Jihan Davincka
Her Infinite World
Menu
By continuing to use the site, you agree to the use of cookies. more information Accept
by davincka@gmail.com - Agama, Motivasi dan Inspirasi - January 15, 2015
Tidak hanya Tan Malaka, tanah Minangkabau juga banyak melahirkan politikus/sosialis/budayawan yang
pemikirannya berpaham kiri atau cenderung sosialis. Dimana sosialisme adalah akar utama dari pemikiran
komunisme.
Gambar : merdeka.com
“Panduan komunisme” yang konon sebagian besar berasal buah pemikiran Karl Marx dalam “Das Capital”.
Karl Marx pula yang mempopulerkan istilah, “Religion is the opiate of the people.” Bagaimana menghubungkan
atheisme dan agama ini sebenarnya?
Menurut Marx, agama yang paling sering menjadi penyebab utama pembantaian, peperangan besar dan juga
candu yang bisa membungkam kaum
By continuing to miskin
use the site, untuk melakukan
you agree to the useperlawanan.
of cookies. more information Accept
Mari coba menengok sedikit masa kecil Stalin, salah satu orang besar yang pernah membawa kejayaan komunisme
abad 20 di tanah Eropa.
Stalin lahir dan besar di Kota Georgia. Kemiskinan menjerat keluarganya ditambah lagi ayahnya seorang pemabuk
dan suka memukuli anggota keluarganya. Ibunya berkeras agar Stalin masuk ke sekolah agama dan berharap Stalin
akan menjadi pendeta.
Stalin pernah bertanya kepada ibunya mengapa banyak orang miskin melarat sementara ada juga yang hidupnya
sangat mewah. Ibunya tidak memberi jawaban memuaskan dan menyuruh Stalin berhenti memikirkan hal-hal
yang tidak penting dan fokus belajar agama saja.
Namun, Stalin sering melihat orang tuanya bertengkar hebat gara-gara tidak punya cukup uang. How ironic.
Mari kita hubungkan juga situasi Eropa saat itu dengan biografi lain yang pernah saya baca. Biografi dari Florence
Nighthingale. Berbeda dengan Stalin, Florence terlahir dari keluarga sangat berada. Hidupnya sangat
menyenangkan. Tinggal di rumah bak istana dan memiliki banyak sekali pelayan-pelayan yang siapa bekerja untuk
keluarganya siang dan malam.
Baca juga :
Jejak Urang Awak dalam Sejarah Bangsa
Florence Nightingale : Be A Ladder, Be A Lamp …
Jejak Zaman Kegelapan Eropa di Kastil Kilkenny Irlandia
Florence tergugah setelah mendapati dunia lain di luar kemewahan yang dijalaninya sejak lahir. Bahwa ternyata
ada keluarga-keluarga miskin yang
By continuing merelakan
to use anak-anak
the site, you mereka
agree to the use ofmenjadi
cookies.pelayan dengan gaji sangat
more information kecil untuk
Accept
bekerja hampir sepanjang hari.
Hatinya sangat sedih. Dalam buku hariannya, Florence sempat mengeluhkan peranan Gereja. Saat itu, dia merasa
gereja tidak berdaya dan malah menenangkan kalangan miskin dengan iming-iming surga di kehidupan
mendatang jika tabah menjalani hidup penuh penderitaan tersebut. Bahwa kemiskinan adalah takdir yang tidak
bisa dibantah.
Napoleon Bonaparte pernah menjabarkannya sebagai, “Religion is what keeps the poor from murdering the rich.”
Inilah sebenarnya hal yang sangat ditentang oleh Karl Marx. Marx tidak suka kepada kalangan penguasa. Yang
dianggapnya memanfaatkan agama untuk melakukan penekanan dengan membujuk-bujuk kaum tertindas
dengan rayuan palsu khas agama. Pasrah, pasrah, pasrah untuk surga, surga, surga.
Sebaliknya, Marx juga menyindir bahwa agama bisa digunakan untuk pembunuhan massal. Layaknya candu,
“Good people can do good and bad people can do evil. But for good people to do evil — that takes religion”. Istilah
ini diperkuat oleh pernyataan Steven Weinberg.
By continuing to use the site, you agree to the use of cookies. more information Accept
Tidak perlu banyak alasan dan buang jauh-jauh semua rasionalitas dan logika berpikir yang sehat, “Nothing can be
more contrary to religion and the clergy than reason and common sense.” Francois Marie Arouet (Voltaire)
Terus terang, saya berdesir juga membacanya. Karena saya ingat salah satu misteri kelam pasca Gestapu 1965
silam. Sebagian sejarawan mengklaim kesuksesan Orde Baru membabat habis jutaan jiwa kader dan simpatisan
PKI waktu itu adalah dengan menebarkan ketakutan via propaganda agama.
Saya rasa, di era Jokowi pun, belum akan ada yang berani mengungkap kenyataan yang perih ini. Sementara, gema
propagandanya berbunyi jauh lebih kuat sampai sekarang :'(.
Saya mencoba mengobrol ringan dengan ibu mertua dan ibu saya. Mereka berdua dari 2 wilayah berbeda dan
keduanya di luar Jawa. Satu di Sumatera satunya lagi di Sulawesi.
Jawaban mereka mirip. Suasana justru jauh lebih mencekam pasca peristiwa Gestapu-nya. Orang-orang banyak
yang hilang mendadak. Kata ibu saya, saking takutnya, orang menutup lubang-lubang WC dan buang air di atas
nampan karena ada kepercayaan, orang-orang itu ditarik dari bawah saking misteriusnya mereka yang hilang dan
tidak pernah kembali lagi :(.
Mungkin karena PKI memang hanya besar di Jawa saja. Tapi pembasmiannya menyebar jauh hingga ke ujung
terluar Nusantara. Propagandanya secara kontinyu didengung-dengungkan ke seluruh wilayah tanah air.
Lantas, salahkah jika kalangan atheis makin tumbuh subur :(. If we’re speaking about atheism, please stop thinking
that they hate moslem (only). Atheisme pada dasarnya tidak percaya pada Tuhan dalam agama mana pun.
Salah satu tokoh atheis modern terkini yang sudah beberapa kali saya tonton videonya adalah Sam Harris. Harris
berpendapat, “Tidak akan ada kedamaian secara universal jika agama masih dibiarkan ada.”
By continuing to use the site, you agree to the use of cookies. more information Accept
Baca juga :
Terorisme Pakistan 2014 : Peace Comes From Within
Sejarah Israel : Only Light Than Can Turn Out The Darkness
G 30S PKI : Buku Dalih Pembunuhan Massal (Bag 1)
“Religion is fundamentally opposed to everything I hold in veneration – courage, clear thinking, honesty, fairness,
and, above all, love of the truth.”
Henry Mencken
Untuk poin fairness, Harris punya banyak bukti-bukti konkrit. Ampun dah, tokoh-tokoh atheis ini memang pola
pikirnya setajam silet.
Ada satu pertanyaannya yang cukup menohok, “Kita ambil contoh agama Islam. Religion of peace they said. What
peace? Di mana? Timur Tengah? Di mana mereka yang sebenarnya punya kekuatan ekonomi yang baik tapi masih
mempekerjakan orang dengan upah sangat kecil. Religion of peace. Of course, it’s a peace for people with lots of
money!”
Dia melanjutkan, “Saya terkejut jika kalangan Islam selalu mengklaim diri mereka menentang perbudakan. Bahwa
ajaran tertinggi mereka adalah manusia semua sama. We, western, are so over it. Lincoln fight for slavery since
long-long before. They’re still practising it now. Perhaps … using another form.”
“Mereka mengaku sangat menjunjung tinggi perempuan. But look at them. Mereka melarang perempuanya
bersekolah. Mereka melarang perempuannya keluar rumah. Mereka bahkan bisa mengancam mereka untuk
bersedia dipoligami dengan ayat-ayat Tuhan. God can make woman stop being cranky if their husband want to
marry another woman. Another woman who is much-much younger and perhaps prettier than them. Even if they
cried and hurt that much, religion will give them a simple solution. Heaven. That simple.”
“Untuk kasus perkosaan, mereka akan menyalahkan perempuan yang tidak menutup sekujur tubuh dan wajahnya
dengan kain yang sangat besar. Anyone who refuse to do that … go to hell fire!”
“Mereka berbicara tentang keadlian. Tapi tentu saja keadilan untuk agama mereka masing-masing. Mereka hanya
ribut jika kekerasan menimpa agama yang mereka anut. Other than that, they will blame something else!”
Ini catatan penting juga buat kita kaum beragama. Tempo hari saat ramai kasus Rohingnya, ada karikatur yang
menghina Dalai Lama, apakah kita bisa sebegini ributnya? :'(. Maklumlah, umat Budha kan minoritas di Indonesia.
“You don’t need heaven or hell just to give some money to the poor. You don’t need heaven or hell just to help
others. You don’t ask about someone’s religion if somebody called for your mercy. Simply because we are human!”
Setahu saya, dalam alquran, banyak sekali perintah untuk berpikir dan berilmu. Alquran juga tidak pernah
menganggap murah nyawa manusia. Tidak ada yang bilang, kalau dia bukan muslim, ya udah bunuh sajalah. Tidak
pernah! :).
Yang harus dilawan adalah kejahatan dan kekejaman yang dilakukan oleh SIAPA PUN. Tuduhan bahwa Islam
menyuruh umatnya membenci etnis tertentu juga sama sekali tidak berdasar!
Monggo bantu dicek, dalam hampir semua ayat-ayat tentang perintah untuk beriman selalu disertai dengan
“mengerjakan kebajikan” atau “berbuat kebaikan” atau “berbuat baik”. Iman tanpa kebaikan itu … tidak ada :).
Setahu saya tidak pernah agama memerintahkan kita untuk mengesampingkan kemanusiaan atas nama agama.
Terbalik banget kelessss hehehehe. Justru setahu saya, Allah selalu menegaskan kepada semua nabi, termasuk
kepada Rasulullah SAW. Kira-kira isi ayat-ayat tersebut begini, “Kamu hanya sebagai pemberi peringatan. Sisanya
serahkan pada Kami/Ku.”
Jadi, tidak pernah rasanya ada perintah, “Kalau gak mau nurut, bunuh saja! Kalau enggak mau khilafah, bom saja!”
Tuntunan muamalah (hubungan sesama manusia) dalam alquran itu justru sangat banyak dan cukup detail.
Poligami pun bisa salah kaprah di mata umat lain karena sejatinya poligami BUKAN bawaan Islam. Lagi-lagi
terbalik. Islam justru mencoba membatasi karena kondisi umat saat itu, menikahnya ampun-ampunan, Jek. Bisa
sampai belasan kali!
Itu pun syaratnya berat. Harus adil. Praktiknya yang memang sering ‘aneh-aneh’ dan justru mencemari teori aslinya
yang sangat indah dan bentuk penghormatan kepada kaum perempuan :).
Poligami sebaiknya diambil karena kondisi darurat saja. Kalau pun ditempuh berdasarkan nafsu, ya tetap sah. Tapi
tolong, jangan berlindung dibalik sunnah atau amal saleh atau membawa-bawa surga :). Masalah ini juga erat
dengan budaya. DiBy
mana budayatokita
continuing use misalnya di agree
the site, you Indonesia
to thekan
use memang
of cookies.monogami :).
more information Accept
Bedakan dengan Arab Saudi yang kondisi masyarakatnya sudah biasa menghadapi kasus poligami. Jangan
memaksa Indonesia untuk mengadopsi hal-hal seperti itu atas nama amal saleh bla bla bla ;).
Ini juga sih karena kita kebanyakan berkaca pada kondisi umat di Timur Tengah :). Ke mana semangat rahmatan lil
aalaminnya? Jika hendak membuat seluruh wajah Islam menjadi satu budaya yang kaku dan berpatokan pada satu
ras tertentu? :).
Makanya tak heran, jika kalangan atheis modern macam Sam Harris tuh dikit-dikit Timur Tengah dikit-dikit Timur
Tengah. Coba dong tengok Malaysia dan Indonesia ^_^. Yang juga mayoritas muslim tapi punya kehidupan sosial
yang sangat jauh berbeda dan lebih heterogen dalam keberagaman.
Sori-sori saja, hidup berdampingan dengan umat lain tidak perlu membuat kami jatuh dalam perang saudara
berkepanjangan. Semoga selamanya bisa begitu, ya, Allah :).
Tapi hey, mungkin kita juga bisa berkaca, jangan-jangan kita pun begitu :p. Dikit-dikit konspirasi, dikit-dikit
konspirasi dikit-dikit Israel dikit-dikit Yahudi hehehehhe :p.
Kita menolak jika satu tindak kekerasan yang mengatasnamakan Islam dituduhkan kepada seluruh umat muslim di
dunia. Tapi sebaliknya jangan-jangan kita pun gagal mengidentifikasi banyak problema sosial di sekitar sesuai akar
masalahnya masing-masing. Paling enak memang nunjuk ke luar :p.
