Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH IBADAH DAN AKHLAK

IBADAH PRAKTIS SHALAT

SHALAT FARDHU AIN DAN FARDHU KIFAYAH

DISUSUN OLEH:

MUHAMMAD KRISNA WIJAYA 17513174

ANDI MUHAMMAD NAJIB MUBARAK 17513182

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2018
A. Arti Shalat

Asal makna shalat menurut bahasa Arab “Doa”. Tetapi shalat yangdimaksud adalah ibadah yang
tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir, disudahi dengan
salam, dan memenuhi beberapa syarat yang ditentukan.

1.Dalil yang mewajibkan shalat

Dalil ayat-ayat Al-Qur’an yang mewajibkan shalat:

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lahbeserta orang-orang yang ruku' (QS. Al-
Baqarah: 43)

2.Syarat-syarat Shalat

1.Beragama Islam

2.Sudah bagigh dan berakal

3.Suci dari hadats

4.Suci seluruh anggota badan, pakaian dan tempat

5.Menutup aurat

6.Masuk waktu yang telah ditentukan untuk masing-masing shalat

7.Menghadap kiblat

8.Mengetahui mana yang rukun dan mana yang sunnah

3.Rukun Shalat

1.Niat

2.Takbiratul Ihram

3.Berdiri tegak

4.Membaca surat Al-Fatihah pada tiap-tiap rakaat

5.Rukuk dengan tumakninah

6.I’tidal dengan tumakninah

7.Duduk antara dua sujud dengan tumakninah

8.Sujud dua kali dengan tumakninah

9.Duduk tasyahud akhir dengan tumakninah10.Membaca tasyahud akhir dengan tumakninah

11.Membaca shalawat Nabi pada tasyahud akhir

12.Membaca salam yang pertama

13.Tartib

4.Yang membatalkan Shalat


Shalat itu batal atau tidak sah apabila salah satusyarat rukunya tidak dilaksanakan atau
ditinggalkandengan sengaja. Dan shalat itu dengan hal-hal yang sepertitersebut di bawah ini.

1.Berhadats

2.Terkena najis

3.Berkata-kata dengan sengaja

4.Terbuka auratnya

5.Mengubah niat

6.Makan atau minum meskipun sedikit

7.Bergerak berturut-turut tiga kali seperti melangkah atauberjalan sekali yang berlebihan

8.Membelakangi kiblat

9.Menambah rukun yang berupa perbuatan

10.Tertawa terbahak-bahak.

11.Mendahului lamanya dua rukun

12.Murtad

5.Perbedaan Laki-laki dan wanita dalam shalat.

Laki-laki

➢ Merenggangkan tangan siku tangannya dari kedua lambungnya waktu rukuk dan sujud

➢ Waktu rukuk dan sujud mengangkat perutnya daridua pahanya

➢ Menyaringkan suara / bacaannya di tempat keras

➢ Bila memberitahukan sesuatu membaca tasbih yakni membaca “Subhanallah”

➢ Auratnya dalam shalat antara pusar dan lutut.

Wanita

➢ Merapatkan satu anggota kepada anggota lainnya

➢ Meletakkan perutnya pada dua tangan / siku ketika sujud

➢ Merendahkan suara / bacaannya di hadapan laki-lakilain, yakni bukan muhrimnya

➢ Bila memberi tahu bertepuk tangan, yakni tangan kanan dipukulkan pada pungguk telapak
tangan kiri

➢ Auratnya dalam shalat seluruh tubuh, kecuali muka dan dua belah telapak tangan.

1. Shalat Fardhu

Ini merupakan jenis shalat fardhu (wajib) yang dikerjakan sebanyak lima kali dalam sehari bagi
setiap umat muslim / mukallaf, kecuali bagi mereka yang berhalangan dikarenakan sebab-sebab
tertentu seperti datangnya haid pada wanita.
Perintah untuk mengerjakan shalat lima waktu bermula dari peristiwa penting Tahun Baru dalam
Islam yaitu isra’ dan mi’raj yang dialami oleh Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam yang
terjadi pada tanggal 27 Rajab 621 M, atau sekitar 3 tahun sebelum hijrah.

