Anda di halaman 1dari 11

RINGKASAN MATERI KULIAH

PENGAUDITAN DAN JASA ASURANS

Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengauditan 1

Dosen Pengampu : Dr. I Dewa Nyoman Badera, S.E.,M,Si.,Ak

Oleh :

KELOMPOK 13

35. I Gusti Ayu Intan Satwika Pramesti (1907531244)

36. Dewa Ayu Sri Laksmi Dewi (1907531247)

39. Ni Wayan Sintya Prabawati (1907531254)

Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana

2021
1. Pengauditan dan Profesi Akuntan Publik

 Pengauditan

Pengauditan adalah suatu proses sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti
yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi
secara objektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria
yang telah ditetapkan dan mengkomunikan hasilnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Audit pada umumnya dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu audit
laporan keuangan, audit kepatuhan dan audit operasional.

Adapun jenis-jenis audit yaitu :

1. Audit Laporan Keuangan

Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan sebagai
keseluruhan yaitu informasi kuantitatif yang akan diperiksa dinyatakan sesuai dengan
kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Asumsi yang mendasari suatu audit laporan
keuangan adalah bahwa laporan-laporan tersebut akan digunakan oleh berbagai pihak
untuk berbagai tujuan.

2. Audit Kepatuhan

Audit Kepatuhan adalah untuk menentukan apakah pihak yang diaudit telah mengikuti
prosedur atau aturan tertentu yang ditentukan oleh pihak yang berwenang. Hasil audit
kepatuhan dilaporkan kepada seseorang atau pihak tertentu yang lebih tinggi yang ada di
dalam organisasi yang diaudit dan tidak diberikan kepada pihak-pihak diluar perusahaan.

3. Audit Operasional

Audit Operasional adalah pengkajian atau review atas setiap bagian dari prosedur da
metoda yang ditetapkan suatu entitas dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan
efektivitas.

Auditor dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu auditor pemerintah, auditor internal, dan
auditor independen.

1) Auditor Pemerintah
Auditor Pemerintah adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas keuangan negara
pada instansi-instansi pemerintah. Di Indonesia audit ini dilakukan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) yang dibentuk sebagai perwujudan dari pasal 23 ayat 5 undang-undang
dasar 1945.

2) Auditor Internal

Auditor Internal adalah auditor yang bekerja pada suatu entitas (perusahaan) dan oleh
karenanya berstatus sebagai pegawai pada entitas tersebut. Auditor Internal berkewajiban
memberi informasi kepada manajemen yang berguna untuk pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan efektivitas perusahaan.

3) Auditor Independen (Akuntan Publik)

Tanggungjawab utama Auditor Independen atau Akuntan Publik adalah melakukan


fungsi pengauditan atas jasa laporan keuangan yang diterbitkan entitas (perusahaan dan
organisasi lainnya).

 Profesi Akuntan Publik

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 443/KMK.01/2011, tentang setiap


akuntan publik wajib menjadi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), asosiasi
profesi yang diakui oleh pemerintah. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
profesi ini adalah seorang akuntan yang mendapatkan izin dari Menteri Keuangan dan
diakui secara publik dalam melaksanakan tugas untuk memeriksa laporan keuangan suatu
perusahaan. Adapun jenis-jenis yang ada di Indonesia yaitu :

a. Jasa Akuntansi atau Pembukuan

Jasa akuntan ini membantu perusahaan dalam membantu mempersiapkan laporan


keuangan baik itu mempersiapkan jurnal umum, buku besar, neraca agar menjadi
laporan keuangan yang akurat dan bisa dipertanggungjawabkan.

b. Jasa Perpajakan

Jasa ini membantu perusahaan dalam membuat laporan keuangan dan juga membantu
perusahaan dari segi laporan perpajakan baik itu pajak penghasilan badan (Pph
Badan) maupun pajak penghasilan (Pph) setiap kerjawan di perusahaan tersebut.
c. Jasa Konsultasi Manajemen

Dalam perkembangannya, banyak profesi ini yang memulai membantu perusahaan


dalam mengelola bisnis dari segi manajemennya karena dalam laporan keuangan yang
dibuatkan oleh profesi ini bisa mempengaruhi manajemen perusahaan bahkan dari
hasil auditnya juga bisa mempengaruhi proses produksi perusahaan dan dapat terhenti
sementara.

