Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Perencanaan Pembelajaran SD

Tentang

Pendekatan System Dan Analisis System Dalam Perencanaan Pembelajaran

Disusun :

PGSD VB

Kelompok 1

1. Dicky Pebriansyah NIM 1820005


2. Eggi Pratama NIM 1820004
3. Mella Oktaviani NIM 1820002
4. Siti Rosyidah Azhari NIM 1820001
5. Witri Yulia Putri NIM 1820003

DOSEN PEMBIMBING

Vivi Puspita, M P.d

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (ADZKIA)

PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. hingga saat ini masih memberikan kita
nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa ini, yaitu
kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Pendakatan Sistem
dalam perencanaan pembelajaran”. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Kepada Nabi Muhammad Saw yang telah menyampaikan petunjuk Allah Swt. untuk
kita semua, yang merupakan sebuah petunjuk yang paling benar yakni syariah Agama Islam
yang sempurna dan merupakan satu satuya karunia paling Shalawat serta salam tidak lupa
selalu kita haturkan untuk junjungan nabi kita, yaitu Nabi besar bagi seluruh alam semesta.
Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebanyak-banyaknya untuk Vivi
Puspita, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Perencanaan Pembelajaran SD yang telah
menyerahkan kepercayaannya kepada kami guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.

Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat di temukan banyak
sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar menanti
kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa yang selanjutnya,
sebab sekali-kali saya menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa di sertai
saran yang konstruktif. Diakhir kami berharap makalah sederhana ini dapat dimengerti oleh
setiap pihak yang membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila
dalam makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.

Padang, 17 November 2020

Tim penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN..................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
A. Pendekatan Sistem Dalam Perencanaan Pembelajaran...................................................3
B. Analisis Sistem Dalam Perencanaan Pembelajaran........................................................7
BAB III.......................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................9
A. KESIMPULAN...............................................................................................................9
B. SARAN.........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rumusan-rumusan


tentang apa yang akan dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan atau kompetensi dasar yang telah ditentukan, sebelum kegiatan
belajar mengajar dilaksanakan. Dasar pengembangan pembelajaran merupakan desain
pembelajaran atau tahun 1975 istilahnya disebut sebagai Prosedur Pengembangan Sistem
Pembelajaran (PPSI). Sebagai suatu prosedur, desain pembelajaran dapat diartikan
sebagai langkah yang sistematis untuk menyusun rencana atau persiapan pembelajaran
dan bahan pembelajaran. Produk dari desain pembelajaran adalah berupa persiapan
pembelajaran, silabus, modul, bahan tutorial dan bentuk saran pedagogis lainnya.

Proses pengembangan perencanaan pembelajaran terkait erat dengn unsur-unsur dasar


kurikulum yaitu tujuan materi pelajaran, Pengalaman belajar dan penilaian hasil belajar.
Perangkat yang harus dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran adalah : (a)
memahami kurikulum; (b) menguasai bahan ajar; (c) menyusun program pengajaran; (d)
melaksanakan program pengajaran dan (e) menilai program pengajaran dan hasil proses
belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Dalam perencanaan pembelajaran sampai saat
ini masih mempergunakan pendekatan sistem, artinya perencanaan pembelajaran
merupakan kesatuan utuh yang memiliki komponen (tujuan, materi, pengalaman belajar
dan evaluasi) yang satu sama lain saling berinteraksi.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas rumusan maslah yang dapat kita ambil adalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud pendekatan system dalam perencanaan pembelajaran?
2. Bagaimana analisis system dalam perencanaan pembelajaran?

C. TUJUAN PENULISAN

1
Berdsarkan rumusan malah diatas maka tujuan penulisan yang dapat diambil adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui apa yang dimaksud pendekatan system dalam perencanaan
pembelajaran.
2. Mengetahui bagaimana analisis system dalam perencanaan pebelajaran.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendekatan Sistem Dalam Perencanaan Pembelajaran.

1. Pengertian pendekatan system dalam perencanaan pembelajaran


Menurut Jujun ( 1975 : 6 ) pendekatan sistem adalah cara berfikir, yaitu cara
berfikir yang menggunakan konsep sistem di mana objek yang ditelaah
dideskripsikan secara sistematis dan sistemik (menye luruh). Menurut Roestiyah
(1982:11), berfikir secara sistem dimulai dengan menemukan suatu jawaban pada
pertanyaan “untuk apakah hal itu?”. Masalah ini sungguh-sungguh diharapkan untuk
memberikan definisi tujuan khusus atau indikator yang lebih mendetail. Hanya
dengan mengidentifikasikan tujuan secara jelas, kita dapat menspesifikasikan
“Apakah yang harus dikerjakan? Oleh siapa atau oleh apa?”.
Menurut Kaufman (1972:2) mengatakan bahwa, System approach : A process by
which needs are identifiied, problems selected, requirments for problem solution are
identified, solution are chosen from alternatives, methods and means are obtained
and implemented, results are evaluated, and required revisions to all or part of the
system are made so that the needa are eliminated. Maksudnya yaitu bahwa
pendekatan sistem adalah proses yang mana kebutuhan-kebutuhan diidentifikasi,
masalah-masalah dipilih, syarat-syarat pemecahan masalah diidentifikasi,
pemecahan-pemecahan masalah dipilih dari beberapa alternatif, metode dan alat
dicari dan diterapkan, hasil dievaluasi, dan revisi yang diperlukan terhadap seluruh
bagian dari sistem tersebut dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga kebutuhan
tersebut dapat tercapai
Menurut Cunningham (dalam Hamzah B. Uno, 2008:1) mengemukakan bahwa
perencanaan ialah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi
dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan
mempformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan dan perilaku
dalam batas-batas yang dapat diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian.

3
Perencanaan di sini menekankan pada usaha menyeleksi dan menghubungkan
sesuatu dengan kepentingan masa yang akan datang serta usaha untuk mencapainya.
Menurut Degeng, ( 1993 : 1) pembelajaran atau pengajaran adalah upaya untuk
membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam pengajaran
terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini
didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada. Kegiatan ini pada dasarnya
merupakan inti dari perencanaan pembelajaran. ( Hamzah B. Uno, 2008 : 2 ).
Perencanaan pengajaran merupakan satu tahapan dalam proses pembelajaran
yang sangat bergantung kepada kompetensi keguruan seorang guru. Guru yang baik
berusaha sedapat mungkin agar pengajarannya berhasil. Salah satu faktor yang bisa
membawa keberhasilan itu ialah bahwa sebelum masuk ke dalam kelas, guru
senantiasa membuat perencanaan pengajaran sebelumnya. Perlu disadari, pengajaran
di sekolah semakin berkembang. Di mulai dari pengajaran tradisional, yang
memiliki ciri-ciri tradisional konservatif berkembang menuju ke sistem pengajaran
modern, yang memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan kemajuan zaman. Dalam tahap-
tahap perkembangan itu, terdapat perubahan-perubahan dalam sistem pengajaran
dengan semua aspek dan unsure-unsurnya. Jadi, perkembangan pengajaran itu
sejalan dengan perkembangan sekolah.
Menurut Hamzah B. Uno, ( 2009 : 3 ) pentingnya perencanaan pembelajaran agar
tujuan untuk melakukan perbaikan pembelajaran dapat tercapai. Upaya perbaikan
pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi berikut:
a. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan perencanaan
pembelajarn yang diwujudkan dengan adanya desain pembelajaran;
b. Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan sistem;
c. Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajar;
d. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa secara
perorangan;
e. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada tercapainya tujuan
pembelajaran, dalam hal ini aka nada tujuan langsung pembelajaran, dan tujuan
pengiringnya dari pembelajaran;
f. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa
untuk belajar;
g. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran;

4
h. Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode pembelajaran
yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Ciri-ciri pendekatan sistem.

Menurut Hamalik, (2010: 10) Ada dua ciri pendekatan sistem pembelajaran,
yaitu sebagai berikut:

a. pendekatan sistem merupakan suatu pendekatan tertentu yang mengarah ke proses


belajar mengajar. Proses belajar mengajar adalah suatu penataan yang
memungkinkan guru dan siswa berinteraksi satu sama lain untuk memberi
kemudahan bagi siswa belajar.
b. Penggunaan metodologi khusus untuk mendesain sistem pembelajaran. Metodologi
khusus itu terdiri atas prosedur sistemik perencanaan, perancangan, pelaksanaan,
dan penilaian keseluruhan proses belajar mengajar. Kegiatan tersebut diarahkan
untuk mencapai tujuan-tujuan khusus dan didasarkan pada penelitian dalam belajar
dan komunikasi. Penerapan metodologi ter sebut akan menghasilkan suatu sistem
belajar yang memanfaatkan sumber manusiawi dan nonmanusiawi secara efisien
dan efektif. De ngan demikian, pendekatan sistem merupakan suatu panduan dalam
rang ka perencanaan dan penyelenggaraan pengajaran.

