Anda di halaman 1dari 50

PERAN APOTEKER

DALAM PEMANTAUAN TERAPI


OBAT PADA PASIEN COVID-19

Apt. Tri Kusumaeni, S.Si, M.Pharm


Instalasi Farmasi
RSUP Persahabatan
Curriculum Vitae
Apt. Tri Kusumaeni, S.Si, M.Pharm,
• TTL: Purwokerto, 24 Februari 1978

Riwayat Pendidikan:
• 2000 : S1 Farmasi Univ. Airlangga Surabaya
• 2001 : Apoteker Farmasi Univ. Airlangga Surabaya
• 2005 : Postgraduate Diploma Curtin University of Technology
• 2007 : M.Pharm Curtin University Western Australia

Riwayat Pekerjaan:
• 2001 – 2008 : Dosen di Fak.Farmasi Univ. Muh. Purwokerto
• April 2008 – September 2009 : Staf Instalasi Farmasi RSUP Persahabatan
• September 2009 – Mei 2011 : Waka Pelayanan Inst. Farmasi RSUP Persahabatan
• Mei 2011 – November 2014 : PJ Diklat Litbang Inst. Farmasi RSUP Persahabatan
• November 2014 – Oktober 2015 : Koordinator Umum Instalasi Farmasi RSUP Persahabatan
• Oktober 2015 – Januari 2019 : Kepala Instalasi Farmasi RSUP Persahabatan
• Januari 2019 – Juli 2020 : Koordinator Pelayanan Farmasi Rawat Inap RSUP Persahabatan
• Juli 2020 : Manajer Pelayanan Farmasi
Organisasi :
• 2011 – sekarang : Pengurus Hisfarsi PD DKI Jakarta Bagian Diklat
• Mei 2019 – sekarang : Anggota Komite Nasional Pharmacovigilance TB RO
Outline
• Pengelolaan Obat pada masa pandemi
Covid-19
• Pelayanan Farmasi Klinik pada masa
pandemi Covid-19
• Pemantauan Terapi Obat (PTO)
• Profil DRP pada pasien covid-19
Update covid-19
per 14 September 2020
> 20 x lipat
Dlm 6 bulan

19 Mei
14 September 2020 3 November 2020
2020
Pengelolaan Obat di masa
pandemi Covid-19
• Perencanaan
• Banyak perubahan menyesuaikan kebutuhan dan sumber dana
• Penerimaan
• Banyak donasi, perlu tenaga kefarmasian untuk mengecek
penerimaan obat/alkes (jumlah, jenis, spek)
• Penyimpanan
• Perlu gudang ekstra untuk menampung obat-alkes donasi dan
barang2 dana RM yang datang bersamaan
• Pendistribusian
• Distribusi sesuai kebutuhan unit kerja, memantau stok (jangan
sampai habis/berlebih)
Membantu penerimaan barang
donasi covid-19
Pelayanan Farmasi Klinik
di masa pandemi covid-19
Pengkajian dan pelayanan
resep
Penelusuran riwayat obat dan
rekonsiliasi obat
Form rekonsiliasi obat
Review farmasi dan rekon
transfer antar ruangan
Rekon
Review transfer
farmasi
Komunikasi dengan pasien Covid-19
melalui interkom
Identifikasi DRP dan
Rekomendasi
Konseling keluarga pasien
pulang rawat inap
Edukasi obat untuk keluarga
pasien yg akan pulang rawat
inap
Pengecekan dan pengisian ulang
Troli Emergensi
Apoteker dan TTK di zona
merah
Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Pemantauan Terapi Obat (PTO)
• PTO : suatu proses yang mencakup kegiatan untuk
memastikan terapi Obat yang aman, efektif dan rasional bagi
pasien. (PMK 72/2016)
• Tujuan PTO adalah meningkatkan efektivitas terapi dan
meminimalkan risiko Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki
(ROTD).
• Pemantauan terapi obat harus dilakukan secara
berkesinambungan dan dievaluasi secara teratur pada periode
tertentu agar keberhasilan ataupun kegagalan terapi dapat
diketahui
Kegiatan dalam PTO
a) pengkajian pemilihan Obat, dosis, cara pemberian Obat,
respons terapi, Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD);
b) pemberian rekomendasi penyelesaian masalah terkait Obat;
dan
c) pemantauan efektivitas dan efek samping terapi Obat.

