Sap PHBS
Sap PHBS
Disusun Oleh
Waktu : 10.00-selesai
A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan pesatnya perkembangan era
globalisasi, serta adanya transisi demografi dan
epidemiologi penyakit, maka masalah penyakit akibat
perilaku dan perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan
perilaku dan sosial budaya cenderung akan semakin
kompleks. Perbaikannya tidak hanya dilakukan pada aspek
pelayanan kesehatan, perbaikan pada lingkungan, gaya
hidup masyarakat, dan merekayasa kependudukan atau
faktor keturunan, tetapi perlu memperhatikan faktor
perilaku yang secara teoritis memiliki andil 35 - 40 %
terhadap derajat kesehatan (Dinkes Sulawesi Selatan,
2006). Mengingat dampak dari perilaku terhadap derajat
kesehatan cukup besar, maka diperlukan berbagai upaya
untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat.
Salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) (Evanta Maria, 2009).
Sejatinya program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) telah diluncurkan sejak tahun 1996 oleh Pusat
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, yang sekarang bernama
Pusat Promosi Kesehatan. Kebijakan Indonesia Sehat 2010
menetapkan tiga pilar utama yaitu lingkungan sehat,
perilaku sehat dan pelayanan kesehatan bermutu adil dan
merata. Untuk mendukung pencapaian visi Indonesia Sehat
2010 telah ditetapkan Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
dengan Keputusan Menteri Kesehatan
No.131/Menkes/SK/II/2004 dan salah satu subsistem dari
SKN adalah subsistem Pemberdayaan Masyarakat. Kebijakan
Nasional Promosi Kesehatan (Promkes) untuk mendukung
upaya peningkatan perilaku sehat ditetapkan visi
nasional Promkes sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI.
No.1193/MENKES/SK/X/2004 yaitu Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat 2010 (PHBS 2010). Untuk melaksanakan program
Promkes di daerah telah ditetapkan Pedoman Pelaksanaan
Promkes di daerah dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI.
No.1114/Menkes/SK/VIII/2005 (Eva Yanti, 2015).
PHBS yang kini tidak lagi menjadi istilah asing di
masyarakat, jika dilihat dari kepanjangannya yakni
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu terkait dengan
perilaku seseorang menyangkut kebersihan lingkungan yang
dapat mempengaruhi kesehatannya. Banyak penyakit dapat
dihindari dengan pelaksanan PHBS, mulai dari diare, DBD,
flu burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak
terjadi. Salah satu faktor yang mendukung PHBS adalah
kesehatan lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal
individu. Penerapan PHBS di berbagai tatanan menjadi hal
yang utama dalam mencegah penyebaran penyakit,
diantaranya di tatanan rumah tangga sebagai tempat
tinggal individu serta di tatanan rumah sakit sebagai
tempat yang sangat rawan dalam penyebaran penyakit.
Meskipun, hal ini menjadi hal yang patut dijadikan
sorotan oleh banyak pihak, namun masih banyak masyarakat
yang belum memahami dan belum mengaplikasikan PHBS dalam
kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini dapat dilihat pada
situasi Rumah Sakit, dimana masih terdapat pihak-pihak
yang merokok di area rumah sakit yang dapat mengganggu
kondisi pasien lain dan mengotori lingkungan sekitar.
Berdasarkan hal tersebut, maka sangat penting untuk
dilakukan penyuluhan mengenai penerapan PHBS baik di
tatanan rumah tangga serta rumah sakit sebagai bekal
mereka untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit.
B.TUJUAN
1) Tujuan Umum:
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta
penyuluhan dapat memahami dan mengaplikasikan PHBS
dalam kehidupan mereka.
2) Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan peserta penyuluhan dapat:
a. Menjelaskan pengertian PHBS.
b. Menyebutkan tatanan PHBS.
c. Menjelaskan tentang sasaran dan manfaat PHBS di
tatanan Rumah Tangga dan Rumah Sakit.
d. Menjelaskan indikator PHBS di tatanan Rumah Tangga
dan Rumah Sakit.
e. Mempraktikkan cara mencuci tangan yang benar.
C. PESERTA PENYULUHAN
Warga desa kekait RT 01 Usia 17-50 tahun.
D. PEMBAHASAN MATERI
Pengertian PHBS.
Tatanan PHBS
Sasaran dan manfaat PHBS di tatanan rumah tangga dan
Rumah Sakit
Indikator PHBS di rumah tangga dan Rumah Sakit
Mendemonstrasikan cara mencuci tangan yang benar.
