Anda di halaman 1dari 10

Seorang Ibu usia 26 tahun P1A0 datang ke Puskesmas.

Ibu mengeluhkan nyeri dan


bengkak pada payudara sebelah kiri, bayi sering menangis dan rewel. Dari hasil anamnesa
didapatkan: ibu melahirkan anak pertama 2 mingu lalu, tidak pernah abortus, hasil
pemeriksaan fisik dalam keadaan normal, TD 120/80mmHg, suhu 38C, nadi 88x/menit,
pernafasan 24x/menit, lochea serosa.

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS Ny. R P1A0


2 MINGGU POSTPARTUM DENGAN MASTITIS JERIJI (patologis)

Tanggal pengkajian : 22 Februari 2021


Jam : 14.00 WIB

I. Data Subjektif
A. Identitas
No. Register : 192563

Nama klien : Ny. R Nama Suami : Tn. A


Umur : 26 tahun Umur : 27 tahun
Kebangsaan : Indonesia Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan :SMP Pendidikan :SMP
Pekerjaan :IRT Pekerjaan : Petani
Alamat Rumah : Desa Jeriji, Bangka selatan
No.telepon : 08123456xxxx

B. Alasan Datang
Ny. R mengatakan nyeri dan bengkak pada payudara sebelah kiri, bayi sering
menangis dan rewel

C. Riwayat Persalinan
1. Jenis persalinan: spontan
2. Penolong : bidan
3. Tanggal lahir : 15 Oktober 2020
4. Jam lahir : 02.00 WIB
5. Jenis kelamin: Perempuan
6. BBL: 2700 gram
7. PBL: 48 cm
8. Keadaan anak: baik
9. Ketuban pecah: 01.00 WIB
10. Kala I: normal Lamanya: 1 jam
11. Kala II: normal Lamanya: 15 menit
12. Kala III: normal Lamanya: 15 menit
Plasenta: lengkap
Panjang tali pusat: 50 cm
13. Kala IV: normal
14. Jumlah perdarahan
Kala I: 15cc
Kala II: 50cc
Kala III: 100cc
Kala IV: 150cc
15. Penyulit / komplikasi : tidak ada
16. Tindakan pada masa persalinan : induksi

D. Data Kebidanan
1) Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun Disminorhea : tidak ada
Siklus : 28 hari Banyaknya : 3x pembalut
Lama : 6-7 hari Warna : merah segar
Sifat : encer
2) Riwayat Perkawinan
Kawin : perkawinan ke-1 (sah)
Usia saat kawin : 24 tahun
Lama perkawinan : 2 tahun
3) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu
N Tgl/thn Tempat Usia Jenis Penolon Penyulit/ Anak
O persalina persalina kehamila persalina g komplikas
n n n n i
J PB BB Ket
K
1 15-10- PMB 40minggu normal Bidan Tidak ada P 48c 2700g Hidu
2020 m r p

4) Riwayat KB
Pernah menjadi akseptor KB : belum pernah
Jenis KB : tidak ada
E. Data Kesehatan

1. Riwayat Penyakit yang pernah diderita:


a. Hipertensi : tidak ada d. jantung : tidak ada
b. TB : tidak ada e. ginjal : tidak ada
c. Malaria : tidak ada f. DM : tidak ada
2. Riwayat Penyakit keluarga/keturunan:
a. Hipertensi : tidak ada d. jantung : tidak ada
b. TB : tidak ada e. ginjal : tidak ada
c. Malaria : tidak ada f. DM : tidak ada

F. Data Kebiasaan Sehari-hari


1. Pola Nutrisi
Makan : 3x/hari, jenis makanan : nasi,lauk, sayuuran
Pantangan : tidak ada
Minum : 8 gelas/hari
2. Pola istirahat dan aktivitas
Tidur siang : 1 Jam/hari
Tidur malam : 7 Jam/hari
Aktivitas : memasak dan menyapu
3. Pola Eliminasi
BAB BAK
Frekuensi : 1x/hari Frekuensi : 4x/hari
Konsistensi : padat Konsistensi : cair
Warna : kuning Warna : jernih
Bau : khas Bau : khas
Keluhan : tidak ada Keluhan : tidak ada

G. Data Pisikososial
Hubungan ibu dengan keluarga : baik
Pengambilan keputusan dalam keluarga : suami
II. DATA OBJEKTIF
A. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum : baik
2) Kesadaran : composmentis
3) Keadaan emosional : stabil
4) Tanda-tanta vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 38o C
Pernapasan : 24x/menit
5) Tinggi badan : 153 cm
6) Berat badan : 50 kg

