Askeb Leukorea
Askeb Leukorea
Dengan memanjat puja dan puji syukur kehadiarat allah swt karena atas
berkah rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini
Dalam penulisan makalah ini penulis mendapat banyak bantuan dan pembimbing
praktek pembimbing akademik atau teman-teman penulis menyadari
bahwa makalah ini jauh dari kata sempura
Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun
damai penyempurnaan makalah ini semoga makalah ini berguna bagi kami
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar belakang
Leukorea adalah cairan putih yang keluar dari liang senggama secara
berlebihan hal ini normal dialami oleh setiap wanita saat menjelang haid.
Terkadang bisa menimbulkan rasa nyeri bila keluarnya berlebihan, terasa gatal
dan berbau sebagian wanita yang mengalami leukorea merasa terganggu apabila
di saat akan dan selesai melakukan hubungan seks dengan suaminya karena bisa
memperbanyak keluarnya keputihan.
Diagnosa dini dan intervensi yang operatif serta berkesinambungan untuk
drainase/ekstripase adalah penting untuk menghindari akibat yang serius bahkan
fatal.
Dengan harapan wanita dengan leukorea tidak mengalami komplikasi
lebih lanjut. Maka penulis tertarik mengambil kasus ini.
Metode penulisan
Asuhan kebidanan ini disusun dengan cara :
- observasi
- mengadakan pengamatan langsung dengan klien
- wawancar
- mengadakan tanya jawab langsung pada klien guna mengetahui keluhan yang
dirasakan oleh ibu, sehingga dapat memberikan asuhan yang tepat dan benar
sesuai masalah yang ada
BAB II
TINJAUAN TEORI
Asal flour
a. Vulva
Secret dalam vulva dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar Bartholini
dan skene. Sekret ini bertambah pada perangsangan waktu coitus
genecoccus, maka sekret berubah menjadi flour
b. Vagina
Vagina tidak mempunyai kelenjar dan dibasahi oleh cairan
transochat dan oleh lendir dari sekring. PH dalam vagina kurang lebih 5
disebabkan karena kegiatan hasil kader lain yang mengubah glikogen yang
terdapat dalam epitel vagina menjadi Aerdum lectim. Dalam kehamilan
cairan bertambah secara fisiologis.
c. cervix
Sekret cervix yang normal bersifat jernih, liat dan alkalis, secret ini
dipengaruhi oleh hormon-hormon ovarium baik kuantitas maupun
kualitasnya. Secret bertambah juga pada infeksi (cervisitis) yang
dipermudah kejadiannya oleh robekan cervix dan tumor cervix.
d. corpus uteri
Hanya menghasilkan secre pada fase post ovulatoir. Sekre berbau
pada endometri akut, kalau ada sisa plasenta, polip, nyoman.
B. Keluhan utama :
Ibu bisa merasa tidak nyaman hubungan pakaian dalamnya selalu basah
dan keluarnya cairan berupa lendir kental, berwarna kuning Jingga keabu-abuan,
gatal dan berbau dari kelaminnya.
C. Riwayat kesehatan
Kesehatan sekarang
Untuk mengetahui keadaan pasien dan mengetahui Adakah
penyakit lainnya
Riwayat penyakit sistemik
Untuk mengetahui apakah Ibu menderita penyakit jantung, ginjal,
asma/ TBC, hepatitis, DM ,hipertensi
Riwayat
D. Riwayat perkawinan
Untuk mengetahui kemungkinan status terhadap masalah kesehatan,
status, lama menikah, usia saat menikah
E. Riwayat menstruasi
Meliputi umur menarche, frekuensi menstruasi, lama menstruasi,
banyaknya darah yang keluar, gangguan waktu menstruasi
G. Data psikologis
Digunakan untuk mengetahui perasaan Ibu menghadapi gangguan sistem
reproduksi
2. Data objektif
Pemeriksaan umum :
Keadaan umum : Baik / tidak
Kesadaran : composmentis / tidak
Tinggi badan :
Berat badan : untuk mengetahui perubahan BB ibu
Tanda-tanda fital : tekanan darah normal 110 – 120 / 60 – 80
Nadi : 60 – 100 x / menit
Suhu : 36,5oC – 37,5oC jika lebih
infeksi
Pemeriksaan fisik :
Kepala : bersih / tidak
Wajah : simetris, pucat / tidak
Mata : konjungtiva pucat/tidak, sclera putih/tidak
Hidung : ada seltunasi/ tidak
Mulut : mukosa bibir lembab/ tidak ada stomatitis/ tidak
Abdomen : ada luka bekas operasi / tidak
Gentalia : terdapat kemerahan / tidak, bersih atau tidak, ada
kelainan/ tidak, ada pengeluaran cairan vagina / tidak,
warnanya kuning / kebiru-biruan, banyak, berbau/
tidak.