E. METODE
Ceramah
Tanya jawab
Demonstrasi
F. MEDIA
Materi penyuluhan/Leaflet
Lembar balik
G. LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Materi
2. Leaflet
H. Kegiatan penyuluhan
Kegiatan
No Waktu Kegiatan Penyuluan Media dan Metode
Peserta
Pembukaan :
Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam dan Menjawab
3 memperkenalkan diri salam
1.
menit Menjelaskan tujuan dari penyuluhan Mendengarkan Ceramah
Menyebutkan materi yang akan diberikan Mendengarkan
Kontrak waktu penyuluhan selama ± 30 menit
Pelaksanaan :
Menjelaskan tentang pengertian PHBS. Memperhatikan
Ceramah dengan
Menjelaskan tatanan PHBS Mendengarkan
menampilkan power
15 Menjelaskan tentang sasaran dan manfaat PHBS di tatanan
Bertanya dan
2. point dan
menit rumah tangga dan RS
menjawab
membagikan
Menjelaskan indikator PHBS di rumah tangga dan RS
pertanyaan leaflet
yang diajukan
Mendemonstrasikan cara mencuci tangan yang benar.
Evaluasi :
10 Menjawab
3. Menanyakan tentang materi yang telah diberikan dan Tanya jawab
menit pertanyaan
reinforcement kepada peserta
Terminasi : Mendengarkan
2
4. Menyampaikan kesimpulan Menjawab Ceramah
menit
Mengucapkan salam penutup salam
I. EVALUASI
1.Evaluasi Struktur
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya
Pelaksana penyuluhan menyiapkan media penyuluhan sebelumnya
Konsultasi SAP kepada pembimbing lahan
Peserta hadir ditempat penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah kepala
lingkungan RT 01 desa kekait
Kontrak waktu penyuluhan kepada peserta selama ± 30 menit
2.Evaluasi Proses
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
Pelaksana penyuluhan mampu menguasai peserta penyuluhan untuk
memusatkan perhatian
Peserta mengajukan pertanyaan dan pemateri dapat menjawab
pertanyaan secara benar
3.Evaluasi Hasil
60% dari sasaran penyuluhan mampu:
Menjelaskan kembali pengertian PHBS.
Menyebutkan dan menjelaskan kembali 3 dari 5 tatanan PHBS.
Menyebutkan dan menjelaskankembali 50% manfaat dan sasaran
PHBS di tatanan rumah tangga dan rumah sakit.
Menyebutkan dan menjelaskan kembali 50% indikator PHBSdi
tatanan rumah tangga dan rumah sakit.
Mendemonstrasikan kembali cara mencuci tangan yang benar.
Lampiran Materi Penyuluhan
A. PENGERTIAN PHBS
B. TATANAN PHBS
1) PHBS di Rumah Tangga
- Pengasuh Anak
- Jamaah
3) PHBS di Sekolah
PHBS di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat
lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah
penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif
dalam mewujudkan lingkungan sehat. PHBS di lingkungan
sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya
berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah
(6 – 10 tahun), yang ternyata umumnya berkaitan dengan
PHBS. PHBS di sekolah Penerapan PHBS ini dapat dilakukan
melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah. (Edi Danureja,
2008)
Sasaran PHBS di sekolah adalah :
1)Sasaran primer : sasaran utama yang akan diubah
perilakunya yaitu murid dan guru yang bermasalah.
2)Sasaran sekunder: sasaran yang dapat mempengaruhi
individu yang bermasalah (Kepala sekolah, guru, orang
tua, murid).
3)Sasaran tersier: sasaran yang diharapkan dapat menjadi
unsur pembantu dlm menunjang pendanaan, kebijakan
dan kegiatan untuk tercapainya PHBS.
Manfaat PHBS di sekolah adalah :
1) Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga
peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah
terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit
2) Meningkatnya semangat proses belajar-mengajar yang
berdampak pada prestasi belajar peserta didik.
3) Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin
meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua
(masyarakat).
4) Meningkatnya citra pemerintah daerah di bidang
pendidikan
5) Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.
(Eva Yanti, 2010)
4) PHBS di Tempat Kerja
Perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja merupakan
upaya memberdayakan para pekerja agar tahu, mau dan mampu
mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan
tempat kerja sehat.Penerapan PHBS di tempat kerja diperlukan
untuk menjaga, memelihara dan mempertahankan kesehatan
pekerja agar tetap sehat dan produktif.
Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tempat Kerja :
- Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di
tempat kerja.
- Meningkatkan produktivitas kerja.
- Menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
- Menurunkan angka absensi tenaga kerja.
- Menurunkan angka penyakit akibat kerja dan
lingkungan kerja.
- Memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan
kerja dan masyarakat.
C. Indikator PHBS
1) Indikator PHBS di Rumah Tangga
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
2. Memberi ASI ekslusif.
3. Menimbang bayi dan balita yang dilakukan mulai umur 1
bulan sampai 5 tahun di posyandu.
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
(Sudayasa, 2009).
2) Indikator PHBS di Tempat Umum
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok
5. Tidak meludah sembarangan
6. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih