Tasikmalaya dengan luas wilayah 352 Ha atau 34,5 Km2 dan ketinggian
Provinsi Jawa Barat (Bandung) sejauh 110 Km dan jarak ke Ibu Kota
58
Gambar 4.1
Peta Administrasi Kelurahan Cibunigeulis
59
Gambar 4.2
Peta Administrasi Kecamatan Bungursari
60
Gambar 4.3
Peta Administrasi Kota Tasikmalaya
61
62
2. Kondisi Fisikal
a. Kondisi Geologis
81). Zona fisiografi Jawa Barat terbagi menjadi tujuh yaitu selatan
Depresi tengah terdiri dari depresi Bandung dan depresi Solo , (4)
muda yang terbentuk pada zaman tersier dan terisi oleh produk dari
satuan batuan Qvb dan Qvt pada Zaman Kuarter dan Kala Holosen
b. Kondisi Geomorfologis
daun yang mengandung gas asam arang dibantu dengan tenaga air
cuaca akan cerah ditandai dengan nilai suhu yang konstan pada 23˚-
25˚ Celcius.
ciri ciri panas dan lembab sepanjang tahun. Musim hanya terdiri dari
musim kemarau dan musim hujan dengan suhu udara hampir sama
Keterangan :
Q = perbandingan bulan kering dan bulan basah (%)
pengamatan.
pengamatan.
Bulan basah memiliki curah hujan > 100 mm, bulan kering
iklim Schmidt dan Ferguson berdasar nilai Q tersaji pada Tabel 4.1
berikut :
Tabel 4.1
Klasifikasi Iklim Schmidt dan Ferguson
Tabel 4.2
Curah Hujan Kecamatan Bungursari
dalam beberapa kategori yaitu dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai
berikut :
70
Tabel 4.3
Iklim Tahunan Kelurahan Cibunigeulis
Nilai Q
Tahun Md/Mwx Iklim Keterangan
100%
2007 33,3% B Basah
2008 50,0% C Agak Basah
2009 33,3% B Basah
2011 22,2% B Basah
2012 57,1% C Agak Basah
2013 71,4% D Sedang
2015 120,0% E Agak Kering
2016 0,0% A Sangat Basah
2017 20,0% B Basah
2018 25,0% B Basah
Sumber: Pengolahan Data (2019)
Iklim tahunan Kelurahan Cibunigeulis selama 10 tahun
namun pada tahun 2016 berada pada level maksimal yaitu iklim A
= 31/10
= 3,1
= 84/10
= 8,4
71
Q = Md/Mw x 100%
= 3,1/8,4 x 100%
= 36,9 %
d. Kondisi Hidrologis
administratif kota. Sumber air terdiri dari air tanah dan air
Tabel 4.4
Daftar Sumber Daya Air di Kelurahan Cibunigeulis
maksimal dan hanya sedikit yang menjadi run off. Melihat data
termasuk dalam iklim agak basah dengan rata-rata curah hujan lebih
e. Kondisi Tanah
ini cocok untuk tanaman yang keras seperti palawija. Tanah ini
endapan yang terbawa dari hulu mata air ke hilir. Bahkan di kolam-
f. Penggunaan Lahan
Tabel 4.5
Penggunaan Lahan di Kelurahan Cibunigeulis
Pemukiman
20%
Pekarangan
10%
Perkantoran
Pertanian 1%
66% Kuburan
0%
Sarana dan
Prasarana
3%
untuk kegiatan perikanan yaitu seluas 230 Ha atau 65% dari luas
atau 0,28%. Penggunaan yang belum ada yaitu untuk taman, dan
Tabel 4.6
Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin di
Kelurahan Cibunigeulis
mencapai 7%. Kelompok usia 60-64 tahun mencapai 5,6%, usia 65-
69 mencapai 4,6% , usia 70-74 tahun mencapai 3%, dan lebih dari
300
250
200
150
100
50
Laki-Laki Perempuan
2.978
Sex Ratio = x 100
3.004
ΣP(0−14)+𝛴𝑃(65+)
Dependency Ratio = x 100
𝛴𝑃 (15−64)
Keterangan :
1.650
Dependency Ratio = x 100 = 38 orang
4.332
b. Kepadatan Penduduk
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk Kasar=
Luas Wilayah (km2)
5.982
Kepadatan Penduduk Kasar= = 171 orang per km2
35 km2
Jumlah Penduduk
KPF=
Luas Lahan Pertanian (km2)
5.982 jiwa
Kepadatan Penduduk Fisiologis= = 26
230 Ha
Jumlah Petani
Kepadatan Penduduk Agraris =
Luas Lahan Pertanian (km2)
357 jiwa
Kepadatan Penduduk Agraris = = 1,55 atau 2 orang
230 Ha
Tabel 4.7
Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di
Kelurahan Cibunigeulis
Persentase
No Tingkat Pendidikan Jumlah
(%)
1 Tidak Pernah Sekolah
46 0,76
(Usia 7-56 Tahun)
2 Belum Sekolah 212 3.54
3 Sedang Sekolah 861 14,39
(Usia 7-18 Tahun)
4 Tidak Tamat SD 73 1,22
5 Tamat SD/Sederajat 1.938 32.39
6 Tamat SMP/Sederajat 1.623 27,13
7 Tamat SMA/ Sederajat 909 15,19
8 Tamat D1 150 2,50
9 Tamat D2 117 1,95
10 Tamat D3 30 0,50
11 Tamat S1 20 0,33
12 Tamat S2 3 0,05
Jumlah 5982 100
Sumber: Profil Kecamatan Bungursari (2018)
Tidak Pernah
Tamat S1 Sekolah (Usia
7-56 Tahun)
Tamat S2
Tamat D3
Tamat
SMP/Sederaj
at
Sumber: Pengolahan Data (2019)
Gambar 4.10
Diagram Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat
Pendidikan di Kelurahan Cibunigeulis
sebanyak 909 orang atau 15,19%, tamat D1 sebanyak 150 orang atau
yang belum memasuki usia sekolah adalah sebanyak 212 orang atau
3,54%.
