JALAN
2
Purwanti Sri, Prastiwi Swito, and Rosdiana Yanti, “Hubungan Pelayanan Perawat Dengan Kepuasan Pasien
Rawat Jalan,” Nursing News 2, no. 2 (2017): 688–99.
3
Tangdilambi Novagita, Badwi Adam, and Alim Andi, “Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap
Kepuasan Pasien Rawat Jalan,” Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS. Dr. Soetomo 5, no. 2 (2019): 165–
81.
4
Saputra Adisurya and Ariani Nurlita, “Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasaan Pasien
Rawat Jalan,” Borneo Nursing Journal 1, no. 1 (2019): 48–60.
5
Ramadan Herlisa, Haerunnisa, and Wardanengsih Ery, “Hubungan Pelayanan Keperawatan Terhadap
Kepuasan Pasien Rawat Jalan,” Jurnal Ilmiah Mappadising 1, no. 1 (2019): 16–22.
6
Sri, Swito, and Rosdiana Yanti, “Hubungan Pelayanan Perawat Dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan.”
Maka penulis tertarik untuk mengangkat judul diatas dengan” hubungan
pelayanan perawat dengan kepuasan pasien rawat jalan”.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana diuraikan di atas, maka penulisan
ini akan difokuskan pada masalah bagaimanakah hubungan pelayanan perawat
dengan kepuasan pasien rawat jalan?
B. Metode Penulisan
Desain penelitian mengunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross
sectional. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pelayanan perawat dan
variabel dependen dalam penelitian ini adalah : kepuasaan pasien rawat jalan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Pengolahan data
dilakukan dengan proses editing, coding tabulating, dan scoring. Analisis data
menggunakan analisa univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan bantuan
software program pengelola data yaitu SPSS 23 for windows. Analisis bivariat
dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau korelasi. Teknik
analisis data pada penelitian ini menggunakan uji korelasi pearson.
C. Hasil dan Pembahasan
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan, beberapa kewajiban Rumah Sakit
sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2018
yakni memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti diskriminasi, dan
efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan
Rumah Sakit, dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dengan
melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit
sebagai bagian dari tata kelola klinis yang baik.7
Kualitas pelayanan dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada
persepsi pelanggan. Hal ini berarti bahwa citra kualitas yang baik bukanlah
berdasarkan sudut pandang atau pesepsi pihak penyedia jasa, melainkan
berdasarkan sudut pandang atau persepsi pelanggan. Pelangganlah yang
mengkonsumsi dan menikmati jasa perusahaan sehingga merekalah yang
seharusnya menentukan kualitas jasa. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada
pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam
jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami
dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. (164-838-1-PB)
Kepuasan pasien ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut adalah faktor-
faktor yang mempengaruhi rendahnya penilaian dan kepuasan pasien: Menurut
Rahadi tahun 2005 perlakuan perawat yang tidak menyenangkan pasien antara lain
kurang ramah pada pasien, tidak cepat melayani pasien, kurang mampu
berkomunikasi dengan baik (Rahadi, 2005). Sedangkan menurut Tjiptono dalam
7
Tangdilambi Novagita, Adam, and Alim Andi, “Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan
Pasien Rawat Jalan.”
Purwanto tahun 2007 komunikasi, yaitu tata cara informasi yang diberikan pihak
penyedia jasa dan keluhan- keluhan dari pasien. Kepuasan dari pasien yang
melakukan pemeriksaan dapat tercipta dengan cara bagaimana keluhan dengan
cepat dapat diterima oleh penyedia pelayanan jasa terutama perawat dan dokter
dalam memberikan bantuan terhadap keluhan pasien.8
Hubungan pelayanan keperawatan dengan aspek perhatian dengan kepuasan
pasien
Kesabaran perawat saat memberikan pelayanan keperawatan pada pasien sebagai
sesame manusia dapat memperlihatkan apakah perawat benar-benar menghargai
seorang pasien, hal tersebut akan memberikan kepuasan tersendiri bagi pasien.
Aspek perhatian merupakan sikap seorang perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan harus sabar, bersedia memberikan pertolongan kepada pasien, perawat
harus peka terhadap setiap perubahan pasien dan keluhan pasien, memahami dan
mengerti terhadap kecemasan dan ketakutan pasien. 9