Tahapan PTO:
1. pengumpulan data pasien;
2. identifikasi masalah terkait Obat;
3. rekomendasi penyelesaian masalah terkait Obat;
4. pemantauan; dan
5. tindak lanjut.
Faktor yang harus diperhatikan:
1. kemampuan penelusuran informasi dan penilaian kritis
terhadap bukti terkini dan terpercaya (Evidence Best
Medicine);
2. kerahasiaan informasi; dan
3. kerjasama dengan tim kesehatan lain (dokter dan perawat).
Tatalaksana PTO
• Seleksi Pasien (kondisi pasien; obat)
• Pengumpulan Data Pasien (RM; profil pengobatan, wwcr)
• Identifikasi Masalah Terkait Obat
• Rekomendasi Terapi
• Rencana Pemantauan
• Tindak Lanjut
Seleksi Pasien
1. Kondisi Pasien
• Pasien dg multi penyakit polifarmasi
• Pasien kanker
• Pasien dg gangguan fungsi organ ( hati & ginjal)
• Pasien geriatri & pediatri
• Pasien hamil & menyusui
• Pasien dg perawatan intensif
• Pasien yg membutuhkan konsultasi TPN & farmakokinetik
2. Obat
a. Jenis Obat
Pasien yg menerima obat dg resiko tinggi
• Obat dg indeks terapi sempit
• Obat nefrotoksik & hepatotoksik
• Sitostatika
• Obat yang sering menimbulkan reaksi tdk diinginkan
b. Kompleksitas regimen
• Poli Farmasi
• Variasi rute pemberian
• Variasi aturan pakai
• Cara pemberian khusus
Pengumpulan Data Pasien
Data dapat diperoleh dari
• Rekam Medik
• Profil pengobatan pasien / pencatatan penggunaan obat
• Wawancara dg pasien, keluarga & tenaga kesehatan lain
Identifikasi Masalah Terkait
Obat
1. Ada indikasi tetapi tidak di terapi
2. Pemberian obat tanpa indikasi
3. Pemilihan obat yang tidak tepat
4. Dosis terlalu tinggi
5. Dosis terlalu rendah
6. Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD)
7. Interaksi obat
8. Pasien tidak menggunakan obat
Rekomendasi Terapi
1. Menambah obat
2. Menghentikan obat
3. Mengubah obat
4. Mengubah dosis (menaikkan atau menurunkan dosis)
5. Mengubah rute pemberian
6. Mengubah waktu pemberian
7. Mengubah lama pemberian
8. Mengubah saat pemberian
9. Melakukan pemantauan (uji laboratorium, gejala klinis)
10. Mengedukasi pasien
Rencana Pemantauan
a) Menetapkan parameter farmakoterapi
b) Menetapkan sasaran terapi (end point)
Penetapan sasaran berdasarkan :
• Nilai / gambaran normal
• Pedoman terapi
c) Menetapkan frekuensi pemantauan
d) Menggunakan format SOAP
Pemberian Rekomendasi metode
SOAP
1. Pengumpulan data pasien (S,O)
2. Identifikasi Masalah Terkait Obat (A)
3. Rekomendasi terapi (P)
4. Rencana pemantauan (P)
Tindak lanjut
Hasil identifikasi masalah terkait obat &
rekomendasi yang telah dibuat apoteker  harus
dikomunikasikan dengan nakes terkait  ditulis
dalam rekam medis (CPPT = catatan perkembangan
pasien terintegrasi)
Contoh kasus
• Ny. RM, perempuan, umur 42 th, BB 55 kg
• Diagnosa : covid-19, DM tipe 2
• Masalah : hiperkoagulasi, gagal nafas tipe 1
• MRS 30 Agustus 2020
• Tekanan Darah 140/93
• Procalcitonin 0,08 (H), Leukosit 11,67 (H), saturasi O2 95,3%
• Na/K/Cl : 134/3,36/95,0 (L)
• IgG SARS Cov2 7,92 (reaktif)
• SGOT/SGPT : 90/127 (H)
• Bilirubin total : 1,81 (H)  direk 1,44 (H), indirek 0,37 (N)
Terapi Obat
Obat Dosis 31/8 1/9 2/9 3/9 4/9 5/9 6/9 7/9 8/9 9/9
Levofloksasin infus 1 x 750 mg V V V V V V V V V V

Vit C inj 2 x 400 mg V V V V V V V V V V

Mersibion inj 1 x 5000 V V V V V V V V V V

Oseltamivir tab 2 x 75 mg V V V V V V V V V V

Zinc sulfas tab 1 x 20 mg V V V V V V V V V V

Vit D tab 1 x 5000 V V V V V V V V V V

Azitromisin tab 1 x 500 mg V V V V V STOP

Heparin Na 1 x 5000 V V V V V V V V V V

Lantus 1 X 12 Unit V V V V V V V V V V

Aminoleban 1 x 500 ml V V V V V V V V V V

Asering 1 x 500 ml V V V V V V V V V V

Atorvastatin 1 x 20 mg V V V V V V V V V

Deksametason 2 x 1 vial V V V V V V V V

Sefotaksim 3x1g V
Terapi Obat
Obat Dosis 10/9 11/9 12/9 13/9 14/9
Levofloksasin infus 1 x 750 mg V V V V V
Vit C inj 2 x 400 mg V V V V V
Mersibion inj 1 x 5000 V V V V V
Zinc sulfas tab 1 x 20 mg V V V V V
Vit D tab 1 x 5000 V V V V V
Heparin Na 1 x 5000 V V
Lantus 1 x 12 Unit V V V V V
Aminoleban 1 X 500 ml V V V V V
Asering 1 x 500 ml V V V V V
Atorvastatin 1 x 20 mg V V V V V
Deksametason 2 x 1 vial V V V V V
Sefotaksim 3x1g V V V V V
Hasil Pemeriksaan Lab
Pemeriksa 30/8 31/8 1/9 4/9 8/9 9/9 12/9
an
D Dimer 950 (H) 1190 (H) 1610 (H)
Fibrinogen 858,7 (H)
HbA1C 12,8 (H)
Trigliserida 150 (H) 174 (H)
Kolesterol 224 232
Total (border) (border)
Kolest LDL 186 (H) 190 (H)
Na/K/Cl 138/3,4/1
06
Leukosit 11,94 (H) 14,83 (H) 26,7 (H)
Trombosit 650 (H) 644 (H)
Hasil Pemeriksaan Lab
Pemeriksa 1/9 3/9 7/9 10/9 14/9
an
GDS 169/214 234/257/ 191/191/ 253/313/ 346/389
(P/S/M) /386 299 383 489

Swab Positif Negatif


Analisa DRP
• Dosis terlalu tinggi (pemakaian terlalu lama)
• Azitromisin 6 hari, Oseltamivir 11 hari  apoteker konfirmasi
ulang ke dokter, acc stop azitro dan oseltamivir
• Interaksi Obat  banyak  signifikansi klinis ?
• Levofloksasin vs Insulin vs Deksametason  mempengaruhi
kontrol glukosa (efek antagonis)
• Saran ke dokter untuk evaluasi dosis Insulin  saran diterima,
dokter menambahkan Novorapid 3 x 6 Unit, dan Lantus menjadi 1
x 20 Unit (tgl 15/9)
Cek interaksi obat  ePocrates
online
Rekomendasi apoteker dan
jawaban dokter di CPPT
Profil DRP pada pasien Covid-19
Profil DRP pasien covid-19
di RSUP Persahabatan (Maret-April 2020)
• 5 ruang rawat, 9 Apoteker ruangan
• Jumlah pasien yang direview = 580 orang
• 66% laki-laki, 34% perempuan
• Jumlah DRP yg teridentifikasi = 559 kasus
• Jumlah rekomendasi yang diberikan oleh Apoteker 441
rekomendasi
Jenis DRP yang teridentifikasi
Penerima rekomendasi
Penerimaan rekomendasi
Apoteker
Contoh DRP interaksi obat
OBAT REKOMENDASI APOTEKER PENERIMA
REKOMENDASI
Levofloksasin dan azitromisin Monitoring fungsi jantung pasien Dokter
dapat menyebabkan QT (EKG)
prolongation dan resiko aritmia
Levofloksasin dan klorokuin Monitoring fungsi jantung pasien Dokter
dapat menyebabkan QT (EKG)
prolongation dan resiko aritmia
Sukralfat vs lansoprazol Lansoprazol 30 menit sblm Perawat
makan, Sukralfat sesudah makan
Contoh DRP Dosis terlalu tinggi
OBAT REKOMENDASI APOTEKER PENERIMA
REKOMENDASI
Azitromisin diberikan dengan Dosis azitromisin diturunkan Dokter
dosis 2x500 mg menjadi 1 x 500 mg
Antibiotik levofloksasin Mohon evaluasi ulang Dokter
diberikan pada pasien sampai penggunaan antibiotik untuk
10 hari melanjutkan atau menghentikan
antibiotik, jika masih perlu
dilanjutkan untuk acc ppra
Azitromisin 1x500 mg sudah Mohon evaluasi ulang Dokter
lebih dari 5 hari penggunaan antibiotik untuk
melanjutkan atau menghentikan
antibiotik, jika masih perlu
dilanjutkan untuk acc ppra
Pasien anak dg BB 30 kg Saran menurunkan dosis Dokter
diberikan oseltamivir 2x75 mg menjadi 2 x 60 mg
Referensi terkait covid-19
PLEASE...
PLEASE...
STAY @ HOME
Become a hospital pharmacist...is FUN
Penerimaan rekomendasi
TERIMA KASIH
Apoteker

Anda mungkin juga menyukai