FENOMENA DASAR
TA 2020-2021
MODUL 01
RUGI-RUGI ALIRAN
Disusun Oleh
18017111710
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan
limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum
mengenai “Fenomena Dasar” khususnya praktikum rugi-rugi aliran pada sistem perpipaan.
Dalam penulisan laporan ini, penulis membahas tentang teori dasar , alat dan bahan
yang digunakan, prosedure dan langkah kerja, analisa dan kesimpulan serta saran pada
praktikum fenomena dasar dalam materi rugi-rugi aliran.
Dalam penyusunaan laporan ini tentunya terdapat berbagai kekurangan, baik itu
dari penulisan maupun dalam penyusunan materi praltikum. Oleh kerena itu penulis
mengharapkan kritik serta saran yang dapat membangun untuk perbaikaan laporan ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Percobaan...............................................................................................1
1.2 Tujuan Percobaan............................................................................................................1
iii
3.3 Prosedur Percobaan.......................................................................................................11
3.4 Data Sheet.....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................20
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Hasil pengujian alat uji koefisien minor losses pada perpipaan aliran 1..................14
Tabel 3.2 Hasil pengujian alat uji koefisien minor losses pada perpipaan aliran 2..................15
Tabel 3.3 Hasil pengujian alat uji koefisien minor losses pada perpipaan aliran 3..................16
Tabel 3.4 Hasil pengujian alat uji koefisien minor losses pada perpipaan aliran 4..................17
Tabel 3.5 Hasil pengujian alat uji koefisien minor losses pada perpipaan aliran 5..................18
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Geometrik valve: (a) gate valve; (b) globe valve;
(c) angle valve (d) swing check valve; (e) disk type gate valve..........................3
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Percobaan
Pipa sebagai alat transportasi fluida dari tempat penampungan ke tempat pemakaian
memerlukan instalasi perpipaan dengan berbagai ukuran diameter pipa. Berkaitan dengan
instalasi perpipaan ada kalanya menggunakan pipa besi atau galvanis, dimana pipa galvanis lebih
kuat, tahan terhadap temperatur tinggi, tidak mudah pecah, relatif mudah dipasang serta tahan
lama, dan pipa tersedia di pasaran dengan berbagai merek dan diproduksi oleh industri dalam
negeri maupun produk impor. Akan tetapi pemakaian instalasi perpipaan untuk air ini sering kita
menemukan pipa berkarat akibat dari pengelupasan lapisan dalam pipa galvanis yang
dipengaruhi oleh lama pemakain pipa. Oleh karena itu, pemakaian pipa PVC juga tidak kalah
penting, dimana pipa PVC ini memiliki banyak keunggulan yaitu ringan, tahan karat, permukaan
dalamnya licin, elastisitasnya tinggi, tidak mudah terbakar, tahan terhadap zat kimia, mudah
dibentuk, dan lain sebagainya. Rugi-rugi aliran (Head Losses) adalah kehilangan energi mekanik
persatuan massa fluida. Satuan head losses adalah satuan panjang yang setara dengan satu satuan
energi yang dibutuhkan untuk memindahkan satu satuan massa fluida setinggi satu satuan
panjang yang bersesuaian. Head losses terbagi menjadi dua bagian yaitu rugi mayor (major
losses) dan rugi minor (minor losses), rugi mayor (major losses) adalah rugi aliran yang
diakibatkan gesekan antara fluida dengan dinding pipa lurus yang mempunyai luas penampang
yang tetap, rugi minor (minor losses) adalah rugi aliran fluida di dalam pipa yang disebabkan
oleh luas penampang aliran, entrance, fitting, dan lain sebagainya . Rugi aliran akibat perubahan
arah (minor losses) pada pipa dibedakan menjadi dua yaitu belokan karena adanya sambungan
yang terkesan tiba-tiba/tajam, belokan ini disebut Elbow dan pembengkokan secara
berangsurangsur disebut Bends. Elbow adalah belokan yang terjadi diakibatkan adanya
sambungan pipa, sambungan yang dipakai adalah fitting/keni. Fitting yang biasa dijual dipasaran
adalah 45º dan 90º.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Dasar
Aliran fluida tak mampu mampat adalah aliran di dalam suatu laluan yang
penampangnya berupa kurva tertutupdan massa jenis fluida sepanjang medan aliran adalah
tetap, tidak berubah.
Hukum kekekalan energi (HKE) menyatakan energi tiak dapat diciptakan dan tidak
dapat dimusnahkan namun dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. Energi yang
ditunjukan dari persamaan enrgi total, atau di kenal dengan head pada suatu titik dalam
aliran steady adalah sama dengan total energi pada titik lain sepanjang aliran fluida
tersebut. Hal ini berlaku selama tidak ada energi yang ditambahkan ke fluida atau yang
diambil dari fluida.