B. Pemeriksaan Kebidanan
1. Inspeksi
a. Kepala
Rambut : bersih tidak ada ketombe dan tidak rontok
Telinga : bersih tidak ada serumen
Mata
Konjungtiva : merah muda
Sklera : putih
Hidung : bersih tidak ada polip
b. Muka : bersih tidak ada oedem
c. Mulut dan Gigi
Lidah : tidak ada stomatitis
Gigi : tidak berlubang
Bibir : lembab
Gusi : tidak berdarah
d. Leher
Kelenjar thyroid: tidak ada pembengkakan
e. Payudara
Bentuk/ukuran: asimetris (yang kiri lebih besar)
Areola Mamae: hiperpigmentasi
Puting susu : menonjol, lecet
Kolostrum : ada
ASI : ada
f. Abdomen : tidak ada bekas luka operasi
g. Genetalia Eksterna
Perdarahan : tidak ada
Jenis Lochea : serosa
Warna : kekuningan
h. Ekstremitas atas
Oedem : tidak ada
i. Ekstremitas bawah
Oedem : tidak ada
Varices : tidak ada
2. Palpasi
a. TFU : tidak teraba diatas simfisis pubis
b. Kontraksi Uterus : baik
c. Involusi Uteri : baik
3. Inspekulo : tidak dilakukan

III. Assessement
P1 A0 2 minggu postpartum dengan mastitis
Masalah: nyeri dan bengkak pada payudara sebelah kiri, bayi sering menangis dan
rewel
Kebutuhan: 1. pendidikan kesehatan tentang posisi dan perlekatan menyusui
2. pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara

IV. Plan Of Action


1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan sebagai berikut:
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Suhu : 38 C
Nadi : 88x/menit
Pernafasan : 24x/menit
E: ibu mengetahui hasil pemeriksaan

2. Memberitahu penyebab terjadinya mastitis


1) Perlekatan pada payudara saat menyusui ridak tepat yang mengakibatkan
puting susu lecet
2) Menunda waktu menyusui
3) Tergesa-gesa dalam menyusui
4) Penggunaan bra yang ketat
5) Kelelahan
E: ibu mengetahui apa saja penyebab terjadinya masitis
3. Mengajarkan ibu beberapa posisi menyusui
1) Posisi Cradle (Klasik) Posisi ini adalah yang paling banyak dipraktekkan ibu
menyusui.Caranya:
a. Ibu duduk pada kursi berlengan yang nyaman, punggung tegak (boleh
disangga dengan bantal agar dapat bersandar dengan nyaman). Jaga agar
posisi tidak membungkuk karena akan cepat lelah.
b. Punggung hingga bokong bayi pada lengan bawah ibu. Lengan yang
digunakan adalah lengan pada sisi yang sama dengan payudara yang akan
digunakan untuk menyusui (lengan kanan saat akan menyusui dengan payudara
kanan).
c. Kepala dan leher bayi ditempatkan pada lekuk siku.
d. Dekatkan kepala (bibir) bayi pada payudara dengan mengangkat lengan
(bukan membungkuk). ditempatkan
2) Posisi Cross-Cradle adalah kepala bayi disangga oleh tangan yang berlawanan
arah terhadap payudara yang disusukan. Posisi ini bisa digunakan untuk bayi
kecil atau sakit. Caranya:
a. Ibu duduk pada kursi berlengan yang nyaman, punggung tegak (boleh
disangga dengan bantal agar dapat bersandar dengan nyaman).
b. Jaga agar posisi tidak membungkuk karena akan cepat lelah.
c. Tangan ibu pada sisi yang berseberangan dengan payudara yang
menyusui, memegang kepala dan leher bayi (tangan kanan digunakan bila
akan menyusui dengan payudara kiri, dan sebaliknya) Punggung dan bokong
bayi disangga dengan lengan bawah ibu pada tangan yang sama.
d. Tangan dapat digunakan untuk mengarahkan bayi ke payudara.
3) Posisi Football Dinamakan football karena Anda memegang bayi seperti
Memegang bola football, yaitu pada sisi tubuh (di bawah ketiak). Caranya:
a. Punggung hingga bokong bayi ditempatkan pada lengan bawah ibu, dengan
daerah bokong pada lipat siku ibu.
b. Lengan yang digunakan adalah lengan pada sisi yang sama dengan payudara
yang akan digunakan untuk menyusui (lengan kanan saat akan menyusui
dengan payudara kanan).
c. Lengan ibu tidak ditempatkan di depan tubuh, namun di samping (seperti
mengempit tas) Telapak tangan ibu menyangga kepala dan leher bayi, seluruh
tubuh bayi menghadap ke payudara (sisi tubuh) ibu Letakkan penyangga
(bantal atau bantal menyusui) pada sisi tubuh yang digunakan, di bawah
lengan ibu dan tubuh bayi.
4) Posisi Berbaring Miring Posisi ini merupakan posisi favorit sebagian ibu, terutama
saat sedang sangat lelah dan mengantuk namun berjuang untuk tetap menyusui
bayi secara langsung. Caranya:
a. Berbaringlah miring pada satu sisi tubuh, tangan bagian bawah dilipat ke atas
atau menyangga kepala.
b. Kepala boleh berbaring pada bantal atau disangga oleh telapak tangan.
Dengan tangan bagian atas, posisikan tubuh bayi juga miring menghadap
tubuh Anda, perut bayi menempel pada perut Anda.
c. Arahkan kepala dan mulut bayi pada puting, dapat menggunakan bantal bayi
yang diletakkan di bawah kepala bayi atau di bawah payudara, tergantung
ukuran payudara, dengan tujuan agar mulut bayi sama tinggi dengan puting
E: ibu mengerti dan bersedia melakukan posisi yang benar dan nyaman saat
menyusui
4. Memberitahu tanda-tanda perlekatan yang benar saat menyusui
a. Tubuh bagian depan bayi menempel pada tubuh ibu.
b. Dagu menyentuh payudara ibu dengan mulut terbuka lebar.
c. Hidung bayi mendekati dan kadang-kadang menyentuh payudara ibu.
d. Mulut bayi mencakup sebanyak mungkin areola (tidak hanya puting saja),
lingkar areola atas terlihat lebih banyak daripada areola bagian bawah. Bibir bawah
bayi melengkung ke luar.
e. Bayi mengisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang-kadang disertai
dengan berhenti sesaat (jeda) yang menandakan bahwa dalam mulutnya penuh
ASI, dan hal ini merupakan kesempatan bayi untuk menelan ASI.
f. Bayi puas dan tenang pada akhir menyusu. Puting susu tidak terasa sakit atau
lecet.
E: ibu mengerti dan mampu menyebutkan kembali tanda-tanda perlekatan yang
benar saat menyusui
5. Mengajarkan ibu tentang perawatan payudara
a. Gerakan Perawatan Payudara
1) Gerakan pertama
Kedua tangan di simpan dibagian tengah atau antara payudara, Gerakan
tangan ke arah atas pusat ke samping, ke bawah kemudian payudara
diangkat sedikit dan dilepaskan, lakukan 20-30 kali.
2) Gerakan kedua
Satu tangan menahan payudara dari bawah, bagian yang lain mengurut
payudara dengan pinggir tangan dari arah pangkal ke putting susu,
dilakukan 20-30 kali pada kedua payudara secara bergantian
3) Gerakan ketiga
Satu tangan menahan payudara di bagian bawah, tangan yang lain
mengurut dengan bahu, jari mengepal, lakukan pengurutan dari arah
pangkal ke putting susu 20-30 kali dilakukan pada kedua payudara
secara bergantian.
a) Kompres dengan air hangat, kemudian dengan air dingin secara
bergantian diakhiri dengan air hangat selama 5 menit
b) Bersihkan payudara terutama bekas minyak
c) Pakailah BH yang terbuka bagian depannya (untuk ibu menyusui) dan
yang menyangga buah dada atau langsung susui bayi
d) Menggunakan BH
E: ibu mengerti dan sudah dapat melakukan perawatan payudara sendiri
6. Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan perawatan payudara secara rutin dirumah
E: ibu bersedia melakukannya
7. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya masa nifas yaitu: demam, penglihatan
kabur, sakit kepala secara terus-menerus, pembengkakan pada wajah dan tangan,
payudara (merah, panas, bengkak, dan sakit), merasa sedih dan tidak mampu
merawat bayi. Apabila terdapat tanda-tanda tersebut segera memberitahu dan
datang ke bidan
E: ibu mengerti tentang tanda bahaya pada masa nifas, bersedia memberitahu dan
dan datang ke bidan apabila terdapat hal-hal tersebut
8. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang
E: ibu bersedia datang lagi ke bidan untuk melakukan kunjungan ulang
Jeriji, 22 Februari 2021
Mahasiswa

Ressy Junita Sari


191540129
Mengetahui,
Pembimbing lahan praktik Pembimbing lahan praktik

Nama Nandini Parahita Supraba, M.Kes


NIP: NIP:

Anda mungkin juga menyukai