Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ryan Aditya

Nim : 18041100

UAS METODE PENELITIAN


1. Sebutkan apa pengetian dari penelitian dan metodologi penelitian.
2. Apa yang di makasud dengan metode ilmiah dan apa saja kreteria ilmiah tersebut .
3. Jelaskan apa yang dibahas pada latar belakang masalah disetiap penulisan karya
Ilmiah.
4. Ciri dari masalah yang baik itu apa saja, sebutkan dan jelaskan.
5. Jelaskan apa yang di maksud dengan hipotesa dan apa manfaat dari hipotesa.
6. Mengapa dalam penelitian di perlukan identifikasi dan rumusan masalah

JAWAB
1. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan
sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi
untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakikat penelitian
dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk
melakukan penelitian.
Metodologi penelitian adalah proses atau cara ilmiah untuk mendapatkan data yang
akan digunakan untuk keperluan penelitian. Metodologi juga merupakan analisis
teoretis mengenai suatu cara atau metode.

2. Metode ilmiah adalah proses keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara


sistematis melalui bukti fisis. Pada ilmu fisika, metode ilmiah memastikan
didapatkannya suatu kesimpulan yang didukung oleh bukti-bukti dan tersusun secara
sistematis. Jika tidak dilakukan metode ilmiah maka eksperimen-eksperimen yang
dilakukan akan meragukan dan tidak dapat ditetapkan hukum atau rumus yang jelas
akan terjadinya suatu fenomena fisis.
Kriteria Metode Ilmiah
 Berdasarkan fakta
Analisis dan pengambilan kesimpulan yang dilakukan harus didasari pada fakta-fakta
yang nyata terjadi, bukan dari opini-opini peneliti saja.
 Bebas dari prasangka
Saat melakukan eksperimen, peneliti tidak boleh memiliki prasangka. Peneliti boleh
memiliki hipotesis, namun eksperimen harus dijalankan secara objektif meskipun
diperkirakan hasil tidak sesuai hipotesis.
 Menggunakan prinsip-prinsip analisis
Penarikan kesimpulan berdasar metode ilmiah harus menggunakan prinsip-prinsip
analisis. Hal ini mengartikan dibutuhkannya kejelasan urutan berpikir dan kejadian
dalam menjelaskan suatu fenomena fisika. Komponen-komponen permasalahan dan
hubungan diantaranya harus diketahui dengan jelas dan dapat dijelaskan secara runut.

 Perumusan Masalah atau pembuatan hipotesis


Metode ilmiah melibatkan suatu perumusan masalah yang diteliti atau hipotesis
penjelasan atas terjadinya suatu fenomena.
 Menggunakan ukuran objektif
Hasil eksperimen harus diukur dengan suatu ukuran yang objektif, bukan subjektif.
Hal ini ditujukan agar hasil eksperimen dipahami dengan mudah oleh setiap orang,
dan seminimal mungkin dipengaruhi subjektivitas peneliti. Contoh ukuran objektif
adalah satuan-satuan internasional seperti meter untuk mengukur panjang,
dan kilogram untuk mengukur massa. Contoh ukuran subjektif adalah ukuran yang
relatif terhadap benda yang tidak pasti ukurannya, seperti sejengkal, semata kaki, dan
lain-lain.
 Menggunakan teknik kuantitatif, atau ditambahkan kualitatif
Teknik kuantitatif dengan ukuran yang objektif akan memberikan hasil yang dapat
dimengerti secara universal dan minim subjektivitas peneliti. Namun, dapat juga
digunakan teknik kualitatif apabila hasil yang didapatkan sulit dideskripsikan dengan
suatu ketentuan kuantitatif. Contohnya, pertumbuhan tanaman dinyatakan secara
kuantitatif (misal: tumbuh 10 cm dalam 5 hari) dan perkembangannya dinyatakan
secara kualitatif (misal: tumbuh bunga dalam 5 hari).

