RINI ASTUTI
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang pemahaman
bacaan Al-Quran untuk anak-anak ADD menggunakan metode Al-Barqy dengan ABA dasar.
Setiap anak dengan kebutuhan khusus, harus mampu membaca Al-penelitian Quran. Penelitian ini
diambil dari bulan Maret sampai April 2013 di SDIT AL-KAMIL. Metode yang digunakan adalah
Penelitian Tindakan oleh Kemmis dan Taggard. Subjek adalah dua kelas 1 siswa SD. Hasil atau
analisis data kuantitatif menunjukkan pemahaman bacaan Al-Quran pada anak-anak ADD
signifikan. Berarti sementara. hasil analisis data kualitatif dapat ditentukan dari bahan, media dan
cara terbaik untuk meningkatkan pemahaman bacaan Quran anak-anak ADD. Hal ini juga
menjelaskan bahwa metode Al-barqy dengan ABA telah berhasil dilakukan untuk meningkatkan
pemahaman bacaan Quran untuk anak-anak ADD di SDIT Al-KAMIL, Tapos Depok. Metode ini
dapat diterapkan dalam meningkatkan dan mengembangkan kemampuan memahami bacaan
Quran.
huruf hijaiyah dengan metode Al- Untuk menangani anak ADD, selain
Barqy ada beberapa prinsip yang diperlukan metode yang
harus diperhatikan, antara lain harus menyenangkan dan mudah
diajarkan secara gradual, dibaca diperlukan juga sebuah metode yang
langsung tanpa dieja, tidak dapat mengatasi perilaku anak.
diperkenalkan nama huruf hijaiyah, Penelitian ini memadukan metode
dituntut keaktifan siswa bersifat Al-Barqy dengan metode ABA.
praktis (diajarkan langsung dalam Terapi ABA (Applied Behavior
bentuk praktek), dan sederhana Analysis) adalah suatu metode
(diawali dengan menerangkan huruf- mengajar yang tanpa kekerasan yang
huruf yang mudah diucapkan) dasarnya menggunakan pendekatan
(Mujafar, 1999: IV). Syarat behavioral, metode ini memfokuskan
pengajaran metode Al-Barqy, antara penanganan pada pemberian
lain: (1) pendekatan dengan reinforcementpositif setiap kali anak
menggunakan 4 buah kata lembaga; berespon benar sesuai dengan
(2) sistem analitik sintetik instruksi yang diberikan (Handojo,
(memisahkan kata seperti ADA dan 2009: 269). Reinforcement adalah
RAJA); (3) menggunakan teknik tindakan mengikuti sebuah respon
menyanyi (menyanyi huruf kata tertentu dengan sebuah penguatan
lembaga); (4) bercerita (Omrod, 2008: 422). Tidak ada
menceritakan untuk memberi kesan hukuman (punishment) dalam terapi
pada peserta didik agar mengingat ini, tetapi bila anak berespon nsosialf
empat buah kata lembaga); (5) dan (salah atau tidak tepat) atau tidak
belajar konsentrasi. berespon sama sekali maka ia tidak
Metode Al-Barqy ada teknik akan mendapatkan imbalan
tambahan, yaitu teknik tranfer (reinforcement) positif yang ia sukai
(tehnik memperkenalkan huruf-huruf tersebut.
sulit yang disebut huruf kucing dan Metode yang digunakan
huruf macan yaitu huruf yang untuk meningkatkan kemampuan
memiliki perbedaan makhraj tapi membaca Al-Quran dalam penelitian
memiliki sifat huruf yang sama). ini adalah metode Al-Barqy yang
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013
Grafik 1. Perbandingan Hasil Asesmen Awal dan Asesmen Akhir Kemampuan Membaca
Al-Quran
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013
hijaiyah, mengenal tanda baris fatah, Dari data tersebut di atas jika
kasroh dan dhommah, membaca divisualisasikan dalam diagram
huruf sesuai tanda barisnya dan batang adalah sebagai berikut:
membaca kata sederhana. Sedangkan Data diatas terlihat
pada siklus 2 aspek yang peningkatan kemampuan membaca
dikembangkan adalah mengenal huruf hijaiyah pada subjek 1
100
50
0
Mengenal Mengenal baris membaca membaca kata membaca
huruf hijiayah
Grafik 2. Perbadingan hurufdan
Hasil Asesmen Awal berbaris kalimat Al-Quran
Akhir Kemampuan Membaca
Per Aspek (Subjek 1)
Tabel 2. Tabel Pra-intervensi dan Akhir Tindakan Dalam Kemampuan Membaca Al-
Quran Per Aspek (Subjek 1)
masih memerlukan bantuan guru setiap kata dengan benar. Hal ini
untuk membacanya dengan benar. disebabkan karena anak masih
Pada aspek mengenal tanda baris terkendala ketika membaca huruf
terlihat subjek 1 mengalami dengan baris yang berbeda.
peningkatan yang signifikan, Pada aspek membaca kalimat
kemampuan anak meningkat hingga terlihat bahwa pada awal tindakan
100%. anak belum bisa membaca kalimat.
Pada aspek membaca huruf Siklus 2 anak dapat membaca
berbaris fatah, kasroh dan dhommah kalimat dengan tingkat pencapai
tingkat pencapaiannya adalah 87,5%. hingga 90%. Dengan kata lain anak
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat mampu membaca kalimat secara
41 butir soal dapat disebutkan tanpa mandiri sebanyak 4 soal dan anak
bantuan dan 15 butir soal yang masih masih memerlukan bantuan untuk
memerlukan bantuan yaitu soal membaca 1 butir soal.
menyebutkan huruf-huruf yang sulit.
Subjek 1 masih kesulitan untuk b. Skor Subjek 2 berdasarkan
mengucapkan huruf-huruf yang sulit per aspek kemampuan
dengan benar. Pada aspek membaca Berdasarkan hasil pra-
kata anak mengalami tingkat intervensi dan akhir tindakan
pencapai 87,5%. Hal ini kemampuan anak dalam membaca
menunjukkan bahwa kemampuan Al-Quran dapat dilihat pada tabel
anak sudah mengalami berikut:
perkembangan yang cukup baik,
namun masih belum bisa membaca Data di atas jika
Tabel 3. Tabel Pra-Intervensi dan Akhir Tindakan Dalam Kemampuan Membaca Al-
Quran Per Aspek (Subjek 1)
60
40
20
0
Mengenal Mengenal baris membaca membaca kata membaca
huruf hijiayah huruf berbaris kalimat
Grafik 3. Perbadingan Hasil Asesmen Awal dan Akhir Kemampuan Membaca Al-Quran
Peraspek (Subjek 2)