TINJAUAN PUSTAKA
tinggal tergugat. Asas ini dikenal dengan actor sequtur forum rei. Namun,
tergugat lebih dari satu dan berkedudukan tidak dalam satu daerah hukum
2. Pengertian Gugatan
25
26
merupakan hal yang sangat urgen dalam sengketa di Peratun. Hal ini
ditegaskan dalam Pasal 53 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1986, sebagai berikut:
3. Pengajuan Gugatan
TUN diajukan secara tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang daerah
dalam bentuk tertulis, karena gugatan itu akan menjadi pegangan bagi
Apabila tergugat lebih dari satu badan atau pejabat tata usaha negara
dan berkedudukan tidak dalam satu daerah hukum Pengadilan Tata Usaha
tempat kedudukan salah satu badan atau pejabat tata usaha negara. Dalam hal
gugatan diajukan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, dan apabila
tergugat.
badan atau pejabat tata usaha negara, serta tindakan badan atau pejabat tata
28
hanya dapat dikabulkan oleh pengadilan apabila adanya alasan yang sangat
dirugikan jika keputusan TUN yang digugat itu tetap dilaksanakan (Pasal 67
ayat 4 a).
b. Objek Gugatan
menyebutkan:
1
Titik Triwulan T dan Ismu Gunadi Widodo, Hukum Tata Usaha Negara dan Hukum Acara
Peradilan Tata Usaha Negara Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 593-596.
29
asas Umum Pemerintahan yang “Sebaiknya”. Sehingga ada juga ahli yang
menonjol dalam pengelolaan administrasi publik yang muncul sekitar dua dasa
dianggap tidak sesuai lagi dengan tatanan masyarakat yang telah berubah, oleh
2
Titik Triwulan T dan Ismu Gunadi Widodo, Hukum Tata …, h. 280.
30
pemerintah.3
bestuur) dalam dua varian, yaitu sebagai dasar penilaian bagi hakim dan sebagai
yang bersifat sumir, samar atau tidak jelas. Kecuali itu sekaligus membatasi
perundang-undangan.
3
Rahardjo Adisasmita, Manajemen Pemerintahan Daerah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011),
h. 21.
31
Tahun 1986.
3. Bagi hakim TUN dapat dipergunakan sebagai alat menguji dan membatalkan
4. Kecuali itu, AAUPB tersebut juga berguna bagi badan legislatif dalam
terhadap keputusan badan/pejabat tata usaha negara, akan tetapi usulan ini
eksistensinya tidak diakui sama sekali, karena ternyata seperti yang terjadi di
Belanda AAUPB ini diterapkan dalam praktik peradilan terutama pada PTUN,
4
Ridwan HR, Hukum Administrasi, …, h. 238-239.
32
memiliki sandaran dalam Pasal 10 ayat (1) UU No. 48 Tahun 2009 tentang
Dengan ketentuan pasal ini maka asas-asas ini memiliki peluang untuk
Untuk konteks Indonesia, maka kajian AAUPB ini bisa dilihat dalam
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dalam Pasal (1) peraturan
tersebut dinyatakan bahwa asas umum pemerintahan negara yang baik adalah
asas yang menjunjung tinggi norma kesusilaan, kepatutan dan norma hukum
untuk mewujudkan penyelenggara negara yang bersih dan bebas dari korupsi,
kolusi, dan nepotisme. Sementara dalam Pasal (3) dinyatakan bahwa asas-asas
penyelengara negara.
4. Asas Keterbukaan;
5. Asas Proporsionalitas;
penyelenggara negara.
6. Asas Profesionalitas;
7. Asas Akuntabilitas
Asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
6
Murtir Jeddawi, Hukum Administrasi Negara, ( Yogyakarta: Total Media, 2012), h. 137-
139.
34
ukur atau acuan keabsahan dari KTUN berdasarkan Pasal 53 Ayat (2) UU
Nomor 9 Tahun 2004, yang merupakan revisi dari pasal 53 ayat (2) UU
7
Murtir Jeddawi, Hukum Adminstrasi. …, h. 150-151.
35
putusan yang adil dan secara filosofis, yuridis, serta sosiologis dapat
melalui dua alur, yaitu alur upaya administratif (melalui badan pemerintahan
“Dalam hal Badan atau Pejabat Tata Usaha diberi wewenang oleh atau
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
8
Paulus Effendi Lotulung, Hukum Tata Usaha Negara dan Kekuasan, (Jakarta: Salemba
Humanika, 2013), h. 146-148.