2. Hubungan Audit dengan Disiplin Ilmu Yang Lainnya.

Berdasarkan pernyataan mengenai definisi auditing, dapat kita hubungkan antara


akuntansi dan auditing. Dua ilmu ini saling terkait satu sama lain, secara umum hubungan
antara auditing dan accounting dapat dijelaskan sebagai berikut, Accounting adalah suatu
proses menghasilkan data dan informasi dalam bentuk Financial Statement . Sedangkan
Auditing adalah suatu proses mengevaluasi informasi dan menghasilkan kesimpulan (opini /
rekomendasi) yang membandingkan antara fakta dan kriteria. Tahapan dalam audit terjadi
setelah tahapan akuntansi selesai dilaksanakan, karena dalam melakukan audit di perlukan
Laporan Keuangan yang merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Proses Akuntansi
bersifat konstruktif, diawali dengan mengumpulkan bukti pembukuan (bukti – bukti
transaksi), bukti pembukuan dicatat dalam bentuk Special Journal (Jurnal Penjualan, Jurnal
Pembelian, Jurnal Penerimaan Kas, dan Jurnal Pengeluaran Kas).Setelah semua transaksi
dicatat pada masing – masing kolom Special Journal , tiap – tiap jurnal dicatat dalam General
Ledger , dan dilakukan penyesuaian pada transaksi yang memerlukan penyesuaian. Melalui
transaksi yang telah disesuaikan dapat diperoleh Trial Balance yang terdiri atas Aktiva dan
Passiva dari suatu perusahaan. Tahap selanjutnya adalah pembuatan Worksheet , kemudian
diperoleh Financial Statement (Laporan Keuangan) yang akan menjadi bahan bukti untuk
melakukan audit. Financial Statement yang dihasilkan dari proses akuntansi, akan mengalami
tahap audit. Audit terhadap Laporan Keuangan diperlukan karena,

- Ada potensi konflik antara penyedia informasi dengan pengguna informasi,


- Informasi mempunyai konsekuensi ekonomi yang sangat penting bagi business
maker,
- Keahlian sering menghendaki informasi disajikan dan diverifikasi,
- User sering tercegah mempunyai hubungan langsung dengan informasi.
Dalam melakukan audit harus sesuai dengan Standar Auditing yang telah ditetapkan seperti
standar umum, kerja lapangan dan standar pelaporan.

3. Perkembangan Audit

 Sejarah Audit

Audit sudah dikenal dahulu pada zaman Mesopotamia dengan ditemukannya simbol-
simbol pada angka-angka transaksi keuangan seperti titik, cek list, dan lain-lain. Di Mesir
audit terlihat dari beberapa transaksi keuangan yang diperiksa oleh auditor. Di Yunani
menerapkan audit namun untuk posisi ini kerajaan menempatkan para budak agar jika ada
penyimpangan mudah untuk mencari informasi dengan cara menyiksa para budak
tersebut. Dan di Romawi, audit menggunakan sistem "dengar transaksi keuangan", jadi
setiap transaksi disaksikan oleh auditor.

Namun seiring dengan perkembangan zaman, audit sendiri dikenal sebagai pemeriksa
tentang kegiatan operasional, transaksi keuangan serta kepatuhan terhadap peraturan atau
kebijakan perusahaan (System Operational Procedure) dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Auditor dalam kegiatannya harus selalu independen. Auditor Independen di dalam


perusahaan dikenal sebagai Internal Auditor atau Satuan Pengawasan Intern dan di luar
perusahaan dikenal sebagai External Auditor/Akuntan Publik.

 Pengauditan Independen Sebelum Tahun 1990

Awal audit terhadap perusahaan dapat dikaitkan dengan perundang-undangan Inggris


selama revolusi industri pada pertengahan tahun 1800-an. Pada awalnya audit terhadap
perusahaan harus dilakukan oleh satu atau lebih perwakilan pemegang saham yang
ditunjuk oleh pemegang saham lainnya namun bukan merupakan pejabat perusahaan,
oleh karena itu Profesi akuntansi segera bangkit untuk memenuhi kebutuhan pasar serta
perundang-undangan yang segera direvisi, sehingga memungkinkan orang yang bukan
pemegang saham dapat melakukan audit. Hal ini mendorong munculnya berbagai kantor-
kantor audit.
Kelahiran fungsi pengauditandan Akuntansi sebagai profesi diperkenalkan di bagian
Amerika Utara oleh Inggris pada pertengahan abad ke sembilan belas. Para akuntan di
Amerika Utara mengadopsi bentuk laporan dan prosedur audit yang berlaku di Inggris.

