LAMBANG SEKOLAH
MOTTO
1. Tidaklah sempurna suatu pekerjaan jikalau tidak diiringi dengan doa
2. Ikhtiar, sabar serta tawakal kunci dalam meraih kesuksesa
3. Raihlah cinta seseorang dengan kasih dan sayang, raihlah cinta kekasih dengan
kasih sayang, tapi raihlah cinta allah dengan mensyukuri kasih sayangNya
4. Teguh pendirian dan berpegang pada prinsip diri merupakan kunci menuju
kesuksesan
5. Pandai bukan berarti jago dalam matematika, fisika, kimia atau yang lainnya
tetapi pandai yang sebenarnya adalah pandai dalam mengatur waktu dan
memanfaatkan kesempatan yang ada
6. Laki-laki bukan yang tampan, perempuan bukan yang cantik, tetapi mencari
pasangan hidup pilihlah yang tampan dan cantik hati dan perilakunya
PERSEMBAHAN
Penulisan dan penyusunan laporan hasil praktikum ini saya persembahkan
kepada :
1. Kedua orang tua yang telah merawat dan mendidik penulis dali lahir sampai saat
ini serta atas nafkah yang selama ini mereka berikan sehingga penulis dapat
tumbuh dan berkarya seperti sekarang ini
2. Kakak dan adik tercinta, sebagai penyemangat dalam melewati hari-hari penulis
baik dalam keadaan senang maupun sedih
3. Teman-teman yang telah menemani dan bekerjasama dengan penulis dalam
melewati tantangan selama dalam masa PKL
4. Keluarga SMK Bina Karya Insan, tempat menimba ilmu penulis disegala
pengetahuan, dari yang semula tidak tahu tentang kearsipan menjadi tahu serta
masih banyak yang lainnya
5. Pihak Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral yang telah menerima
penulis untuk mempraktekan ilmu yang penulis miliki serta menuntut ilmu
dalam pelaksanaan PKL
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini. Pada dasarnya, tujuan dibuatnya Laporan
Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam
mengikuti Ujian Akhir Sekolah serta untuk melatih siswa/siswi membiasakan
diri untuk membaca dan memahami keadaan lingkungan di luar sekolah saya
berharap dengan diselesaikan laporan ini, saya dapat mengetahui lebih dalam
mengenai dunia kerja/industri.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada kedua orang tua atas
izinnya, bekal dan doa yang telah diberikan dalam pelaksanaan PKL. Serta
Bapak/Ibu guru yang dengan suka rela memberikan ilmu serta dukungan, juga
tak lupa kepada pihak PT Prima Karya Sarana Sejahtera (PKSS) yang telah
menyediakan tempat serta sarana dan prasarana selama dalam proses
pelaksanaan PKL yang dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2014 sampai
dengan 30 April 2015 serta teman-teman semua yang telah menemani hai-hari
saya dalam membuat laporan PKL ini.
Saya berharap semoga dengan terselesaikannya laporan ini dapat
menjadikan saya untuk menjadi lebih maju dan bersungguh-sungguh. Saya juga
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam menuju
perubahan, Amin.
Sudah tentu kekurangan-kekurangan akan terdapat dalam laporan ini.
Karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun dari setiap pembaca
sangat saya harapkan, demi kesempurnaan laporan ini
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Tangerang, 30 Maret
Penulis,
Triyo Abdul Rojak
DAFTAR ISI
BAGIAN PENGANTAR
Halaman Judul..................................................................i
Motto…............................................................................ii
Persembahan….................................................................ii
Kata Pengantar ................................................................iv
Daftar Isi…......................................................................vi
Abstraksi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Prakerin/PKL
1.2 Pengertian Prakerin/PKL
1.3 Waktu Pelaksanaan Prakerin/PKL
1.4 Tujuan Prakerin/PKL
1.5 Manfaat Prakerin/PKL
BAB II TINJAUAN UMUM KEMENTRIAN ESDM
2.1 Sejarah Singkat Kementerian ESDM
2.2 Visi dan Misi Kementerian ESDM
2.3 Struktur Organisasi
2.4 Tugas dan Fungsi
2.5 Peraturan dan Tata Tertib
BAB III TINJAUAN KHUSUS
3.1 Kegiatan Prakerin
3.2 Penjelasan Kegiatan
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
4.3 Penutup
4.4 Lampiran
DAFTAR PUSTAKA
ABTRAKSI
Untuk menunjang kemampuan terhadap konsep PKL. Penulis telah
melaksanakan apa yang ditugaskan oleh pejabat instansi tersebut dan penulispun
telah mendapatkan pengalaman yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
Adapun penulis telah mengetahui tentang Berkas – berkas tentang SPM LB.2,
Arsip Tentang Perjalanan Dinas, Penulis Juga Mendapatkan Materi Tambahan
Dari Pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dll.
Ini hanya sedikit perincian saja dan akan penulis bahas pada bab hasil
dan pembahasan.
BAB I
PENDAHULUAN
NB: Tinjauan Umum Anda Dapat Menggantinya Menjadi Profil Tempat PKL
BAB II
TINJAUAN UMUM
SEJARAH KEMENTERIAN DAN
SUMBER DAYA MINERAL
2.1. SEJARAH SINGKAT
Bandung sejarah pertambangan dan energi di Indonesia dimulai dengan
kegiatan pertambangan yang dilakukan secara tradisional oleh penduduk dengan
seizin penguasa setempat seperti Raja ataupun Sultan.
Pada tahun 1602 Pemerintahan Belanda membangun VOC, mereka
selain menjual rempah-rempah juga mulai melakukan perdagangan hasil
pertambangan, pada tahun 1652 mulailah dilakukan penyelidikan berbagai aspek
ilmu kealaman oleh para ilmuan dari Eropa. Pada tahun 1850 Pemerintah Hindia
Belanda membentuk Dienst Van Het Mijnwejen (Mijnwezenn-Dinnas
Pertambangan) yang berkedudukan di Batavia untuk lebih mengoptimalkan
penyelidikan geologi dan pertambangan menjadi ter-arah.
Menjelang tahun 1920, sesuai dengan rencana Pemerintahan Hindia
Belanda menjadikan Bandung sebagai Ibu Kota Hindia Belanda, maka dilakukan
persiapan untuk memindahkan kantorMijnwejen ke Bandung. Department
Burgerlijke Openbare Werken (Departemen Pekerjaan Umum) yang membawahi
Mijnwezn dan menepati gedung Sate. Pada tahun 1922, lembaga Mijnwezen ini
berganti namaDienst van den Mijnbouw.
Pada tahun 1982 Pemerintahan Hindia Belanda mulai membangun
gedung Geologisch Laboratorium yang terltak di jalan Wilhelmina Boulevard
untuk kanto Dienst van den Mijnbouw dan diresmikan pada tanggal 16 Mei
1929. Selanjutnya gedung ini dipergunakan untuk penyelenggaraan sebagian
acara Pacific Science Congress ke IV.Gedung ini sekarang bernama Museum
Geologi, yang beralamat di jalan Diponegoro No. 57 Bandung.
Selama perang dunia ke II, kerap digunakan sebagai tempat pendidikan
Assistant Geologen Cursus (Kursus Asisten Geologi), dengan peserta hanya
beberapa orang saja diantaranya, Raden Soenoe Soemosoesatro dan Arie
Federerik Lasut. Dua orang pribumi itulah yang kemudian menjadi pegawai
menengah pertama di kantor Mijnbouw sejak tahun 1941 yang kemudian hari
menjadi tokoh perjuangan dalam membangun kelembagaan tambang dan
geologi Nasional.
