Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Konsep Dasar hipertensi


Sasaran : Masyarakat Dusun
Tempat : Rumah ketua RT 001 RW 004 Dusun Kekait
Hari / tanggal : 7 Juni 2020
Waktu : 30 menit

A. Analisa situasi
1.Peserta
Jumlah peserta di perkirakan sebanyak kurang lebih 10 orang,umur rata-rata 45 tahun keatas
2.Kelas /ruangan
a. Ukuran ruangan ; penyuluhan di lakukan di sekitar halaman rumah ketua RT dusun kekait
puncang RT 001 RW 004
b. Keadaan penerangan dan ventilasi ; Terang
c. Prasarana yang tersedia ; Leaflet
d. Pengajar/Fasilitator ; Rida Hilyatun Indah

B. Tujuan instruksional umum


Setelah dilakukan penyuluhan pendidikan kesehatan tentang hipertensi,diharapkan
masyarakat memahami penyakit hipertensi (takanan darah tinggi) dan dapat melakukan
perawatan terhadap penderita penyakit hipertensi.

C. Tujuan instruksional khusus


Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu:
- Menyebutkan pengertian hipertensi
- Menyebutkan penyebab hipertensi
- Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
- Menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi.
- Menyebutkan sumber makanan/minuman yang dapat meningkatkan Tekanan Darah serta
sumber makanan/minuman yang dapat menurunkan Tekanan Darah
D. Materi :
1. Penyakit Hipertensi

E. Metode :
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab

F. Media
Leaflet
G. KEGIATAN PENYULUHAN
No WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 3 menit Pembukaan :
 Memberi salam pembuka dan  Menjawab salam
perkenalan diri
 Menjelaskan tujuan dari  Mendengarkan
penyuluhan  Memperhatikan
 Kontrak waktu
 Memperhatikan
2. 15 menit Pelaksanaan:
 Menjelaskan tentang pengertian  Memperhatikan
penyakit hipertensi
 Menjelaskan tentang hal-hal baik  Memperhatikan
penyebab, tanda-tanda dan gejala
penyakit hipertensi
 Memberi kesempatan kepada  Bertanya dan menjawab
peserta untuk bertanya pertanyaan yang diajukan
 Menjelaskan hal-hal yang  Memperhatikan
berhubungan dengan pencegahan
terjadinya hipertensi
 Memberi kesempatan kepada
peserta untuk bertanya  Bertanya dan menjawab
pertanyaan yang diajukan
3. 10 menit Evaluasi :
 Menanyakan kepada peserta  Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada ibu yang dapat menjawab
pertanyaan.
4. 2 menit Terminasi :
 Mengucapkan terimakasih atas  Mendengarkan
peran serta peserta.
 Mengucapkan salam penutup  Menjawab salam
H. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
Semua hadir / ikut dalam kegiatan penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di rumah ketua RT 001 Dusun kekait

2. Evaluasi proses
Masyarakat antusias terhadap materi penyuluhan dan tidak meninggalkan tempat sebelum
kegiatan selesai,
terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.

3. Evaluasi hasil
masyarakat mengerti tentang penyakit hipertensi, dapat menyebutkan pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, hal – hal yang memperberat penyakit hipertensi. Menyebutkan upaya untuk
mencegah terjadinya komplikasi. Menyebutkan sumber makanan/minuman yang dapat
meningkatkan Tekanan Darah serta sumber makanan/minuman yang dapat menurunkan
Tekanan Darah.

HIPERTENSI
A. PENGERTIAN
Pengertian Hipertensi adalah tekanan darah sistolik  140 mmHg dan tekanan darah
diastolik  90 mmHg, atau bila pasien memakai obat anti hipertensi. (Kapita Selekta Kedokteran,
2001).

B. JENIS HIPERTENSI
1. Hipertensi Ringan: jika tekanan darah diastoliknya 90- 104 mmHg
2. Hipertensi Sedang: jika tekanan darah diastoliknya 105-114 mmHg
3. Hipertensi Berat: jika tekanan darah diastoliknya> 115 mmHg

C. PENYEBABNYA
1. Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya atau disebut juga
hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95 % kasus .
2. Hipertensi skunder atau hipertensi renal, penyebab spesifiknya diketahui terdapat sekitar 5 %
kasus.
D. EFEK HIPERTENSI
Efek letal dari hipertensi terutama disebabkan oleh tiga hal berikut :

1. Kelebihan beban kerja pada jantung, yang menimbulkan perkembangan awal dari penyakit
jantung kongestif, penyakit jantung koroner atau keduanya, yang seringkali menyebabkan
kematian akibat serangan jantung.
2. Tekanan yang tinggi seringkali menyebabkan robeknya pembuluh darah utama di otak, yang
diikuti oleh kematian pada sebagian besar otak, keadaan ini disebut infark serebral, yang secara
klinis dikenal dengan nama “ stroke “. Bergantung pada bagian otak mana yang terkena, stroke
dapat menyebabkan kelumpuhan, kebutaan, demensia, atau berbagai gangguan otak yang serius
lainnya.
3. Tekanan yang tinggi hampir selalu menyebabkan berbagai perdarahan pada ginjal, yang
menimbulkan kerusakan pada area ginjal, dan akhirnya terjadi gagal ginjal, air kencing
bercampur darah dan kematian. (Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, 1997)
E. FAKTOR RESIKO HIPERTENSI
Faktor resiko hipertensi adalah faktor yang bila semakin banyak menyertai penderita maka
dapat menyebabkan orang tersebut akan menderita tekanan darah tinggi yang lebih berat lagi. Ada
faktor resiko yang dapat dihindari atau dirubah dan ada juga yang tidak dapat dihindari. Faktor resiko
yang tidak dapat dihindari atau dirubah adalah keturunan/genetik, suku bangsa dan umur. Berbagai
macam faktor resiko yang dapat dihindari karena dapat memperberat keadaan hipertensi antara lain
makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi, garam, makanan asin atau yang diasinkan,
daging kambing, buah durian, minuman alkohol yang berlebihan, makanan dan minuman yang
mengandung bahan pengawet, rokok, kopi, kegemukan (obesitas) dan stress (MKI. 2000 : 58).

F. GEJALA HIPERTENSI
Ada gejala yang tidak boleh diabaikan oleh penderita tekanan darah tinggi karena gejala tersebut
berhubungan dengan organ-organ yang menderita kerugian karena hipertensi yang tidak terkendali,
antara lain :

 serangan pusing,
 kekakuan,
 kehilangan keseimbangan,
 sakit kepala pagi hari,
 penglihatan yang memburuk, semuanya secara bersama-sama menunjukkan adanya masalah
dengan peredaran darah di otak.
 Kelumpuhan anggota badan, khususnya sebelah badan atau salah satu bagian muka, atau
salah satu tangan, atau kemampuan berbicara menurun dapat menjadi tanda peringatan
adanya stroke.
 Terengah-engah pada waktu bekerja, dengan rasa sakit pada dada yang menjalar ke rahang,
lengan, punggung atau perut bagian atas, menjadi tanda permulaan nyeri dada.
 Susah nafas dapat menjadi tanda yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi kegagalan
jantung.
 Sering bangun setiap malam untuk buang air kecil dan lebih banyak serta lebih sering
mengeluarkan urine siang hari dapat menjadi tanda pertama gangguan ginjal (Tom Smith.
1986 : 144).

G. PENANGGULANGAN HIPERTENSI
Penanggulangan hipertensi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu penatalaksanaan
non farmakologis dan farmakologis. Pengobatan non farmakologis sama pentingnya dengan
pengobatan farmakologis, terutama pada hipertensi ringan, diantaranya:

 Menurunkan berat badan


 Olahraga secara teratur
 Mengurangi konsumsi daging untuk mencegah kolesterol berlebih.
 Mengurangi asupan garam
 Menghindari merokok, minum alkohol, hiperlipedemia dan stress (MKI. 2000 : 60).

H. MAKANAN YANG DIANJURKAN


 Sayur-sayuran hijau
 Buah-buahan
 Ikan laut
 Telur boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam 1 minggu
 Daging ayam ( jangan dengan kulitnya karena banyak mengandung lemak

I. MAKANAN YANG DIHINDARI


 Makanan yang diawetkan : Chicken nugets, mie, minuman kaleng dll.
 Daging-daging warna merah segar seperti hati ayam, sosis sapi, daging sapi, daging
kambing

J. PENGOBATAN TRADISIONAL UNTUK HIPERTENSI


1. Buah Ketimun
2. Buah Belimbing
3. Daun Seledri
Cara Membuat obat tradisional dari buah ketimun dan belimbing :
1. ½ kg buah ketimun / belimbing cuci hingga bersih
2. Kupas kulitnya kemudian diparut
3. Saring airnya dengan menggunakan kain atau penyaring
4. Setelah disaring kemudian diminum
5. Lakukan setiap hari kurang lebih 1 kg untuk 2 kali minum.

Anda mungkin juga menyukai