Anda di halaman 1dari 3

PENGARUH PROMOSI DISKON E-COMMERCE

TERHADAP PERILAKU KONSUMEN


Melakukan transaksi pembelian secara dalam online, apabila menarik garis waktu sekitar
sepuluh tahun lalu, dapat diklasifikasikan sebagai sebuah kegiatan yang hanya dilakukan oleh
kalangan tertentu, dinilai cukup eksklusif sebab perlunya akses internet dan pengetahuan yang
cukup untuk melakukan transaksi pembelian. Seiring berjalannya waktu, bersamaan dengan
perkembangan teknologi yang semakin canggih, secara tidak langsung mengharuskan kita untuk
mempunyai sebuah perangkat digital, telepon genggam, laptop atau bahkan tablet.
Karena dapat memudahkan kita sebagai manusia untuk melakukan sebuah pekerjaan,
menemukan informasi dan menunjang pula aspek pengetahuan. Internet yang sudah dengan
mudah di akses oleh semua kalangan tanpa terkecuali menjadi bukti runtuhnya stigma
eksklusifitas terkaitnya.

Dengan segala perkembangan teknologi yang telah terjadi dan sudah disinggung
sebelumnya, salah satu dampaknya muncul bentuk perdagangan secara dalam jaringan dan telah
terwadahi atau biasa dikenal dengan E-commerce. Siapa sangka apabila dahulu memiliki
keinginan untuk membeli suatu produk yang tidak terdapat di negara ini, sekarang kita dapat
dengan mudah melakukan sebuah transaksi dengan mudah, cepat dan tepercaya atau apabila
ingin membeli keperluan pokok rumah tangga tidak perlu lagi mendatangi supermarket karena
sekarang, hal tersebut dapat dilakukan melalui plaform belanja online tertentu tanpa perlu
beranjak keluar rumah. Segala transaksi dapat dilakukan hanya dari rumah saja, mulai dari
pemilihan barang, pembayaran hingga produk tersebut sampai ke depan gerbang rumah kita.

Ketika E-commerce muncul, pada awalnya tidak menimbulkan permasalahan bagi para
toko, usaha, jasa yang memang menjalankan transaksi secara langsung. Namun, disaat
perkembangan yang sudah semakin maju pada bidang ini, perlahan mulai mengikis usaha yang
berjalan secara langsung sebab luapan ketertarikan peminat pembeli/konsumen yang membludak
pada aktivitas belanja online. Akibatnya, peralihan penjualan secara online menjadi jalan yang
harus dijalankan oleh pelaku usaha supaya bisnispun dapat tetap terlaksana mengikuti
perkembangan zaman. Semakin bertambahnya plaform E-commerce dengan keunikan yang
menawarkan nilainya masing-masing memberi daya tarik terhadap konsumen untuk melakukan
transaksinya. E-commerce pada akhirnya dapat menjadi wadah yang nyaman baik bagi pihak
produsen, penjual, distributor dan konsumen.

Dalam melakukan sebuah transaksi pembelian, faktor harga, kualitas, praktis penjadi hal
yang dipertimbangkan oleh pembeli. Faktor harga menurut saya menjadi pertimbangn yang
memiliki faktor cukup signifikan yang diikuti kualitasnya. Oleh karena itu, tidak heran apabila
kita menemukan suatu barang, namun memiliki variasi harga barang yang berbeda dari platform-
platform yang ada. Istilah ini lebih dikenal dengan perang harga. Dilakukan oleh suatu
perusahaan untuk menarik perhatian konsumen. Selain itu perusahaan melakukan usaha promosi
yang dilakukan sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pemasaran yang
digunakan untuk menginformasikan mengenai produk dan layanan demi meyakinkan para
pembeli dalam pasar pasaran suatu perusahaan untuk melakukan pembelian. Faktor-faktor yang
mempengarhui promosi diantaranya adalah dana yang dikeluarkan perusahaan, sifat pasar, jenis
produk, dan potongan harga(diskon).

Ketika kita dalam sudut pandang konsumen mendengar atau melihat sebuah promosi,
menunjukkan kedekatannya dengan faktor terakhir dari promosi ini, yaitu potongan harga. Sebab
dengan adanya potongan harga dinilai menguntungkan kita sebagai pembeli karena mendapatkan
harga yang lebih rendah. Walaupun dalam kenyataanya hal ini juga menguntungkan penjual.
Sebab menurut hukum permintaan pada ekonomi yaitu “Semakin turun tingkat harga, maka
semakin banyak jumlah permintaan barang”.

Fenomena promosi yang dilakukan oleh E-commerce khususnya di Indonesia marak


terjadi dan dilakukan secara besar-besaran. Mulai dari iklan dengan jingle yang mudah diingat
yang ditayangkan di televisi dan internet, papan billboard, promosi oleh selebritas melalui media
sosial, hingga menjadikan idol dari Korea Selatan untuk menjadi brand ambassador E-
commerce dan menuai respons positif dari masyarakat baik dari dalam negeri bahkan luar negeri.
Semua hal ini dilakukan untuk mencari pasar pembeli sebanyak-banyaknya.
Sekarang, istilah Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pun menjadi hari yang ditunggu-
tunggu oleh khalayak setiap bulannya, sebab pada saat itu potongan harga dilakukan oleh penjual
hingga kita sebagai pembeli dapat membeli dengan harga yang sangat murah dan hemat.
Promosi yang telah dijelaskan pada paragraf sebelum inilah yang menggiring masyarakat untuk
melakukan belanja online sebab promosi ini terus-menerus dilakukan untuk mempromosikan -
kepada masyarakat hingga pada akhirtnya menyentuh Harbolnas.

Perihal promosi diskon yang dilakukan oleh E-commerce pada akhirnya bergesekkan
langsung dengan perilaku konsumen. Yaitu perilaku yang ditunjukkan oleh pihak yang
merencanakkan, membeli dan menggunakkan produk dan jasa dalam proses pengambilan
keputussan untuk mendapatkan, serta menggunakkan produk tersebut. Dengan promosi ini
menjadikannya faktor eksternal dalam upaya menyebarluaskan informasi produk dan jasa lalu
menstimulasi dan memicu faktor internal pembeli.

Perilaku konsumen secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu perilaku
konsumen yang bersifat rasional dan irrasional. Bersifat rasional identik dengan perilaku
konsumen yang melakukan pembelian dengan mengedepankan kebutuhan utama. Namun, tetap
mengedepankan penyesuaian dengan budget yang dipunya serta mempertimbangkan mutu dari
produk yang akan dibeli. Sedangkan irrasional, konsumen cenderung lebih cepat tertarik dengan
promosi yang ada, memilih produk yang memiliki nilai prestise tertentu, barang-barang bermerk
misalnya sebab dirasa menunjukkan status sosial tertentu.

Dapat disimpulkan, pengaruh dari promosi diskon khusunya yang dilakukan E-commerce
memberikan pola perilaku yang berbeda. Sebagai konsumen, kita harus cermat dalam melakukan
transaksi berbelanja. Mengusahakan untuk berpikir rasional terlebih dahulu sehingga apapun
yang kita beli merupakan hal yang kita butuhkan dan berguna. Akan lebih efektif juga ketika kita
memanfaatkan potongan harga yang diberikan sehingga dapat mendapatkan harga yang lebih
rendah, tetapi mendapatkan kualitas yang baik pula. Diharapkan, kita tidak melakukan tindakan
pemborosan, impulsive buying dalam berbelanja. Terlebih pada masa pandemi yang
mengharuskan kita untuk tetap berada di rumah saja yang memicu frekusensi belaja secara
online lebih sering kita dapat menjadi pembeli yang dapat mengontrol diri sendiri dan tidak
langsung tergiur dengan promosi yang ada.

Anda mungkin juga menyukai