Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DESKRIPSI TEORI
A. Landasan Teori
1. Hakikat meningkatkan semangat belajar aturan-aturan sosial
a. Arti Meningkatkan
b. Semangat Belajar
Definisi belajar menurut Iner Gage (2007:59) belajar sebagai suatu proses
dimana organisma berubah perilakunya. Lalu menurut Crobank (2004:22)
“learning is shown by a change in behavior as aresult of experience”. (belajar
ditunjukkan oleh suatu perubahan dalam perilaku individu sebagai hasil
pengalamannya). Dan menurut Ratna Willis “belajar di definisikan sebagai
perubahan perilaku yang diakibatkan oleh pengalaman”. Paling sedikit ada
lima macam perilaku perubahan pengalaman dan dianggap sebagai faktor-
faktor penyebab dasar dalam belajar:
6
7
Segala sesuatu akan terbentuk dalam diri seseorang, akan tetapi semangat
belajar norma harus ditumbuhkan dan diberikan dalam diri siswa (suudi,
2007:33). Nilai-nilai kemasyarakatan sangatlah penting dilaksanakan
penerapannya oleh setiap pendidik dan peserta didik. Karena dengan
pendidikan semangat belajar aturan-aturan sosial siswa akan menjadi
seseorang yang mempunyai akhlak yang baik, tingkah laku yang terpuji dan
dapat dijadikan tolak ukur kehidupan dalam dirinya.
akademik dan strategi yang mereka miliki untuk menyelesaikan masalah secara
individu atau kelompok.
1) Proses interaksi (siswa berinteraksi secara aktif dengan guru, rekan siswa,
multi-media, referensi, lingkungan, dsb).
2) Proses komunikasi (siswa mengkomunikasikan pengalaman belajar
mereka dengan guru dan rekan siswa lain melalui cerita, dialog atau
melalui simulasi permainan peran (role-play) ).
3) Proses refleksi (siswa memikirkan kembali tentang makna dari
pembelajaran yang mereka terima).
4) Proses eksplorasi (siswa mengalami langsung dengan melibatkan semua
indera mereka melalui pengamatan, percobaan, penyelidikan dan
wawancara).
seorang guru harus mampu merancang media, metode dan materi pembelajaran
kontekstual yang relevan dengan kecenderungan potensi atau modalitas belajar
siswa.
Dalam pembelajaran model pakem, seorang guru mau tidak mau harus
berperan aktif, proaktif dan kreatif utuik mencari dan merancang media/bahan ajar
14
alternatif yang mudah, murah dan sederhana. Tetapi tetap memiliki relevansi
dengan tema mata pelajaran yang sedang dipelajari siswa.
sebuah mata pelajaran adalah agar para siswa memiliki kompetensi sebagaimana
ditetapkan dalam standar kompetensi (Kurikulum Nasional). Untuk itu langkah
penyajian pembelajaran dalam setiap materi mata pelajaran harus dituliskan secara
jelas dalam sebuah modul. Dengan demikian diharapkan para siswa akan terlibat
dalam proses pembelajaran tuntas (Mastery Learning) dan bermakna (Meaningful
Learning).
Berfikir luas tentang kehidupan yang berkaitan dengan anak bukan hal yang
mudah, namun kita harus ingat bahwa orang dewasa sering menyepelekan
kapasitas pikiran seorang anak, yang sebetulnya sering kali lebih berkeinginan
untuk mengerti dan lebih mampu memahami sesuatu daripada seorang dewasa.
tertawa, serius pada saat keseriusan dibutuhkan. Dalam segala hal yang
dilakukannya, ia harus mempertimbangkan dan pemikiran kondisi yang ada.
Pikiran anak lebih aktif daripada orang dewasa, untuk dua alasan. Yang
pertama, pikiran anak tumbuh dengan energi yang besar, yang membuatnya aktif
selama masa pertumbuhannya, karena itu anak selalu tidak tenang baik dalam
pikiran maupun dalam tindakan. Seorang anak di satu ruangan dapat membuat
orang merasa ada seratus anak di sana. Anak tidak pernah diam, ia senang
menggunakan mental dan energi fisiknya dengan berbagai cara sepanjang waktu.
Pendidikan fisik dapat diberikan sejak masih bayi, dengan bantuan musik.
Seorang bayi harus diusahakan untuk menggerakan tangan dan kakinya ke atas
dan kebawah, dan saat ia tumbuh ia harus diajari untuk melakukannya secara
ritmik. Ketika anak tumbuh, saat ia dapat menari dan memainkan beberapa
17
metode bermain peran yang berbeda, gerak badan harus diajarkan. Dengan cara
seperti ini anak-anak akan diuntungkan, mereka tidak merasa bosan dan
menganggap ini sebagai reaksi.
Disamping itu, makanan dan minuman yang bersih dan bergizi diperlukan
oleh anak-anak saat masa pertumbuhan. Mereka juga harus mendapatkan waktu
istirahat yang cukup sesuai dengan kebutuhan setiap anak tersebut, dengan cara
tertentu sehingga anak yang cenderung lebih aktif akan merasa senang melakukan
istirahat.
