Anda di halaman 1dari 9

Asuhan Kebidanan Kehamilan

KASUS

Dosen Pengampu Ni Komang Sulyastini,S.ST.,M.Pd

Oleh:

Nama: Komang Diana Saputri Dewi

Nim: 2006091019

Kelas: 1A

PRODI D3 KEBIDANAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

TAHUN 2021
Data Subyektif

Seorang perempuan hamil “ibu NS “ usia 20 tahun datang ke Praktek Mandiri bidan untuk
memeriksakan kehamilan dengan keluhan keluhan masih merasa mual, dan terkadang pusing.
Ibu mengatakan usia kehamilan 4 bulan. Ibu menikah 6 bulan yang lalu menikah sah. Ibu
mengatakan ini adalah kehamilan yang pertama ibu tidak pernah abortus. Ibu menagatak ini
adalah pemeriksaan kehamilan yang kedua, sebelumnya ibu memeriksakan diri di puskesmas,
obat yang diberikan adalah penambah darah dan obat anti mual. Ibu mengatakan saat ini belum
merasakan adanya gerakan janin.

Riwayat Kesehatan. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti penyakit jantung,
kencing manis, dan penyakit menular lainnya. Ibu juga mengatakan tidak pernah mengidap
penyakit organ reproduksi. Ibu mengatakan ada keturunan penyakit tekanan darah tinggi dan
penyakit kencing manis. Ibu mengatakan tidak pernah kontak langsung dengan penderita
hepatitis, HIV AIDS dan penderita TBC.

Kebutuhan biopsikososial spiritual :

Biologis : Ibu mengatakan makan hanya 2 kalidalam sehari, dengan posi kecil. Makanan yang
dimakan terdiri dari, nasi, lauk (kadang-kadang), temped dan sayuran. Ibu hanya menyukai sayur
bayam, dan kangkung. Ibu terbiasa minum air putih sebanyak 6-8 gelas sehari dan ibu tidak
minum susu pada saat hamil. Ibu mengatakan saat ini masih mengalami keluhan saat makan
karena ibu masih merasa mual. Ibu memiliki pantangan tidak boleh makan ikan lauat (tidak
diijinkan ibu mertua karena takut air ketuban berbau amis). Eleminasi : ibu mengatakan Bak 4-5
kalis ehari warna kuning jernih dan tidak ada keluhan aat BAK. BAB 1 kali sehari dengan
konsistensi lembek dan tidak ada keluhan saat BAB. Ibu mengatakan biasa melakukan aktivitas
sehari-hari.

Psikologis : ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan dan diterima. Ibu mengatakan keluarga
sangat menginginkan anak laki-laki dalam klgnya.

Sosial, budaya dan ekonomi : Ibu mengatakan hubungan ibu dan suami serta kelaurga baik tetapi
saat ini ibu tinggal terpisah dengan suami karena suami bekerja diluar kota. Ibu hanya bertemu
dengan suami sebulan sekali dan komunikasi sehari-hari dilakukan dengan menggunakan telepon.
Ibu mengatakan bahwa keluarga mempunya kepercayaan jika ibu hamil tidak boleh makan ikan
laut, ibu juga mengatakan ibu hamil tidak diijinkan untuk keluar kemanapun saat hari senin. Ibu
mempunyai peliharaan anjing di rumah dan ibu sering kontak dengan anjing tersebut.
Data Obyektif

Keadaan umum ibu baik, emosi stabil. Tanda- tanda vital dalam batas normal. Wajah ibu agak
pucat, konjungtiva agak pucat dan bibir ibu agak kering, payudara ibu simetris, putting susu
menonjol, kebersihan baik dan belum ada kolostrum. Tinggi Fundus uteri ½ Pusat Symphisis,
Denyut jantung janin 140 kali/menit (diperiksa dengan Dopler )

Kaki dan tangan ibu tidak odema dan gerakan aktif. Reflex patelaa + pada kedua kaki ibu.

Hasil pemeriksaan penunjang : HB. 10,5 gr %

Petunjuk

1. Identifikasi lah masalah-masaah yang dialami ibu tersebut diatas


2. Lakukan analisa penyebab masalah diatas
3. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhu kehamilan.
4. Lengkapi kajian teori tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan
5. Tuliskan sumber yang digunakan
Jawabannya:

1. Masalah yang dialami ibu tersebut adalah


- Mual dan pusing
- Belum merasakan Gerakan janin
- Nafsu makan yang kurang bagus
- Masih adanya kepercayaan bahwa ibu hamil tidak boleh makan ikan laut
- Tinggal terpisah dengan suami yang hanya ketemu hanya 1 bulan sekali

2. Analisa penyebab masalah diatas


1. Mual dan pusing
Pasien mual dan pusing masih wajar dirasakan pada awal trimester ke II,biasanya
mual yang dilakukan tidak terlalu sering dan juga pasien makan 2 kali sehari dengan
porsi yang kecil sehingga nutrisi tidak mencukupi dan akan mempengaruhi asam
lambung dan kesehatan pasien dan juga janinnya.
Pusing juga sering dialami ibu hamil pada trimester ini karena terjadi perubahan
sirkulasi darah saathamil.
2. Belum merasakan pergerakan janin
Pada pasien yang pertama kali hamil degan usia kandungan 4 bulan (16 minggu)
belum merasakan pergerakan janinnya karena badannya terlalu kecil sehingga
terkadang pasien belum menyadari pergerakan itu,pada usia kandungan 18-20minggu
pasien akan mulai merasakan gerakan janinnya.
3. Nafsu makan yang kurang bagus
Karena pada pasien ibu hamil masih terdapat mual namun tidak seperti pada awal
kehamilan karena masih terdapat hormone esterogen dan progesterone sehingga nafsu
makan menjadi terganggu sehingga merasa masih dengan tahap penyesuaian
4. Masih terdapat kepercayaan tidak boleh makan ikan laut dan keluar hari senin
Hal ini merupakan suatu kepercayaan dan keyakinan pada keluarga tersebut sehingga
susah untuk diberikan suatu pengertian sehingga ini akan mempengaruhi
biopsikologis pasien yang akan menggangu kesehatan pasien dan janinnya.
5. Jauh dari suami
Psikologis akan terganggu karena jauh dari suami sehingga pada saat membutuhkan
sesuatu tidak ada yang mendampingi semua serba sendiri komunikasipun hanya lewat
telepun dan hanya bertemu sebulan sekali,sehingga muncul rasa kecemasan pada
pasien ini yang akan mempengaruhi psikis sehingga akan muncul keluhan-keluhan
lainnya.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan
1. Terdapat keturunan tensi tinggi dan kencing manis
2. Ibu agak pucat dan konjungtiva agak pucat HB 10,5 gr% normalnya > 11gr%
3. Psikologis pasien yaitu jauh dari suami dan keluarga menginginkan anak laki-laki
4. Pola makan yang kurang bagus (nutrisi)
5. Hewan peliharaan anjing,terdapat kuman (tokso plasma)

4. 1. Terdapat keturunan tensi tinggi dan kencing manis


 Dimana pasien memiliki keluarga dengan keturunannya memiliki kelaiana yaiti
kencing manis/diabetes sehingga bias diktakan bias mempengaruhi
kehamilan.Diabetes melitus terjadi saat kadar gula (glukosa) di dalam darah terlalu
tinggi. Kondisi ini terjadi saat jumlah hormon insulin dalam tubuh tidak
mencukupi untuk mengubah glukosa menjadi energi. Akibatnya, glukosa menetap
di dalam darah. Sel tubuh yang kebal terhadap insulin, atau resistensi insulin, juga
menjadi penyebab diabetes.Penyakit diabetes melitus ini dapat disebabkan oleh
berbagai hal, mulai dari faktor keturunan, pengaruh lingkungan hingga gaya hidup
tidak sehat.
1. Faktor genetic
riwayat kesehatan keluarga
Salah satu penyebab diabetes melitus yang tidak bisa dielakkan adalah faktor
genetik. Itu sebabnya, diabetes sering disebut penyakit keturunan..
Faktor genetik memang membuat seseorang memiliki risiko lebih besar untuk
kena diabetes. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa risiko seorang anak
terkena penyakit diabetes akan lebih besar ketika ibunya memiliki penyakit ini
juga. Jika kedua orangtuanya memiliki diabetes, risikonya lebih besar lagi bisa
mencapai sekitar 50 persen.Menurut American Diabetes Association, diabetes
melitus tipe 2 memiliki hubungan yang sangat kuat dengan riwayat dan
keturunan keluarga, dibandingkan dengan diabetes tipe 1.Para ahli menduga
bahwa ada gen khusus penyebab diabetes melitus yang bisa diturunkan dari
orangtua ke generasi-generasi selanjutnya. Sayangnya, para ahli masih sulit
untuk menentukan gen mana yang jadi penyebab penyakit gula ini.
2. Faktor usia
periksa kesehatan bagi lansia
Selain genetik, faktor usia juga bisa menjadi salah satu penyebab Anda
berisiko kena penyakit kencing manis.Seiring bertambahnya usia, maka risiko
Anda terkena penyakit diabetes pun akan meningkat. Sebenarnya usia tak
hanya jadi penyebab diabetes saja, tapi juga berbagai penyakit kronis lainnya,
seperti penyakit jantung dan stroke.Hal ini bisa terjadi karena berbagai
penyakit, termasuk diabetes, dan usia memang saling berhubungan satu sama
lain. Semakin tua usia Anda, fungsi tubuh juga akan mengalami penurunan,
termasuk cara tubuh mengolah gula dalam darah. Alhasil, penyakit semacam
ini banyak ditemukan pada orang tua.Selain penurunan fungsi-fungsi tubuh,
usia juga menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Hal ini bisa mempermudah
terjadinya infeksi pada organ tubuh tertentu yang bertugas mengatur kadar
gula darah normal.
Faktor penyebab diabetes melitus yang menyerang seiring berjalannya waktu
ini, membuat dokter merekomendasikan pasiennya yang berusia 45 tahun atau
lebih untuk mengikuti pemeriksaan diabetes.
3. Autoimun
autoimun penyebab diabetes
Usia memang jadi faktor risiko penyebab diabetes melitus. Namun, anak-anak
dan remaja juga bisa mengalami diabetes. Diabetes tipe 1 merupakan jenis
diabetes yang paling umum menyerang penderita berusia muda, akibat
hilangnya kemampuan tubuh untuk memproduksi hormon insulin.
Penyebab diabetes pada anak ini biasanya adalah kondisi autoimun yang
menyebabkan sistem imun tubuh justru menyerang dan merusak sel-sel di
dalam pankreas, yaitu organ tempat pembentukan insulin.
Rusaknya sel-sel pankreas menyebabkan organ ini tidak dapat mengeluarkan
hormon insulin yang cukup atau berhenti total memproduksi hormon tersebut
sepenuhnya.
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan masalah autoimun ini.
Namun, para peneliti menduga infeksi virus penyakit tertentu memicu sistem
imun untuk bereaksi secara berlebihan dan merusak sel sehat dalm tubuh.
4. Resistensi insulin
kadar gula darah tinggi
Kombinasi antara faktor keturunan penyakit dan gaya hidup yang buruk dapat
menjadi penyebab resistensi insulin.Resistansi insulin adalah kondisi saat sel-
sel tubuh tidak merespon insulin dengan benar, alias “kebal”. Padahal, insulin
bertugas untuk membantu sel tubuh menyerap glukosa dalam darah. Akibatnya,
tubuh tak lagi bisa menyerap gula yang ada di dalam darah untuk
mengubahnya menjadi energi.Kondisi tersebut membuat kadar gula dalam
darah akan semakin tinggi dan menyebabkan diabetes.
5. Kondisi medis tertent
hidup tanpa pankreas penyebab diabetes melitus
Ada banyak penyebab diabetes melitus yang mungkin tak pernah Anda duga
sebelumnya. Dalam beberapa kasus kemunculan penyakit diabetes bisa dipicu
oleh beberapa penyakit tertentu, seperti:
 Sindrom polikistik ovarium (PCOS): penyebab utama PCOS adalah
