PROPOSAL PENELITIAN
HESTI
NIM.10518048
PENDAHULUAN
Awal tahun 2020, dunia digemparkan dengan wabah virus corona, atau
yang pada saat itu dikenal dengan sebutan Novel Coronavirus atau 2019-
menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk, pilek
hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
Covid-19 termasuk virus Corona jenis baru yang pertama kali ditemukan
di Wuhan, Hubei, China pada tahun 2019. Covid-19 menyebar dengan cepat
negara berkembang, dan sampai saat ini terdapat 221 negara yang terinfeksi
virus corona. Terhitung pada Januari 2021, menunjukan bahwa kasus orang
yang positif Covid-19 sudah mencapai 92.784.332 jiwa di dunia dan yang
Di Indonesia kasus ini sudah menjalar masuk pada awal Januari 2020. Hal
2020). Jumlah penyebaran kasus ini terus bertambah seiring waktu, dan
sampai saat ini terdapat 34 provinsi di Indonesia yang terinfeksi virus corona.
Januari 2021, menunjukan bahwa terdapat kasus orang yang positif Covid-19
di Indonesia sudah mencapai 858.043 jiwa yang positif Covid-19 dan yang
meninggal telah mencapai 24.951 jiwa. Sementara untuk Provinsi Jawa Barat
terdapat 102.340 jiwa yang positif dan 1.256 jiwa yang meninggal.
karena penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung
atau mulut pada saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada
benda di sekitarnya. Jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah
hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi Covid-19.
Atau bisa juga seseorang terinfeksi Covid-19 ketika tanpa sengaja menghirup
tersebut ada yang tertulis dan ada yang tidak tertulis. Yang tertulis seperti
ajakan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, pemerintah setempat yang berisi
adalah dengan menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun dan
menggunakan air mengalir, menjaga jarak dengan orang lain minimal 2 meter,
hindar menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum di cuci,
nutrisi yang cukup sehingga tercapai standar kesehatan yang baik. Jika
kebiasaan rutin dikelola dengan baik sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar,
Kelurahan dan Desa lain, salah satunya di Desa Puncak. Berdasarkan data
Desa pada November 2020 terdapat 3 warga Desa Puncak yang terkena
Covid-19, walaupun ada warga Desa Puncak yang terkena Covid-19 tetapi
Kabupaten Kuningan. Desa Puncak memiliki luas 1.388 ha, dengan berbatasan
sebelah timur, dan Gunung Ciremai sebelah barat. Desa Puncak memiliki
jumlah penduduk sebanyak 4332 jiwzsa dengan rincian 2.241 jiwa laki-laki
dan 2.091 jiwa perempuan. Terdapat 1300 kepala keluarga dari 11 RW dan 25
RT
saat akan ke luar rumah, dan 3 orang keluarga mengatakan tidak suka
memakai masker saat akan ke luar rumah karena sesak. Kemudian 1 orang
menggunakan sabun kecuali akan makan saja. Lalu sebanyak 2 orang keluarga
mengatakan selalu menjaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain, dan 3
orang lain.
hidup sehat selama pandemi Covid-19. Karena dengan terbatasnya atau jarang
keluarga mengenai prilaku hidup bersih dan sehat selama pandemi Covid-19
Kuningan.
19.
Puncak.