Ekstrimitas : atas dan bawah normal / tidak
Data obyektif
Keadaan umum : Baik / tidak
TTV : Nadi normalnya 60 – 100 x / menit
RR : 16 – 24 x / menit
Suhu : 36,5oC – 37,5oC
TD : 110 – 120 – 60 – 80 mmHg
Pemeriksaan fisik :
Kepala : bersih / tidak
Wajah : simetris, pucat / tidak
Mata : konjungtiva pucat/tidak, sclera putih/tidak
Hidung : ada seltunasi/ tidak
Mulut : mukosa bibir lembab/ tidak ada stomatitis/ tidak
Abdomen : ada luka bekas operasi / tidak
Gentalia : terdapat kemerahan / tidak, bersih atau tidak, ada kelainan/
tidak, ada pengeluaran cairan vagina / tidak, warnanya
kuning / kebiru-biruan, banyak, berbau/ tidak.
Ekstrimitas : atas dan bawah normal / tidak
V. INTERVENSI
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga
2. Lakukan inform konsen pada pasien
3. Anjurkan ibu untuk ganti celana dalam setiap kali basah
4. Anjurkan ibu untuk menggunakan celana dalam yang menyerap keringat
5. Anjurkan ibu untuk tidak melakukan hubungan seksual selama proses
pengobatan
6. Anjurkan ibu untuk tes laboratorium
7. Kolaborasi dengan dokter
8. Ajarkan ibu untuk kontrol ulang 3 hari sekali ke dokter jika tidak ada
perubahan
VI. IMPLEMENTASI
1. Melakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga
2. Melakukan informed consent pada pasien
3. Menganjurkan ibu untuk mengganti celana dalam tiap kali celana basah
4. Menganjurkan Ibu menggunakan celana dalam yang menyerap keringat
5. Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan hubungan seksual selama proses
pengobatan
6. Menganjurkan ibu untuk tes laboratorium
7. Melakukan kolaborasi dengan dokter
8. Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 3 hari sekali ke dokter jika tidak
ada perubahan
VII. Evaluasi
Penilaian terhadap tindakan segera dengan menggunakan kriteria :
S : Subjektif
O : Objektif
A : Assessment
P : Planning
BAB IV
TINJAUAN KASUS
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama : Ny “R” Nama : Tn “M”
Umur : 23 th Umur : 30 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Suku/bangsa : Jatim / Indonesia Suku/bangsa : Jatim/Indonesia
Alamat : Dukuh Setro Alamat : Dukuh Setro
2. Pemeriksaan fisik :
Kepala : bersih tidak ada benjolan
Wajah : tidak pucat
Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih
Hidung : septunasi luas
Mulut : mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi
Gentalia : Bersih kemerahan, tidak ada kelainan, ada
pengeluaran cairan di vagina, banyak, dan berbau,
tidak vanses, tidak oedem
Ekstrimitas : atas dan bawah tidak oedem
V. INTERVENSI
Tanggal : 24 APRIL 2018
Jam : 18.10 WIB
1. Melakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga
Rasional : memudahkan mendapatkan data tentang pasien
2. Melakukan informed consent pada pasien
Rasional : untuk mengetahui Ibu setuju/tidak
3. Anjurkan ibu untuk mengganti celana dalam tiap celana basah
Rasional : Ibu mau melakukan anjuran bidan
VII. EVALUASI
S : Ibu sudah mendapatkan obat untuk flour albus
O : Ibu sudah mengerti penjelasan yang diberikan oleh bidan
A : Ny. “R” dengan leukorea masalah belum teratasi
P : - Anjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual selama proses
pengobatan
- Anjurkan ibu untuk minum obat
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bila penyakit ini tidak segera diobati secara tuntas, maka induksi dapat
merambat ke rongga rahim sehingga saluran telur sampai ke indung telur dan
akhirnya ke dalam rongga panggul sehingga menyebabkan kemandulan pada
wanita neonates, dan candyloma acuminata disertai vulva.
Pencegahan
- Hindarilah pakaian dalam yang ketat, tidak menyerap
- Pilihlah pakaian dalam yang terbuat dari katun
- Perhatikan kebijakan daerah intim
- Gantilah pakaian dalam setiap hari
DAFTAR PUSTAKA
DI SUSUN OLEH :
MUHASSANAH