obesitas yang erat kaitannya dengan resistensi insulin dan diabetes.
Jika sudah mengalami resistansi insulin, Anda lebih berisiko untuk
memiliki prediabetes.
 Pankreatitis atau radang pankreas: organ ini bertugas untuk
menghasilkan hormon insulin yang fungsinya menjaga gula darah
tetap normal.
 Sindrom Cushing: kondisi meningkatnya produksi hormon kortisol
yang akan meningkatkan kadar glukosa darah.
 Glucagonoma: penyakit ini bisa jadi penyebab diabetes melitus
karena tubuh tidak bisa menghasilkan hormon insulin yang cukup.
2. Ibu agak pucat dan konjungtiva agak pucat HB 10,5 gr% normalnya > 11gr/dl
 WHO menetapkan standar hemoglobin (Hb 11%) pada ibu hamil, jika
kurang dari standar maka dikatakan mengalami anemia. Depkes RI (2009)
mengklasifikasikan anemia pada ibu hamil berdasarkan berat badannya
dikategorikan sebagai anemia ringan dan berat. Anemia ringan apabila kadar Hb
dalam darah yaitu 8 gr% hingga kurang dari 11 gr%. Anemia berat apabila kadar
Hb dalam darah kurang dari 8 gr% (Nurhidayati, 2013: 4). Komplikasi
anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan terjadinya missed abortion,
kelainan kongenital,abortus/ keguguran serta dampak pada janin menyebabkan
berat lahir rendah. Macam-macam anemia dalam kehamilan meliputi;
a) Anemia defisiensi zat besi. Anemia yang ditandai dengan keluhan
lemas, pucat dan mudah pingsan, karena kekurangan zat besi dalam
darah dan kadar Hb < 11 gr%. Dapat ditanggulangi dengan
mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi seperti sayur-sayuran dan
daging.
b) Anemia megaloblastik. Anemia yang terjadi karena kelainan proses
pembentukan DNA sel darah merah yang disebabkan kekurangan
(defisiensi) vitamin B12 dan asam folat.
c) Anemia hipoplastik. Anemia yang terjadi karena kelainan sumsung
tulang yang kurang mampu membuat sel-sel darah baru.
d) Anemia hemolitik. Anemia yang terjadi karena kerusakan sel darah
merah yang berlangsung lebih cepat dari pembuatannya.
3. Psikologis pasien yaitu jauh dari suami dan keluarga menginginkan anak laki-laki
Dimana pasien yang jauh dari suami, Psikologis akan terganggu karena jauh dari
suami sehingga pada saat membutuhkan sesuatu tidak ada yang mendampingi semua
serba sendiri komunikasipun hanya lewat telepun dan hanya bertemu sebulan
sekali,sehingga muncul rasa kecemasan pada pasien ini yang akan mempengaruhi
psikis sehingga akan muncul keluhan-keluhan lainnya. Faktor psikologismuncul
karena ketidakmatangan di dalam perkembangan emosional dalam kesanggupan
seseoraang untuk menyesuaikan diri dengan situasi tertentu termasuk kehamilan.
Faktor psikologi ini mempunyai beberapa faktor yang mempengaruhi kehamilan,
antara lain stressor, dukungan keluarga, subtance abuse, partner abuse
4. Pola makan yang kurang bagus (nutrisi)
 Menurut Kusmiyati dkk (2009: 85) standar minimal untuk ukuran lingkar lengan
atas pada wanita dewasa atau usia reproduksi adalah 23,5 cm, jika ukuran LILA
kurang dari 23,5 cm maka interpretasinya adalah Kurang Energi Kronis (KEK)
atau pemenuhan kebutuhan gizi yang kurang.Status gizi ibu yang kurang baik
sebelum dan selama kehamilan merupakan penyebab utama dari berbagai
persoalan kesehatan yang serius pada ibu dan bayi, yang berakibat terjadinya
anemia, abortus, inersia uteri, perdarahan pasca persalinan, bayi lahir dengan berat
badan rendah, kelahiran prematur serta kematian neonatal dan perinatal.
 Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus dipenuhi dengan meningkatkan
asupan energinya sebesar 285 kkal per hari, tujuannya untuk memasok kebutuhan
ibu dalam memenuhi kebutuhan janin. Kurang energi kronis (KEK) itu sendiri
disebabkan kurangnya kebutuhan akan protein, sedangkan kebutuhan protein pada
ibu hamil mengalami peningkatan sebanyak 68% sehingga menambahkan asupan
protein menjadi 12% per hari atau 75-100 gram, sumber protein yang baik yaitu
daging tak berlemak, ikan, telur, dan susu (Sulistyawati, 2011: 107-108)
5. Hewan peliharaan anjing
 Memiliki hewan peliharaan yang sudah lama menjadi kesayangan di saat hamil memang
cukup dilematis. Di satu sisi, seorang calon ibu tentu harus ekstra ketat menjaga
kandungannya. Menurut dr. Prima Progestian, SpOG, beberapa hewan memang ada yang
membahayakan ibu hamil, namun ada pula yang tidak. Semua itu bergantung dari
seberapa dekat bumil melakukan kontak dengan hewan tersebut.
Berikut terdapat parasit, bakteri dan virus yang dikhawatirkan apabila ibu hamil dekat-
dekat dengan binatang peliharaan, 4 diantaranya yaitu:

1. Toksoplasma
Selain tersebar melalui makanan mentah dan daging setengah matang, parasit ini juga bisa
muncul dari kotoran hewan terutama kucing. Kotoran kucing inilah yang kemudian dapat
mengkontaminasi makanan yang terkena kontak dengannya. Jika toxoplasma melintasi
plasenta dalam trimester pertama kehamilan, di situlah letak bahaya hewan peliharaan
yang dapat sangat merusak janin. Masalah yang mampu ditimbulkan parasit ini pada ibu
hamil yakni kelahiran prematur atau berat tubuh lahir rendah, cacat sistem saraf pusat
serius, kerusakan pada mata serta otak bayi dan bahkan keguguran atau hilangnya nyawa
pada bayi setelah lahir.
2. BakteriE.Coli
Meski tidak membahayakan janin, namun bakteri dari bahaya hewan peliharaan ini bisa
membuatmu jatuh sakit. Bakteri Escherichia coli atau e. coli biasanya ditemukan pada
daging dan kotoran sapi, namun ia juga dapat ditemukan pada domba, babi, anjing, dan
daging unggas. Infeksi dari bakteri tersebut mampu menyebabkan kram dan nyeri perut
yang berdampak negatif, muntah atau pun diare.

3. LCMV
LCMV (Lymphocytic Choriomengingtis Virus) biasanya terdapat pada hewan-hewan
pengerat seperti hamster. LCMV merupakan virus yang sangat berbahaya jikalau
menginfeksi ibu hamil. Karena virus ini mampu menembus dinding plasenta dalam rahim
dan menginfeksi janin dalam kandungan. Sementara infeksi LCMV pada janin juga
fatal,karena menjadikan bayi cacat lahir, hingga hilangnya nyawa.

4. BakteriSalmonela
Bila kamu sering beraktivitas dengan reptil (kadal, iguana, kura-kura, ular), burung (beo,
kenari, kutilang dan merpati), pastikan selama 9 bulan ini kamu menghindarinya. Apa
bahaya hewan peliharaan tersebut bagi kehamilan? Ya, bakteri salmonella. Bakteri
salmonella berisiko membuat kekebalan tubuhmu menurun drastis. Kalau sudah begitu,
sang jabang bayi pun bisa ikut melemah.

5.Sumber yang digunakan


1. https://hellosehat.com/diabetes/penyebab-diabetes/#gref
2. http://eprints.umpo.ac.id/4206/3/BAB%20II%20ACC.pdf
3. https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja
&uact=8&ved=2ahUKEwj6p5Ll0e7uAhXT73MBHQG_B9gQFjABegQIARAC&
url=http%3A%2F%2Feprints.ums.ac.id%2F17311%2F2%2FBAB_I.pdf&usg=AO
vVaw0trOOE-EJfDwSrhdLIcKRm
4. http://repository.ump.ac.id/1838/3/Leny%20Dwi%20Oktaviani%20BAB%20II.pdf
5. https://www.halodoc.com/artikel/terungkap-alasan-mengapa-ibu-hamil-harus-
menghindari-hewan-peliharaan

Anda mungkin juga menyukai