Anda di halaman 1dari 6

PERTANYAAN

5-1 Jelaskan persamaan dan perbedaan antara bukti dalam suatu kasus hukum dengan bukti
dalam pengauditan laporan keuangan

 Persamaan
Baik bukti kasus hukum dan bukti audit harus merupakan bukti yang relevan, tepat, dan
reabilitas dan objektif.
 Perbedaan
a. Ukuran keabsahan (validity) bukti audit bergantung pada pertimbangan auditor
independennya sendiri dan kucukupan bukti ditentukan oleh auditor.
b. Sedangkan bukti hukum merupakan bukti yang sudah diatur secara tegas oleh
peraturan hukum yang ketat.

5-2 Sebutkan empat keputusan tentang bukti yang harus dilakukan pada setiap audit.

1. Prosedur audit apa yang harus digunakan.


2. Berapa besar ukuran sampel yang harus dipilih untuk prosedur audit tersebut.
3. Unsur-unsur apa yang harus dipilih dari populasi.
4. Kapan prosedur tersebut diterapkan.

5-3 Jelaskan apa yang dimaksud dengan prosedur audit. Sebut dan jelaskan empat contoh
prosedur audit.

Prosedur audit adalah instruksi detil yang menjelaskan bukti audit yang harus diperoleh selama
audit berlansung.

Contoh :

Suatu prosedur audit untuk melakukan verifikasi atas pengeluaran kas, periksalah jurnal
pengeluaran kas dalam sistem akuntansi dan bandingkan dengan nama penerima, jumlah
rupiah, dan tanggal dengan informasi online yang disediakan Bank tentang check-check yang
diproses untuk akun kas yang bersangkutan.

5-4 Jelaskan apa yang dimaksud dengan program audit untuk piutang usaha. Sebutkan empat hal
yang harus termuat dalam setiap program audit.

Program Audit atas Piutang antara lain :

untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian intern (internal control) yang baik atas piutang
dan transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas.

Setiap program kerja audit biasanya mengandung 4 hal pokok , yaitu:

1. Informasi pendahuluan
Informasi latar belakang mengenai program/aktifitas yang diaudit yang berguna bagi para
auditor dalam memahami dan melaksanakan program kerja auditnya. Bagian ini harus
disajikan seringkas mungkin.
Komentar berbagai pihak yang berkompeten berkaitan dengan tujuan audit, termasuk
komentar auditor sendiri.
2. Pernyataan tujuan audit, menyajikan tentang:
Tujuan yang ingin dicapai berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi dan perbaikan
yang diharapkan dapat tercapai.
Cara pendekatan audit yang dipilih
Pola pelaporan yang dikehendaki
3. Instruksi-instruksi khusus
4. Langkah-langkah kerja
Langkah-langkah kerja memuat tentang pengarahan-pengarahan khusus pelaksanaantugas
audit, sesuai dengan tahap auditnya, yaitu:
1. Audit pendahuluan meliputi:
Pembicaraan pendahuluan dengan objek yang diaudit
Pengumpulan informasi umum, penelaahan peraturan, evaluasi prosedur kerja, dansystem
operasional.
Test pendahuluan atas informasi yang diperoleh guna identifikasi tujuan audit
sementara.Pembuatan ikhtisar hasil audit pendahuluan
2. Review dan pengujian pengendalian manajemen.
Pengujian pengendalian manajemenPembuatan ikhtisar hasil temuan pengujian
pengendalian manajemen.
3. Audit Lanjutan
Pengembangan temuan hasil pengujian pengendalian manajemen.
Penyajian hasil audit lanjutan (daftar temuan)
Pembahasan temuan dengan penanggung jawab audit
Pembahasan hasil audit lanjutan dengan objek audit
Penyusunan rekomendasi

5-5 Jelaskan mengapa auditor hanya dapat memberi tingkat asurans wajar, bukan asurans yang
meyakinkan, bahwa laporan keuangan adalah benar.

Keyakinan Memadai. Standar audit mengindikasikan keyakinan yang memadai sebagai tingkat
yang tinggi, namun tidak absolut, bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji material.
Konsep “memadai namun bukan absolut” menandakan bahwa auditor bukanlah penjamin
kebenaran atas laporan keuangan.

Auditor bertanggung jawab untuk mendapatkan tingkat keyakinan yang memadai, namun bukan
absolut, untuk beberapa alasan berikut:

1. Sebagian besar bahan bukti audit berasal dari pengujian sample populasi, misalnya untuk
akun piutang dagang atau persediaan.
2. Penyajian akuntansi berisi estimasi yang kompleks, di mana melibatkan ketidakpastian dan
dapat dipengaruhi oleh kejadian di masa mendatang. Akibatnya, auditor harus
mengandalkan bukti yang meyakinkan, namun tidak menjamin.
3. Sering kali sangat sulit , atau bahkan tidak mungkin bagi auditor untuk mendeteksi
kesalahan saji dalam laporan keuangan, khususnya ketika terjadi kolusi di antara
manajemen.

5-6 Tunjukkan dua faktor yang menentukan persuasivitas bukti. Apakah hubungan kedua faktor
tersebut dengan prosedur audit, ukuran sample, unsur yang dipilih, dan saat pengauditan?
Keputusan Bukti Audit Kualitas yang memengaruhi keandalan bukti
Prosedur dan waktu audit 1. Ketepatan
a. Relevansi
b. Reliabilitas
1) Independensi pembuat bukti
2) Efektivitas pengendalian internal klien
3) Pengetahuan langsung auditor
4) Kualifikasi individu pemberi informasi
5) Tingkat obyektivitas
6) Ketepatan waktu
a) Ketika prosedur dijalankan
b) Bagian dari periode yang diaudit
Ukuran sampel dan unsur yang dipilih 1. Kecukupan
a. Ukuran sampel yang memadai
b. Pemilihan unsur populasi yang tepat

5-7 Sebutkan enam karakteristik yang menentukan keandalan (reliabilitas) bukti. Untuk setiap
karakteristik tersebut, berikan sebuah contoh tipe bukti yang kemungkinan bisa diandalkan.

1. Independensi pembuat bukti


Contoh : Polis asuransi, dipandang lebih bisa dipercaya daripada dokumen-dokumen yang
dihasilkan oleh organisasi klien dan tidak keluar dari organisasi klien seperti misalnya
dokumen permintaan pembelian.
2. Efektivitas pengendalian internal klien
Contoh : Apabila pengendalian internal atas penjualan dan pembuatan faktur dalam
perusahaan klien berjalan dengan efektif, maka auditor akan memperoleh bukti yang lebih
bisa dipercaya dari faktur penjualan dan dokumen pengiriman barang, daripada jika
pengendalian internalnya tidak efektif.
3. Pengetahuan langsung auditor
Contoh : Apabila auditor menghitung sendiri besarnya laba kotor tahun ini dan
membandingkannya dengan laba kotor tahun lalu, maka hasil perhitungan tersebut akan
lebih bisa dipercaya dibandingkan dengan perbandingan laba kotor yang dilakukan oleh
kontroler perusahaan klien.
4. Kualifikasi individu pemberi informasi
Contoh : Pemeriksaan atas persediaan permata yang dilakukan oleh seorang auditor yang
tidak terlatih untuk membedakan antara permata yang asli dengan kaca akan menjadi bukti
yang tidak bisa dipercaya untuk tujuan keberadaan permata.
5. Tingkat obyektivitas
Contoh : konfirmasi tentang saldo piutang yang diterima dari debitur, atau konfirmasi
tentang saldo rekening di bank yang diterima dari bank, hasil perhitungan fisik kas dan surat
berharga yang dilakukan oleh auditor.
6. Ketepatan waktu
Contoh : hasil perhitungan fisik atas surat berharga yang dilakukan auditor pada tanggal
neraca, akan lebih dipercaya daripada apabila perhitungan fisik dilakukan 2 bulan
sebelumnya.
5-8 Sebutkan delapan tipe audit seperti yang ditunjukkan pada bab ini, dan berilah dua contoh
untuk masing-masing tipe.

1. Dokumen Internal
- Duplikat faktur penjualan dan laporan penerimaan barang
2. Dokumen Eksternal
- Wesel yang telah dituangkan dan faktur pembelian
3. Pelaksanaan suatu proses atau prosedur
- Penghitungan persediaan dan melihat langsung pelaksanaan aktivitas pengendalian.
4. Konfirmasi
- Konfirmasi dalam bentuk kertas dan secara elektronik
5. Rekalkulasi
- Memeriksa faktur penjualan dan memeriksa jurnal
6. Pelaksanaan Kembali
- Auditor membandingkan harga yang tercantum dalam faktur dengan harga yang
ditetapkan perusahaan dan mengecek ulang transfer informasi.
7. Prosedur Analitis
- Pengevaluasian atas informasi keuangan yang dilakukan dan investigasi atas fluktuasi
yang telah diidentifikasi.
8. Permintaan Keterangan
- Pencarian informasi atas orang-orang yang memiliki pengetahuan secara lisan dan atau
secara tertulis

5-9 Apakah karakteristik dari suatu konfirmasi? Bedakan antara konfirmasi dengan dokumen
eksternal.

1. Akurat, konfirmasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya dan konfirmasi tersebut
harus bebas dari kesalahan-kesalahan.
2. Tepat waktu, konfirmasi itu harus tersedia/ada pada saat konfirmasi tersebut diperlukan
dan tidak terhambat.
3. Relevan, konfirmasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan
4. Lengkap, konfirmasi harus diberikan secara lengkap karena bila konfirmasi yang dihasilkan
sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam mengambil keputusan.

Konfirmasi adalah bukti audit yang diperoleh auditor sebagai respon langsung tertulis dari pihak
ketiga (pihak yang mengonfirmasi) dalam bentuk kertas, atau secara elektronik, atau media lain.
Sedangkan dokumen ekternal adalah dokumen yang dibuat oleh pihak di luar organisasi klien
yang merupakan salah satu pihak dalam transaksi yang didokumentasi, tetapi sekarang berada
di tangan klien atau tersedia untuk diakses.

5-10 Bedakan dokumen internal dengan dokumen eksternal sebagai bukti audit dan berikan tiga
contoh masing-masing dokumen tersebut.

 Dokumen internal : sebuah dokumen yang telah disiapkan dan digunakan didalam
organisasi klien dan disimpan tanpa pernah keluar ke pihak lain.
Contoh : Faktur penjualan, catatan waktu kerja karyawan, laporan penerimaan persediaan
 Dokumen eksternal : sebuah dokumen yang telah ditandatangani oleh seseorang di luar
organisasi klien dan berakhir di tangan klien.
Contoh : tagihan pemasok, wesel bayar yang dibatalkan, polis asuransi

5-11 Jelaskan arti penting prosedur analitis sebagai bukti dalam menentukan penyajian wajar
laporan keuangan.

Prosedur analitis menggunakan perbandingan dan keterkaitan untuk menilai apakah saldo-saldo
akun atau data lain yang muncul telah disajikan secara wajar dibandingkan dengan perkiraan
auditor.

5-12 Tunjukkan alasan utama mengapa prosedur analitis perlu dilakukan.

Untuk mengevaluasi laporan keuangan, menginvestigasi fluktuasi yang telah diidentifikasi,


memahami bidang usaha dan bisnis klien, menilai kelangsungan usaha bisnis klien, menunjukkan
kemungkinan adanya kesalahan penyajian dalam laporan keuangan, dan mengurangi pengujian
audit yang rinci.

5-13 Sebutkan tujuan pembuatan dokumentasi (kertas kerja) audit dan jelaskan mengapa setiap
tujuan itu penting artinya.

Tujuan dokumentasi audit adalah untuk membantu auditor dalam mendapatkan jaminan yang
layak bahwa audit telah dilaksanakan secara memadai sesuai dengan standar auditing

Setiap tujuan itu penting karena tujuan itu untuk membuat perencanaan audit, sebagai alat
penting yang mendokumentasikan bahwa audit telah dilaksakan secara memadai dengan
standar auditing, dan untuk memutuskan apakah bukti audit yang tepat dan mecukupi telah
terkumpul untuk menyusun laporan audit sesuai dengan situasi yang dihadapi.

5-14 Jelaskan mengapa dalam pembuatan kertas kerja audit penting artinya untuk mencantumkan
hal-hal berikut : Identifikasi nama klien, periode yang dicakup, deskripsi isi, paraf pembuat
dan pemeriksa (reviewer), tanggal pembuatan dan tanggal review, dan kode indeks.

Karena setiap transaksi di organisasi klien biasanya didukung oleh setidaknya satu dokumen,
sejumlah besar bahan bukti jenis ini biasanya tersedia. Sebagai contoh, klien biasanya
menyimpan pesanan pelanggan, dokumen pengirirman dan salinan faktur penjualan untuk
setiap transaksi. Dokumen yang sama juga merupakan bukti yang berguna bagi auditor untuk
memverifikasi keakuratan pencatatan klien atas transaksi penjualan.

5-15 Sebutkan apa yang dimaksud dengan arsip permanen, dan sebutkan beberapa tipe informasi
yang dimasukkan dalam arsip permanen. Mengapa auditor tidak memasukkan isi kertas kerja
permanen ke dalam kertas kerja tahun berjalan?

Arsip permanen adalah arsip yang berisi data historis atau data yang sifatnya terus-menerus
terkait dengan pengauditan periode berjalan. Dokumen ini memberi informasi yang mengenai
pengauditan yang berlangsung terus-menerus dari tahun ke tahun.

Arsip permanen mencakup :


1. Intisari/salinan dokumen perusahaan yang terus-menerus penting bagi perusahaan, seperti
akta pendirian perusahaan, peraturan, kesepakatan persyaratan obligasi, dan kontrak-
kontrak.
2. Analisis akun-akun di tahun sebelumnya yang tetap penting bagi auditor.
3. Informasi terkait untuk memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian.
4. Hasil prosedur analisis dari audit tahun sebelumnya.

Auditor tidak memasukkan isi dari arsip permanen ke dalam arsip audit periode berjalan karena
arsip permanen berisi untuk data yang secara relatif tidak mengalami perubahan.

5-16 Mengapa auditor tidak boleh meninggalkan pertanyaan atau perkecualian dalam
dokumentasi audit tanpa disertai penjelasan yang cukup?

Karena biasanya bukti ini tidak cukup untuk menarik kesimpulan, karena tidak berasal dari
sumber yang independen dan dapat bisa sesuai dengan keinginan klien. Oleh karena itu ketika
auditor mendapatkan bukti melalui tanya jawab, biasanya juga penting untuk mendapatkan
bukti-bukti pendukung lainnya melalui prosedur lain.

5-17 Jelaskan apa yang dimaksud dengan symbol pemeriksaan (tick mark). Apa tujuannya?

Tickmarks yaitu simbol-simbol yang menunjukkan tindakan/pekerjaan yang dilakukan auditor


yang dicantumkan pada batang-batang tubuh daftar-daftar.

Tujuan penggunaan tickmarks yaitu pada saat dokumen audit sudah rampung, harus secara jelas
menunjukkan pekerjaan audit yang telah dilakukan. Salah satunya dengan memberi notasi
secara langsung dalam daftar. Notasi dalam daftar dilakukan dengan menggunakan tickmarks.
Notasi tersebut harus dijelaskan artinya pada bagian bawah daftar.

5-18 Siapakah pemilik kertas kerja? Dalam situasi bagaimana kertas kerja dapat digunakan oleh
orang lain?

Dokumen audit yang dibuat auditor selama audit berlangsung, termasuk daftar-daftar yang
dibuat klien untuk keperluan auditor, adalah milik auditor. Tidak seorangpun berhak untuk
melihat isi dokumen tersebut (termasuk klien) selain auditor beserta tim auditnya, kecuali bila
auditor diajukan ke pengadilan berkaitan dengan audit yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai