Salah satu reaksi dari krisis lingkungan adalah munculnya konsep Desain
Hijau atau green design yang mengarah pada desain berkelanjutan dan
konsep energi. Dalam penelitian ini mengkajiupaya terapan green design
pada kediaman arsitek Ridwan Kamil yang dikenal dengan Rumah Botol.
Rumah Botol adalah satu rumah yang dirancang agar memiliki hubungan
timbal balik yang seimbang dengan lingkungannya. Penggunaan botol bekas
merupakan salah satu ide perancangan yang membantu mengurangi limbah di
Indonesia sekaligus dapat menjadi salah satu alternative material yang tidak
hanya fungsional namun juga estetis. Hasil uraian analisis menunjukan
hubungan antara desain Rumah Botol dengan penerapan aspek ekologi pada
bangunan, dimana Rumah Botol memenuhi dengan baik seluruh aspek dalam
pemenuhan bangunan Green Design dengan kategorinya sebagai Certified
Building versi LEED, salah satu organisasi yang memiliki standar dalam
penilaian bangunan yang berkelanjutan dan hemat energi.
HALAMANJUDUL……….………………………………………………………i
LEMBAR PERNYATAAN………………………………………………………..ii
LEMBAR PUBLIKASI……………………………………………………………iii
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………..iv
KATA PENGANTAR…………………… ……………………………………….v
ABSTRAK…………………………………………………………………………vi
ABSTRACH………………………………………………………………………vii
DAFTAR ISI………………………………………………….…………………..viii
DAFTAR GAMBAR………………………………..……………………………..ix
DAFTAR TABEL……………………………………….………………………….x
DAFTAR SKEMA…………………………………………………………………xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Pertanyaan penelitian
1.3 Ruang lingkup penelitian
1.4 Tujuan dan manfaat penelitian
1.5 Metodologi penelitian
1.4.2 Tujuan penelitian
1.4.2 Manfaat Penelitian
1.6 METODE PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
1.6.2 Metode Analisis Data
1.7 Sistematika penulisan
PENDAHULUAN
Bagaimana penerapan Green Design pada Rumah Botol Ridwan Kamil pada
ekterior dan interiornya?
Mengetahui penerapan konsep Green Design pada eksterior dan interior Rumah
Botol Ridwan kamil
1. Metode observasi
2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu penghimpunan, penyusunan dan
pemberian keterangan tentang suatu perihal yang terkandung dalam
rekaman-rekaman yang diperoleh, dikutip, dan disaring baik di lapangan,
perpustakaan arsip-arsip maupun tempat-tempat lain untuk menemukan
keterangan. Metode dokumentasi dipakai untuk pengambilan foto-foto,
brosur, dan dokumen lainnya ini dilakukan untuk memperjelas penelitian
secara deskriptif terhadap objek Rumah Botol yang dapat digunakan
sebagai kelengkapan penelitian.
3. Metode Kepustakaan
Metode kepustakaan berfungsi untuk mencari data sekunder yang akan
mendukung penelitian dan diperlukan untuk mengetahui sejauh mana
ilmu yang berhubungan langsung dengan penelitian telah berkembang
atau sampai kepada kesimpulan yang pernah dibuat (Nasir 1988:112)
Metode kepustakaan sebagai cara pengumpulan data dan mempelajari
data-data literatur yang berhubungan dengan obyek penelitian untuk
menunjang kelengkapan literature yang akan dilakukan sebagai data
pembanding terhadap obyek Rumah Botol Bandung.
LATAR BELAKANG
OBJEK STUDI
RUMAH BOTOL
ANALISIS
Tampak :
pencahayaan,penghawaan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memaparkan tentang latar belakang, pengertian judul, batasan dan
identifikasi masalah,tujuan dan sasaran yang ingin dicapai serta metodologi
penelitian dan sistematika penulisan
Bab inNi memaparkan tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar
penelitian ini meliputi pembahasan pengertian Green Design, prinsip-prinsip
hemat energi, material yang mendukung konsep hemat energi.
Pengumpulan data-data lapangan yang terdiri dari unsur fisik pada area ruang
tamu ,ruang keuarga, dapur, ruang makan, ruang tidur ruang kerja.
Proses analisis tentang unsur nonfisik yang dicocokan dengan prinsip Green
Designyang menjadi tolok ukur, sehingga didapatkan bagaimana konsep
perancangan tersebut mendukung Gerakan Green Design
Dalam bab ini penulis akan memamaparkan simpulan dan saran dari
penelitian yang telah dilakukan
5.1. Simpulan
Kesimpulan Kajian Green Design terhadap objek rancang bangun
terpilih Rumah Botol dalam merespon prinsip Green Design pada
lansekap, ekterior dan interiornya adalah sebagai berikut:
5.1.1. Pada Lansekap
Penanaman vegetasi pada pada halaman, ditempatkan dengan
cukup baik. Pemilihan vegetasi tidak sembarang pilih, namun
setiap tanamannya memiliki fungsi yang berhubungan dengan
ekologi seperti menyaring debu dan polusi, memasukan kadar
oksigen dan sebagai penghijauan pada lahan rumah tinggal.
Namun lahan yang disisakan tidak sesuai dengan standar ekologi
lahan yang menharuskan minimal 40% lahan dari total lahan.
Pada rumah botol hanya 18% persen yang digunakan sebagai
lahan hijau.
Hasil perhitungan akhir untuk upaya penerapan Green Design pada Rumah
Botol dari aspek-aspek dan poin yang telah dikaji dengan 2 metode analisis yaitu
analisis lokal berasal dari Pedoman Bangunan Ekologi Heinz frick 2007 dana sistem
International LEED Leadership in Energy and Environmental didaptkan masing-
masing perhitungan sebagai berikut:
5.2. Saran
Berikut saran yang dirumuskan berdasarkan hasil kesimpulan dan evaluasi dari
kajian terapan Green Design pada objek kajian:
Penelitian terapan dengan pendekatan Green Design dan sustanable
design terhadap bangunan khususnya interior, perlu
dilanjutkandengan pengembangan hasil parameter untuk desain
interior dan arsitektur terpisah
Bangunan berkonsep ekologi hendaknya tetap memperhatikan aspek
pemeliharaan agar menghasilkan objek rancangan yang maksimal.
Dalam pengolahan dark dan grey water perlu ada ide untuk
pengolahannya untuk mengolah air menjadi lebih efektif.
Pemeliharaan material botol dan lantai andesit memiliki perhatian
khusus, sehingga butuh ide untuk pembersihan agar lebih baik. Debu
pada sela-sela botol yang susah dibersihkan akan mempengaruhi
kesehatan keluarga.