Konsep ini dinyatakan ke dalam bentuk persamaan yang disebut dengan persamaan
Bernoulli, yaitu:
.....(1)
Pesamaan (1) di gunakan jika assumsikan tidak ada kehilangan energi antara dua
titik yang terdapat dalam aliran fluida, namun biasanya beberapa head losses terjadi
diantara dua titik. Jika head losses tidak di perhitungkan maka akan menjadi masalah dalam
penerapannya di lapangan. Jika head losses dinotasikan dengan “h1” maka persamaan
Bernoulli di atas dapat ditulis menjadi persamaan baru dirumuskan pada persamaan (2)
berikut:
.....(2)
Kerugianminor adalah kehilangan tekanan akibat gesekan yang terjadi pada katup-
katup, T Junction, sambungan da pada penampang yang tidak konstan. Kerugian minor
meliputi sebagian kecil penampang sistem aliran, sehingga pergunakan istilah “minor”.
Head losses minor dapat dihitung dengan persamaan (3):
.....(3)
2
atau
Dalam sistem perpipaan apapun, penambahan ke dalam diagram Moody, rugi- rugi
gesekan di hitung sepanjang aliran perpipaan. Penambahan tersebut disebut dengan minor
losses yang berhungan dengan dengan:
Gambar 2.1 geometrik valve: (a) gate valve; (b) globe valve; (c) angle valve (c)
swing check valve; (c) disk type gate valve.
3
b. Globe valve;
d. Reducer;
f. Sambungan lainnya.
Konsep dasar ini berlaku pada fluida aliran termampatkan (compressible flow), juga
pada fluida dengan aliran tak termampatkan (incompressible flow). Hukum Bernouli
sebetulnya dapat dikatakan sebagai bentuk khusus dari konsep dalam mekanika fluida secara
umum,yang dikenal dengan persamaaan Bernouli. Secara sistematis persamaan Bernouli
sebagai berikut :
Dimana:
4
2.1.3 Persamaan Kontinuitas
Dimana:
Dimana :
Hf = major loss (m)
F = factor gesek
L = panjang pipa
V = kecepatan fluida dalam pipa (m/s)
d = diameter dalam pipa (m)
5
g = gravitasi (m/ s2)
Nilai factor gesek (f) dapat digambarkan dalam diagram Moody. Diagram
tersebut merupakan fungsi dari bilangan Raynold (Raynold’s number ) dan
kekerasan relatif (relative roughness). Kekerasan relative pipa yang merupakan
fungsi dari nominal diameter pipa dan kekerasan permukaan dalam pipa (ɛ), yang
tergantung jenis material pada pipa.
Total head loss menggunakan jumlah dari major loss dan minor loss. Bilangan
Raynold merupakan :
Re =Vd/ v
Dimana :
Re = bilangan Reynold
V = kecepatan aliran (m/s)
6
d = diameter dalam pipa (m)
v = viskositas kinematik (m2/s)
untuk aliran laminer bilangan Reynold adalah Re < 2100
Persamaan pada pipa untuk perubahan arah yang terjadi secara tiba-tiba
(elbow) dan siku hamper sama dengan persamaan pada pipa bengkok (bends).
Gambar pada pipa berbelok (elbow) dan siku dapat dilihat pada gambar 2.
8
2.2 Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian terdahulu yaitu :
2.2.1 Alat
Pada praktikum rugi–rugi aliran alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Alat uji rugi–rugi aliran di Lab. Konversi Energi
2. Differential Manometer
3. Flowmeter
2.2.2 Bahan
Pada praktikum rugi-rugi aliran bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Air
2. Mercury
2.2.3 Grafik / Tabel
Adapun tabel atau grafik yang digunakan pada saat praktikum rugi rugi aliran adalah
9
Tabel 2.3 Analisa data elbow 45°
10
Grafik 1.3 Perbandingan rugi aliran minor(hm)
elbow 45° dengan elbow 90°
11
BAB III
METODE PERCOBAAN
Keterangan Gambar
1. Suddenly contraction 1”- 1⁄2” .
2. Expantion 1⁄2”-1” .
3. Ball valve 1.
4. Elbow 900 1”.
5. Suddenly contraction 1”- 3⁄4”.
6. Expantion ¾”-1”.
7. Ball valve 2.
8. Ball valve 3.
9. Y Junction.
10. T Junction.
11. Ball valve 5.
12. Elbow 45o.
13. Gate valve.
14. Ball valve 4.
15. Ball valve 6.
16. Ball valve 7.
17. Flow meter.
18. Pompa.
12
2. Flow meter
10. Buka/tutup sebagian ball valve 7 dan tutup/buka sebagian ball valve 6 hingga
mencapai debit yang diinginkan (lihat tabel data untuk aliran 3)
11. Lakukan pencatatan pada tabel data untuk aliran 3
12. Buka ball valve 4 dan tutup ball valve 1, ball valve 2, ball valve 4 dan gate valve.
13. Buka/tutup sebagian ball valve 7 dan tutup/buka sebagian ball valve 6 hingga
mencapai debit yang diinginkan (lihat tabel data untuk aliran 4)
14. Lakukan pencatatan pada tabel data untuk aliran 4
15. Buka gate valve dan tutup ball valve 1, ball valve 2, ball valve 3 dan ball valve 4.
16. Buka/tutup sebagian ball valve 7 dan tutup/buka sebagian ball valve 6 hingga
mencapai debit yang diinginkan (lihat tabel data untuk aliran 5)
17. Lakukan pencatatan pada tabel data untuk aliran 5.
13
3.4 Data Sheet
Hasil pengujian alat uji koefisien minor losses pada perpipaan aliran 1
Suddenly
Expantion YJunction
Debi Contraction Elbow 90⁰
1/2"-1" (Lurus)
t (Q) 1"-1/2"
LPM ∆ ∆
h1 h2 ∆h h1 h2 h1 h2 ∆h h1 h2
h h
10
12
14
16
18
20
Tabel 3.1 Hasil pengujian alat uji koefisien minor losses pada perpipaan
aliran 1
Paraf Instruktur:
14
Hasil pengujian alat uji koefisien minor losses pada perpipaan aliran 2
10
12
14
16
18
20
22
24
26
Tabel 3.2 Hasil pengujian alat uji koefisien minor losses pada
perpipaan aliran 2
Paraf Instruktur:
15
Hasil pengujian alat uji koefisien minor losses pada perpipaan aliran 3.
Debit Ball valve
(Q) LPM h1 h2 ∆h
10
12
14
16
18
20
22
24
26
Paraf Instruktur:
16
Hasil pengujian alat uji koefisien minor losses pada perpipaan aliran 4.
Debit (Q) Elbow 45⁰ Y Junction (Cabang)
LPM h1 h2 ∆h h1 h2 ∆h
10
12
14
16
18
20
22
24
26
Tabel 3.4 Hasil pengujian alat uji koefisien minor losses pada
perpipaan aliran 4.
Paraf Instruktur:
17
Hasil pengujian alat uji koefisien minor losses pada perpipaan aliran 5.
Debit (Q) Gate Valve T junction
LPM h1 h2 ∆h h1 h2 ∆h
10
12
14
16
18
20
22
24
26
Tabel 3.5 Hasil pengujian alat uji koefisien minor losses pada
perpipaan aliran 5.
Paraf Instruktur:
18
BAB IV
19
BAB V
1. Semakin besar debit fluida yang mengalir pada sisi masuk dan keluarnya
fluida tersebut sepanjang sistem perpipaan, maka akan semakin besar pula
kecepatan fluida yang melalui sistem perpipaan tersebut,
2. Nilai koeefisien minor losses pada Elbow 90o dan Elbow 45o, berbanding
terbalik dengan dengan kecepatan rata-rata aliran,
Maka dapat disimpulkan bahwa Semakin besar debit fluida yang diterima
dalam sebuah sistem perpipaan, akan semakin besar pula kecepatan aliran rata-rata
fluida namun akan semakin kecil pula koefisien minor losses yang terjadi pada pipa
dan sambungannya (pipe and Fitting).
5.2 Saran
Agar praktikum ke depannya lebih baik lagi maka ada beberapa saran yang
dapat disampaikan:
20
2. Gunakan alat ukur yang akurat dan presisi,
21
DAFTAR PUSTAKA
Helmaizar. 2010. “Studi Ekperimental Pengukuran Head Losses Mayor (Pipa PVC
Diameter ¾”) dan Head Losses Minor (Belokan Knee 90° Diameter ¾”)
Pada Sistem Instalasi Pipa”. Dinamika Jurnal Ilmiah Teknik Mesin.
Susanto, Fauzi. 2006. “Pengaruh Pembelokan (Elbow) Terhadap Kehilangan Energi Pada
Saluran Pipa Galvanis”.Skripsi.Universias Negeri Semarang.
Bruce R. Munson, Donald F. Young, Theodore H. Okiishi. 2004. Mekanika Fluida, Edisi
Keempat Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Zainudin. 2012. “Analisa Pengaruh Variasi Sudut Sambungan Belokan Terhadap Head
Losses Aliran Pipa”. Skripsi. Universitas Mataram.
White, Frank. M., Fluid Mechanics; Mc Graw Hill Book Company, New York. 1986.
Victor. L., Streeter, Fluid Mechanic 1, McGraw Hill Book Company, New York, 1985.
22