Anda di halaman 1dari 7

GAMBARAN SIKAP DAN GAYA HIDUP SEHAT

MASYARAKAT SELAMA PANDEMI COVID-19 DI RT 01 RW


02 DESA PUNCAK KECAMATAN CIGUGUR KABUPATEN
KUNINGAN

PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan
untuk Menyelesaikan Pendidikan
Diploma III Keperawatan pada
Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit

HESTI
NIM 10518048

POLITEKNIK KESEHATAN TNI AU CIUMBULEUIT


PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
BANDUNG
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Coronavirus Disease 19 (COVID-19) merupakan penyakit yang

disebabkan oleh Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau yang kini dinamakan

SARS-CoV-2 yang merupakan virus jenis baru yang belum pernah di

identifikasi sebelumnya pada manusia(Mulati,E.,2020). Penyakit ini termasuk

kedalam penyakit yang mudah menular melalui droplet orang yang batuk,

udara dan juga permukaan yang telah terkontaminasi virus Corona. Covid-19

termasuk virus Corona jenis baru yang pertama kali ditemukan di Wuhan,

Hubei, China pada tahun 2019. Covid-19 menyebar dengan cepat hingga

mengakibatkan pandemi global(Atmadja et al, 2020).

Pada awal Januari 2020, Covid-19 sudah menjalar masuk ke negara

Indonesia. Hal ini dipertegas oleh Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia

(UI), Pandu Riono, bahwa pada 2 Maret 2020 untuk pertama kalinya

pemerintah mengumumkan dua kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia.

Hal ini diperkuat menurut WHO, bahwa data per tanggal 2 Maret 2020 jumlah

penderita sebanyak 90.308 terinfeksi Covid-19. (WHO, 2020), (Yuliana,

2020).

Pandemi Covid-19 telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia di

seluruh dunia. Masih tingginya angka kematian dan terus meningkatnya

jumlah kasus baru (Salsabila & Meiyanto, 2020). Situasi darurat kesehatan ini

pun menuntut diberlakukannya Nomalitas Baru, sebagai bentuk penyesuaian

dalam kegiatan sehari-hari. Sejumlah besar himbauan secara lisan maupun


tulisan juga telah disampaikan kepada masyarakat agar penularan dan

perkembangbiakan virus tidak terus terjadi. Berbagai kebijakan seperti work

from home, physical distancing, lockdown, hingga penerapan gaya hidup sehat

terus digalakkan di semua tingkat sosial.

Perilaku hidup sehat adalah kebiasaan masyarakat yang men-jungjung

tinggi aspek-aspek kesehatan, seperti pengelolaan kebersihan dan kesehatan

lingkungan, menjaga kebugaran fisik dan psikis, serta pemberian asupan

nutrisi yang cukup sehingga tercapai standar kesehatan yang baik. Jika

kebiasaan rutin dikelola dengan baik sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar,

maka akan terbentuk kebiasaan yang baik(Suharjana, 2012)

Gaya atau pola hidup sehat diinterpretasikan sebagai upaya dari setiap

orang yang ingin selalu sehat dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang

mempengaruhi kesehatannya. Untuk mencapai pola hidup sehat yang optimal,

setiap individu harus melakukan langkah-langkah seperti menjaga kebersihan

diri, makan dan minum yang sehat, keseimbangan kegiatan cukup,

berolahraga secara teratur, dan melakukan pencegahan terhadap penyakit

(Susanti, & Kholisoh, 2018)

Bentuk pencegahan yang dilakukan pemerintah yaitu dengan

memberlakukannya kebijakan bekerja di rumah untuk para pekerja, namun

kondisi ini justru dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melakukan wisata

bersama keluarga. Selain itu, meskipun kondisi pandemi di Indonesia sudah

dalam keadaan darurat tetapi masyarakat masih ada yang melakukan kegiatan

yang mengundang banyak orang di suatu tempat, dimana hal tersebut dapat
menjadi mediator bagi penyebaran Covid-19 menuju skala yang lebih

besar(Buana DR, 2020) dan yang paling memprihatinkan adalah masih

banyaknya masyarakat yang menganggap Covid-19 ini sama sebagai virus

lainnya, yang akan cepat hilang dalam waktu sekejap.

Hal ini tidak bisa diacuhkan berdasarkan data dari Gugus Tugas

Percepatan Penanganan Covid-19 per tanggal 14 Januari 2021, menunjukan

bahwa saat ini diketahui terdapat 221 negara yang menghadapi pandemik

Covid-19, dan saat ini kasus orang yang positif Covid-19 sudah mencapai

92.784.332 jiwa di dunia dan yang meninggal telah mencapai 1.976.509 jiwa

di dunia (JHU CSSE COVID-19, 2020). Sedangkan di Indonesia, kasus ini

sudah mencapai 858.043 jiwa yang positif Covid-19 dan yang meninggal telah

mencapai 24.951 jiwa, kondisi pandemi di Jawa Barat juga tidak sedikit

angkanya, terdapat kasus 102.340 jiwa yang terkonfirmasi dengan angka

kematian 1.256 jiwa. Kondisi di Kabupaten Kuningan terdapat kasus 2.413

jiwa yang terkonfirmasi dengan angka kematian 37 jiwa, sedangkan di

Kecamatan Cigugur terdapat kasus 218 jiwa sebanyak 44 kasus positif, 42

orang dirawat, 1 orang meninggal. Total Pasien Dalam Pengawasan (PDP)

sebanyak 83 orang, 35 orang masih dalam pengawasan dan 48 selesai dalam

pengawasan. (Pusdatin Kemenkes, 2021).