Tabel 4.8
Pekerjaan Masyarakat Kelurahan Cibunigeulis
Jumlah
No Mata Pencaharian Persentase (%)
(orang)
1 PNS 35 0,58
2 TNI 2 0,03
3 Petani 1.200 20,06
4 Buruh Tani 3.600 60,18
5 Pengrajin 125 2,08
6 Pedagang Keliling 110 1,83
7 Peternak 49 0,81
8 Perawat 18 0,30
9 Pembantu 2 0,03
Pensiunan PNS/ TNI/
10 3 0,05
POLRI
Pengusaha Kecil dan
11 4 0,06
Menengah
Jasa Pengobatan
12 2 0,03
Alternatif
13 Karyawan Swasta 103 1,72
14 Pembudi Daya Ikan 129 2,15
15 Pengolah Ikan 11 0,18
16 Belum Bekerja 689 11,51
Jumlah 5.982 100
Sumber: Profil Kecamatan Bungursari (2018)
sebagai berikut :
86
Sales
125 orang atau 2,08%, pedagang keliling sebanyak 110 orang atau
bekerja sebanyak 689 orang atau 11,51% terdiri dari masyarakat usia
87
sekolah dan tidak bekerja, pembudi daya ikan sebanyak 129 orang
a. Fasilitas Sosial
Tabel 4.9
Fasilitas Sosial di Kelurahan Cibungeulis
berikut :
Tabel 4.10
Irigasi di Kelurahan Bungursari
panjang 71,33 Ha, irigasi tadah hujan memiliki panjang seluas 31,31
Tabel 4.11
Lembaga Kemasyarakatan di Kelurahan Cibunigeulis
bersama-sama.
1) Jalan
2) Sarana Transportasi
sebagai berikut :
Tabel 4.12
Fasilitas Perekonomian di Kelurahan Cibunigeulis
bersifat tertutup dan semi terbuka dengan teknik wawancara kepada setiap
pembudi daya ikan, pengolah ikan serta pekerja yang bekerja kepada
usia produktif dan non produktif yang aktif di bidang perikanan air
Tabel 4.13
Karakterisrik Responden Berdasarkan Usia
Pekerja
Pembudi di Pengolah
Kelompok Jumlah
No Daya Ikan Pembudi Ikan
Usia
Daya Ikan
F % F % F % F %
1 11-20 - - 1 12,50 - - 1 2,43
2 21-30 1 3,34 - - - - 1 2,43
3 31-40 5 16,67 1 12,50 - 6 14,63
4 41-50 7 23,34 3 37,50 3 100 10 24,39
5 51-60 6 20,00 1 12,50 - 7 17,07
6 61-70 9 30,00 2 25,00 - - 11 26,82
7 71-80 2 6,67 - - - - 2 4,87
Jumlah 30 100 8 100 3 100 41 100
Sumber: Hasil Penelitian (2019)
71-80 11--20
5% 3%
21-30
3%
61-70 31-40
29% 16%
41-50
26%
51-60
18%
11--20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80
produktif (usia > 65). Kemudian disusul oleh kelompok usia 41-50
Biasanya pembudi daya berusia tua ini adalah mereka yang sudah
Pengolah ikan berada pada rentang usia 41-50 sebanyak 3 orang atau
mencapai 100%.
97
Tabel 4.14
Karakterisrik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Pekerja di
Pembudi Pembudi Pengolah
Jenis Jumlah
No Daya Ikan Daya Ikan
Kelamin
Ikan
F % F % F % F %
1 Laki-Laki 23 76,66 8 100 - - 31 75,60
2 Perempuan 7 23,34 - - 3 100 10 24,40
Jumlah 30 100 8 100 3 100 41 100
Sumber: Hasil Penelitian (2019)
Perempu
an
24%
Laki-Laki
76%
Laki-Laki Perempuan
Tabel 4.15
Karakterisrik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pekerja di
Pembudi Pengolah
Tingkat Pembudi Jumlah
No Daya Ikan Ikan
Pendidikan Daya Ikan
F % F % F % F %
1 SD 10 33,33 3 37,50 - - 13 31,70
2 SMP 2 6,67 2 25,00 - - 4 9,76
3 SMA 14 46,66 - - 2 66,66 16 39,03
4 S1 2 6,67 2 25,00 1 33,34 5 12,20
5 D4 2 6,67 1 12,50 - - 3 7,31
Jumlah 30 100 8 100 3 100 41 100
Sumber: Hasil Penelitian (2019)
SD SMP SMA S1 D4
D4
7%
S1
SD
12%
32%
SMP
SMA
10%
39%
Tabel 4.16
Karakterisrik Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan
Keluarga
Pekerja
Pembudi di
Jumlah Pengolah
Daya Pembudi Jumlah
No Tanggungan Ikan
Ikan Daya
Keluarga
Ikan
F % F % F % F %
1 0 11 36,67 2 25,00 1 33,34 14 34,14
2 1-2 8 26,67 3 37,50 - - 11 26,82
3 3-4 10 33,33 3 37,50 2 66,66 15 36,58
4 >4 1 3,33 - - - - 1 2,43
Jumlah 30 100 8 100 3 100 41 100
Sumber: Hasil Penelitian (2019)
>4
2%
0
3--4 34%
37%
1--2
27%
kelompok lanjut usia yang istrinya sudah meninggal dan semua anak
sudah menikah dan satu orang lagi adalah mahasiswa yang belum
menikah dan masih berada dalam tanggungan orang tua dan mencari
pendapatan sendiri.
Tabel 4.17
Tanggapan Responden Mengenai Prioritas Mata Pencaharian
di Sektor Perikanan
Pekerja di Pengolah
Prioritas Pembudi
Pembudi Ikan Jumlah
No Sektor Daya Ikan
Daya Ikan
Perikanan
F % F % F % F %
1 Perikanan
adalah mata
9 30 4 50 - - 13 31,70
pencaharian
utama
2 Perikanan
adalah mata
18 60 4 50 3 100 25 60,97
pencaharian
sampingan
3 Perikanan
hanya untuk
3 10 - - - - 3 7,31
memanfaatkan
lahan
Jumlah 30 100 8 100 3 100 41 100
Sumber: Hasil Penelitian (2019)
Perikanan
hanya Perikanan
untuk adalah
memanfaat mata
kan lahan pencaharia
7% n utama
32%
Perikanan adalah
mata pencaharian
sampingan
61%
sebagai berikut :
Tabel 4.18
Tanggapan Responden Mengenai Pendapatan Diluar Sektor
Perikanan
Pekerja di
Pendapatan Pembudi Pengolah
Pembudi Jumlah
No Diluar Sektor Daya Ikan Ikan
Daya Ikan
Perikanan
F % F % F % F %
1 Kurang dari 20 48,78
14 46,67 4 50,00 2 66,67
Rp1.000.000
2 Rp1.100.000 11 26,83
sampai 8 26,67 2 25,00 1 33,33
Rp3.000.000
3 Rp3.100.000 6 14,64
sampai 5 16,67 1 12,50 - -
Rp6.000.000
4 Lebih dari 3 7,31
3 10,00 - - - -
Rp6.000.000
5 Tidak memiliki 1 2,44
- - 1 12,50 - -
pendapatan
Jumlah 30 100 8 100 3 100 41 100
Sumber: Hasil Penelitian (2019)
Rp3.100.000-
Rp6.000.000
15% <
Rp1.000.000
49%
Rp1.100.000-
Rp3.000.000
27%
Rp6.000.000 perbulan.
Rp3.000.000.
memiliki sumber daya air yang cukup banyak. Sampai tahun 2019,
Tabel 4.19
Daftar Sumber Daya Air di Kelurahan Cibunigeulis
ada bangunan di atas lahan yang dapat menghalangi air hujan masuk
perikanan. Budi daya ikan merupakan salah satu wujud nyata sektor
berikut :
108
Cibunigeulis terdiri dari budi daya ikan air tawar, pekerja yang
budi daya ikan air tawar. Budi daya ikan di Kelurahan Cibunigeulis
proses budi daya ikan dari tahap persiapan kolam sampai berhasil
daya ikan bernama Ligar Jaya dengan fokus komoditas ikan gurame.
