Anda di halaman 1dari 18

ABSTRAK

Salah satu reaksi dari krisis lingkungan adalah munculnya konsep Desain
Hijau atau green design yang mengarah pada desain berkelanjutan dan
konsep energi. Dalam penelitian ini mengkajiupaya terapan green design
pada kediaman arsitek Ridwan Kamil yang dikenal dengan Rumah Botol.
Rumah Botol adalah satu rumah yang dirancang agar memiliki hubungan
timbal balik yang seimbang dengan lingkungannya. Penggunaan botol bekas
merupakan salah satu ide perancangan yang membantu mengurangi limbah di
Indonesia sekaligus dapat menjadi salah satu alternative material yang tidak
hanya fungsional namun juga estetis. Hasil uraian analisis menunjukan
hubungan antara desain Rumah Botol dengan penerapan aspek ekologi pada
bangunan, dimana Rumah Botol memenuhi dengan baik seluruh aspek dalam
pemenuhan bangunan Green Design dengan kategorinya sebagai Certified
Building versi LEED, salah satu organisasi yang memiliki standar dalam
penilaian bangunan yang berkelanjutan dan hemat energi.

vi Universitas Kristen Maranatha


ABSTRACT

One reaction of the environmental crisis is the emergence of the


concept green design that leads to sustainable design and energy concepts. In this
study applied green design at the residence of architect Ridwan Kamil, known
as Bottle House.
Bottle house is a house that is designed to have a balanced reciprocal
relationship with its environment. Th\e use of bottles is one of the design ideas that
help reduce waste in Indonesia at time can be one of alternative materials that are
not only functional but alsoaesthetically.
Description of the analysis results show the relationship between the design
of Bottle Houses by the application of ecological aspects in buildings, which
the Housemeets with a good bottle in the fulfillment of all aspects of the building with
the Green Design category as a version of LEED Certified Building, one of the
organization that have a standardin the assessment of building sustainable and
sfficiency of energy.

vii Universitas Kristen Maranatha


DAFTAR ISI

HALAMANJUDUL……….………………………………………………………i
LEMBAR PERNYATAAN………………………………………………………..ii
LEMBAR PUBLIKASI……………………………………………………………iii
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………..iv
KATA PENGANTAR…………………… ……………………………………….v
ABSTRAK…………………………………………………………………………vi
ABSTRACH………………………………………………………………………vii
DAFTAR ISI………………………………………………….…………………..viii
DAFTAR GAMBAR………………………………..……………………………..ix
DAFTAR TABEL……………………………………….………………………….x
DAFTAR SKEMA…………………………………………………………………xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Pertanyaan penelitian
1.3 Ruang lingkup penelitian
1.4 Tujuan dan manfaat penelitian
1.5 Metodologi penelitian
1.4.2 Tujuan penelitian
1.4.2 Manfaat Penelitian
1.6 METODE PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
1.6.2 Metode Analisis Data
1.7 Sistematika penulisan

BAB II TEORI GREEN DESIGN DAN PENERAPAN DALAM RUMAH


TINGGAL
2.1 Pembangunan dan kerusakan alam
2.1.1 Pengertian rumah tinggal
2.1.2 Aturan ruang dan organisasi ruan
2.1.3 Kenyamanan Penghuni rumah

viii Universitas Kristen Maranatha


2.2 Prinsip green design dalam ilmu rancang bangun
2.2.1 Perilaku green design
2.3 Standarisasi green design international
2.3.1 World green building council
2.3.2 Us green building council
2.3.3 LEED
2.3.3.1 Penyusunan LEED
2.3.3.2 Klasifikasi LEED
2.3.3.3 Penjelasan poin-poin LEED for home versi NC-2.1
2.4 Green design di indonesia
2.4.1 Keadaan iklim di Indonesia
2.4.2 Pemanfaatan limbah sebagai material utama dan pendukung
2.4.3 Penanganan Limbah
2.5 Green Design dalam Interior
2.5.1 Karakteristik bangunan yang green
2.5.2 Material dan sumbernya

