19071010103
HUKUM INTERNASIONAL
1. Asas Teritorial
Yang didasarkan pada kedaulatan negara atas daerah wilayahnya. Jadi, negara
memiliki hak untuk menerapkan suatu hukum yang berlaku di wilayahnya dan harus
dipatuhi oleh semua orang yang berada di wilayah tersebut.
2. Asas Kebangsaan
Didasarkan pada kekuasaan negara untuk warga negaranya. Berarti, hukum itu
akan berlaku bagi warga negara nya dimanapun mereka berada meskipun perbuatan
melawan hukum yang dilakukan diluar negara atau di negara lain.
1
Diaera astawa, Sistem Hukum Internasional dan Peradilan Internasional, Volume 24, Hlm. 3
2
Ibid,. Hlm. 4
3. Asas Kepentingan Umum
Memilik arti bahwa hukum internasional itu diciptakan untuk kepentingan
bersama, bukan hanya untuk kepentingan besar saja, tetapi juga harus mengabdi
kepada kepentingan masyarakat internasional.
Hukum internasional terdapat dalam Pasal 38 ayat (1) Piagam Makamah Internasional,
yaitu:3
Negara
Negara yang dapat digolongkan sebagai subjek hukum internasional
merupakan negara yang berdaulat, merdeka, dan tidak merupakan bagian dari
sautu negara.
Palang Merah Indonesia
PMI atau palang merah indonesia diakui sebagai subjek hukum internasional
karena merupakan organisasi yang bertujuan untuk kepentingan sosial.
Organisasi Internasional
Individu
3
Tim Fakultas Hukum Udyana Denpasar, Pengantar Hukum Indonesia, Fakultas Hukum Udyana Denpasar,
2017, Hlm. 127
4
Ibid,. Hlm. 128
Pemberontak dan Pihak dalam Sengketa
Penyelesaian sengketa internasional dapat diselesaikan dengan dua cara, yaitu dari
hukum damai dan hukum perang, dimana keduanya diatur dalam asas-asas hukum
internasional. Maksud dari hukum damai merupakan hukum yang mengatur hubungan
antar negara di waktu damai, dan hukum perang dimaksud dengan hukum yang memuat
aturan-aturan tentang hubungan antar negara yang sedang berperang antara lain
tentang cara-cara berperang dan larangan-larangan dalam peperangan. 5
5
Ibid,. Hlm. 129
Membatasi cara berperang, dengan peraturan-peraturan dimaksud
memperkecil kekejaman perang. Peratutan ini antara lain mengenai
perlakuan tawanan perang, orang sakit, dan luka-luka, para dokter.
peraturan tentang kedudukan hukum daerah musuh yang diduduki.