Pada masa penjajahan Jepang (1942 – 1945) Mijnbouw dengan segala
cara dan dokumennya diambil alih oleh Jepang dan namanya diganti menjadi
Chisitsu Chosasho. Kantor chisitsu chosasho tidak dapat berbuat banyak karena
ketiadaan tenaga ahli dan anggaran.Tenaga ahli Belanda pada awalnya masih
dipertahankan tetapi kemudian diinternir, kecuali mereka yang di perlukan oleh
Jepang.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945
mengantarkan perubahan yang sangat besar disegala bidang, termasuk bidang
pertambangan. Setelah disiarkan melalui radio berita tentang proklamasi dapat
diterima secara luas oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Pegawai pribumi di
kantor Chisitsu Chosasho yang sebagian besar masih muda, menerima berita itu
dan mereka langsung mempersiapkan diri unntuk mengambil langkah yang
diperlukan.
Pada tanggal 25 September 1945 keluarlah pengumuman dan Pemerintah
Pusat yang menyatakan bahwa semua pegawai negri adalah pegawai Republik
Indonesia dan wajib menjalankan perintah dari Pemerintah Republik Indonesia.
Dengan mengacu kepada perintah Pemerintahan pusat itu Komite Nasional
Indonesia Kota Bandung yang baru terbentuk, pada tanggal 27 September 1945
malam mengumumkan lewat radio agar keesokan harinya semua kantor dan
perusahaan yang ada di Bandung diambil alih dari kekuasaan Jepang.
Pada hari Jum’at pukul 11.00 Tanggal 28 September 1945, sekelompok
pemuda di kantor Chisitsu Chosasho pun bertindak, mereka dipelopori oleh
Raden Ali Tirtosoewirjo, A.F Lasut, R. Soenoe Soemosoesastro dan Sjamsoe M.
Bahroem yang mengambil alih dengan paksa kantor Chisitsu Chosasho dari
pihak Jepang, dan sejak saat itu nama kantor diubah menjadi Poesat Djawatan
Tambang dan Geologi.
Keesokan harinya di bentuk Dewan Pimpinan Kantor yang terdiri dari
tujuh orang, dan Raden Ali Tirtosoewirjo ditubjuk sebagai pimpinannya.Selang
beberapa hari terjadi pergantian pimpinan, R. Soenoe Soemosoesastro yang
semula menjabat sebagai wakil pimpinan.Diangkat menjadi pimpinan dan A. F
Lasut sebagai wakilnya.Beberapa minggu kemudian, terjadi lagi pergantian
pimpinan A. F. Lasut diangkat sebagai kepala Poesat Djawatan dan R. Soenoe
Soemosoesastro sebagai kepala bagian geologi. Sebagai pimpinan A. F. Lasut
pada tanggal 20 Oktober 1945 mengeluarkan pengumuman pertama bahwa
semua perusahaan pertambangan ditempatkan dibawah pengawasan Poesat
Djawatan Tambang dan Geologi.
Tiga bulan kemudian, pada tanggal 12 Desember 1945 sebagian kantor
Poesat Djawatan Tambang dan Geologi dipindahkan ke gedung Onderling
Belang di Jl. Braga No. 3 dan No. 8 Bandung. Karena terdesak oleh datangnya
pasukan Belanda bersama pasukan sekutu.Kantor Poesat Djawatan Tambang dan
Geologi pun diduduki oleh pasukan Belanda.
Akibat serangan pasukan Belanda yang semakin gencar, pada tanggal 23
Maret 1946 kegiatan Poesat Djawatan Tambang dan Geologi pindah dari
Bandung ke Tasikmalaya, kemudian ke Magelang dan Tirtomoyo. Sedangkan
yang masih tinggal di Tasikmalaya, pada tanggal 6 Desember 1946 menyusul
mereka yang lebih dahulu mengungsi keJawa Tengah.Keterbatasan dalam sarana
kerja, memaksa Borobudur, Muntilan Dukum dan Srumbung di kaki Gunung
Merapi. Untuk mempermudahkan hubbungan dan menhimpun kembali para
pegawai itu maka terbitlah Surat Keputusan Menteri Muda Kemakmuran
NO.902/T.O/J.O tanggal 20 November 1947, yang memerintahkan agar kantor
Poesat Djawatan Tambang dan Geologi dan bagian-bagiannya pindah
kebeberapa tempat di Yogyakarta.
