Anda di halaman 1dari 5

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di Asia Tenggara.

Indonesia
diperkirakan akan mengalami bonus demografi 15 tahun mendatang. Dari perkiraan ini dapat
dianalisis mengenai jumlah tenaga kerja yang tersedia di Indonesia banyak, sehingga mampu
membawa pengaruh pada ikut serta mensukseskan Industri 4.0.

Terdapat 10 strategi Industri 4.0, antara lain:

1. Penguatan rantai suplai


2. Pengembangan kawasan industri
3. Tujuan pembangunan berkelanjutan
4. Penguatan UKM
5. Penyiapan infrastruktur digital
6. Pengembangan ekosistem inovasi
7. Insentif fiskal untuk inovasi
8. Pengembangan SDM
9. Kebijakan industri
10. Peningkatan investasi

Salah satu dari 10 strategi tersebut yang perlu mendapat perhatian adalah terkait pada
pengembangan SDM. Pada pengembangan SDM , secara otomatis terkait/berkaitan juga pada
peningkatan teknologi yang di era sekarang terus mengalami kemajuan. Terkait penggunaan
teknologi, seperti yang dapat diketahui di Indonesia, banyak orang Indonesia yang aktif
dalam menggunakan teknologi sampai berakibat pada trending topic di Dunia terkait
penggunaan teknologi khususnya media sosial.

Dari permasalahan tersebut, serta juga bisa dikatakan sebagai prestasi. Bahwa, sudah terdapat
kemauan masyarakat Indonesia dalam menggunakan media sosial untuk mengikuti
perkembangan zaman. Namun sayangnya masih kurang adanya terhadap inisiatif lain dalam
penggunaan media sosial agar lebih produktif sehingga meningkatkan nilai guna.

Selain itu terkait dengan Industri 4.0 , bahwa apabila tidak terdapat keseimbangan SDM
untuk bersaing maka akan tercegahnya atau Industri 4.0 di Indonesia tidak akan berjalan
dengan harapan sebagaimana mestinya. Pengaruh SDM juga berdampak pada kualitas tenaga
kerja yang ada, apalagi di Indonesia diprediksi akan mengalami peningkatan tenaga kerja
pada 15 tahun mendatang. Terkait data dari Research Mckinsey yang memprediksikan bahwa
akan ada 800 juta orang di Dunia yang akan kehilangan pekerjaan karena tergeser oleh
teknologi mesin dan automatisasi. Menurut Ngakan Timur Antara (Kepala Badan Penelitian
dan Pengebangan Industri bahwa akan ada 10% pekerjaan tergantikan oleh robot dan
mungkin akan meningkat. Contohnya pada industri manufakturing akan sedikit menyerap
tenaga kerja, namun dapat juga dianalisa bahwa di segmen-segmen pendukung ada
penyerapan tenaga kerja. Dari hal ini, yang bisa dibutuhkan adalah terkait pada skill. Terkait
hal tersebut Kementerian Perindustrian mengembangkan Technopark untuk menampung dan
membuat anak muda untuk terarah pada kreativitas, yang bisa menjadikan start up company,
sehingga menciptakan lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, penggunaan teknologi dapat
bermanfaat serta bernilai guna tinggi untuk mendukung Industri 4.0.
Namun, dalam memulai untuk menjalankan program, mengingat kembali bahwa SDM tidak
sebanding dengan biaya produksi pada suatu usaha. Ini merupakan permasalahan yang dapat
diselesaikan dengan reskilling (keahlian baru) dan upskilling (peningkatan pendidikan).
Peningkatan keahlian baru dibutuhkan atau diperlukan agar tercipta skill yang kompetitif
pada perkembangan zaman dan didukung melalui pendidikan. Hal ini tentunya bekerja sama
dengan dunia pendidikan dan dunia kerja.

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan meluncurkan program Making


Indonesia 4.0 yang merupakan peta jalan (roadmap) pada April 2018. Melalui roadmap
tersebut nantinya akan memberikan arahan yang jelas mengenai strategi untuk mengahadapi
industri 4.0.
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, untuk menuju industri 4.0
sektor industri nasional perlu banyak pembenahan terutama dalam aspek teknologi. Pasalnya,
penguasaan teknologi bisa menjadi kunci utama untuk menentukan daya saing Indonesia di
era industri 4.0.

Sebagai contohnya adalah bagaimana seluruh negara dunia mulai menguasai teknologi-
teknologi seperti Internet of Things, Big Data, Cloud Computing Artificial Intelegensi,
Mobility, Virtual dan Augmantes Reality. Semuanya harus bisa disesuaikan untuk kemajuan
era industri 4.0.

"Setiap negara saling berebut untuk meningkatkan giatkan daya saingnya di kancah industri
global. Dalam kaitannya dengan industri 4.0 dimana sangat terkait dengan penyediaan
infrastruktur dan teknologi informasi dan komunikasi. Maka akan jadi pertanyaan dan
tantangan besar yang harus mampu kita jawab bersama," ujarnya dalam acara Breakfast
Meeting di Kantor Kementerian Perinduatrian, Jakarta, Selasa (20/3/2018).

Lebih lanjut Airlangga menyatakan, dalam rangka menghadapi industri 4.0 , Indonesia juga
perlu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)nya. Karena menurutnya, jika
tidak ditingkatkan, maka industri Indonesia akan semakin tertinggal dari negara-negara
lainya.
Namun untuk kualitas SDM, Airlangga meyakini jika Indonesia akan bisa menyesuaikan
dengan revolusi industri 4.0. Pasalnya, dirinya menyebut jika Indonesia memiliki banyak
universitas maupun politeknik yang menjadi sumber daya manusia berbahan potensial
dibandingkan negara-negara lainya.

"Jika tidak melakukan peningkatan kemampuan dan daya saing di sektor (industri) prioritas,
kita bukan saja tidak akan mampu mencapai aspirasi, namun akan digilas oleh negara negara
lain yang lebih siap di pasar global maupun domestik," jelasnya.

Oleh karenanya lanjut Airlangga, dirinya meminta dukungan semua pihak dalam
mengimplementasikan revolusi industri 4.0 ini. Karena menurutnya tanpa dukungan semua
pihak revolusi ini tidak akan jalan dengan baik.

"Marilah kita melihat hal apa yang yang dibutuhkan dan dapat di fasilitasi oleh pemerintah
selaku pembuat kebijakan sektor prioritas industri 4.0 kita dapat mengadopsi industri 4?0
secara optimal termasuk juga menarik ide-ide cemerlang untuk dapat mengatasi dampaknya,"
ucapnya.

Airlangga menambahkan, ada lima sektor industri yang akan menjadi fokus dalam
menghadapi industri ke empat atau yang biasa disebut 4.0. Kelima industri tersebut yakni,
makanan dan minuman (Food And Beverages/F&B), automotif, elektronik, kimia dan tekstil.

"Tentu sektor-sektor yang akan menjadi tulang punggung untuk mencapai aspirasi yang besar
tersebut adalah sektor-sekotr yang daya ungkitnya terhadap capaian aspirasi cukup
besar,"jelasnya.
Pendahuluan:

1. Penjelasan ttg negara indonesia

2. Jumlah penduduk (bps)

3. Industri 4.0 di indonesia

4. 10 strategi industri 4.0 jokowi

5. Data yg menyebutkan kalau di dunia akan kehilangan pekerjaan (researh mcancy)

6. Tantangan sdm di indonesia

7. Tujuan penulisan essay ini

Isi

1. Penjelasan pada masalah yang ingin di tulis, tentang kualitas sdm yang renah pada
tantangan industri 4.0

2. Penjelasan 4.0

3. Penjelasan Sdm di indonesia

8. strategi pemerintah

9. upaya

Penutup

1. Kesimpulan

2. Rekomendasi penulis
https://www.bps.go.id/

Anda mungkin juga menyukai