Dari Annas bin Malik ra

“Telah difardhukan kepada Nabi SAW shalat pada malam beliau diisra`kan 50 shalat. Kemudian
dikurangi hingga tinggal 5 shalat saja. Lalu diserukan, “Wahai Muhammad, perkataan itu tidak akan
tergantikan. Dan dengan lima shalat ini sama bagi mu dengan 50 kali shalat.“ (HR Ahmad, An-Nasai
dan dishahihkan oleh At-Tirmizy).

1.Dzuhur
Shalat wajib (fardhu) ini dikerjakan mulai tergelincirnya matahari hingga masuk waktu ashar.
Shalat ini dikerjakan sebanyak 4 rakaat

2.Ashar
Waktu pengerjaan shalat ini adalah pada saat bayangan suatu benda melebihi panjang benda itu
sendiri atau dua kali lebih panjang dari benda itu sendiri. Shalat ashar dikerjakan sebanyak 4
rakaat

3.Magrib
Waktu magrib diawali pada saat terbenamnya matahari hingga datangnya waktu shalat isya’.
Shalat magrib dikerjakan sebanyak 3 rakaat

4.Isya
Shalat Isya’ dikerjakan sebanyak 4 rakaat yang pelaksanaanya dimulai ketika cahaya merah
(syafaq) di langit Barat telah menghilang hingga terbitnya fajar shadiq keesokan harinya.

5.Shubuh
Ini merupakan bagian dari shalat lima waktu yang dikerjakan di permulaan hari, yaitu menjelang
terbit fajar hingga sebelum terbit matahari. Shalat ini dikerjakan sebanyak 2 rakaat

1. Waktu-waktu yang dilarang untuk shalat

1.Setelah shalat shubuh hingga terbitnya matahari

2.Ketika terbitnya matahari hingga sempurna dan naik sekurang-kurangnyasetinggi tombak (+ 10


derajat dari permukaan bumi)

3.Ketika matahari rembang (di atas kepala) hingga condong sedikit ke barat.

4.Setelah shalat ashar hingga terbenamnya matahari

5.Ketika mulai terbenamnya hingga sempurna.

2. Shalat Jum’at

Shalat Jum’at adalah shalat yang dikerjakan pada hari jum’at sebanyak 2 rakaat secara
berjamaah. Shalat ini dikerjakan setelah penyampaian khutbah yang dilakukan oleh
khotib. Hukum Meninggalkan Shalat Jumat adalah fardhu ain bagi setiap muslim / mukallah laki-
laki yang sehat dan bermukim.

Allah SWT telah berfirman :


“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum’at, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual-beli. Yang demikian itu lebih
baik bagimu jika kamu mengetahui”  (Q.S. Al- Jum’ah ayat 9)

Syarat syahnya shalat jum’at

 Dilakukan di tempat-tempat tertentu

 Diikuti setidaknya oleh 40 orang laki-laki

 Dilaksanakan pada waktu dzuhur

 Didahului dengan dua khutbah.

sunnah mengikuti shalat jum’at

 Membersihkan tubuh dengan mandi

 Memakai pakaian berwarna putih

 Memotong kuku

 Memakai wangi-wangian

 Memperbanyak berdo’a, berdzikir, serta membaca ayat-ayat Al-qur’an. Bersikap tenang


ketika khotib sedang berkhutbah.

Niat shalat Jum’at :

“USHOLLI FARDLOL JUM’ATI RAK’ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA-AN MA-MUUMAN LILLAAHI


TA’AALA.”

Artinya:

“Aku berniat melakukan shalat jum’at 2  rakaat, dengan menghadap qiblat, saat ini, menjadi
mamum, karena Allah ta’ala.”