Seorang anak bagaikan tanaman yang tumbuh, tidak hanya makanan jasmani
yang diperlukan tapi juga makanan rohani. Makanan rohani yang paling baik
adalah dengan mencintai anak dan membalas cintanya, ia juga harus diajari
keseimbangan, untuk menjaga agar emosinya selalu ada dalam batas dan wilayah
tertentu. Anak harus diajari menggunakan kasih saying melalui ungkapan yang
manis dalam pemikiran, ucapan dan tindakannya. Pemberian cinta yang salah
akan merusak anak sehingga ia bersifat kasar, sombong dan acuh tak acuh, dan
kita tidak boleh berlebihan dalam menunjukan cinta kita kepada anak-anak.
Dengan demikian, motivasi belajar dapat berasal dari diri pribadi siswa itu
sendiri (motivasi intrinsic/motivasi internal) dan berasal dari luar diri pribadi
siswa (motivasi ekstrinsik?motivasi eksternal). Kedua jenis motivasi ini saling
berkaitan membentuk satu sistem motivasi yang menggerakan siswa untuk
belajar.
Begitu juga di dalam kelas VII SMP PGRI Kalimulya Depok yang sangat
diperlukan semangat belajar aturan-aturan sosial, sehingga dengan baiknya
semangat belajar aturan-aturan sosial akan menjadi baik dan akan menjadi sebuah
rumusan pendidikan yang baik juga untuk mencapai prestasi siswa dengan baik
pula.
Metode berasal dari bahasa yunani “Methodos” yang berarti cara atau jalan
yang ditempuh. Secara harfiah metode berarti “cara”, metode dapat diartiakan
sebagai suatu cara atau prosesur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Sumantri dan Permana (dalam Sutisno, 2011:42) menyatakan bahwa
metode adalah cara-cara yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi
pembelajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran
proses belajar dan tercapai prestasi anak yang memuaskan. Maka dapat
disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan cara kerja/procedural yang
dibuat oleh guru secara sadar dan bersistem untuk memudahkan pelaksanaan
suatu proses pembelajaran yang membuat siswa agar belajar. Hal ini diharapkan
terjadi perubahan tingkah laku pada diri siswa dan perubahan itu didapatkan
dengan kemampuan baru dalam waktu yang relatif lama dan adanya usaha. Dan
metode ini merupakan hal dasar yang perlu dipersiapkan oleh seorang guru dalam
memaksimalkan penyampaian materi pembelajaran kepada siswanya supaya
memperoleh hasil dan prestasi belajar yang memuaskan.
19
Para siswa berpartisipasi sebagai pemain dengan peran tertentu atau sebagai
pengamat bergantung dari tujuan-tujuan dari penerapan metode tersebut. Metode
bermain peran adalah salah satu bemtuk permainan pendidikan yang dipakai
untuk menjelaskan perasaan, sikap, tingkah laku, dan nilai dengan tujuan untuk
menghayati perasaan, sudut pandang, dan cara berpikir orang lain dengan
memerankan peran orang lain.
1. Didasari motivasi yang muncul dari dalam. Jadi anak melakukan kegiatan
itu atas kemauannya sendiri.
2. Sifatnya spontan dan sukarela, bukan merupakan kewajiban. Anak merasa
bebas memilih apa saja yang ingin dijadikan alternatif bagi kegiatan
bermainnya.
3. Senantiasa melibatkan peran aktif dari anak, baik secara fisik maupun
mental.
4. Memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan sesuatu yang bukan
bermain, seperti kemampuan kreatif, memecahkan masalah, kemampuan
berbahasa, kemampuan memperoleh teman sebanyak mungkin dan
sebagainya.
1) Agar menghayati suatu kejadian atau hal yang sebenarnya terdapat dalam
realita kehidupan
2) Agar memahami sebab akibat suatu kejadian
3) Sebagai penyalur/pelepasan ketegangan atau perasaan tertentu
4) Sebagai alat mendiagnosis keadaan, kemampuan dan kebutuhan siswa
5) Pembentukan konsep diri
6) Menggali peran-peran seseorang dalam suatu kehidupan kejadian dan
keadaan
7) Menggali dan meneliti nilai-nilai atau norma-norma dan peran budaya
dalam kehidupan
8) Membantu siswa dalam mengklasifikasikan dan memperinci,
memperjelas pola pikir, berbuat dan memiliki keterampilan dalam
membuat atau mengambil keputusan menurut caranya sendiri
9) Alat hubung untuk membina struktur sosial dan sistem nilai
lingkungannya
10) Membina kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, berpikir kritis,
analitis komunikasi, hidup dalam kelompok
11) Melatih siswa dalam mengendalikan dan memperbaharui perasaan, cara
berpikirnya dan perbuatannya.
24
metode bermain maka akan adanya interaksi yang baik antara siswa dengan guru,
begitu juga antara siswa yang satu dengan yang lainnya. Sehingga ada keselarasan
di kelas VII SMP PGRI Kalimulya Depok.
Untuk itu maka dalam rangka penerapan metode bermain dalam kelas
perlunya pemahaman guru terhadap metode ini, sehingga dengan pemahaman
guru tentang metode bermain peran siswa akan lebih memahami akan pelajaran,
dan membantu guru dalam meningkatkan semangat belajar aturan-aturan sosial
dalam diri siswa.
C. Hipotesis Tindakan