BAB III RUMAH BOTOL RIDWAN KAMIL


3.1 Deskripsi Fisik Objek
3.1.1 Tapak dalam dan tapak dalam
3.1.2 Alur Denah dan Unsur pembentuk Ruang
3.1.2.1 Lansekap
3.1.2.2 Eksterior
3.1.2.3 Ruang Publik
3.1.2.4 Ruang Privat
3.1.2.5 Ruang Service
3.2 Deskripsi No Fisik Objek
3.2.1 Pengguna bangunan waktu penggunaan
3.2.2 Pola aktivutas pengguna

BAB IV ANALISIS GREEN DESIGN PADA RUMAH BOTOL


4.1. Analisis Situasi Site
4.2. Konsep Resort pada Perancangan Rumah Botol

ix Universitas Kristen Maranatha


4.3. Analisis pada lansekap
4.4. Analisi pada eksterior
4.5. Analisi pada Interior
4.5.1 Organisasi dan sirkulasi ruang
4.5.2.Penghawaan dan Pencahayaan alami
4.5.3 Penggunaan material yang ramah lingkungan
4.6 Perhitungan analisis dari aspek ekologi denagan Metode Heinz Frick dan LEED
4.6.1 Metode Heinz Frick
4.6.2 Metode LEED
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA

x Universitas Kristen Maranatha


DAFTAR GAMBAR

2.1. Rumah sebagai pelindung manusia


2.2. ClarkeUrna System, Site and Service 1999
2.3. Skema Ruang pada rumah tinggal
2.4. Intensitas penggunaan jalan penghubung anatar masing-masing ruang
2.5. Pencahayaan alami tanpa sinar panas dan silau
2.6. Perbedaan sisi lubang mempengaruhi aliran udara
2.7. Penempatan tanaman yang kurang baik (a) dan penempatan tanaman yang
baik (b)
2.8. Berbagai konstruksi atap yang mendukung kualitas udara dalam ruang
2.9. Timbunan sampah sebagai polusi lingkungan
2.10. Kategori material ramah lingkungan
2.11. Peredaran bahan bangunan
3.1. Peta jalan cigadung, bandung
3.2. Denah layout lantai dasar, lantai 1 dan lantai pada Rumah botol
3.3. Lansekap pada eksterior rumah botol Ridwan kamil
3.4. Eksterior rumah botol Ridwan kamil
3.5. Eksterior rumah botol Ridwan kamil
3.6. Pintu putar dan pintu samping untuk sirkulasi udara dan barisan botol
sebagai pencahayaan ruang
3.7. Nuansa kecoklatan yang hangat pada ruang tamu
3.8. Lantai dari batu andesit alur lurus (a) material botol pada dinding (b)
Kalsiboard pada plafon
3.9. Ruang keluarga
3.10. Warna cerah pada ruang keluarga
3.11. Detail interior ruang keluarga
3.12. Ruang makan rumah botol
3.13. Kamar Anak yang maskulin
3.14. Material pada kamar
3.15. Cat dekoratif pada kamar anak
3.16. Kamar Tidur Utama
3.17. Ruang kerja dan ruang koleksi pada Rumah Botol

xi Universitas Kristen Maranatha


3.18. Ventilasi pada kamar utama
3.19. Ventilasi kaca dan kisi-kisi sebagai sumber cahaya sekaligus keamanan
3.20. Kamar mandi pada lantai dua
3.21. Material mozaik yang ceria dan batu korak putih yang alami
3.22. Dapor bersih pada Rumah Botol
3.23. Pemanfaatan kayu bekas pada ram
3.24. Kisi-kisi kayu dar kayu meranti (a) kayu bekas pada ram (b)
Dinding dan lantai yang diekspos (c) Variasi material sesuai dengan
kebutuhan akan iklim
3.25 Ridwan Kamil pemilik dan arsitek Rumah Botol miliknya
4.1 View pegunungan dari rumah botol
4.2 Vegetasi pada halaman Rumah Botol
4.3 Lansekap pada halaman Rumah
4.4 Tteritisan yang lebar bagian depan ruang tamu dan pemberian jarak antara
dinding luar dengan dinding ruang dalam untuk menyaring panas dan
cahaya
4.5 Alur sirkulasi udara secara vertical
4.6 Kolam ikan pada bagian samping timur rumah dan Kolam renang keluarga
pada bagian uatara rumah
4.7 Pembagian tiga bagian bangunan pada Rumah Botol
4.8 Alur sirkulasi udara secara vertical
4.9 Tampak Bangunan Rumah Botol
4.10 Ruang tamu dan keluarga tanpa penyekat dan Dapur dan ruang makan
tanpa penyekat
4.11 Sirkulasi pada lantai dasar area ungu zona publik dan kuning zona privat
4.12 Sirkulasi pada lantai 1 area ungu zona publik dan kuning zona privat
4.13 Alur sirkulasi udara dan pencahayaan pada ruang
4.14 Alur sirkulasi udara secara vertika
4.15 Botol sebagai penahan panas
4.16 Jendela yang dapat dibuka tutup sesuai kebutuhan
4.17 Alur sirkulasi ruang tamu dari pintu dsn jendela
4.18 Bukaan pada seluruh ruang rumah botol
4.19 Alur angin melalui bukaan

xii Universitas Kristen Maranatha


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Efek Global warming sangat berdampak bagi kelangsungan hidup manusia,
mulai dari naiknya muka air laut, kerusakan ozon, efek rumah kaca dan cuaca
ekstrim yang dapat merusak lingkungan. Pembangunan yang terus berjalan juga
berdampak negatif bagi lingkungan, karena tidak sedikit dalam proses
pembangunan energi dan material yang dihabiskan dalam jumlah besar.
Rumah tinggal adalah penyumbang energi terbesar kedua seetelah industri.
Pembangunan rumah tinggal yang semakin pesat karena jumlah penduduk yang
semakin bertambah banyak memberikan pengaruh besar tehadap keseimbangan
ekosistem lingkungan yang ditandai dengan berkurangnya area hijau karena
itulah diperlukannya gerakan suistanable design yang merupakan usaha
berkelanjutan dimana hal ini merupakan inti dari Green Design. Green Design
atau Green Design adalah sebuah gerakan berkelanjutan yang mencita-citakan
terciptanya perancangan dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemakaian
material yang ramah lingkungan serta penggunaan energi dan sumber daya yang

1 Universitas Kristen Maranatha


efektif dan efisien. Aplikasi dari Green Design dapat berupa rumah hemat
energi dimana rumah tersebut didesain untuk mengurangi pemakaian listrik
dalam pencahayaan, tata udara serta ramah lingkungan.
Salah satu rumah yang mengusung konsep hemat energi adalah
Rumah Botol karya Arsitek Ridwan Kamil. Rumah ini mendapat Green Design
Award dari BCI Asia karena karena rumah ini hemat energi, penggunaan
material botol bekas dalam unsur perancangan dipilih sebagai salah satu bentuk
untuk mendukung gerakan reuse dan recycle yaitu menggunakan material bekas
menjadi sebuah rancangan yang unik dan kreatif.
Mengingat latar belakang arsitek M.Ridwan Kamil sendiri sebagai
arsitek yang benayak memberikan sumbangsih baik berupa penelitian di bidang
bangunan maupun praktisi berupa karya arsitektur terutama yang berkaitan
dengan lingkungan. Dengan mengacu pada teori-teori yang ada, skripsi ini
menganalisis tentang penerapan Green Design pada Rumah Rumah Botol karya
arsitek Ridwan kamil.

1.2 Pertanyaan penelitian

Bagaimana penerapan Green Design pada Rumah Botol Ridwan Kamil pada
ekterior dan interiornya?

1.3 Ruang lingkup penelitian


Ruang lingkup dalam penelitian dibagi ke dalam dua bagian yaitu
1. Ruang lingkup fisik
Penelitian kan dibatasi pada analisis layout, tampak potongan. Penelitian ini
tidak membahas tentang struktur bangunan. Ruang yang akan dibahas dalam
penelitian adalah pada ruang-ruang utama meliputi zona publik sampai
dengan zona privat. Ruang-ruang tersebut yaitu ruang tamu, ruang keluarga,
ruang makan, dapur, ruang kerja, ruang koleksi, selasar, kamartidur utama,
kamar tidur anak.
2. Ruang lingkup Substansial
Ruang lingkup substansial ini adalah pencahayaan alami, penghawaan alami,
material utama yaitu botol, kayu dan batu pada interiornya.
2 Universitas Kristen Maranatha
1.4 Tujuan dan manfaat penelitian

Mengetahui penerapan konsep Green Design pada eksterior dan interior Rumah
Botol Ridwan kamil

1.4.2 Manfaat Penelitian

- Bagi peneliti : Tugas akhir ini diharapkan dapat bermanfaat untuk


menambah wawasan dan pengetahuan atau menambah inventarisasi data
para peneliti mengenai penerapan konsep pada Rumah Botol yang
mendukung Gerakan Green Design.
- Bagi civitas akademia : penelitian ini diharapkan dapat membantu civitas
akademik lainnya untuk mengetahui lebih jauh tentang penerapan konsep
desain pada Rumah Botol.
- Bagi masyarakat : Penelitian ini diharapkan dijadikan titik awal dari
penelitian-penelitian yang lain

1.5 Metodologi penelitian


Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Mengumpulkan data yang terdiri dari data bangunan rumah botol
mencakup perancang, layout denah, foto-foto ruang, data Green
Designpada rumah Tinggal.
2. Wawancara dengan perancang Rumah Botol, studi literatur mngenai
konsep utama dalam mendesain rumahnya dalam lingkup interior dan
arsitektural.
3. Mengkaji data yang diperoleh dan menganalisis konsep desain yang
digunakan perancang dalam mendesain dengan konsep Green desain pada
rumah tinggal secara umum.

1.6 Metode pengumpulan dan pengolahan data


1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah

1. Metode observasi

3 Universitas Kristen Maranatha


Metode observasi merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh
perhatian untuk menyadari suatu rangsangan tertentu yang diinginkan.
Metode ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung ke lokasi Rumah
Botol yang disertai pengambilan data menggunakan mata tanpa adanya
pertolongan alat standar lain untuk keprluan tersebut. Sehingga dapat
disimpulkan metode observasi dalam penelitian adalah teknik
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan penagamatan langsung
terhadap obyek yang diteliti dalam hal ini data yang dikumpulkan
bertujuan untuk mengetahui penerapan Green Design pada Rumah Botol
ridwan Kamil

2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu penghimpunan, penyusunan dan
pemberian keterangan tentang suatu perihal yang terkandung dalam
rekaman-rekaman yang diperoleh, dikutip, dan disaring baik di lapangan,
perpustakaan arsip-arsip maupun tempat-tempat lain untuk menemukan
keterangan. Metode dokumentasi dipakai untuk pengambilan foto-foto,
brosur, dan dokumen lainnya ini dilakukan untuk memperjelas penelitian
secara deskriptif terhadap objek Rumah Botol yang dapat digunakan
sebagai kelengkapan penelitian.

3. Metode Kepustakaan
Metode kepustakaan berfungsi untuk mencari data sekunder yang akan
mendukung penelitian dan diperlukan untuk mengetahui sejauh mana
ilmu yang berhubungan langsung dengan penelitian telah berkembang
atau sampai kepada kesimpulan yang pernah dibuat (Nasir 1988:112)
Metode kepustakaan sebagai cara pengumpulan data dan mempelajari
data-data literatur yang berhubungan dengan obyek penelitian untuk
menunjang kelengkapan literature yang akan dilakukan sebagai data
pembanding terhadap obyek Rumah Botol Bandung.

1.6.2 Metode Analisis Data

4 Universitas Kristen Maranatha


Metode Analisis data yang dipakai adalah teknik analisis data deskriptif
kualitatif artinya data yang diteliti diuraikan mengenai kondisi wujud
fisiknya serta penerapan konsep hemat energi yang diaplikasikan dalam
bentuk table komparatif dan perbandingan.

Berdasarkan model analisa di atas, maka dapat diambil tahap peneitian


sebagai berikut:

1. Pengumpulan data-data literatur yang berkaitan dengan konsep desain


Rumah botol dan data tentang Green Design.
2. Mereduksi data yang sudah ada untuk menentukan batasan masalah dalam
penelitian
3. Menyajikan data berupa rangkaian simpulan yang logis, konsekuen dan
sistematis yang mengacu pada identifkasi masalah

5 Universitas Kristen Maranatha


1.7 Langkah penelitian

LATAR BELAKANG

Isu pemanasan global


Konsep rumah yang mendukung Grreen
Design
Objek studi Rumah Botol ridwan Kamil

TEORI DASAR DAN STUDI LAPANGAN


LITERATUR
Survey lapangan
Pengertian konsep desain
Wawancara
Konsep desain rumah tinggal
observasi
Gerakan Grreen Design

OBJEK STUDI

RUMAH BOTOL

ANALISIS

Layout dan alur denah

Tampak :
pencahayaan,penghawaan

Material utama yaitu Botol, kayu


dan batu

KESIMPULAN DAN SARAN

6 Universitas Kristen Maranatha


1.8 Sistematika penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memaparkan tentang latar belakang, pengertian judul, batasan dan
identifikasi masalah,tujuan dan sasaran yang ingin dicapai serta metodologi
penelitian dan sistematika penulisan

BAB II TEORI GREEN DAN PENERAPANNYA DLAM RUMAH TINGGAL

Bab inNi memaparkan tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar
penelitian ini meliputi pembahasan pengertian Green Design, prinsip-prinsip
hemat energi, material yang mendukung konsep hemat energi.

BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI RUMAH BOTOL

Pengumpulan data-data lapangan yang terdiri dari unsur fisik pada area ruang
tamu ,ruang keuarga, dapur, ruang makan, ruang tidur ruang kerja.

BAB IV ANALISIS APLIKASI GREEN DESIGN PADA RUMAH BOTOL


RIDWAN KAMIL

Proses analisis tentang unsur nonfisik yang dicocokan dengan prinsip Green
Designyang menjadi tolok ukur, sehingga didapatkan bagaimana konsep
perancangan tersebut mendukung Gerakan Green Design

Simpulan merupakan hasil analisis penelitian yang menjawab identifikasi


masalah yang ditarik di bab I dan saran-saran sebagai rekomendasi untuk
pihak yang terkait yaitu perancang, pengelola, dan peneliti selanjutnya.

BAB V SIMPULAN SARAN

Dalam bab ini penulis akan memamaparkan simpulan dan saran dari
penelitian yang telah dilakukan

7 Universitas Kristen Maranatha


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan
Kesimpulan Kajian Green Design terhadap objek rancang bangun
terpilih Rumah Botol dalam merespon prinsip Green Design pada
lansekap, ekterior dan interiornya adalah sebagai berikut:
5.1.1. Pada Lansekap
Penanaman vegetasi pada pada halaman, ditempatkan dengan
cukup baik. Pemilihan vegetasi tidak sembarang pilih, namun
setiap tanamannya memiliki fungsi yang berhubungan dengan
ekologi seperti menyaring debu dan polusi, memasukan kadar
oksigen dan sebagai penghijauan pada lahan rumah tinggal.
Namun lahan yang disisakan tidak sesuai dengan standar ekologi
lahan yang menharuskan minimal 40% lahan dari total lahan.
Pada rumah botol hanya 18% persen yang digunakan sebagai
lahan hijau.

5.1.2. Pada Eksterior


Peletakan bangunan telah dirancang cukup baik, sesuai dengan
keadaan geografis lahan dengan iklim warm humid, bangunan

94 Universitas Kristen Maranatha


dibuat berbentuk pergi panjang, dengan konsep bangunan tipis
sehingga menguntungkan untuk bukaan silang. Upaya untuk
membuat bangunan menjadi hemat energi telah diterapkan cukup
baik. Hal ini terlihat dari penggunaan teritisan pada bagian yang
mendapat sinar matahari panas dan menyengat, penggunaan botol
yang dapat disesuaikan dengan orientasi matahari. Kolam yang
ditempatkan pada area-area yang memantulkan cahaya matahri
sehingga udara yang masuk tetap sejuk. Dan berujung pada
penghematan energi pada interiornya.

5.1.3. Pada Interior


Konsep natural resort telah diaplikasikan dengan nyata pada
interiornya. Desain split level pada lahan berkontur, peletakan
taman dalam pada rumah membuat rumah tetap modern namun
bersinergi dengan alam. Keseluruhan material, pencahayaan dan
penghawaan telah menerapkan prinsip Green Design dengan
cukup optimal,efektif dan efisien. Penggunaan bahan yang
berkelanjutan yang ramah lingkunagan seperti kayu dan batu
diaplikasikan pada sebagian besar material.Penggunaan bahan
daur ulang botol sebagai salah satu material dominan disamping
membantu untuk mengatasi masalah limbah, namun kegunaannya
dalam menyaring panas dan memasukan cahaya telah diletakan
cukup baik. Rumah ini menjadi hemat energi karena tidak
memerlukan penyejuk udara dan pencahayaan buatan pada siang
hari. Rumah ini telah mempertimbangkan keseimbangan ekologi
meliputi konservasi air dan energi.

Hasil perhitungan akhir untuk upaya penerapan Green Design pada Rumah
Botol dari aspek-aspek dan poin yang telah dikaji dengan 2 metode analisis yaitu
analisis lokal berasal dari Pedoman Bangunan Ekologi Heinz frick 2007 dana sistem
International LEED Leadership in Energy and Environmental didaptkan masing-
masing perhitungan sebagai berikut:

95 Universitas Kristen Maranatha


Tolok Ukur perhitungan Hasil perhitungan
Sebanyak 68,75% telah menerapkan
Analisa Bangunan Ekologi Heinz prinsip Green Design dalam desain
frick,2007 lansekap, interior, dan eksteriornya.
Sebanyak 31,25% masih harus
dilanjutkan untuk menerapkan yang
belum memenuhi

Dari keseluruhan aspek dan dasar


Green Design bangunan, Rumah botol
LEED Green Building rating system for dikategorikan Certified (26-32 poin)
House versi 2.1 2002 atau tersertifikasi dengan jumlah 27
poin.

5.2. Saran
Berikut saran yang dirumuskan berdasarkan hasil kesimpulan dan evaluasi dari
kajian terapan Green Design pada objek kajian:
 Penelitian terapan dengan pendekatan Green Design dan sustanable
design terhadap bangunan khususnya interior, perlu
dilanjutkandengan pengembangan hasil parameter untuk desain
interior dan arsitektur terpisah
 Bangunan berkonsep ekologi hendaknya tetap memperhatikan aspek
pemeliharaan agar menghasilkan objek rancangan yang maksimal.
 Dalam pengolahan dark dan grey water perlu ada ide untuk
pengolahannya untuk mengolah air menjadi lebih efektif.
 Pemeliharaan material botol dan lantai andesit memiliki perhatian
khusus, sehingga butuh ide untuk pembersihan agar lebih baik. Debu
pada sela-sela botol yang susah dibersihkan akan mempengaruhi
kesehatan keluarga.

96 Universitas Kristen Maranatha


DAFTAR PUSTAKA

, Heinz dan Ch. Koesmartadi. Ilmu Bahan Bangunan. Yogyakarta: Penerbit


Kanisius.1999
, Heinz dan F.X Bambang Suskiyatno. Dasar-dasar arsitektur
Ekologis.Yogyakarta:Kanisius 2007
“Air Kita” ( http://ipoel.wordpress.com/category/tulisan-sinau -collection/air/kita)
Ching, Francis D.K. Interior Design Illustrated. Jakarta:Penerbit Erlangga;1996
Frick,Heinz dan Tri Hesti Mulyani. Arsitektur Ekologis. Yogyakarta:Penerbit
Kanisius.2006
Gore, Al and Roger Kennedy. Guilding principle of Green Design
Keraf, A. Sony. Etika Linkungan .Jakarta:Penerbit Buku Kompas.2002
Kusumarini, Yusita.Desember 2003. Eko-Interior Dalam Pendekatan Perancangan
Interior. Dimensi Interior. Vol 1, No.2 hal 112-126
Larasati, Dwinita. Sustanable Housing In Indonesia. Netherland: Delft.University of
Technologi,2007.
Majalah Laras.2008. rumah Botol yang bernuansa resort Modern.Jakarta: PT
Gramedia
Mc Gowan , Maryrose. Interior Graphic Standard. New Jersey; John Wiley &
son.Inc,2003.
PIKA. Mengenal Sifat-sifat kayu di Indonesia dan Penggunaannya. Jakarta:Penerbit
Kanisius.1981
Setiawan, Andreas Pandu. Juni 2003.Potensi tumbuh-tumbuhan Dalam Menciptakan
Ragam Finishing Material Interior. Dimensi Interior. Vol.1, No. 1, hal 46-60
Suptandar, J.Pamudji.1999. Inspirasi Desain interior untuk Mahasiswa desain dan
Arsitektur.Jakarta:Djambatan.

97 Universitas Kristen Maranatha

Anda mungkin juga menyukai