komoditas ikan nilem, mas dan nila. Pada tahun yang sama terbentuk
baby fish yaitu anak ikan yang digoreng. Kemasan produk baby fish
komoditas ikan nilem, nila, mas dan gurame Pada tahun 2018
ikan nila. Tahun 2019 belum terbentuk lagi kelompok pembudi daya
Bapak Firdaus dari kelompok Ligar Jaya yang sudah membudi daya
produksi ikan yang tinggi dalam satu kali panen sehingga mendapat
Tabel 4.20
Tanggapan Responden Mengenai Hasil Ikan dalam Setiap
Panen
1-5 kuintal
57%
30%, 1-3 ton sebanyak 4 orang atau 13,34%, 6-10 kuintal sebanyak
Tabel 4.21
Tanggapan Responden Mengenai Frekuensi Panen dalam 1
Tahun
Lebih dari
10 kali
13%
5-10 kali
7%
4-5 kali
10%
1-3 kali
70%
yang memanen ikan 1-3 kali sebanyak 21 orang atau 70%, memanen
lebih dari 10 kali dalam setahun sebanyak 4 orang atau 13,34%, 4-5
kali sebanyak 3 orang atau 10% dan 5-10 kali sebanyak 2 orang atau
6,67%.
sebagai berikut :
Tabel 4.22
Tanggapan Responden Mengenai Bantuan dari Pemerintah
Kota Tasikmalaya
Saya
Tidak ada menerima
bantuan bantuan
sama sekali modal
37% 40%
belum
mendapatkan
bantuan
23%
23,34%.
Tabel 4.23
Tanggapan Responden Mengenai Jenis Bantuan Modal dari
Pemerintah Kota Tasikmalaya
Pakan Material
14% bangunan
7%
Tidak ada
bantuan
42%
Benih
21%
Induk
14%
Alat
2%
a. Tempat Pemeliharaan
dari kolam dan sawah. Hal ini dapat diketahui dari tanggapan
berikut :
Tabel 4.24
Tanggapan Responden Mengenai Tempat Pemeliharaan Ikan
Kolam dan
Sawah; 10%
Kolam; 90%
Tabel 4.25
Tanggapan Responden Mengenai Jumlah Kolam Ikan
10%
7%
1
43%
1--5
6--10
>10 kolam
40%
40%, lebih dari 10 kolam sebanyak 3 orang atau 10%, dan memiliki
Tabel 4.26
Tanggapan Responden Mengenai Jenis Kolam
atau 3,33%.
3%
Kolam semen
13%
Kolam campuran
semen dan tanah
44% Kolam keramba
Tabel 4.27
Tanggapan Responden Mengenai Luas Minapadi
berikut :
10%
Kurang dari 1
hektar
Tidak memelihara
sistem minapadi
90%
Tabel 4.28
Tanggapan Responden Mengenai Keragaman Jenis Ikan yang
Dipelihara
20%
80%
lebih dari satu jenis ikan yaitu sebanyak 24 orang atau 80%,
Tabel 4.29
Tanggapan Responden Mengenai Jenis Ikan yang Dipelihara
Tambak Mas
11% 20%
Nilem
19%
Gurame
13%
Nila
13%
Mujair Lele
19% 5%
sebagai berikut :
Tabel 4.30
Tanggapan Responden Mengenai Konsistensi Pemeliharaan
Ikan
Konsistensi
No Frekuensi Persentase (%)
Pemeliharaan Ikan
1 Memelihara ikan yang
25 83,33
sama setiap tahunnya
2 Terkadang jenis ikan
diganti dengan ikan lain 5 16,67
yang sedang laku di pasar
Jumlah 30 100
Sumber: Hasil Penelitian (2019)
Terkadang
jenis ikan
diganti dengan
ikan lain yang
sedang laku di
pasar
17%
Memelihara
ikan yang sama
setiap
tahunnya
83%
Sumber: Hasil Penelitian (2019)
Gambar 4.41
Diagram Tanggapan Responden Mengenai Konsistensi
Pemeliharaan Ikan
132
yang sama setiap tahunnya sebanyak 25 orang atau 83,33% dan para
c. Proses Produksi
Tabel 4.31
Tanggapan Responden Mengenai Persiapan Kolam Sebelum
Digunakan
berikut :
1%
Kolam dikeringkan
7% kemudian dibersihkan
dari bekas pemeliharaan
sebelumnya
Mengecek adanya
kebocoran
Membersihkan sisa-sisa
pakan dari pemeliharaan
92% sebelumnya
berikut :
Tabel 4.32
Tanggapan Responden Mengenai Pemberian Pupuk pada
Kolam
diberi pupuk apapun sebanyak 12 orang atau 30%, pupuk hijau atau
Tabel 4.33
Tanggapan Responden Mengenai Proses Produksi yang
Ditekuni
Proses Produksi yang Persentase
No Frekuensi
Ditekuni (%)
1 Pemijahan dan
3 10,00
Pembenihan
2 Pembesaran Ikan 16 53,34
3 Pemijahan, pembenihan
11 36,67
dan pembesaran
Jumlah 30 100
Sumber: Hasil Penelitian (2019)
10%
Pemijahan dan
37% Pembenihan
Pembesaran Ikan
Pemijahan, pembenihan
53% dan pembesaran
sebagai berikut :
Tabel 4.34
Tanggapan Responden Mengenai Penggunaan Kembali Induk
untuk Pemijahan Selanjutnya
keadaan dari induk ikan serta jumlah pasangan induk ikan yang
berikut :
Tabel 4.35
Tanggapan Responden Mengenai Frekuensi Pemijahan Setiap
Tahun
10%
1-2 kali
10%
3-5 kali
5-10 kali
53%
1-2 kali dalam setahun sebanyak 3 orang atau 10%, 3-5 kali dalam
mencapai target, baik ikan ukuran kecil maupun besar. Para pembudi
daya ikan memiliki tata cara panen ikan yang berbeda karena target
tata cara pemanenan ikan tersaji pada Tabel 4.36 sebagai berikut :
140
Tabel 4.36
Tanggapan Responden Mengenai Tata Cara Pemanenan
Menggunakan
Menggunakan kain
saringan 3%
10%
Menggunakan
jaring ikan
7%
Kolam
dikeringkan
secara
perlahan
80%
akan dipanen dan banyaknya ikan yang akan dipanen. Pembudi daya
Tabel 4.37
Tanggapan Responden Mengenai Seleksi Ikan dalam
Pemanenan
Saya
memanen
ikan yang Saya
berukuran memanen
tertentu semua ikan
saja… yang sudah
siap panen…
Tabel 4.38
Tanggapan Responden Mengenai Pengolahan Ikan
Ikan tidak
diolah dan
langsung
dijual
83%
menggunakan motor, mobil pick up, berjalan dan tidak dijual atau
Tabel 4.39
Tanggapan Responden Mengenai Kendaraan yang digunakan
untuk Pengangkutan Hasil Panen
Tidak
dijual ;
Tidak
13,33
menggunakan
kendaraan karena
jarak dekat; 3,34
Mobil
pick up; Motor;
26,66 56,67
Angkutan
Umum; 0
Tabel 4.40
Tanggapan Responden Mengenai Pengemasan
Ember
Plastik dan 3%
Drum
17%
Mengguna
Cangkir kan plastik
7% yang diberi
oksigen
46%
Mengguna
kan drum
27%
3,34%.
Tabel 4.41
Tanggapan Responden Mengenai Wilayah Pemasaran Ikan
Tidak dijual
Seluruhnya
13%
keluar Kota
Tasik
0%
Kota Tasik
dan luar
Kota Tasik
27% Kota Tasik
60%
tidak ada.
148
Tabel 4.42
Tanggapan Responden Mengenai Kedatangan Konsumen ke
Tempat Budi Daya Ikan
Produsen
pergi ke
tempat
konsumen
10%
Konsumen
datang ke
tempat
produksi ikan
untuk
membeli…
Sumber: Hasil Penelitian (2019)
Gambar 4.56
Diagram Tanggapan Responden Mengenai Kedatangan
Konsumen ke Tempat Budi Daya Ikan
ikan sebanyak 27 orang atau 90%, dan ada juga pembudi daya yang
d. Sistem Pemeliharaan
Tabel 4.43
Tanggapan Responden Mengenai Jenis Pakan yang Digunakan
dengan daun-daun dan pakan alami seperti nasi bekas di rumah dan
untuk ikannya.
150
Pelet
60%
Tabel 4.44
Tanggapan Responden Mengenai Frekuensi Pemberian Pelet
pada Ikan
Frekuensi Pembelian
No Frekuensi Persentase (%)
Pakan Pelet
1 1-2 kali 19 63,34
2 3-5 kali 2 6,67
3 Tidak diberi pelet 9 30,00
Jumlah 30 100
Sumber: Hasil Penelitian (2019)
152
Tidak
diberi
pelet
30%
1-2 kali
63%
3-5 kali
7%
Tergantung dari ukuran ikan yang ditebar dan luas kolam. Jika ikan
Tabel 4.45
Tanggapan Responden Mengenai Kerapatan Ikan yang
Ditebar setiap Meter Persegi
Kerapatan Penebaran
No Ikan Setiap Meter Frekuensi Persentase (%)
Persegi
1 1-2 ekor 2 6,67
2 3-7 ekor 4 13,33
3 Diatas 8-10 ekor 24 80,00
Jumlah 30 100
Sumber: Hasil Penelitian (2019)
1-2 ekor
7% 3-7 ekor
13%
Diatas 8-10
ekor
80%
sangat rapat karena 24 orang atau 80% menebar ikan dalam kisaran
Tabel 4.46
Tanggapan Responden Mengenai Kepemilikan Modal
berikut :
Meminjam
Modal
10%
Modal
sendiri
90%
Tabel 4.47
Tanggapan Responden Mengenai Jenis Pinjaman Modal
Uang
14%
Lahan
13%
Saya tidak
meminjam
modal Alat-alat
60% perikanan
13%
alat perikanan seperti waring, hapa serta tabung oksigen saat panen
Tabel 4.48
Tanggapan Responden Mengenai Tempat Meminjam Modal
Tempat Meminjam
No Frekuensi Persentase (%)
Modal
1 Bank 5 16,67
2 Koperasi - -
3 Kelompok petani ikan 7 23,33
4 Saudara atau teman - -
5 Saya tidak meminjam
modal 18 60,00
Jumlah 30 100
Sumber: Hasil Penelitian (2019)
Bank
17% Koperasi
0%
Kelompok
Saya tidak
petani ikan
meminjam
23%
modal
60% Saudara
atau
teman
0%
Sumber: Hasil Penelitian (2019)
Gambar 4.65
Diagram Tanggapan Responden Mengenai Tempat Meminjam
Modal
158
16,67%.
