Financial Distress 5
Financial Distress 5
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Good Corporate
Governance terhadap financial distress pada perusahaan-perusahaan sektor
property, real estate dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2013. Pada penelitian ini konsep good corporate
governance diproksikan menggunakan indikator kepemilikan institusional,
kepemilikan manajerial, komposisi dewan komisaris independen dan komite
audit. Sample dipilih secara purposive dan data yang diperoleh dianalisis
menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi
dewan komisaris independen secara signifikan berpengaruh negatif terhadap
financial distress. Sementara kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial
dan komite audit, secara berturut-turut, berpengaruh negatif, positif dan positif
terhadap financial distress, namun tidak signifikan.
Kata kunci: kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komposisi
dewan komisaris independen, komite audit, financial distress
ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the effect of good corporate governance
on financial distress in the property, real estate and construction of buildings
companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2013. In this research, the
concept of good corporate governance is proxied using indicators of institutional
ownership, managerial ownership, the composition of the independent board and
audit committee. Sample selected purposively and the data were analyzed using
logistic regression. The results showed that the composition of the independent
board significantly have negative effect on financial distress, while institutional
ownership, managerial ownership and the audit committee, respectively, have
negative effect, positive and positive impact on financial distress, yet insignificant.
Keywords: institutional ownership, managerial ownership, the composition of the
independent board, audit committee, financial distress
133
Fathonah – Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance …
134
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 2, hal: 133-150 • Desember 2016
di bidang Properti, Real Estate dan perilaku yang dapat menjadi acuan
Konstruksi Bangunan. Fahmi bagi organ perusahaan dan semua
(2013:68) mengatakan jika situasi karyawan dalam menerapkan nilai-
dan kondisi tersebut masih berada nilai (values) dan etika bisnis
dalam posisi kendali manajemen sehingga menjadi bagian dari budaya
(management control) maka dianggap perusahaan. Prinsip-prinsip dasar
dalam posisi aman, namun apabila yang harus dimiliki oleh perusahaan
sebaliknya (uncontroller) maka adalah:
perusahaan akan mengalami kendala 1. Setiap perusahaan harus
dan masalah baik secara finansial memiliki nilai-nilai perusahaan
maupun non finansial. yang menggambarkan sikap
Ujiyantho (2007) dalam moral perusahaan dalam
Widyasaputri (2012:2) menyatakan pelaksanaan usahanya.
Corporate Governance merupakan 2. Untuk dapat merealisasikan
salah satu elemen kunci dalam sikap moral dalam pelaksanaan
meningkatkan efisiensi ekonomis, usahanya, perusahaan harus
yang meliputi serangkaian hubungan memiliki rumusan etika bisnis
antara manajemen perusahaan, yang disepakati oleh organ
dewan komisaris, dan pemegang perusahaan dan semua
saham dan stakeholder lainnya. karyawan. Pelaksanaan etika
Efisiensi ekonomis dalam suatu bisnis yang berkesinambungan
perusahaan ini memegang peranan akan membentuk budaya
penting dimana hubungan antara perusahaan yang merupakan
menajemen perusahaan, dewan manifestasi dari nilai-nilai
komisaris, dan pemegang saham perusahaan.
ngdan stakeholder lainnya harus 3. Nilai-nilai dan rumusan etika
berjalan beriringan satu dengan yang bisnis perusahaan perlu
lainnya. dituangkan dan dijabarkan lebih
Komite Nasional Kebijakan lanjut dalam pedoman perilaku
Governance (KNKG) dalam Pedoman agar dapat dipahami dan
Umum Good Corporate Governance diterapkan.
(2006:8) menjelaskan untuk Good Corporate Governance pada
mencapai keberhasilan dalam jangka dasarnya memiliki tujuan untuk
panjang, pelaksanaan GCG perlu memberikan kemajuan terhadap
dilandasi oleh integritas yang tinggi, kinerja suatu perusahaan seperti
sehingga diperlukan pedoman serangkaian pola perilaku
135
Fathonah – Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance …
136
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 2, hal: 133-150 • Desember 2016
137
Fathonah – Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance …
138
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 2, hal: 133-150 • Desember 2016
139
Fathonah – Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance …
140
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 2, hal: 133-150 • Desember 2016
141
Fathonah – Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance …
142
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 2, hal: 133-150 • Desember 2016
143
Fathonah – Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance …
nilai statistik uji wald untuk variabel institusional ternyata tidak signifikan.
kepemilikan institusional (0,471) lebih La Porta, Lopez-de-Silanes dan
kecil dari nilai Chi-square tabel Shleifer (1998), Claessens, Djankov
(3,841) dan sig (0,493) > dengan dan Lang (2000) serta Faccio dan
tingkat kekeliruan 5% diputuskan Lang (2002), telah menemukan bukti
menerima Ho dan menolak Ha bahwa lebih dari 60% dari perseroan
sehingga dapat disimpulkan bahwa terbuka di seluruh dunia dimiliki oleh
kepemilikan institusional tidak satu pemilik terkuat (pemegang
memiliki pengaruh dalam saham terbesar) kecuali di Amerika,
memprediksi financial distress pada Inggris, dan Jepang. Tsun dan Yin
perusahaan property, real estate dan (2004) menyatakan lebih lanjut
konstruksi bangunan di Bursa Efek bahwa kepemilikan yang terpusat
Indonesia pada periode tahun 2013. dapat menimbulkan kurangnya
Indikator Kepemilikan transparansi dalam penggunaan dana
Institusional pada penelitian ini tidak pada perusahaan serta keseimbangan
memiliki pengaruh signifikan dalam yang tepat antara kepentingan-
memprediksi financial distress pada kepentingan yang ada, misalnya
perusahaan property, real estate dan antara pemegang saham dengan
konstruksi bangunan di Bursa Efek pengelolaan manajemen perusahaan
Indonesia pada periode tahun 2013. dan antara pemegang saham
Hal ini sejalan dengan penelitiannya pengendali (controlling shareholder)
Bodroastuti (2009:11) yang memiliki dengan pemegang saham minoritas.
hasil penelitian bahwa kepemilikan
144
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 2, hal: 133-150 • Desember 2016
145
Fathonah – Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance …
146
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 2, hal: 133-150 • Desember 2016
147
Fathonah – Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance …
148
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 2, hal: 133-150 • Desember 2016
149
Fathonah – Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance …
150