Perusahaan-perusahaan publik di Inggris pada waktu itu harus tunduk pada undang-
undang yang disebut Companies Act. Menurut undang-undang tersebut semua perusahaan
publik harus diaudit.Keharusan untuk diaudit datang dari badan yang mengatur pasar
modal yang disebut Securities and Exchange Commission (SEC). Ketika fungsi audit
mulai diekspor ke Amerika Serikat, bentuk laporan model Inggris turut diadopsi pula
meskipun peraturan yang berlaku di Amerika Serikat tidak sama dengan yang berlaku di
Inggris. Tidak adanya peraturan undang-undang tentang audit atas laporan menyebabkan
audit pada abad ke sembilanbelas menjadi beraneka-ragam, kadang-kadang hanya
meliputi neraca saja, tapi ada pula yang berupa audit atas semua rekening yang ada pada
perusahaan dan dilakukan secara menyeluruh dan mendalam.

 Perkembangan Pengauditan di Indonesia

Profesi akuntansi di Indonesia masih tergolong muda. Akuntansi baru mulai dikenal
di Indonesia setelah tahun 1950-an, yaitu ketika semakin banyak perusahaan didirikan
dan akuntansi sistem Amerika mulai dikenal, terutama melalui pendidikan di perguruan
tinggi.

Perkembangan akuntansi di Indonesia terjadi pada tahun 1973, yaitu ketika Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) menetapkan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) dan
Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA). Prinsip akuntansi dan norma pemeriksaan tersebut
hampir sepenuhnya mengadopsi prinsip akuntansi dan standar audit yang berlaku di
Amerika Serikat.

Pada tahun 1995 lahir Undang-undang Perseroan Terbatas yang mewajibkan suatu
perseroan terbatas menyusun laporan keuangan dan jika perseroan merupakan perusahaan
publik, maka laporan keuangannya wajib diaudit oleh akuntan publik. Pada tahun yang
sama lahir pula Undang-undang Pasar Modal yang semakin meningkatkan peran
akuntansi dan pengauditan, khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang sahamnya dijual
di pasar modal (perusahaan publik).

Pada tahun 1994 IAI melakukan penyusunan ulang prinsip akuntansi dan standar
audit yang disebut Standar Akuntansi Keuangan (SAK)dan Standar Profesional Akuntan
Publik (SPAP). Sejalan dengan itu Dewan Standar Akuntansi yang dibentuk IAI secara
terus menerus menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Dalam
organisasi internal IAI terjadi berbagai perubahan, terakhir pada tahun 2007
Kompartemen Akuntan Publik memisahkan diri dari IAI dan membentuk Institut Akuntan
Publik Indonesia (IAPI) sebagai organisasi mandiri. Standar Profesional Akuntan Publik
hasil karya IAI dilajutkan oleh IAPI dan dengan sedikit modifikasidan pemutahiran yang
dilakukan pada bulan Maret 2011. Sementara itu pada tahun 2011 telah diundangkan pula
Undang-undang Akuntan Publik.

Perkembangan praktik akuntansi dan pengauditan di dunia internasional berpengaruh


pula pada praktik akuntansi dan pengauditan di Indonesia. Standar akuntansi keuangan di
berbagai negara setahap demi setahap diselaraskan dengan International Financial
Reporting Standards (IFRS) yang diterbitkan oleh International Accounting Standards
Board (IASB). Indonesia telah mencanangkan untuk memberlakukan IFRS bagi
perusahaan-perusahaan publik mulai tahun 2012.

Seperti terjadi di Amerika Serikat seratus tahun lalu, fungsi pengauditan di Indonesia
memasuki abad ke-21 ini masih belum dipahami masyarakat.Banyak kesalahpahaman
yang terjadi atas laporan auditor, karena fungsi audit tidak dipahami dengan
benar.kesalahpahaman masyarakattidak saja mengenai makna pendapat auditor atas
laporan keuangan yang diperiksanya, tetap juga mengenai perbedaan antara berbagai jenis
audit yang bisa dilakukan oleh seorang auditor.

 Tujuan dan Fungsi Audit

Audit dilakukan tentunya memiliki tujuan tertentu. Mengacu pada pengertian audit di
atas, adapun tujuan audit adalah sebagai berikut:

1. Memastikan kelengkapan (Completeness)


Audit dilakukan untuk memastikan bahwa semua transaksi yang terjadi telah
dicatat atau dimasukkan ke dalam jurnal dengan segala kelengkapannya.
2. Memastikan ketepatan (Accuracy)
Kegiatan audit juga bertujuan untuk memastikan semua transaksi dan saldo
perkiraan telah didokumentasikan dengan baik, perhitungannya benar, jumlahnya
tepat, dan diklasifikasikan berdasarkan jenis transaksi.
3. Memastikan Eksistensi (Existence)
Dengan adanya audit maka pencatatan semua harta dan kewajiban memiliki
eksistensi sesuai dengan tanggal tertentu. Dengan kata lain, semua transaksi yang
dicatat sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.
4. Membuat Penilaian (Valuation)
Kegiatan audit juga bertujuan untuk memastikan bahwa semua prinsip akuntansi
yang berlaku umum telah diaplikasikan dengan benar.
5. Membuat Klasifikasi (Classification)
Audit bertujuan untuk memastikan bahwa semua transaksi yang dicatat dalam
jurnal diklasifikasikan sesuai jenis transaksinya.
6. Membuat Pisah Batas (Cut-Off)
Audit bertujuan untuk memastikan bahwa semua transaksi yang dekat tanggal
neraca dicatat dalam periode yang sesuai. Pencatatan transaksi di akhir periode
akuntansi sangat mungkin terjadi salah saji.
7. Membuat Pengungkapan (Disclosure)
Audit juga bertujuan untuk memasikan saldo akun dan persyaratan pengungkapan
yang berkaitan sudah disajikan dengan baik pada laporan keuangan serta terdapat
penjelasan yang wajar pada isi dan catatan kaki laporan yang dibuat.

Adapun Fungsi dari Audit yaitu :

 Mengevaluasi kinerja entitas, kebanyakan fungsi dari audit digunakan untuk


mengevaluasi kinerja suatu entitas. Yang di maksud dari kinerja bukan hanya
dari output saja akan tetapi bisa secara menyeluruh dari input  dan proses nya.

 Meminimalkan kesalahan dan fraud, audit juga berfungsi untuk memastikan bahwa


kesalahan dan fraud tidak ada di dalam entitas tersebut. Entitas juga di tuntut untuk
menjalankan operasional sesuai dengan peraturan yang berlaku.

 Meningkatkan kinerja entitas, setelah proses pemeriksaan audit berlangsung biasanya


akan ada rekomendasi untuk entitas. Dari rekomendasi ini biasanya bisa digunakan
oleh entitas untuk meningkatkan kinerja entitas karena di dalam rekomendasi itu
terdapat kelemahan dari entitas dan cara menanggulanginya.

 Perbedaan Akuntansi dan Audit

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai


informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan
lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan
lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan
menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai
"bahasa bisnis". Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang
akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak
berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan
harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan.

Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi,
sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan
tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi
bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi,
dan praktik yang telah disetujui dan diterima.

Keterangan Auditing Akuntansi


Mengidentifikasi kejadian-
Memperoleh dan menilai
kejadian dan kemudian
atau mengevaluasi bukti yang
mengukur, mencatat,
Metode berhubungan dengan laporan
mengklasifikasikan dan
keuangan yang disusun oleh
meringkasnya dalam catatan-
manajemen.
catatan akuntansi.
Menyatakan pendapat Menyusun dan
Tujuan tentang kewajaran laporan mendistribusikan laporan
keuangan. keuangan.
Laporan auditing (audit
Pihak yang bertanggung Laporan keuangan tanggung
report) tanggung jawab
jawab jawab manajemen.
auditor.
Pencatatan secara sistematis
dari rekening suatu Pemeriksaan atas pembukuan
Arti organsiasi dan penyusunan dan laporan keuangan suatu
laporan keuangan pada akhir organisasi
tahun
Pekerjaan Dilakukan oleh Akuntan Auditor
Mengikuti aturan accounting Mengikuti aturan standard on
Peraturan
standards auditing
DAFTAR PUSTAKA
Jusup, Al. Haryono. 2014. Auditing (Pengauditan Berbasis ISA) Edisi II. Yogyakarta: Bagian
Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Academia. Sejarah Perkembangan Audit. Tersedia pada


https://www.academia.edu/21938300/SEJARAH_AUDIT, (diakses pada hari Sabtu, 13
Februari 2021 pukul 20:00)

Sendari, Ayu Anugrah. 2020. Tujuan Audit. Tersedia pada


https://hot.liputan6.com/read/4399861/6-tujuan-audit-secara-umum-kenali-jenis-
jenisnya, (diakses pada hari Sabtu, 13 Februari 2021 pukul 17:55 WITA).

Blogspot. 2016. Fungsi Audit. Tersedia pada http://gemar-


akuntansi.blogspot.com/2016/07/fungsi-audit-dan-jenis-jenis-audit.html, (diakses pada
hari Sabtu, 13 Februari 2021 pukul 18:40 WITA)

Blogspot. 2017. Perbedaan Akuntansi dan Audit. Tersedia pada


http://pembukuanaudit.blogspot.com/2017/07/perbedaan-akuntansi-dan-audit.html,
(diakses pada hari Sabtu, 13 Februari 2021 pukul 17:00 WITA).

Anda mungkin juga menyukai