3. Manfaat pendekatan system dalam perencanaan pembelajaran


Menurut Wina Sanjaya (2011: 7-8), manfaat pendekatan system dalam
perencanan pembelajaran yaitu;
a. melalui pendekatan sistem, arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan
dengan jelas. Perumusan tujuan merupakan salah satu karakteristik pendekatan
sistem. Penentuan komponen-komponen pem belajaran pada dasarnya diarahkan
untuk mencapai tujuan. Dengan demikian segala usaha baik guru maupun siswa
diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Oleh sebab itu, melalui
pendekatan sistem setiap guru dapat lebih memahami tujuan dan arah
pembelajaran, sehingga melalui tujuan yang jelas, bukan saja dapat menentukan
langkah-langkah pembelajaran dan pengembangan komponen lainnya, akan tetapi
juga dapat dijadikan kriteria efektivitas proses pembelajaran. Dapat kita
bayangkan apa yang akan terjadi, manakala dalam suatu proses pembelajaran
tanpa adanya tujuan yang jelas. Tentu proses pembelajaran tidak akan menjadi

5
fokus, dalam arti pembelajaran akan menjadi tidak bermakna serta sulit
menentukan efektivitas proses pembelajaran.
b. pendekatan sistem menuntut guru pada kegiatan yang sistematis. Berpikir secara
sistem adalah berpikir runtut, sehingga melalui langkah-langkah yang jelas dan
pasti memungkinkan hasil yang diperoleh akan maksimal. Sebab melalui langkah
yang sistematis kita dituntut untuk melakukan proses pembelajaran setahap demi
setahap dari seluruh rangkaian kegiatan, sehingga kemungkinan kegagalan dapat
dihindari. Dengan demikian, pendekatan sistem juga dapat menghindari kegiatan-
kegiatan yang tidak perlu dilakukan.
c. pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan
segala potensi dan sumber daya yang tersedia. Sistem dirancang agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Dengan demikian berpikir sistemis
adalah berpikir bagaimana agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh
siswa. Demi ketercapaian tujuan pembelajaran dalam kerangka sistem itulah
setiap guru berusaha memanfaatkan seluruh potensi yang relevan dan tersedia.
d. pendekatan sistem dapat memberikan umpan balik. Melalui proses umpan balik
dalam pendekatan sistem, dapat diketahui apa kah tujuan itu telah berhasil dicapai
atau belum. Hal ini sangat penting, sebab mencapai tujuan merupakan tujuan
utama dalam berpikir sis temik. Misalnya, manakala berdasarkan umpan balik
diketahui tujuan belum berhasil tercapai, komponen mana yang perlu diperbaiki,
dan komponen mana yang perlu dipertahankan.

4. Langkah-langkah pendekatan system dalam perencanaan pembelajaran


Menurut Kaufman ( dalam Azhar, 2012 ), mengajukan suatu model pendekatan
sistem yang dirumuskan dalam enam tahapan, yaitu :
a. Identifikasi prioritas kebutuhan harus didahulukan kemudian melakukan
identifikasi masalah yang terkait untuk diselesaikan.
b. Menetapkan persyaratan, dimaksudkan untuk memecahkan persoalan serta
identifikasi alternatif pemecahan masalah yang mungkin dilaksanakan untuk
memenuhi kebutuan tersebut.
c. Pemikiran alternatif, dimaksudkan sebagai upaya penentuan pemesahan
berdasarkan alternatif yang memungkinkan.

6
d. Pelaksanaan strategi, berarti mengimplementasikan strategi tertentu yang tepat,
serta melakukan pengawasan dan pengontrolan terhadap pelaksanaan strategi
tersebut agar tidak melenceng dari tujuan.
e. Penilaian, diartikan sebagai proses pengumpulan informasi dan data yang
dibutuhkan untuk diambil kebijakan terhadap suatu hasil kerja yang didasarkan
pada kebutuhan dan persyaratan.
f. Penyempurnaan, merupakan kegiatan pemenuhan kekurangan terhadap hal-hal
yang dibutuhkan namun belum ada. Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa
sistem tersebut akan efektif dan efisien.

B. Analisis Sistem Dalam Perencanaan Pembelajaran

Pengertian analisis sistem menurut Jogiyanto yang dicantumkan ( dalam Azhar,


Imam, 2012 ) adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-
bagian atau komponen-komponennya dengan tujuan untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-
hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Menurut Fatta, hanim ( 2007 ) mengemukakan bahwa analisis sistem adalah teknik
pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari
seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk
mencapai tujuan mereka.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan analisis sistem adalah sebuah cara yang dipilih dan digunakan untuk
memecahkan atau mengatasi masalah-masalah dalam sebuah sistem sehingga didapatkan
hasil yang lebih baik.
Adapun dalam konteks pembelajaran, analisis sistem pembelajaran meliputi beberapa
faktor, yaitu :
1. Adanya proses penelaahan terhadap sistem pembelajaran yang ada.
2. Proses penelaahan dilakukan secara komprehensif, ke seluruh bagian-bagian.
3. Tujuan untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran.
4. Pemecahan masalah menggunakan pendekatan sistem, serta menggunakan
seperangkat metode dan teknik yang tepat.

7
5. Hasilnya digunakan untuk mengadakan perbaikan-perbaikan pada sistem yang ada.

Dalam melakukan analisis sistem, beberapa ahli telah memberikan petunjuk, di


antaranya adalah pentujuk yang diberikan oleh Jogiyanto dan Quade yang dimuat (dalam
Azhar, 2012). Adapun langkah-langkah analisis sistem menurut Jogiyanto adalah sebagai
berikut:

1. Mengidentifikasi masalah identifikasi masalah merupakan langkah pertama yang


harus dilakukan dalam analisis sistem. Identifikasi masalah berarti menelusuri secara
seksama hal-hal yang dapat memicu masalah atau gejala-gejala permasalahan yang
muncul dalam sistem. Identifikasi masalah dapat dimulai dari melihat,
memperhatikan, dan memetakan kesenjangan-kesenjangan yang ada yang tidak
sesuai dengan harapan.
2. Memahami kerja dari sistem yang ada langkah kedua dalam analisis sistem adalah
memahami kerja dari sistem yang ada. Langkah ini dapat dilakukan dengan
mempelajari secara rinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Untuk itu diperlukan
data. Data tersebut dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian. Kegiatan
penelitian dilakukan dengan tahapan: menentukan jenis penelitian, merencanakan
jadwal penelitian, membuat penugasan penelitian, membuat agenda, dan
mengumpulkan hasil.
3. Menganalisis hasil penelitian langkah selanjutnya dalam analisis sistem adalah
menganalisis hasil penelitian. Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah
diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Analisis yang dilakukan adalah
dengan memetakan kelemahan sistem dan menganalisis kebutuhan informasi
pengguna.
4. Membuat laporan hasil analisis. Setelah analisis hasil penelitian dilakukan, maka
tahapan berikutnya adalah membuat laporan penelitian secara sistematis yang
menggambarkan proses kegiatan analisis secara komprehensif.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari beberapa penjelasan dalam bab sebelumnya kita dapat mengambil beberapa
kesimpulan, yaitu:

1. Pendekatan sistem adalah mengimplementasikan pola fikir atau suatu paradigma


tertentu menurut sistem di dalam menelaah atau memecahakan masalah-masalah
yang ada atau yang sedang dihadapi disebut dengan pendekatan sistem.
2. Pendekatan sistem dalam pembelajaran mempunyai beberpa manfaat. Di antaranya
yang dijelaskan oleh Sanjaya yaitu:

a. Melalui pendekatan sistem, arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan


dengan jelas.
b. Pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis.
c. Pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan
segala potensi dan sumber daya yang tersedia.
d. Pendekatan sistem dapat memberikan umpan balik

3. Menurut McLeod pendekatan sistem terdiri dari tiga jenis usaha, yaitu: persiapan,
definisi dan solusi.
4. Analisis sistem adalah sebuah cara yang dipilih dan digunakan untuk memecahkan
atau mengatasi masalah-masalah dalam sebuah sistem sehingga didapatkan hasil
yang lebih baik.
5. Analisis sistem sangat dibutuhkan dalam sistem pembelajaran, karena dengan adanya
analisis sistem dalam sistem pebelajaran maka ia (analisis sistem) akan lebih banyak
memberikan masukan dalam memecahkan berbagai masalah yang ada dalam suatu
sistem pembelajaran

9
B. SARAN
Penulis merekomendasikan kepada pembaca supaya tidak menggunakan makalah ini
sebagai acuan yang mutlak, karena makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu
penulis merekomendasikan kepada semua pembaca makalah ini untuk mencari sumber –
sumber lain untuk menyempurnakan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Azhar, Imam. 2012. Perencanaan Sistem dan Desain Pembelajaran. Lamongan: STAIDRA
Fattah, Hanim Al. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan
Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET.
Hamzah B. Uno. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamid Darmadi. 2009. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta.
Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Kaufman, Roger A. 1972. Educational System Planning. New Jersey: Prentice Hall,. Inc
N.S. Degeng. 1993. Buku Pegangan Teknologi Pendidikan Pusat Antar Universitas untuk
Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Universitas Terbuka. Jakarta:
Depdikbud RI, Dirjen Dikti.
Sanjaya, Wina. 2011. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

11

Anda mungkin juga menyukai