Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PENETAPAN HARGA

Penetapan harga barang dan jasa merupakan suatu strategi kunci dalam berbagai perushaaan
sebagai konsentrasi dari deregulasi, persaingan global yang kian sengit, rendahnya
pertumbuhan di banyak pasar, dan peluang bagi perusahaan untuk memantapkan posisinya di
pasar. Harga mempengaruhi kinerja keuangan dan juga sangat mempengaruhi persepsi
pembeli dan penentuan posisi merek. Harga menjadi suatu ukuran tentang mutu produk
pembeli mengalami kesulitan dalam mengevaluasi produk – produk yang kompleks.

Jenis Strategi Penetapan Harga yang dapat digunakan :


1. Strategi penetapan harga produk baru
Dalam menetapkan harga produk baru, usahakan menentukan harga yang dapat menarik
minat pasar. Ada dua cara yang dapat digunakan dalam menetapkan harga produk baru, yaitu
sebagai berikut :
 Skimming price
Yaitu menetapkan harga yang tinggi pada produk baru, dengan disertai promosi yang
besar – besaran. Kemudian semakin lama, harganya akan semakin turun. Misalnya
pada produk elektronik seperti handphone, laptop, ataupun computer.
 Penetration price
Penetration price adalah kebalikan dari skimming price, dengan menetapkan harga
awal serendah mungkin untuk meraih pangsa pasar yang luas menjangkau semua
kalangan guna membangun image pada konsumen.  Misalnya pada tarif layanan
operator baru ( Axis )
2. Strategi penerapan harga produk yang sudah lama (mapan) di pasaran
Untuk penetapan harga produk lama yang sudah beredar dipasaran, biasanya dapat berubah
harga jika dipengaruhi adanya perubahan lingkungan pasar ataupun adanya pergeseran
permintaan konsumen. Untuk mengatasi faktor tersebut, para produsen menggunakan tiga
strategi penetapan harga sebagai berikut :
1. Untuk mempertahankan posisi dalam pasar serta image yang telah tertanam di
masyarakat, produsen menggunakan strategi untuk tetap mempertahankan harga
yang ada di pasaran.
2. Produsen menurunkan harga, namun jika menggunakan strategi tersebut produsen
harus memiliki cadangan biaya yang besar karena harus menerima keuntungan yang
kecil.
3. Menaikan harga produk, strategi ini dilakukan suatu usaha untuk mempertahankan
keuntungan yang diperoleh di tengah naiknya biaya produksi.
Selain strategi penetapan harga untuk produk baru dan produk lama, strategi penetapan harga
yang mempengaruhi psikologis konsumen juga sering digunakan para pengusaha untuk
meningkatkan penjualan. Misalnya dengan menetapkan harga yang cukup tinggi untuk
membentuk image kualitas produk yang tinggi. Selain itu bisa juga dengan menetapkan harga
ganjil yang sedikit lebih murah dari harga yang ditentukan agar konsumen mengira produk
yang dibeli lebih murah, contoh barang yang harganya Rp 100.000,00 diganti dengan harga
Rp 99.900,00 . Serta pemberian potongan harga tertentu apabila konsumen membeli produk
dalam jumlah banyak, juga dapat dijadikan strategi khusus untuk menarik minat beli
konsumen. Adanya strategi penetapan harga yang digunakan, sangat berpengaruh terhadap
penjualan produk usaha kita. Untuk itu gunakan strategi penetapan harga yang paling sesuai
dengan produk Anda.
MANAJEMEN DISTRIBUSI

Distribusi artinya proses yang menunjukkan penyaluran barang dari produsen sampai ke
tangan masyarakat konsumen. Serta merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani
kegiatan produksi dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan jasa dapat sampai ke tangan
konsumen. Dengan demikian kegunaan dari barang dan jasa akan lebih meningkat setelah
dapat dikonsumsi.

Manajemen distribusi di dalam sebuah perusahaan merupakan upaya pengaturan yang


menyangkut perencaan aspek ketersediaan dan penyaluran barang kepada konsumen.

Manajemen distribusi juga merupakan kegiatan yang sangat penting untuk membantu proses
pemasaran yang dijalankan oleh sebuah perusahaan.
Tanpa adanya manajemen distribusi yang baik, tentunya proses marketing dan penjualan akan
terhambat.

Di dalam menjalankan proses distribusi, manajemen distribusi memperhatikan berbagai aspek


penting diantaranya adalah sebagai berikut:

o Fasilitas

o Transportasi

o Ketersediaan

o Modal yang ditanam pada perusahaan

o Tingkat kehilangan penjualan

o Komunikasi

Fungsi Distribusi

a. Fungsi Distribusi Pokok 


Yang dimaksud dengan fungsi pokok adalah tugas-tugas yang mau tidak mau harus
dilaksanakan. Dalam hal ini fungsi pokok distribusi meliputi:

1. Pengangkutan (Transportasi)
Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan tempat tinggal konsumen,
perbedaan tempat ini harus diatasi dengan kegiatan pengangkutan. Seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk dan semakin majunya teknologi, kebutuhan manusia
semakin banyak. Hal ini mengakibatkan barang yang disalurkan semakin besar,
sehingga membutuhkan alat transportasi (pengangkutan).
2. Penjualan (Selling)
Di dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan menjual yang dilakukan oleh
produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada konsumen dapat dilakukan
dengan penjualan. Dengan adanya kegiatan ini maka konsumen dapat menggunakan
barang tersebut.
3. Pembelian (Buying)
Setiap ada penjualan berarti ada pula kegiatan pembelian. Jika penjualan barang
dilakukan oleh produsen, maka pembelian dilakukan oleh orang yang membutuhkan
barang tersebut.
4. Penyimpanan (Stooring)
Sebelum barang-barang disalurkan pada konsumen biasanya disimpan terlebih
dahulu. Dalam menjamin kesinambungan, keselamatan dan keutuhan barangbarang,
perlu adanya penyimpanan (pergudangan). Contoh, Anda bisa lihat mengapa orangtua
kita ada yang membuat lumbung padi?
5. Pembakuan Standar Kualitas Barang
Dalam setiap transaksi jual-beli, banyak penjual maupun pembeli selalu menghendaki
adanya ketentuan mutu, jenis dan ukuran barang yang akan diperjualbelikan. Oleh
karena itu perlu adanya pembakuan standar baik jenis, ukuran, maupun kualitas
barang yang akan diperjualbelikan tersebut. Pembakuan (standardisasi) barang ini
dimaksudkan agar barang yang akan dipasarkan atau disalurkan sesuai dengan
harapan.
6. Penanggung Resiko

Anda bisa melihat dari gambar di samping ada resiko yang mungkin terjadi dari
memikul barang tersebut. Barang itu bisa jatuh dan pecah, maka rusaklah barang yang
akan didistribusikan tersebut. Hal ini mungkin saja terjadi pada kegiatan distribusi,
maka seorang distributor tentunya akan menanggung resiko. Pada jaman sekarang
untuk menanggung resiko yang muncul bisa dilakukan kerjasama dengan
lembaga/perusahaan asuransi.

b. Fungsi Tambahan
Distribusi mempunyai fungsi tambahan yang hanya diberlakukan pada distribusi barang-
barang tertentu. Fungsi tambahan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Menyeleksi
Kegiatan ini biasanya diperlukan untuk distribusi hasil pertanian dan produksi yang
dikumpulkan dari beberapa pengusaha. Misalnya produksi tembakau perlu diseleksi
berdasarkan mutu/standar yang biasa berlaku, produksi buah-buahan diseleksi
berdasarkan ukuran besarnya.
2. Mengepak/Mengemas
Untuk menghindari adanya kerusakan atau hilang dalam pendistribusian, maka barang
harus dikemas dengan baik. Misalnya buah-buahan atau sayuran, baju, TV.
3. Memberi Informasi

Sistem distribusi

Untuk mencapai tujuan distribusi ada beberapa cara yang dilakukan agar barang sampai
kepada konsumen. Cara tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Distribusi langsung adalah distribsusi barang/jasa tanpa melalui perantara sehingga


penyaluran langsung dari produsen kepada konsumen. Contoh : pedagang sate
langsung menjual barang kepada konsumen.
2. Distribusi semi langsung adalah sistem distribusi dari produsen kepada konsumen
melalui pedagang perantara yang merupakan bagian dari produsen. Misalnya pabrik
tekstil menyalurkan kainnya melalui converter.
3. Distribusi tidak langsung adalah sistem distribusi dari produsen kepada konsumen
melalui agen, grosir, makelar, komisioner, pedagang kecil yang bertindak sebagai
pedagang perantara.

Anda mungkin juga menyukai