36
seseorang atau badan hukum perdata apabila ia tidak puas terhadap suatu
Usaha Negara tersebut harus dilakukan sendiri oleh Badan/Pejabat Tata Usaha
Negara yang mengeluarkan Keputusan Tata Usaha Negara itu sendiri. Contoh
dilakukan oleh instansi atasan atau instansi lain yang mengeluarkan keputusan
Tahun 2010.
Negara. Gugatan ini dilakukan terhadap sengketa yang terjadi, dimana aturan
37
menegaskan bahwa:
ketentuan itu adalah dalam Pasal 51 ayat (3) UU No. 5 Tahun 1986 jo. Pasal 9
tingkat banding terhadap sengketa tata usaha negara yang telah melalui
disengketakan itu.
9
Yuslim, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, (Jakarta: Sinar Grafika, 2015), h. 63-
69.
39
segi-segi yuridis.
yang harus dipenuhi suatu surat gugatan tentang identitas para pihak,
jadi gugatan yang diajukan salah alamat, jika ada kesalahan maka
diajukan oleh penggugat diajukan alamat yang digugat sudah benar maka
surat gugatan itu kepada pengadilan lain, maka penelitian oleh staf
seperti:
40
penggugat.
bahwa gugatan yang diajukan itu dinyatakan tidak dapat diterima atau
dalam dismissal process menjadi gugur demi hukum dan gugatan akan
10
Ali Abdullah, Teori dan Praktik, …, h. 87-90.
11
Zairin Harahap, Hukum Acara,…, h. 109.
42
menyempurnakan gugatannya.12
menyatakan bahwa:
12
Ali Abdullah, Teori dan Praktik, …, h. 91-93.
43
(3) Terhadap penetapan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak dapat
digunakan upaya hukum.
putusannya. Salah satu pihak atau kedua belah pihak merasakan adanya kesalahan
13
Pasal 98 dan 99 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara.
14
Zairin Harahap, Hukum Acara, …, h. 125.
44
atau kekeliruan dari putusan hakim yang telah merugikan mereka. Dalam hal ini,
disebut upaya hukum. Upaya hukum tersebut adalah banding dan kasasi.
1. Banding
berasal dari bahasa Latin apellare. Arti banding, yaitu pemeriksaan dalam instansi
undang.15
Pasal 122 UU No.5 Tahun 1986 menyatakan, Terhadap putusan Pengadilan Tata
Usaha Negara dapat dimintakan pemeriksaan banding oleh Penggugat atau
Tergugat kepada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara.
15
Yuslim, Hukum Acara, …, h. 166.
16
Badriyah Khaleed, Mekanisme Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), (Yogyakarta:
Pustaka Yustisia, 2016), h. 60.
45
akhir yang telah dilakukan oleh Hakim tingkat pertama diulang kembali oleh
Pengadilan Tinggi.
mengenai hal-hal yang dianggap perlu, yang menurutnya telah dilupakan oleh
Penggugat (dan) atau Tergugat atau para kuasanya dengan surat kuasa khusus
b. Membayar uang muka biaya perkara yang besarnya ditaksir oleh Panitera.
f. Para pihak dapat menyerahkan memori banding serta surat keterangan dan
g. Salinan putusan, berita acara dan surat lain yang bersangkutan harus
Tinggi Tata Usaha Negara, maka permohonan tersebut dapat dicabut kembali oleh
pemohon. Akan tetapi jika telah dicabut, permohonan banding tidak dapat
Putusan Hakim Pertama dengan mengadili sendiri seperti kalau ia duduk sebagai
2. Kasasi
Istilah kasasi berasal dari bahasa Perancis cassation atau perkataan casser
atas putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara diatur Pasal 131 UU No. 5
Selain ketentuan ini, perlu dicermati juga Pasal 29 UU No. 5 Tahun 2004.
Agung.
Jika Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara disebut dengan judex facti
maka Mahkamah Agung disebut Judex yurist. Dikatakan judex yurist karena
pemeriksaan tingkat kasasi tidak lagi memeriksa dan memberikan putusan pada
fakta hukum, tetapi yang diperiksa dan diputus apakah judex facti sudah tepat
menerapkan hukum.18
Permohonan kasasi itu hanya dapat diajukan jika terhadap perkaranya, pemohon
telah menggunakan upaya hukum (asal perkara itu telah diputus di tingkat
berperkara atau kuasanya sehingga pihak ketiga tidak diberi hak untuk
berasal dari Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara tersebut dihitung sejak hari
berikut salinan putusan banding yang bersangkutan dikirim kepada para pihak
19
A. Siti Soetami, Hukum Acara,…, h. 63-64.
20
Pasal 47 Ayat (2) dan (3) UU No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.