3. 1. Alasan rasional yang membuat penelitian itu menarik untuk diteliti, dasarkan fakta,
data, referensi atau temuan dari  penelitian sebelumnya.
2. Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat dilapangan. Hal ini harus terungkap
dengan jelas untuk memunculkan permasalahan dan bagaimana penelitian megatasi
kesenjangan yang ada .
3. Kompleksitas masalah. Jika permasalahan yang ditemukan dibiarkan begitu saja,
khawatir akan menimbulkan permasalahan yang baru dan akan menghambat,
mengganggu, atau mengancam suatu proses untuk  mencapai tujuan.
4. Pendekatan untuk mengatasi masalah dari sisi kebijakan dan teoritis.
5. Penjelasan singkat tentang kedudukan atau posisi masalah yang akan diteliti dalam
lingkup studi yang ditekuni peneliti.
4. 1. Masalah yang dipilih harus mempunyai nilai penelitian
Masalah mempunyai nilai penelitian maksudnya masalah tersebut mempunyai
kegunaan tertentu dan dapat digunakan untuk suatu keperluan. Oleh karena itu,
untuk menemukan masalah yang mempunyai nilai penelitian, terdapat hal-hal yang
perlu diperhatikan, yakni:
2.  Masalah yang dipilih harus mempunyai fisibilitas
Masalah yang diangkat haruslah dapat dipecahkan (fisibel). Oleh karena itu perlu
diperhatikan hal-hal berikut ini:
 Data dan metode
Data dan metode yang digunakan untuk pemecahan masalah harus tersedia. Hal ini
disebabkan data dan metode akan menentukan masalah yang diangkat tersebut
dapat terpecahkan atau tidak.
 Biaya
Biaya yang digunakan untuk pemecahan masalah harus sesuai dengan batas
kemampuan. Oleh karena itu biaya untuk pemecahan masalah haruslah
diperhitungkan secara matang.
 Waktu
Waktu yang digunakan dalam pemecahan masalah haruslah wajar. Sehingga untuk
implementasi pada kehidupan sosial tidak terlalu menunggu waktu yang terlalu
lama.
 Sponsor harus kuat
Untuk tingkat mahasiswa, sponsor atau adviser sangat membantu dalam penelitian
yang dilakukan. Adviser tersebut haruslah sesuai dengan bidang ilmu penelitian
tersebut.
 Tidak bertentangan dengan hukum atau adat
Pemecahan masalah tersebut sedapat mungkin tidak bertentangan dengan hukum
negara ataupun hukum adat yang berlaku. Karena bila hal ini dilanggar secara
otomatis, akan menimbulkan berbagai kesulitan, pertentangan, baik secara individu
ataupun secara kelompok.
 3. Masalah yang dipilih harus sesuai dengan kualifikasi peneliti
Masalah yang diangkat selain sesuai dengan metode ilmiah dan dapat terpecahkan,
masalah tersebut juga harus sesuai dengan kualifikasi peneliti. Kriteria yang masuk
dalam kualifikasi peneliti, antara lain,:
 Menarik bagi peneliti
Masalah yang menarik dan sesuai dengan bidang studinya, akan mendorong
peneliti menemukan jawaban atas masalah tersebut, apalagi ditunjang dengan
kesesuaian bidang studinya.
 Sesuai dengan kualifikasi
Sesuai kualifikasi maksudnya sulit atau mudahnya dapat ditentukan sendiri oleh
peneliti tersebut sesuai dengan kemampuan akademisnya, daya nalar, sensivitas
terhadap data, serta kemampuannya dalam menghasilkan orginalitas.
 
5. hipotesa itu sendiri adalah suatu pendapat sementara dari kesimpulan permasalahan
suatu penelitian. Dapat dikatakan sementara karena pendapat yang diberikan
berdasarkan pada aturan yang belum terbukti kebenarannya. Maka dari itu setiap
adanya penelitian yang dilakukan maka memiliki suatu hipotesa atau pendapat
sementara dari penelitian yang ingin dilakukan oleh seseorang atau kelompok. Dan
untuk membuktikan hipotesa tersebut benar atau tidaknya, maka dibutuhkan juga
penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.
Manfaat hipotesa adalah

1. Untuk menguji bukti teori yang ada


2. Dapat mendorong timbulnya suatu teori
3. Dapat menerangkan kejadian sosial
4. Sebagai suatu prinsip untuk memfokuskan suatu penelitian yang akan dilakukan
5. Dapat memberikan kerangka atau gambaran untuk menyusun suatu kesimpulan
yang akan diperoleh
6. Dapat memberikan gagasan terkini (terupdate) dalam mengembangkan suatu teori
7. Dapat memperluas wawasan si peneliti mengenai suatu indikasi yang saat ini
sedang dipelajari olehnya
8. Mempermudah penelitian karena dapat memberikan arahan

6. Karena Identifikasi masalah sebagai bagian dari proses penelitian dapat dipahami
sebagai upaya mendefinisikan problem dan membuat defiisi tersebut dapat diukur
(measurable) sebagai langkah awal penelitian. Singkatnya, mengidentifikasi masalah
adalah mendefinisikan masalah penelitian. Dan Perumusan masalah merupaka
“organ” penting sebuah penelitian. Dengan perumusan masalah, penelitian menjadi
terfokus dan terarah, termasuk dalam menentukan jenis-jenis data yang dibutuhkan
sesuai penelitian yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai