Anda di halaman 1dari 7

MODUL 1 : PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN

PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

Nama : Lamtiarma Panjaitan

Nim : 31S19001

Tanggal Pre test : 15 – September -2020


Praktikum kimia fisik

Progran Studi Teknik Bioproses , Fakultas Bioteknologi

Sitoluama , Insitut Teknologi Del

1. Jelaskan prinsip kerja dari penentuan berat molekul berdasarkan pengukuran


massa jenis gas.
Jawab : Prinsip kerjanya adalah untuk menetukan berat molekul suatu
senyawa yang bersifat volatil berdasarkan pengukuran berat jenis gas, berat
molekul senyawa volatil yang akan di tentukan adalah kloroform , syarat pada
percobaan ini adalah cairan atau sampel harus bersifat volatil dan gasnya
( yang di hasilkan ) yang memnuhi persamaan gas ideal yaitu PV = nRT.

2. Terdapat beberapa jenis proses penentuan berat molekul berdasarkan


pengukuran berat massa jenis gas yaitu salah satunya penggunaan alat Victor
Meyer. Jelaskan prinsip kerja dari proses penggunaan alat tersebut .
Jawab : Prinsip Kerja dari alat Victor Meyer adalah mendefenisikan dengan
berkurang terapi perbandingan density dan tekanan atau akan tetapi , sebab
berat total sesuai persamaan gas ideal.dan ercobaan ini merupakan alternatif
lain dari metode penentuan massa jenis gas dengan alat Victor Meyer dimana
Bila suatu cairan volatil dengan titik didih lebih kecil dari 100 oC ditempatkan
dalam labu Erlenmeyer bertutup yang mempunyai lubang kecil pada bagian
tutupnya, dan kemudian labu Erlenmeyer tersebut dipanaskan sampai 100 oC
maka cairan tersebut akan menguap dan uap itu akan mendorong udara yang
terdapat pada labu Erlenmeyer keluar melalui lubang kecil tersebut. Setelah
semua udara keluar, pada akhirnya uap itu sendiri yang akan keluar sampai
akhirnya uap ini berhenti keluar bila keadaan keseimbangan telah tercapai.
Keadaan keseimbangan ini dicapai apabila tekanan uap cairan dalam labu
Erlenmeyer sama dengan tekanan uap udara luar. Pada kondisi keseimbangan
ini, labu Erlenmeyer hanya berisi uap cairan dengan tekanan sama dengan
tekanan atmosfer, volume sama dengan volume labu Erlenmeyer, dan suhu
sama dengan titik didih air dalam penangas air. Labu Erlenmeyer ini
kemudian diambil dari penangas air, didinginkan, dan ditimbang sehingga
massa gas yang terdapat di dalamnya dapat diketahui. Kemudian berat
molekul senyawa tersebut dapat ditentukan..

3. Diketahui data percobaan adalah sebagai berikut :


Massa Erlenmeyer = 41,70 g
Massa Erlenmeyer + al. foil + karet gelang = 42 g
Massa Erlenmeyer + air = 100,74
ρ air = 997 g/L
T = 96 oC
P = 1 atm
BM sesungguhnya = 119,38 g/mol

Jelaskan tahapan penentuan berat molekul (BM) berdasarkan data yang diketahui
berikut dengan nilai efisiensinya. 4
Jawab : Langkah awal dari praktikum ini adalah menentukan massa erlenmeyer
kosong agar dapat menentukan massa cairan. Berat labu erlenmeyer ditambahkan
alumium foil dan karet gelang yakni 41,70 gram. Kemudian aseton dimasukkan ke
dalam labu erlenmeyer lalu dipanaskan sampai suhu 90°C. Setelah semua cairan
volatil menguap dan kemudian diukur suhu yang dibutuhkan cairan untuk menguap
seluruhnya, labu erlenmeyer diangkat, kemudian diletakkan di dalam desikator.
Desikator ini berfungsi sebagai pengering dan pendingin dari alat laboratorium untuk
percobaan. Berat labu erlenmeyer ditambahkan alumium foil dan karet gelang yang
didinginkan yakni 100,74 gram. Oleh karena itu didapatkan berat cairan aseton yakni
sebanyak 0,3 gram.
prinsipnya, kita anggap tidak ada massa zat yang hilang ketika kita melakukan
penguapan aseton. Dengan mengubah cairan aseton menjadi gas, maka sesuai dengan
sifatnya yang mudah berubah, (kerapatan) gas tersebut akan menempati seluruh ruang
atau volume labu erlenmeyer dan akan berhenti ketika tekanannya sama antara
tekanan di dalam erlenmeyer dan tekanan udara di luar erlenmeyer. dalam
perhitungan berat molekul (BM) aseton dapat menggunakan persamaan gas ideal
yaitu dengan adanya volume air dan massa jenisnya, maka dapat dihitung massa jenis
zatnya. Dengan mengetahui nilai massa jenis zat maka berat molekul juga dapat
dihitung. Pada data hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa nilai massa cairan
volatil berpengaruh terhadap berat molekul (BM). Dengan demikian, semakin besar
nilai dari massa cairan volatilnya maka semakin besar pula nilai berat
molekulnya.Namun, nilai BM yang kita dapatkan pada saat praktikum cenderung
berbeda dengan dengan nilai BM secara teori. Hal ini biasanya disebabkan tidak
semua cairan aseton yang menguap, kembali mengembun setelah didinginkan
akibatnya akan mengurangi massa udara yang dapat masuk kembali, oleh karena
itulah nilai yang diperoleh dikoreksi melalui % ketelitian dengan hitungan di bawah
ini BM = (Massa erlemenyer +aluminium foil+ air ) - = (Massa erlemenyer
+aluminium foil+ karet gelang

= 42 g – 41,70

=0,3 gram
4. Pada saat pengukuran efisiensi hasil pengukuran, terkadang hasil percobaan
tidak mencapai minimal efisiensi 97-99%, atau dengan kata lain hasil berat
molekul (BM) senyawa hasil percobaan tidak sama dengan nilai BM sesuai
literatur. Jelaskan faktor apa yang mempengaruhi data yang tidak akurat
tersebut. (Kesalahan praktikan ataupun alat tidak masuk dalam kategori,
jelaskan secara ilmiah)
Jawab : Faktor yang mempengaruhi adalah massa zat yang diperoleh pada
saat penimbangan setelah desikator,adanya uap cairan suatu zat yang
menguap pada saat pemanasan yang tidak bisa dikembalikan seluruhnya pada
proses pendinginan dan pengembunan pada desikator.sehingga sangat
berpengaruh terhadap berat molekul yang diperoleh.

5. Dari suatu percobaan penentuan berat molekul suatu senyawa volatile


didapatkan nilai 240 g/mol. Hasil analisis kandungan senyawa diperoleh
bahwa senyawa tersebut tersusun atas karbon sebanyak 10%, klor 89% dan
hidrogen 1%. Tentukan tahapan penentuan rumus molekul senyawa tersebut.
(misalkan massa total senyawa = 100 g)
Jawab : Massa total senyawa organik = 100gr
Massa karbon =10/100 x 100gr
Massa klor = 89/100 x100 gr
= 89 gr
Massa hidrogen = 100.(10+89)
=1gr
Mol c : mol H : mol Cl
10/12 : 1/1 : 89/35,5
0,83 : 1 : 2,502
Rumus empiris senyawa CHCl3
Rumus molekul (CHCl3)n
(Arc x n) + (Ar H x n) +(3Ar cl x n) =Mr CHCl3
= 12.n +1.n+106,5 n = 240 gr/ mol
= 239,04 gr/ mol
Maka rumus molekul senyawanya adalah = 239,04 gr/ mol

6. Jelaskan kelebihan dan kekurangan menggunakan metode penentuan berat


molekul senyawa dengan menggunakan metode pengukuran massa jenis gas.
(minimal 2 untuk masing-masing)
Jawab : # Kelebihan
1. Dengan menggunakan metode ini , kita dapat mengetahui unuk
menentukan berat molekul suatu senyawa volatil dengan peralatan yang
lebih sederhana .
2. Percobaan ini menggunakan penangas air sebagai pengatur suhu ,
sehingga percibaan ini lebih cocock untuk senyawa yang memiliki titik
didih kurang dari 100 c
#. Kelemahan
1. Metode penelitian berat molekul berdasarkan massa genis ini tidak
cocok untuk senyawa dengan titik didih diatas 100 C
2. kelemahan kedua dari penentuan berat molekul senyawa dengan
menggunakan metode pengukuran massa jenis gas ini adalah
ketidaktepatan pengamatan pada saat cairan telah menguap seluruhnya
atau belum dapat mengakibatkan kesalahan dalamperhitungan. jika
masih ada cairan yang belum menguap atau masih ada cairan yang
tersisa dalam erlenmeyer, maka dapat mengakibatkankesalahan pada
perhitungan berat molekul
Referensi :
PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN
MASSA JENIS GAS
https://catatanaldehida.wordpress.com/2012/04/28/jurnal-kimia-fisika-
penentuan-berat-molekul-berdasarkan-pengukuran-massa-jenis-gas/
https://baixardoc.com/documents/jurnal-penentuan-berat-molekul-
5c4a2051b3eeb
https://baixardoc.com/documents/jurnal-penentuan-berat-molekul-
5c4a2051b3eeb

Anda mungkin juga menyukai