Selama perang kemerdekaan Desember 1945 – Desember 1949, Kantor
Poesat Djawatan Tambang dan Geologi dalam pengungsian dan berpindah-
pindah, untuk mengembangakan Poesat Djawatan Tambang dan Geologi A. F
Lasut bersama dengan R. Soenoe Soemosoesastro membuka sekolah
Pertambangan-Geologi Tinggi (SPGT), Sekollah pertambangan Geologi
Menengah (SPGM), dan sekolah Pertambangan – Geologi Pertama (SPGP).
A.F. Lasut sebagai orang muda memiliki sifat tegas, menolak
bekerjasama dengan Belanda. Pada waktu Yogyakarta diduduki pasukan
Belanda itulah A.F. Lasut pada pagi hari tanggal 7 Mei 1949 diculik oleh
pasukan Belanda dari Tiger Brigade dari kediamannya di Pugeran, dibawa
dengan jip kearah Kaliurang, dan kemudian dibunuh didaerah Sekip. Yang
sekarang masuk lingkungan kampus Universitas Gajah Mada.Dan atas jasa-
jasanya A.F Lasut kemudian dianugrahi gelar pahlawan Kemerdekaan Nasional
dengan keputusan Presiden Republik Indonesia No_012/TK/Tahun 1969 tanggal
20 Mei 1969. Dengan ditetapkannya A.F. Lasut sebagai pahlawan Kemerdekaan
Nasional, maka memperkuat landasan bahwa pengambil alihkan kantor Chisitsu
Chosasho pada tanggal 28 September 1945 merupakan peristiwa heroik yang
penting bagi sektor pertambangan dan Energi. Pada tanggal 28 September 1945
juga terjadi pengambil alihan kantor Jawa Denki Koza (Perusahaan Listrik Jawa)
secara pakksa oleh para pemuda.
Dalam menetapkan hari jadi Penambangan dan Energi, Menteri ESDM
menerbitkan keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.1319
K/73/MEM/2006 tentang tim penyusunan buku sejarah Pertambangan dan
Energi kemudian diperbarui dengan keputusan No. 0147 K/MEM/200R tanggal
14 Februari 2008.
Setelah tim melakukan kajian disektor Peratambangan dan Energi
ditemukan beberapa hal penting, yaitu : pertama, 28 September 1945, kedua 7
Mei 1949, ketiga 22 Februari 1952, keempat 14 Oktober 1960, kelima 2
Desember 1967, keenam 27 Oktober 1945, ketujuh 3 Oktober 1953, kedelapan 5
Oktober 1945, kesembilan 26 Oktober 1960 (peristiwa pada tanggal tersebut
termuat dalam buku Sejarah Pertambangan dan Energi).
Penetapan hari jadi Pertambangan dan Energi diputuskan dalam rapat
pimpinan (Rapim) DESDM yang berlangsung pada tanggal 1 November 2007 di
Badan Geologi Bandung, diikuti oleh para Pejabat Eselon I dan II DESDM
dipimpin oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Berdasarkan hasil penetapan tersebut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
menyampaikan surat kepada Presiden No.1349/04/ME~LS/2008 tanggal 26
Februari 2008 mengusulkan hari jadi Pertambangandan Energi untuk ditetapkan
dalam keputusan presiden Republik Indonesia nomor 22 tahun 2008 tanggal 27
September 2008 ditetapkan hari jadi Pertambangan dan Energi adalah tanggal 28
September.
2.2 VISI DAN MISI KESDM
VISI
Terwujudnya ketahanan dan kemandirian energi serta peningkatan nilai tambah
energi dan mineral yang berwawasan Iingkungan untuk memberikan manfaat
yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
MISI
1. Meningkatkan keamanan pasokan energi dan mineral dalam negeri.
2. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap energi, mineral dan
informasi geologi.
3. Mendorong keekonomian harga energi dan mineral dengan
mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat
4. Mendorong peningkatan kemampuan dalam negeri dalam pengelolaan
energi, mineral dan kegeologian.
5. Meningkatkan nilai tambah energi dan mineral.
6. Meningkatkan pembinaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan usaha
energi dan mineral secara berdaya guna, berhasil guna, berdaya saing,
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
7. Meningkatkan kemampuan kelibangan dan kediklatan ESDM
8. Meningkatkan kualitas SDM dan ESDM
9. Melaksanakan good governance
TANGGAL KEGIATAN
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kegiatan Praktek Kerja Industri merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat
bagi siswa dan siswi, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja
dilapangan sesuai keahlian masing-masing siswa. Sehingga siswa dapat melihat
gambaran mengenai kagiatan bidang usaha dimasa yang akan datang, serta
siswa-siswi mengetahui standar kompetensi yang akan dijadikan peluang kerja
dan kesempatan kerja.
Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi-
instansi biasanya memerlukan karyawan yang disiplin, terampil, rajin dan
cerdas.
Pada praktek kerja Industri ini diperlukan keahlian yang cukup. Selama
penulis melaksanakan Prakerin (Praktek Kerja Industri) di Kementerian ESDM
khususnya di pusat kearsipannya, penulis merasa bangga bisa mendapatkan Ilmu
yang belum pernah penulis dapatkan sebelumnya serta memperoleh banyak
pengalaman.
Tujuan lain Prakerin (Praktek Kerja Industri) adalah menambah wawasan
yang luas bagi siswa dan siswi, terutama dalam bidang yang di tempatinya.
Adapula tempat yang disukai yakni diruangan pemilahan arsip, penulis bisa
belajar dan dapat mengetahui yang belum penulis dapatkan selama ini, terutama
pengetahuan tentang berbagai arsip yang tersedia.
Praktek Kerja Industri telah terlaksana dengan baik, dengan program
keahlian masing-masing tanpa halangan apapun dan penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada Kementerian ESDM yang telah bersedia menerima
penulis apa adanya untuk melaksanakan Prakerin (Praktek Kerja Industri) dan
bersedia mendampingi penulis selama Prakerin berlangsung.
4.2 SARAN
Semoga hubungan antar pegawai tetap terjaga dan saling bekerjasama
dalam mencapai tujuan bersama, semoga para siswa dan siswi mendapatkan
banyak pelajaran dan memiliki motivasi untuk tujuan dimasa depannya dan para
guru pembimbing dapat memberikan arahan juga perhatian untuk para siswa dan
siswi prakerin.
4.3 PENUTUP
Dengan segenap kekurangan dan keterbatassan yang dimiliki, penulis
menyarankan bagi semua pembaca khususnya siswa-siswi SMK Pui terutama
adik kelas agar lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam
melaksanakan program yang diadakan disekolah dan bagi semua teman
seperjuangan agar tetap bersemangat dan berjuang dalam mengembangkan
potensi diri dan menjaga nama baik sekolah.
Sebuah karya pasti mempunyai kelebihan dan juga kelemahan, penulis
merasa bahwa karya yang telah dibuat ini masih banyak kekurangannya oleh
karena itu penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang dapat
membangun semangat kami agar dapat membuat yang lebih baik dari
sebelumnya. Untuk saran dan kritiknya dapat menghubungi sekolah atau pihak
yang bersangkutan.
Sebagai kata penutup dalam penulisan tugas ahir ini, penulis panjat puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga
dengan penuh kesabaran, ketabahan, dan jerih payah penulis dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik. Semoga apa yang telah penulis paparkan
dalam tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan pembaca
pada umumnya. Hanya kepada Allah lah segalanya penulis kembalikan, sebab di
tangan-Nyalah sumber segala kebenaran.Bila ada sedikit kebenaran dalam tugas
akhir ini semata-mata datangnya dari Allah SWT.
Demikianlah penulisan laporan ini dibuat, semoga bermanfaat.Selaku
penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
penulis dalam kegitan ini.Hanya ini yang dapat penulis susun selama melakukan
kegiatan prakerin di Pusat Arsip Kementrian ESDM.
4.4 LAMPIRAN
- Lampiran brisi Foto-foto selama PKL
- foto tempat PKL
- foto kariyawan di tempat PKL
- foto kegiatan PKL
- foto bersama staf/kariyawan di tempat PKL
DAFTAR PUSTAKA
http://www.esdm.go.id
BAB II
PELAKSANAAN PRAKERIN
A. Pembekalan
Untuk memperoleh pengetahuan tertentu, sebelum diterjunkan di dunia
usaha atau dunia industri (DU/DI) diberikan pengetahuan secara teoritis dan
simulasi di sekolah dengan kurikulum yang berlaku atau diberikan
pendidikan dan pelatihan-pelatihan.
1. Dengan pembekalan tersebut siswa diharapkan tidak menemukan kesulitan
dalam melaksanakan suatu kegiatan.
Adapun pembekalan yang diberikan antara lain :
1. Bagaimana cara memberikan pelayanan prima
2. Teknik melakukan komunikasi yang efektif dalam berkomunikasi dengan
karyawan tempat melakukan pendidikan sistem ganda (PGG) dan kepada
konsumen.
3. Bagaimana cara membuat surat niaga dan menetapkan sistem kearsipan.
4. Cara-cara mengerjakan akuntansi (Neraca, Laba/Rugi) dan lain-lain.
5. Cara mengumpulkan jenis kebutuhan konsumen.
6. Cara menganalisis harga barang.
B. Peserta Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK HKTI 1 Purwareja
Klampok tahun ajaran 2011/2012 diikuti oleh sisswa kelas II pada program studi
akuntansi. Peserta Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di UPK Mandiraja
yaitu : Pariyem
C. Waktu Pelaksanaan
Sementara pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) selama 60 hari
dimulai dari tanggal 12 September 2011 sampai 12 November 2011
D. Pelaksanaan Tugas
Dalam melaksanakan teknis Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) penulis
dapatkan banyak sekali pengalaman yang penulis anggap sebagai tugas yang
harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Contoh tugas yang dilaksanakan :
1. Mengetik Laporan-laporan
2. Ceklis administrasi
3. Mengagendakan surat
4. Mengecek data-data yang kurang lengkap
5. Mengisi buku harian kas
6. Mengisi buku harian SPP
7. Mengisi kartu kredit UEP/SPP
8. Menghitung uang dari hasil pengembalian masyarakat baik UEP/SPP
E. Hambatan-hambatan
Dalam setiap melaksanakan pekerjaan pasti mengalami berbagai hambatan
begitu pula dengan penulis yang baru mengenal dunia usaha yang langsung
praktek ke lapangan sehingga penulis mengalami hambatan.
Hambatan-hambatan tersebut antara lain :
1. Kurangnya pengalaman
Pengalaman merupakan guru utama bagi keberhasilan suatu pekerjaan
yang kita lakukan khususnya bagi penulis yang belum berpengalaman
mengenai akuntansi yang dijalankan pada UPK Mandiraja.
2. Kurangnya pembekalan yang diterima
Pembekalan yang diterima kurang jelas karena diberikan dalam waktu
singkat dan hanya garis besarnya saja atau tidak dijelaskan secara rinci.
3. Kurangnya ketrampilan dan kreativitas siswa
Ketrampilan dan kreativitas siswa kurang karena siswa baru terjun ke
lapangan kerja.
4. Kurang mampu dalam memerapkan teori dan praktek
Siswa mengalami kesulitan dalam hal menerapkan teori dan praktek
karena teori yang diberikan di sekolah berbeda dengan pelaksanaan atau
prakteknya.
5. Kurangnya komunikasi dan kerja sama yang baik antara peserta prakerin,
sehingga menyulitkan peserta prakerin untuk memahami dalam
melakukan tugas-tugas yang diberikan sehingga hasil yang diperoleh
tidak sesuai dengan keinginan yang diharapkan.
Hambatan-hambatan tersebut tidak melemahkan semangat penulis untuk
menyelesaikan tugas, namun justru menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi penulis.
F. Hasil yang Dicapai
Hasil yang dicapai pada saat prakerin.
Selama melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) khususnya di UPK
Mandiraja, penulis memperoleh hasil antara lain:
1) Dapat memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang
diperoleh di sekolah.
2) Dapat membandingkan kemampuan yang diperoleh di sekolah dengan
dengan yang dibutuhkan di dunia kerja.
3) Dapat mencapai alternatif pemecah masalah yang timbul dalam dunia kerja.
4) Dapat mengumpulkan data guna kepentingan sekolah dimasa yang akan
dating.
5) Dapat mengetahui seluk beluk akuntansi
6) Penulis memperoleh pengetahuan dan wawasan yang lebih luas mengenai
dunia kerja.
7) Mengetahui arti penting displin dan tanggungjawab dalam melaksanakan
berbagai tugas.
Hasil yang dicapai tersebut tidak lepas dari dukungan dan arahan dari semua
pihak. Oleh karena itu penulis berharap hasil yang telah dicapai dapa berguna
dimasa yang akan datang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melalui pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), penulis dapat
mengambil kesimpulan bahwa kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
merupakan program nasional yang sangat bermanfaat bagi siswa-siswi Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) guna menyelaraskan pendidikan sekolah dan dunia
kerja sehingga terdapat tenaga kerja yang handal dan profesional.
Adapun manfaat yang dapat penulis simpulkan, antara lain :
1. Sebagai pengenalan awal terhadap dunia kerja.
2. Sebagai sarana untuk memperluas pengetahuan dan menambah
pengalaman.
3. Sebagai sarana untuk menerapkan pendidikan yang diterima di sekolah.
B. Saran- saran
Saran-saran yang penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Untuk SMK HKTI 1 Purwareja Klampok.
Penempatan peserta Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) hendaknya
disesuaikan dengan program studi dari masing-masing sisawa sehingga
terjadi sinkronisasi antara pendidikan yang diterima di sekolah dengan
pelaksanaan tugas-tugas di dunia kerja.
2. Pembekalan kepada peserta Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
sebaiknya lebih mantap sehingga hasil yang dicapai akan lebih
maksimal.
3. Guru pembimbing dari sekolah hendaknya lebih sering melakikan
peninjauan ke tempat pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
guna memonitoring siswa, selain itu siswa juga dapat dengan mudah
menyampaikan kesulitan yang sedang dihadapi di dunia kerja.
4. Untuk UPK Mandiraja.
Disiplin kerja dan rasa kekeluargaan yang sudah terjalin baik untuk
dipertahankan. Semoga pihak sekolah dan UPK Mandiraja memperoleh
kemajuan dan prioritas utama sesuai dengan harapan dalam mencapai
tujuan yang optimal.
Penulis berharap semoga kerjasama antara SMK HKTI 1 Purwareja
Klampok dengan UPK Mandiraja tetap terjalin dengan baik.
Demikian laporan ini disusun semoga dapat bermanfaat bagi semua
pihak, dan semoga Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ditahunan
yang akan datang akan menjadi lebih baik.
https://pherchyie.wordpress.com/2012/07/13/contoh-laporan-pkl/