f. Skala Usaha
sebagai berikut :
Tabel 4.49
Tanggapan Responden Mengenai Jumlah Pekerja Budi Daya
Ikan
Saya memiliki
Saya tidak pekerja
memiliki sebanyak 1-2
pekerja orang…
53%
berikut :
Tabel 4.50
Tanggapan Responden Mengenai Luas Lahan yang Digunakan
untuk Memproduksi Ikan
berikut :
Kurang
dari 200
m2
10%
Antara
200-400
m2
17%
Diatas
400 m2
73%
Tabel 4.51
Tanggapan Responden Terhadap Pengaruh Sektor Perikanan
dalam Mengurangi Jumlah Pengangguran
Pekerja di
Mengurangi Pembudi Pengolah
Pembudi Jumlah
No Jumlah Daya Ikan Ikan
Daya Ikan
Pengangguran
F % F % F % F %
1 Mengurangi
jumlah 28 93,34 8 100 2 66,67 38 92,68
pengangguran
2 Tidak
mengurangi
2 6,66 - 1 33,34 3 7,32
jumlah
pengangguran
Jumlah 30 100 8 100 3 100 41 100
Sumber: Hasil Penelitian (2019)
sebagai berikut :
Tidak
mengurangi
jumlah
pengangguran
7%
Mengurangi
jumlah
pengangguran
93%
Tabel 4.52
Tanggapan Responden Mengenai Pengaruh Sektor Perikanan
dalam Membuka Lapangan Pekerjaan di Kelurahan
Cibunigeulis
Pekerja di
Membuka Pembudi Pengolah
Pembudi Jumlah
No Lapangan Daya Ikan Ikan
Daya Ikan
Pekerjaan
F % F % F % F %
1 Membuka
lapangan 17 56,67 6 75 1 33,33 24 58,53
pekerjaan
2 Tidak membuka
lapangan 13 43,33 2 25 2 66,67 17 41,46
pekerjaan
Jumlah 30 100 8 100 3 100 41 100S
Sumber: Hasil Penelitian (2019)
163
sebagai berikut :
Tidak
membuka
lapangan
pekerjaan
41% Membuka
lapangan
pekerjaan
59%
pekerjaan.
b. Meningkatkan Pendapatan
Tabel 4.53
Tanggapan Responden Mengenai Peningkatan Pendapatan
Pendapata
n menurun
2%
Pendapata
n tetap
37% Pendapata
n
meningkat
61%
Tabel 4.54
Tanggapan Responden Mengenai Pendapatan pada Sektor
Perikanan
Rp6.000.000.
Rp3.100.000- >Rp.6.000.00
Rp6.000.000 0
3% 7%
Rp100.000-
Rp1.100.000- Rp400.000
Rp3.000.000 37%
24%
Rp500.000-
Rp1.000.000
29%
produktif.
C. Pembuktian Hipotesis
1. Pembuktian Hipotesis I
minapadi, perairan umum), jenis ikan (mas, mujair, gurami, lele, nila),
semi intensif dan intensif), modal (mandiri, meminjam) dan skala usaha
Tabel 4.55
Rangkuman Hasil Analisis Karakteristik Sektor Perikanan Air
Tawar di Kelurahan Cibungeulis Kecamatan Bungursari Kota
Tasikmalaya
Kesesuaian
No Variabel dengan
Hipotesis
Hasil Analisis
Karakteristik
Sektor Ya Tidak
Perikanan
1 Tempat Tempat pemeliharaan ikan para
Pemeliharaan pembudi daya di Kelurahan
Ikan Cibunigeulis terdiri dari kolam dan
minapadi. Didominasi oleh kolam.
2 Jenis Ikan Para pembudi daya ikan di Kelurahan
yang Cibunigeulis memelihara ikan yang
Dipelihara beragam jenisnya yaitu ikan Gurame,
Mas, Nila, Nilem, Lele, Mujair,
Tambak, Tawes. Ikan yang paling
banyak di pelihara adalah Mas,
Mujair dan Nilem.
3 Proses Proses produksi ikan budi daya di
Produksi Kelurahan Cibunigeulis terdiri dari
beberapa tahap yaitu persiapan
kolam, pemijahan, pembenihan,
pendederan, pembesaran, pengolahan
dan pemasaran. Pembudi daya ikan di
Kelurahan Cibunigeulis banyak
bergerak pada proses pembenihan dan
pembesaran dan didominasi oleh
pembesaran.
4 Sistem Sistem pemeliharaan ikan di
Pemeliharaan Kelurahan Cibunigeulis terdiri dari
sistem pemeliharaan tradisional, semi
intensif dan intensif. Sistem
pemeliharaan dapat diketahui dari
frekuensi pemberian pakan dalam
sehari. Sistem pemeliharaan
didominasi sistem semi intensif.
5 Modal Modal yang digunakan pembudi daya
ikan untuk membuka usaha adalah
modal sendiri dan meminjam. Modal
didominasi modal sendiri. Sebagian
pembudi daya memperoleh bantuan
modal dari Dinas Pertanian dan
170
2. Hipotesis II
Tasiknalaya.
171
Tabel 4.56
Rangkuman Hasil Analisis Pengaruh Sektor Perikanan Air
Tawar Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi di Kelurahan
Cibungeulis Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya
Kesesuaian
No Variabel dengan
Hipotesis
Hasil Analisis
Pengaruh
Sektor Ya Tidak
Perikanan
1 Membuka Sektor perikanan telah membuka lapangan
Lapangan pekerjaan untuk masyarakat di Kelurahan
Pekerjaan Cibunigeulis, diantaranya adalah menjadi
pembudi daya ikan, buruh perikanan,
pengolah ikan, pengepul ikan dan
penyuluh ikan. Saat panen atau
mengeringkan kolam akan membutuhkan
3-4 pekerja. Lebih dari setengah
responden menyatakan bahwa sektor
perikanan membuka lapangan pekerjaan,
kurang dari setengah responden
menyatakan bahwa sektor perikanan tidak
membuka lapangan pekerjaan.
2 Meningkat- Sektor perikanan menjadi pekerjaan
kan sampingan bagi masyarakat di Kelurahan
Pendapatan Cibunigeulis, namun tetap memberi
keuntungan. Lebih dari setengah
respomden menyatakan pendapatan
meningkat, kurang dari setengah
responden menyatakan bahwa pendapatan
172
bahwa pengaruh sektor perikanan air tawar terhadap kondisi sosial ekonomi
D. Pembahasan
a. Tempat Pemeliharaan
sawah, kolam, dan perairan umum meliputi sungai, waduk, dan rawa
beton/semen adalah kolam yang dibuat dari bahan dasar semen dan
dengan luas perkolam 400 m2 sampai 800 m2. Pembudi daya yang
dengan luas kolam kurang dari 200 m2 sampai 800 m2. Pembudi
dan dibatasi dengan jaring agar lele tidak bersatu dengan nilem dan
padi siap untuk di tanam, maka sawah akan kosong. Bapak Ujang
kelompok pembudi daya ikan Bina Karya dan Ligar Jaya. Kolam
dipelihara di air tawar. Ikan air tawar terdiri dari sepat siam, toman,
mas, nila, nilem, gurame, mujair, tambakan, tawes, lele, patin dan
177
sepat. Ikan yang paling banyak dipelihara adalah ikan mas, nila,
mengganti jenis ikan yang dipelihara. Hal ini karena pembudi daya
tahun 2019 adalah nila karena dalam waktu singkat atau 3 bulan
perairan tawar, payau maupun air laut. Ikan nila juga pemakan
dalam memeliharanya.
c. Proses Produksi
Tanggul yang rusak harus ditambal, tanggul yang retak dan lubang-
1996: 45).
pupuk kandang atau pupuk hijau seperti daun-daun atau pupuk kimia
1988).
pupuk hijau dan pupuk buatan. Tahap pemberian pupuk pada kolam
179
jatuh.
ikan digunakan lebih dari satu kali pembenihan. Jika induk ikan
sudah tua dan tidak produktif, induk ikan akan diganti. Ciri dari
dari jumlah normal namun benih ikan yang dihasilkan bersifat bantet
proses pengeluaran sel telur oleh induk betina dan sperma oleh induk
Jika sudah menempel pada ijuk-ijuk, maka ijuk tersebut diambil dari
telur menetas.
induk yang dimiliki. Contoh nya adalah Bapak Didi yang melakukan
pemijahan ikan lebih dari 10 kali pertahun untuk ikan nila. Setiap
kali.
181
rumput dan kotoran ayam, dapat juga pelet yang telah ditumbuk
halus.
dalam satu kilo dapat berisikan lebih dari 100 ikan. Koral hanya
adalah ikan yang sudah berukuran 300-500 gram per ekor. Biasanya
dari ukuran ikan yang diminta. Untuk ikan nila biasanya yang
perlahan-lahan.
terbawa arus air sedikit demi sedikit. Selain itu, pembudi daya juga
1-2 kali pertahun, yaitu ketika hari besar seperti hari raya idul fitri
atau saat saudara yang datang dari tempat jauh berkunjung ke rumah.
