Anda di halaman 1dari 5

ATALLAH FARAISYAH IANDRA

NIM 041811333190 / AUDIT1 KELAS A-SP

STRATEGI AUDIT DAN PROGRAM AUDIT SECARA KESELURUHAN

Auditor menggunakan lima jenis penggujian untuk menemukan keandalan atas laporan keuangan
yang telah disajikan secara wajar

1. Prosedur Pengukuran Risiko


Prosedur yang dilakukan untuk mendapatakan pemahamanatas entitas dan lingkungannya
termasuk penngendlaian internal yang merupakan prosedur penilaian risiko yang
dilakukan auditor. Prosedur pengukuran risiko dilakukan untuk menilai risiko salah saji
material dalam laporan keuangan serta untuk mendapatkan pemahaman atas
pengendalian internal yang memfokuskan pada rancangan maupun implementasi
pengendlaian internal serta digunakan dalam mengukur pengendalian terkait transaksi
2. Pengujian Pengendalian
Ketika kebijakan pengendalian dan prosedur diyakini efektif, auditor dapat mengukur
risiko pengendalian pada peningkatan efektivitas yang relatif terhadap pengendalian
tersebut. Dalam mendapatkan bukti yang tepat dan mencukupi untuk mendukung
penngukuran maka auditor melakukan pengujian pengendalian. Dalam melakukan
pengujian ini dpat dilakukan secara manual dan otomatis dalam mecakup jenis bukti audit
berikut
- Melakukan tanya jawab yang memadaidengan personel klien
- Memeriksa dokumen, catatan, dan laporan
- Mengamati aktivitas yang terkait pengendalian
- Mengerjakan ulang prosedur klien
3. Pengujian Substantif Transaksi
Pengujian ini merupakan prosedur yang dirancang untuk menguji salah saji
rupiah/moneter yang secara langsung berpengaruh pada ketepatan saldo laporan
keuangan. Pengujian subtantif transaksi yang digunakan untuk menentukan tujuan audit
terkait transaksi telah terpenuhi atau tidak dalam setiap kelompok transaksi. Apabila
auditor meyakini jika semua transaksi telah dicatat dengan benar ketika mengaudit siklus
penjualan atau penagihan dengan mempertimbangkan keenam tujuan audit terkaut
transaksi maka diyakini oleh auditor bahwa total buku besar yang diaudit telah benar
4. Prosedur Analitis
Prosedur ini melibatka perbandingan jumlah tercatat dengan ekspetasi yang
dikembangkan oleh auditor. Dalam standart audit penggunaannn prosedur analitis
dapat dilakukan selama perencanaan dan penyelesaian audit walaupun prosedur analitis
dapat dilakukan untuk mengaudit saldo akun dengan tujuan :
- Menandai adannya kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan
- Memberikan bukti subtantif
5. Pengujian Terperinci Saldo
Pengujian ini menekankan pada neraca karena pengujian ini bukti yang didapatkan
bersumber pada pihak yang independen yang dipandang dapat dipercaya. Pengujian
ATALLAH FARAISYAH IANDRA

NIM 041811333190 / AUDIT1 KELAS A-SP

terperinci saldo membantu menciptakan ketepatan moneter akun-akun yang terkait


sehingga merupakan pengujian subtantif. Sebagai contoh uji konfirmasi untuk salah saji
moneter dalamm akunpiutang dagang merupakan penggujian subtantif piutang dagang
dan pada perhitungan kuantitas persediaan dan kas yang tersedia juga merupakan
pengujian substantif persediaan dan kas

Iktisar jenis-jenis Pengujian

Dalam menggunakan lima jenis pengujian yang dilakukan auditor atas laporan keuangan ada
beberapa jenis pengujian mendapatkan penekanan yang lebih berdasarkan pada kondisi namun
untuk prosedur analitis diharuskan dalam semua audit untuk menilai risiko salah saji material
sementara keempat jenis lainnya dilakukan untuk menghadapi risiko terindentifikasi untuk
emberikan dasar bagi opini auditor. Beberapa faktor yang memengaruhi pilihan auditor terhadap
jenis pengujian yang dipilih antara lain :