2. Fardhu Kifayah

Ini merupakan suatu kewajiban bagi umat muslim / mukallaf yang telah dianggap cukup atau sah
meskipun dikerjakan oleh sebagin orang saja, dan apabila tidak ada satu orangpun yang
mengerjakannya, maka akan menimbulkan dosa. Yang termasuk dalam shalat fardhu kifayah
adalah :

Shalat Jenazah

Syarat melaksanakan shalat jenazah :

 Sama halnya dengan shalat pada umumnya, dalam melaksanakan Shalat Jenazah seseorang


harus menutup aurat, suci dari hadast (baik hadast besar maupun kecil) dan Jenis-Jenis Najis
Dalam Islam, seperti najis baik badan, pakaian, maupun tempat ibadah, serta dilakukan
dengan menghadap ke arah kiblat

 Jenazah telah dimandikan dan dikafani.


 Jenazah diletakkan di sebelah kiblat orang yang menyalatinya, kecuali apabila shalat tersebut
dilakukan di atas kubur atau shalat ghaib.

Rukun dan tata cara melaksanakan shalat jenazah :

1. Niat menyengaja melakukan shalat atas jenazah dengan empat kali takbir dan menghadap ke arah
kiblat yang dilakukan semata-mata karena Allah Ta’ala. Adapun niat adalah :

Untuk Mayit laki-laki

“USHALLII ‘ALAA HAADZAL MAYYITI ARBA’A TAKBIIRATIN FARDLAL KIFAAYATI


(MA’MUUMAN/IMAAMAN) LILLAHI TA’AALA.”

Artinya:

“Aku berniat shalat atas mayit laki-laki ini empat takbir fardhu kifayah karena Allah.”

Untuk Mayit perempuan

“USHALLII ‘ALAA HAADZIHIL MAYYITATI ARBA’A TAKBIIRATIN FARDLAL KIFAAYATI


(MA’MUUMAN/IMAAMAN) LILLAAHI TA’AALA.”

Artinya:

“Aku berniat shalat atas mayit perempuan ini empat takbir fardhu kifayah karena Allah.”

2. Dilakukan dengan posisi berdiri tanpa ruku’ dan sujud

3. Setelah melakukan takbiratul ihram yang pertama diiringi dengan membaca surat Al-fatihah

4. Setelah takbir yang kedua, membaca sholawat Nabi Muhammad SAW :

Artinya:

“Ya Allah berilah rahmat kepada junjungan Nabi Muhammad saw, dan berilah kesejahteraan
kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw sebagaimana Engkau memberikan kepada Nabi
Ibrahim dan keluarganya. Berkatilah Nabi Muhammad saw dan keluarganya sebagaimana Engkau
telah memberikan keberkatan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya atas alam-
alam ini, Engkaulah zat yang terpuji dan Maha mulia.”

5. Setelah takbir ketiga, membaca do’a :

Artinya:

“Ya Allah, ampunilah baginya dan kasihilah dia dan afiatkan dia dan maafkanlah kesalahannya dan
muliakan kedudukannya dan lapangkan kuburnya dan bersihkan dia dengan air salju dan air dingin.
Bersihkanlah dia dari kesalahannya sebagaimana dibersihkan kain putih dari kekotoran, dan
gantikanlah kampunganya dengan kampung yang lebih baik dan ahli keluarganya yang baik, suami
isteri yang lebih baik. Masukkanlah dia ke dalam syurga dan lindungilah dia dari seksa kubur dan
fitnahnya dan dari seksa neraka.”

6. Dan setelah takbir yang keempat, membaca do’a :

Artinya:
“Ya Allah, janganlah Engkau haramkan permohonan kami untuk kebajikannya dan janganlah
Engkau membiarkan kami di timpa fitnah setelah ketiadaannya dan ampunkanlah kami dan dia juga
rakan kami yang terdahulu beriman dan janganlah Engkau sematkan perasaan hasad dengki
kedalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Tuhan kami, sesungguhnya Engkau bersifat
pengasih dan penyanyang.”

7. Membaca salam :

Artinya:

“Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.”

Anda mungkin juga menyukai