Pembudi daya ikan yang panen sebanyak 3-5 kali dalam setahun
adalah pembudi daya yang memiliki 1-5 buah kolam dan sudah
10 kali dalam setahun adalah pembudi daya yang memiliki lebih dari
10 buah kolam dengan luas lahan total lebih dari 1 hektar dan sudah
luas kolam, banyaknya ikan yang ditebar, pakan yang digunakan dan
Suryana yang menebar arui ikan nilem sebanyak 50 kg, maka dalam
3000 kg. Hal ini dipengaruhi luas kolam tempat produksi rata-rata
Panen total adalah panen yang mengambil ikan yang siap panen
2008:76).
monokultur akan memanen secara total semua ikan. Hal ini terjadi
karena pembudi daya menebar jenis ikan yang sama dengan ukuran
jenis ikan dalam satu kolam) akan memiliki ukuran ikan yang
sistem selektif yaitu ikan dengan ukuran yang diminta saja yang
akan dipanen.
mikroorganisme, oksigen).
memproduksi ikan goreng tepung yang diberi nama baby fish dan
berjualan were dan baby fish di acara CFD (Car Free Day) Kota
Tasikmalaya. Ibu Shinta telah menjual baby fish dan were sampai ke
fish akan dijual dengan harga pasar Rp200.000 dan setiap 1 kg were
Jambi.
tempat tujuan, ukuran ikan dan jenis ikan. Plastik polietilen bening
berukuran 1 meter yang diisi air dan oksigen akan dipilih pembudi
daya untuk mengemas ikan jenis mas, mujair, nilem, nila dan anak-
meter yang diisi air dan oksigen serta beban ikan maksimal 5 kg
meter berisi air sebagai kemasan untuk penjualan ikan jenis gurame,
tambakan, dan lele. Drum juga akan digunakan jika lokasi tujuan
d. Sistem Pemeliharaan
penebaran ikan 2-7 ekor/m2 dengan diberi pakan buatan 1-2 kali
sebagai pakan dengan pemberian 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.
pakan dengan pemberian 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan sore.
ini diberikan pada bayi ikan karena mereka belum bisa mencerna
makanan berat.
karena sebagian besar pembudi daya ikan menebar ikan lebih dari
e. Skala Usaha
dimiliki pemilik budi daya ikan. Skala usaha kecil memiliki luas
kolam terdiri dari skala usaha besar, sedang dan kecil. Skala usaha
besar karena luas lahan lebih dari 700 m2. Pembudi daya ini biasanya
kolam seluas 200-400 m2. Pembudi daya ikan skala menengah ada
memelihara ikan di kolam seluas kurang dari 200 m2. Pembudi daya
keperluan keluarga.
191
hanya terdiri dari skala kecil. Artinya pembudi daya hanya memiliki
pekerja satu atau dua orang. Hal ini karena sistem pemeliharaan
berada dalam tingkat semi intensif dan tidak mampu menutup modal
f. Modal
dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari
adalah lahan yang dipakai untuk kolam ikan, waring, drum ikan,
Sedangkan modal lancar dapat berupa pakan ikan, benih ikan, induk
gurame, mas, nila untuk kelompok Ligar Jaya dan Bina Karya.
Selain benih, bantuan juga berupa pakan dan induk. Tahun 2017
daya ikan. Selain itu, bantuan berupa material pun juga diberikan.
sertifikat tanah.
lapangan kerja bagi orang lain, membantu yang tidak mampu, dan
dibutuhkan.
ikan, pekerja yang bekerja pada pembudi daya ikan pengolah ikan,
sebagian besar berasal dari kelompok umur lansia yang sudah tidak
cukup sulit, pembudi daya hanya harus teratur dalam memberi pakan
ada pula pembudi daya ikan yang memiliki pekerja tidak tetap.
pekerja tidak tetap adalah pekerja yang dipanggil hanya saat tertentu
daya yang memiliki pekerja tetap pun akan memanggil pekerja tidak
m2, pembudi daya ikan akan menyewa buruh sebanyak 5-7 orang
Pembudi daya ini adalah pembudi daya skala kecil. Pendapatan tidak
tidak cukup sulit bagi pembudi daya skala kecil karena kolam yang
dimiliki tidak terlalu luas dan ikan yang diproduksi tidak terlalu
banyak.
b. Meningkatkan Pendapatan
atau barang dari hasil usaha atau produksi. Pendapatan dapat pula
perikanan.
Rp400.000 perbulan.
197
Tabel 4.57
Indentifikasi SWOT Sektor Perikanan Air Tawar Kelurahan
Cibunigeulis Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya
Tabel 4.58
Matriks SWOT Sektor Perikanan Air Tawar Kelurahan Cibunigeulis
Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya
Geografi tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) pada kelas XI. Materi
A. Simpulan
204
205
sepat.
c. Proses Produksi
d. Sistem Pemeliharaan
e. Skala Usaha
terdiri dari skala usaha besar, sedang dan kecil. Dari segi luas
dengan luas kolam lebih dari 400 m2. Dari segi penggunaan
f. Modal
usahanya.
tersebut yaitu :
pemancingan.
b. Meningkatkan Pendapatan
Rp500.000-Rp1.000.000, Rp1.100.000-Rp3.000.000,
Rp100.000-Rp400.000 perbulan.
B. Saran
kelestarian air.