1. Ketersediaan jenis bukti prosedur audit lanjutan. Beberapa pengamatan mengenai


mendapatkan atau menambah bukti audit :
- Makin banyak jenis bukti audit yang digunakan dalam menguji perincian saldo
dibandingkan dengan jenis pengujian lainnya
- Hanya pengujian terperinci saldo yang melibatkan pemeriksaan fisik dan konfirmasi
- Tanya jawab dengan klien dilakukan untuk setiap pengujian
- Dokumentasi digunaknan disetiap jenis pengujian kecuali prosedur analitis
- Pengerjaan ulang digunakan disetiap jenis pengujian kecuali prosedur analitis dengan
satu pengecualian
- Penghitungan ulang digunakan untuk memverifikasiakurasi matematis atas trnasaksi
ketika melakukan pengujian subtanstif trnsaksi dan saldo akun ketika melakukan
pengujian atas perincian saldo
2. Biaya-biaya Relatif. Ketika auditor harus memutuskan jenis pengujian apakah yang
harus dipilih untuk mendapatkan bukti yang tepat maka biaya bukti tersebut penting
untuk dipertimbangkan. Berikut jenis pengujian :
- Prosedur analitis karena prosedur ini relatif lebih mudah untuk membuat perhitungan
dan perbandingan
- Prosedur penilaian risiko (prosedur dalam mendapatkan pemahaman atas
pengendalian internal) karena prosedur ini dapat dengan mudah dilakukan tanya
jawab dan pengamatan serta melakukan perencaan prosedur analisis
- Pengujian pengendalian karena pengujian ini melibatkan tanya jawab, pengamatan
dan pemeriksaan yang lebih luas karena untuk mendapatkan bukti bahwa
pengendalian dapat berjalan efektif
- Pengujian subtantif transaksi karena pengujian ini sering kali melibatkan perhitungan
dan penelusuran secara berulang namun dalam linkungan terkomputerisasi dapat
dilakuakn pengujian subtanstif transaksi dengan cepat untuk suatu sampel transaksi
yang besar
ATALLAH FARAISYAH IANDRA

NIM 041811333190 / AUDIT1 KELAS A-SP

- Pengujian terperinci saldo karena biaya prosedur seperti pengiriman konfirmasi dan
perhitungan persediaan dalam menguji perincian saldo
3. Hubungan Pengujian Pengendalian dengan pengujian Subtantif. Perbedaan kedua
pengujian tersebut ketika pengecualian dalam penngujian pengendalian hanya
mengindikasikan kemungkinan salah saji yang mempengaruhi nilai rupiah dari laporan
keuangan, sedangkan dalam pengecualian pada pengujian subtantif saat transaksi atau
pengujian terperinci saldo merupakan salah saji dalam laporan keuangan. Pengendalian
dianggap efektif jika dapat mengurangi pengujian subtantif transaksi dan pengujian
terperinci saldo namun pengerjaan ulang ulang sangat diperlukan untuk memberikan
keyakinan atas dasar pengauditan. Dalam menyelesaikan beberapa pengujian pengerjaan
ulang dan perhitungan ulan, auditor melakukan dengan bagian pengujian atas
pengendalian awal
4. Hubungan Prosedur analitis dan pengujian Subtantif. Proseduur analitis
mengindikasikann kemungkinan salah saji yang berpengaruh pada nilai rupiah laporan
keuangan. Fluktuasi yang tidak biasa dalam hubungan akun dengan akun lainnya atau
informasi nonkeuangan maka dapat diindikasikan adanya peningkatan kemungkinan
terjadinya salah saji. Jika hal tersebut terjadi maka auditor melakukan pengujian
substantif transaksi atau pengujian terperinci saldo untuk menentukan salah saji rupiah
benar terjadi atau tidak
5. Dilema antara Pengujia Pengendalian dan Pengujian Subtantif
Selama fase perencanaan, auditor harus memutuskan apakah penilaian risiko
pengendalian dibawah maksimum. Apabila hal tersebut dilakukan maka harus melakukan
pengujian pengendalian untuk menentukan apakah tingkat risiko pengendalian yang
dinilai tersebut dapat dibenarkan. Jika pengujian pengendalian mendukung penilaian
risiko pengendalian, risiko deteksi yang direncanakan dalam model risiko audit
meningkat, sehingga pengujian substantif yang direncanakan dapat dikurangi

Merancang Program Audit

Prosedur audit dapat digambungkan menjadi prosedur audit. Dalam menyiapkan program audit
dan memodifikasi program harus mempertimbangkan seperti materialitas, bukti gabungan, risiko
bawaan, risiko pengendalian dan risiko kecurangan lainnya dan kebutuhan untuk audit
terintergrasi bagi perusahaan publik. Program audit bagi sebagian besar pengauditan dirancang
dalam tiga bagian utama :

1. Pengujian Pengendalian Dan Pengujian Subtantif Transaksi


Program audit pengujian pengendalian dan substantif transaksi biasanya termasuk bagian
deskripsi yang mendokumentasikan pemahaman terhadap pengendalian internal yang
didapatkan selama melakukan prosedur penilaian risiko. Prosedur audit mencakup
pengujian pengendalian dan pengujian subtantif transaksii yangberbeda tergantung pada
penilaian risiko pengendalian seperti contoh bila pengendalian efektif dan risiko
pengendalian dinilai rendah maka penekanan lebih besar pada pengujian pengendalian.
ATALLAH FARAISYAH IANDRA

NIM 041811333190 / AUDIT1 KELAS A-SP

Ketika merancanh 2 hal tersebut auditor melakukan pendekatan emapt langkah untuk
mengurangi penilaian risiko pengendalian :
- Menerapkan tujuan audit terkait transaksi
- Mengidentifikasi pengendalian kunci yang mengurangi risiko
- Merencanakan pengujian pengendalian yan tepat
- Mengetahui jenis-jenis salah saji yang terkait tujuan audit terkait transaksi
2. Prosedur Analitis Substantif
Prosedur analitis relatif tidak mahal banyak auditor yang melakukan pada semua
pengauditan. Prosedur ini dilakukan selama pengujian substantif yang lebih terfokus dan
lebih luas daripada yang dilakukan sebagai bagian dari perencanaan dimana auditor dapat
menghitung persentase margin kotor untuk penjualan total selama pengujian terkait atas
akun dan berdasarkan bulan dan lini usaha
3. Pengujian Terperinci Saldo
Untuk merancang prosedur audit pengujian terperinci saldo, auditor menggunakan suatu
metodologi yang berorientasi pada tujuan audit terkait saldo. Dalam merencanakan
program audit pengujian terperinci saldo untuk memenuhi tujuan tersebut editor
menggunakan 6 metodelogi yang merupakan bagian dari proses perencanaan :
- Mengidentifikasi resiko bisnis klien yang berpengaruh pada akun utang piutang
dagang
- Menetapkan salasaji yang dapat diterima dan mengukur resiko bawaan piutang
dagang
- Menilai resiko pengendalian siklus penjualan dan penagihan
- Merancang dan melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substantif
- Transaksi siklus penjualan dan penagihan
- Merancang dan melakukan prosedur akun piutang dagang
- Merancang pengujian terperinci saldo akun piutang dagang untuk memenuhi tujuan
audit terkait saldo

IKTISAR PROSES AUDIT

Pengumpulan Bukti Akhir. Selain bukti yang didapatkan dari setiap siklus selama fase I dan
fase II dan untuk setiap akun selama fase III, auditor harus mendapatkan bukti berikut untuk
laporan keuangan secara keseluruhan selama fase penyelasaian

- Melakukan prosedur analitis akhir


- Mengevaluasi asumsi keberlangsungan usaha (going concern)
- Mendapatkan surat representasi klien
- Membaca informasi dalam laporan tahunan untuk meyakinkan bahwa informasi yang
disajikan konsiten dengan laporan keuangan

Menerbitkan Laporan Audit. Jenis laporan audit yang akan diterbitkan bergantung pada bukti
yang dikumpulkan dan temuan-temuan auditnya
ATALLAH FARAISYAH IANDRA

NIM 041811333190 / AUDIT1 KELAS A-SP

Komunikasi Dengan Komite Audit Dan Manajemen. Auditor diharuskan untuk


mengomunikasikan setiap kekurangan dalam pengendalian internal yang signifikan pada komite
audit atau manajemen senior. Standar audit juga mengharuskan auditor untuk
mengomunikasikan beberapa hal pada mereka yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan tata
kelola perusahaan seperti pada komite audit atau badan yang sejenis menjelang penyelesaian
audit dan sesegera mungkin

Anda mungkin juga menyukai