Auditor menggunakan lima jenis penggujian untuk menemukan keandalan atas laporan keuangan
yang telah disajikan secara wajar
Dalam menggunakan lima jenis pengujian yang dilakukan auditor atas laporan keuangan ada
beberapa jenis pengujian mendapatkan penekanan yang lebih berdasarkan pada kondisi namun
untuk prosedur analitis diharuskan dalam semua audit untuk menilai risiko salah saji material
sementara keempat jenis lainnya dilakukan untuk menghadapi risiko terindentifikasi untuk
emberikan dasar bagi opini auditor. Beberapa faktor yang memengaruhi pilihan auditor terhadap
jenis pengujian yang dipilih antara lain :
- Pengujian terperinci saldo karena biaya prosedur seperti pengiriman konfirmasi dan
perhitungan persediaan dalam menguji perincian saldo
3. Hubungan Pengujian Pengendalian dengan pengujian Subtantif. Perbedaan kedua
pengujian tersebut ketika pengecualian dalam penngujian pengendalian hanya
mengindikasikan kemungkinan salah saji yang mempengaruhi nilai rupiah dari laporan
keuangan, sedangkan dalam pengecualian pada pengujian subtantif saat transaksi atau
pengujian terperinci saldo merupakan salah saji dalam laporan keuangan. Pengendalian
dianggap efektif jika dapat mengurangi pengujian subtantif transaksi dan pengujian
terperinci saldo namun pengerjaan ulang ulang sangat diperlukan untuk memberikan
keyakinan atas dasar pengauditan. Dalam menyelesaikan beberapa pengujian pengerjaan
ulang dan perhitungan ulan, auditor melakukan dengan bagian pengujian atas
pengendalian awal
4. Hubungan Prosedur analitis dan pengujian Subtantif. Proseduur analitis
mengindikasikann kemungkinan salah saji yang berpengaruh pada nilai rupiah laporan
keuangan. Fluktuasi yang tidak biasa dalam hubungan akun dengan akun lainnya atau
informasi nonkeuangan maka dapat diindikasikan adanya peningkatan kemungkinan
terjadinya salah saji. Jika hal tersebut terjadi maka auditor melakukan pengujian
substantif transaksi atau pengujian terperinci saldo untuk menentukan salah saji rupiah
benar terjadi atau tidak
5. Dilema antara Pengujia Pengendalian dan Pengujian Subtantif
Selama fase perencanaan, auditor harus memutuskan apakah penilaian risiko
pengendalian dibawah maksimum. Apabila hal tersebut dilakukan maka harus melakukan
pengujian pengendalian untuk menentukan apakah tingkat risiko pengendalian yang
dinilai tersebut dapat dibenarkan. Jika pengujian pengendalian mendukung penilaian
risiko pengendalian, risiko deteksi yang direncanakan dalam model risiko audit
meningkat, sehingga pengujian substantif yang direncanakan dapat dikurangi
Prosedur audit dapat digambungkan menjadi prosedur audit. Dalam menyiapkan program audit
dan memodifikasi program harus mempertimbangkan seperti materialitas, bukti gabungan, risiko
bawaan, risiko pengendalian dan risiko kecurangan lainnya dan kebutuhan untuk audit
terintergrasi bagi perusahaan publik. Program audit bagi sebagian besar pengauditan dirancang
dalam tiga bagian utama :
Ketika merancanh 2 hal tersebut auditor melakukan pendekatan emapt langkah untuk
mengurangi penilaian risiko pengendalian :
- Menerapkan tujuan audit terkait transaksi
- Mengidentifikasi pengendalian kunci yang mengurangi risiko
- Merencanakan pengujian pengendalian yan tepat
- Mengetahui jenis-jenis salah saji yang terkait tujuan audit terkait transaksi
2. Prosedur Analitis Substantif
Prosedur analitis relatif tidak mahal banyak auditor yang melakukan pada semua
pengauditan. Prosedur ini dilakukan selama pengujian substantif yang lebih terfokus dan
lebih luas daripada yang dilakukan sebagai bagian dari perencanaan dimana auditor dapat
menghitung persentase margin kotor untuk penjualan total selama pengujian terkait atas
akun dan berdasarkan bulan dan lini usaha
3. Pengujian Terperinci Saldo
Untuk merancang prosedur audit pengujian terperinci saldo, auditor menggunakan suatu
metodologi yang berorientasi pada tujuan audit terkait saldo. Dalam merencanakan
program audit pengujian terperinci saldo untuk memenuhi tujuan tersebut editor
menggunakan 6 metodelogi yang merupakan bagian dari proses perencanaan :
- Mengidentifikasi resiko bisnis klien yang berpengaruh pada akun utang piutang
dagang
- Menetapkan salasaji yang dapat diterima dan mengukur resiko bawaan piutang
dagang
- Menilai resiko pengendalian siklus penjualan dan penagihan
- Merancang dan melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substantif
- Transaksi siklus penjualan dan penagihan
- Merancang dan melakukan prosedur akun piutang dagang
- Merancang pengujian terperinci saldo akun piutang dagang untuk memenuhi tujuan
audit terkait saldo
Pengumpulan Bukti Akhir. Selain bukti yang didapatkan dari setiap siklus selama fase I dan
fase II dan untuk setiap akun selama fase III, auditor harus mendapatkan bukti berikut untuk
laporan keuangan secara keseluruhan selama fase penyelasaian
Menerbitkan Laporan Audit. Jenis laporan audit yang akan diterbitkan bergantung pada bukti
yang dikumpulkan dan temuan-temuan auditnya
ATALLAH FARAISYAH IANDRA