Perekembangan Covid-19 yang begitu cepat dan belum dapat di

kendalikan ini tidak menutup kemungkinan akan menyebar di Kelurahan dan

Desa lain, salah satunya di Desa Puncak. Berdasarkan data desa pada tanggal

14 November 2020 terdapat salah satu warga Puncak yang terkena Covid-19,
walaupun ada warga puncak yang terkena Covid-19 tetapi tidak sampai

menyebar ke masyarakat puncak lainnya (Data Kader, 2021)

Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 14 Januari 2020, telah

dilakukan wawancara dan didapatkan hasil tiga orang mengatakan selalu

melakukan aktifitas fisik berolahraga, dan empat orang lainnya jarang

melakukan aktifitas fisik berolahraga setiap pagi karena malas. Kemudian

sebanyak empat orang mengatakan selalu makan masakan sendiri, dan tiga

orang lainnya mengatakan jarang makan masakan sendiri. Selanjutnya

sebanyak tiga orang mengatakan selalu mengkonsusmsi buah dan sayur setiap

hari, dan dua orang lainnya mengatakan jarang mengkonsumsi buah dan sayur

setiap hari karena tidak suka. Lalu sebanyak empat orang mengatakan sealllu

mencuci tangan ketika akan melakukan kegiatan, dan tiga orang lainnya

mengatakan jarang mencuci tangan ketika akan melakukan kegiatan karena

lupa. Serta sebanyak lima orang mengatakan mempunyai kebiasaan berjemur

yang baik untuk mencegah penularan Covid-19, dan dua lainnya mengatakan

jarang melakukan kebiasaan berjemur yang baik karena panas.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk

melakukan peneliti tentang “Gambaran Sikap dan Gaya Hidup Sehat

Masyarakat Selama Pandemi Covid-19 Di Rt 01 Rw 02 Desa Puncak

Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah

penelitian yaitu bagaimana Gambaran Sikap dan Gaya Hidup Sehat


Masyarakat Selama Pandemi Covid-19 Di Rt 01 Rw 02 Desa Puncak

Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Gambaran Sikap dan Gaya Hidup

Sehat Masyarakat Selama Pandemi Covid-19 Di Rt 01 Rw 02 Desa

Puncak Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengetahui gambaran sikap kognitif (pengetahuan) Gambaran Sikap dan

Gaya Hidup Sehat Masyarakat Selama Pandemi Covid-19 Di Rt 01 Rw 02

Desa Puncak Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan

2. Mengetahui gambaran sikap afektif (perasaan) Gambaran Sikap dan Gaya

Hidup Sehat Masyarakat Selama Pandemi Covid-19 Di Rt 01 Rw 02 Desa

Puncak Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan

3. Mengetahui gambaran sikap konatif (prilaku) Gambaran Sikap dan Gaya

Hidup Sehat Masyarakat Selama Pandemi Covid-19 Di Rt 01 Rw 02 Desa

Puncak Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

Manfaat penelitian ini untuk mengetahui gambaran sikap dan gaya

hidup sehat masyarakat selama pandemi Covid-19 karena sebagai tindakan

dalam pecegahan dan mengurangi resiko tingkat penularan Covid-19


1.4.2 Manfaat praktisi

1) Kader Desa Puncak dan Masyarakat

Penelitian ini dapat dijadikan gambaran tentang pentingnya sikap dan

gaya hidup sehat selama masa pandemi Covid-19 sehingga diharapkan

institusi dapat memberikan motivasi dan/atau edukasi kepada masyarakat

terhadap pentingnya gaya hidup sehat selama masa pandemi Covid-19.

2) Bagi Poltekes TNI AU Ciumbuleuit

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan materi bacaan

khususnya berkenaan dengan sikap dan gaya hidup sehat pada masa

pandemi Covid-19, juga untuk menambah referensi perpustakaan sehingga

dapat bermanfaat bagi mahasiswa atau pembaca lainnya.

3) Bagi Peneliti Selanjutnya

Menambah pengalaman serta wawasan dalam melakukan penelitian

yang berhubungan dengan sikap dan gaya hidup sehat pada masa pandemi

Covid-19. Dan bagi peneliti selanjutnya diharapkan bisa dijadikan

pengembangan dalam penelitian selanjutnya

1.5 Lingkup Penelitian

1.5.1 Lingkup lokasi


Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di Rt 01 Rw 02 Desa puncak
Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan.
1.5.2 Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari – Maret 2021

Anda mungkin juga menyukai