Urusan Rohingya tiba-tiba menjadi dosa umat Budha di seluruh dunia. Tiba-tiba menjadi konspirasi penghancuran
Islam. Padahal ada fakta bahwa Bangladesh pun, yang sebenarnya secara fisik mirip dengan orang-orang Rohingya
ini dan sesama muslim juga, menolak mengakui keberadaan mereka dalam teritori Bangladesh secara legal :).
Banyak sekali masalah melatarbelakangi kasus ini selain masalah perbedaan agama semata.
Mungkin, mungkin lho ya, kita sebagai umat beragama memandang keTuhanan adalah hal yang jauh lebih tinggi
daripada kemanusiaan. Padahal bukankah seharusnya percaya kepada Sang Khalik adalah penggerak utama kita
dalam berbuat lebih banyak bagi kemanusiaan? Kita menghindari saling menyakiti karena kita tahu betapa Tuhan
yang Mahatinggi itu adalah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dua sifat Tuhan yang dipilih sebagai
pembuka dalam setiap surah dalam alquran :).
Agama tidak seharusnya membawa kita melupakan kemanusiaan. KeTuhanan seharusnya menjadi hal yang
individual, hubungannya vertikal. Siapa yang berhak mengukurnya? Dengan mengetahui betapa luasnya kasih
sayang Allah, apalah artinya kita yang hanya manusia seorang ini :). Bersikaplah rendah hati senantiasa. Itu
harusnya jadi ciri khas orang yang percaya agama.
By continuing to use the site, you agree to the use of cookies. more information Accept
Sementara kemanusiaan adalah hal-hal yang bisa kita rasakan langsung akibatnya. Tempat dimana seharusnya
prinsip-prinsip bisa berlaku secara universal tanpa perlu banyak cekcok dan adu mulut. Horisontal. Jauh lebih
terukur dalam kapasitas ke-manusia-an kita.
Ganjaran luar biasa indah berkali-kali disebutkan dalam alquran untuk perintah semacam ,mengasihani kaum
papa dan anak yatim. Islam pun menolak kemewahan karena efek sosialnya yang bisa sedemikian menyakitkan
dan memicu masalah sosial lebih lanjut. Termasuk akhirnya membuat manusia mendewa-dewakan harta untuk
kemudian dipamer-pamerkan karena keyakinan kita akan lebih dihargai kalau orang tahu kita adalah kalangan
berada.
Kalau komunisme mencoba melawan hedonisme dengan paksaan, maka seharusnya agama adalah solusi yang
lebih bijak dan menyejukkan :). Agama mengkritisi hedonisme atas dasar belas kasihan kepada sesama manusia
yang kita tahu tak diciptakan seragam tajir semua :D. Tidak boleh dipaksa orang untuk tidak hidup mewah. Jangan!
Biarkan naluri manusia berbicara dan menghalangi mereka untuk terjebak dalam kemewahan secara ikhlas bukan
karena diancam-ancam. Keikhlasan termasuk poin penting dalam mengamalkan perintah agama ;). Tuhan tidak
menganjurkan yang instan-instan macam pemaksaan ala kaum komunis.
Kaum komunis menuduh agama menjadi sumber percekcokan. Lah, mereka sendiri hobi menebar teror dan
membantai kubu yang tidak sejalan :p.
Biarkan manusia menyadari dan belajar sendiri dari pengalaman-pengalamannya bahwa kesederhanaan memang
jauh lebih paten dan menguntungkan dalam menjalani kehidupan di dunia :).
Ini juga untuk menjawab mengapa alquran tidak sejak awal mengharamkan perbudakan. Allah Mahabijak Maha
Penuh Perhitungan. Instead of memaksa dan mengancam umat manusia yang kala itu memang sudah terbiasa
punya budak/hamba sahaya, Allah menjanjikan pahala yang sangat besar kepada mereka yang sanggup
membebaskan seorang budak/hamba sahaya. Satu orang saja yang dibebaskan imbalannya luar biasa :).
Perhatikan tidak, metode “tobat” dari kesalahan tertentu, perintah pertamanya itu biasanya membebaskan hamba
sahaya. Satu orang sudah cukup. Nomor 2-nya memberi makan 60 orang miskin. Nomor tiganya, kalau tidak
sanggup, baru berpuasa 2 bulan berturut-turut. Atheisme dan agama, mengapa bisa bertolak belakang?
Siapa bilang agama tidak peduli pada kemanusiaan dan memuja-muja ritual individu semata? Tidak benar. Lebih
diutamakan membebaskan hamba sahaya dan memberi makan puluhan orang miskin ketimbang puasa sendiri
sampai 2 bulan berturut-turut sekali pun :).
Kaum atheis mengklaim orang beragama karena dasar ketakutan. Saking takutnya, disuruh apa saja pada manut
By continuing to use the site, you agree to the use of cookies. more information Accept
lupakan logika lupakan akal sehat lupakan semuanya.
Sementara menurut mereka, berbuat baik itu sejatinya adalah buah cinta dan kasih sayang yang bisa dilakukan
lintas agama asalkan masih sama-sama manusia. Jangankan kepada sesama manusia, perintah untuk menyayangi
itu juga berlaku untuk hewan dan seluruh jagad raya sekitar kita :).
Bukankah salah satu cara untuk mencapai kebahagiaan adalah dengan membuat orang lain bahagia? Cara
tercepat untuk berdamai dengan diri sendiri adalah dengan tidak menyakiti orang
-Jihan Davincka, a very-very-very proud moslem who also admires Mother Theresa/Mahatma Gandhi/Dalai Lama-
Tweet Follow
Like 870
Related Posts:
By continuing to use the site, you agree to the use of cookies. more information Accept
davincka@gmail.com
Similar Posts
By continuing to use the site, you agree to the use of cookies. more information Accept
Kasus LGBT, Tragedi Reynhard, dan Latar Belakang Pelegalan Pernikahan Sejenis di Negara Maju
11 comments
Orang yg mau menjadi atheis pun, kita juga harus hormati pilihannya, krn itu yg dia percaya. Hanya saja,
beberapa kali ngebaca artikel yg ditulis oleh orang atheis, seringnya mereka mengejek dan menghina
agama orang lain dengan argument-argument dangkal seperti di atas juga, yang bagi sy itu menunjukkan
bahwa dia sebenarnya juga ga tau apa-apa mengenai konsep agama tersebut selain yang dia baca sesekali
di koran atau internet. Ya lebih bagus kalau orang atheis mau mengkritisi mengenai agama, pelajari dg
betul isi ajaran agama tersebut, baru ntar kritisi dan sindir para penganutnya dengan argumentasi yg
meyakinkan dan menohok….
mbak jihan tulisannya makjleb, tajam setajam silet. dan saya favorit dengan tulisan mbak. awalnya ada
temen yg share link di fb, terus sering kunjungi profil fb dan sekarang coba main2 ke blog nya.
tulisan yg ini bikin saya ngos2an membaca cepat dari atas ke bawah. intinya sih sesuai banget denga
aspirasiku dalam memaknai
By continuing to use theagama dan
site, you jugatohubungan
agree dengan more
the use of cookies. dengan pemeluk lain, atau
information pun penganut
Accept
cool … i like it
Jee, andaikan lebih banyak yang bisa berpikir dan bertutur seperti lo. Menggunakan kepercayaannya
untuk menebar rasionalitas dan cinta, dan bukannya perang dan kebencian. Aku padamu, Jee.
Entah ini udah kunjungan keberapa. Selalu suka dengan pembahasanmu ini mak…
Kalau aku memeluk agama karena alasan hitung-hitungan dagang. Kalau ternyata surga dan neraka
memang ada, sedangkan aku memilih ateis, wah rugi besar aku…
By continuing
Tapi kalau to use
ternyaa surga theneraka
dan site, you agree
tidak to the use
pernah ada,ofsedangkan
cookies. more
akuinformation Accept
penganut agama, yah nggak rugi-
rugi amatlah …
Sedangkan alasan aku memilih islam, karena aku penyuka sejarah, dan menganggap muhammad orang
yang sangat hebat. Hanya butuh kurang dari 20 tahun sejak mendirikan negara madinah, beliau bisa
mengalahkan dua negara adidaya saat itu, romawi dan persia.
Sebagai seorang guru, teori beliau (tanpa melihat itu dari Tuhan atau karangan beliau) tentang
ketidakmungkinan adanya kebenaran universal sebagaimana di-klaim golongan sekuler, terasa lebih
sesuai dengan kenyataan. Kisah beliau tentang lukmanul hakim, anaknya, dan keledai yang membuat
orang tidak pernah sepakat tentang keadilan, terasa lebih nyata dibanding teori kebenaran universal
seperti HAM, pluralisme, dll. Pertanyaan singkat aja, apakah seluruh manusia bisa bersepakat apakah
homoseksual itu hak asasi yang harus dilindungi, atau justru kelainan seks yang harus dihilangkan? Pasti
tidak bisa bersepakat, dan memang kebenaran universal itu tak pernah ada.
Untuk menjadi ateis, mau tidak mau kita akan jatuh percaya kepada teori evolusi darwin, bahwa ras
manusia adalah hasil dari evolusi mahluk ber-sel satu. Tapi aku melihat, bahwa kemampuan manusia
berbahasa dan meng-identifikasi hal-hal baru dengan penciptaan istilah baru sama sekali tidak mirip
dengan mahluk manapun. Itu bukan hasil evolusi, tetapi suatu revolusi yang radikal. Kemampuan bahasa
tidak mungkin didapat tanpa diajarkan dari luar. Bayi yang sejak lahir jika tidak diajarkan berbahasa oleh
orang lain, maka sampai besar dia tidak bisa berbahasa. Jadi manusia tidak mungkin bisa berbahasa jika
muncul dari evolusi. Manusa ada yang menciptakan.
Panjang umur mbak jihan trus pulang dan diam di indo trus mari sama2 berjuang disini smoga smakin byk
pemikir sperti mbak jihan amin
Salam dr Osnabrück
By continuing to use the site, you agree to the use of cookies. more information Accept
jika surga dan neraka tidak ada maka tdk ada juga kepintaran manusia,manusia punya otak tapi bisa jadi
kelakuan mereka seperti hewan tdk berpikir.berbagai macam dokumen dokumen yg menjelaskan tentang
hidup tanpa agama itu menyenangkan tapi hidup manusia semakin menderita karena hati yg tdk
mengenal mana yg baik dan mana yg buruk.mereka yg punya agama saja bisa berbuat dosa apalagi yg tdk
punya agama mereka berpikir dosa adalah hak segala umat manusia,mengatakan agama ini salah agama
itu salah.dengan mengatas nama kan pemikir bebas tanpa adanya agama mereka berusaha mencoba
untuk menyadarkan manusia tanpa agama kita damai.sebenarnya tanpa agama manusia tetap sama saja
akan ada jiwa dendam nya,sombongnya,pembohong nya dan lain lain.klo kita lihat sejarah terdahulu nya
bangsa yunani tdk sepintar bangsa bangsa lain,bangsa inggris tdk se modern sekarang dan berbagai
macam negara negara luar yg belum secanggih dan mempunyai pemikiran yg luas.hanya bangsa saudi
arabia pada waktu itu yg mempunyai pemikiran yg luas karena ada agama melalui kitabnya.bangsa
yahudi,khatolik,protestan yg lahirnya di tanah israel belum mempunyai pemikiran yg luas saat perang
salib pun banyak berkas dari islam tentang astronomi yg di curi bangsa salib dan di pelajari hingga pada
kejayaan eropa barulah mereka berpikir cara agar dapat melihat bumi di luar angkasa smua itu dri
islam.sya tdk ingin mengajak klian membenci agama apa pun biarkan kami percaya dengan agama kami
seberapa hebatnya mereka berpikir bahwa tuhan itu ada dan tiada biar nanti hati mereka yg menggatakan
nya pada suatu hari nanti. ingat kita manusia di ciptakan untuk menentang tuhan atau mengikuti tuhan
kata kata itu sdh ada di setiap agama masing masing. jadi sekian komentar ku ini ?
Search…
By continuing to use the site, you agree to the use of cookies. more information Accept
Liburan Musim Panas ke Segovia-Spanyol (Madrid) 2019
00:00 12:02
Follow My Blog!
Like Page
Recent Posts
Dance Challenge ala Penyanyi Dua Lipa di Tik Tok : MOVE WITH IT, JOIN THE DANCE ;)
February 8, 2020
Sheet Mask yang Bagus untuk Mencerahkan Wajah : The Body Shop Vitamin C Glow Sheet Mask
January 20, 2020
Top Posts
You’re not
connected
And the web just isn’t the same
without you.
By continuing to use the site, you agree to the use of cookies. more information Accept
Dapur Davincka
By continuing to use the site, you agree to the use of cookies. more information Accept
My Other Traveling Blog
Archives
Select Month
By continuing to use the site, you agree to the use of cookies. more information Accept
Categories
Select Category
Home About Travelling Skin Care Review Food Combining Woman Corner Pregnancy Diary Tulisan Media
Cetak
By continuing to use the site, you agree to the use of cookies. more information Accept