrining bakteriosin terhadap isolat bakteri
asam laktat menunjukkan adanya zona
hambatan terhadap ketiga bakteri patogen

DAFTAR PUSTAKA
[1] Ariyanti. D.Evaluasi Pendahuluan
Adanya aktivitas penghambatan Beberapa Strain Bakteri Asam Laktat
terhadap bakteri indikator setelah inkubasi 1 Yang Diduga Berpotensi Sebagai
hari yang ditandai dengan timbulnya zona Probiotik. Skripsi. Yogyakarta.
jernih disekitar koloni yang tumbuh dimedia UGM, 2003
lapisan bawah. Zona jernih timbul karena [2]De Vyust, L., and F. Leroy 2007.
bakteri indikator tidak tumbuh yang berarti Bcteriocins from lactic acid bacteria:
bakteriosin dari Lactobacillus brevis production, purification, and food
memberikan efek penghambatan terhadap applications. J. Moleculer Microbiol.
pertumbuhan bakteri indicator. Zona jernih Biotechnol. 13: 194-199
yang timbul sangat bervariasi. Menurut Rai
8

[3] Goktepe I, Vujay KJ, dan Mohamed


A. Probiotics in Food Safety and
Human Health Boca Raton: CRC
Press; 2005.
[4] Hadioetomo, R.S. 1999. Mikrobiologi
pangan dalam produk teknik dan
prosedur dasar laboratorium.
Gramedia. Jakarta
[5] Holt. G., Kreig, N.R., Sneath, P.H.A.,
Stanley, J.T. & Williams, S.T. 2000.
Bergey’s Manual Determinative
Bacteriology. Bakteri Asam
Laktatimore: William and Wilkins
Bakteri asam laktattimore
[6] Hasanuddin Universitas Hasannudin
Makasar, Sulawesi Selatan. 2005
[7] Malaka, Ratmawati., dan Laga,
Amran. Isolasi dan Identifikasi
Lactobacillus bulgaricus Strain Ropy
dari Yoghurt Komersial, Jurusan
Teknologi Hasil Pertanian. Fakultas
Pertanian Universitas Hasanuddin
Universitas Hasannudin Makasar,
Sulawesi Selatan. 2005.
[8] Pratiwi., S. 2008. Mikrobiologi
Farmasi, Jakarta: Penerbit Erlangga
[9] Widyastuti, Y., Sofarianawati, E.
1999. Karakter Bakteri Asam Laktat
Enterococcus sp. Yang diisolasi Dari
Saluran Pencernaan Ternak. Jurnal
Mikrobiologi Indonesia 4. 50-53

Anda mungkin juga menyukai