Analisis Kinerja Simpang Bersinyal (Studi Kasus Jalan Teuku Umar Barat - Jalan Gunung Salak)
Analisis Kinerja Simpang Bersinyal (Studi Kasus Jalan Teuku Umar Barat - Jalan Gunung Salak)
1, Januari 2011
Abstrak : Simpang Jalan Teuku Umar Barat – Jalan Gunung Salak yang terletak di
kawasan Denpasar Barat memiliki volume lalu lintas tinggi karena merupakan
gerbang dari dan menuju Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Permasalahan
pada simpang berupa lamanya tundaan dan seringnya terjadi kecelakaan. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja simpang eksisting dan
menganalisis alternatif pemecahan masalah yang tepat. Terdapat 3 alternatif
perbaikan yang digunakan dalam penelitian yaitu alternatif 1 - pengaturan ulang
lampu lalu lintas dengan multi program, alternatif 2 - kombinasi pelebaran
geometrik simpang dengan resetting multi program, dan alternatif 3 - resetting
dengan mengalihkan pergerakan di kaki Selatan. Indikator dalam menilai kinerja
simpang dilihat dari tundaan simpang. Dari 3 alternatif yang dicobakan, maka
alternatif -2 merupakan alternatif terbaik.
58
Analisis Kinerja Simpang Bersinyal ………................................……………............. Wikrama
59
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No. 1, Januari 2011
Faktor Adanya Parkir Tepi Jalan (FP) waktu hijau sampai waktu hijau beriku-
Faktor parkir tepi jalan dapat dihitung tnya (Departemen P.U., 1997). Waktu sik-
dengan rumus sebagai berikut: lus sebelum penyesuaian (Cua) untuk pe-
FP = [ LP/3 – (Wa - 2) . (LP/3 – g)/Wa ] ngendalian waktu tetap dihitung dengan
/g ………………………...…………... (2) rumus:
Dimana: Cua = (1,5 . LTI + 5) / (1 - IFR) … (8)
FP = Faktor jarak parkir tepi jalan; Wa = Dimana:
Lebar pendekat (m); g = Waktu hijau Cua = Panjang Siklus (detik); LTI = Jum-
(detik); LP = jarak antara garis henti dan lah waktu yang hilang setiap siklus (de-
kendaraan yang parkir pertama (m). tik); IFR = Rasio arus perbandingan da-
ri arus terhadap arus jenuh, arus /arus je-
Faktor Belok Kanan (FRT) nuh (Q/S); FRcrit = Nilai tertinggi rasio
Faktor koreksi terhadap arus belok kanan arus dari seluruh pendekat yang terhenti
pada pendekat yang ditinjau, dapat pada suatu fase.
dihitung dengan rumus: ∑IFRcrit = Rasio arus simpang = Jumlah
FR = 1 + PRT . 0,26 ……...........…..(3) FCcrit dari seluruh fase pada simpang.
Dimana: Waktu siklus yang didapat kemudian
PRT = rasio arus belok kanan pada disesuaikan dengan waktu siklus yang di-
pendekat. rekomendasikan seperti pada Tabel 3.
60
Analisis Kinerja Simpang Bersinyal ………................................……………............. Wikrama
lintas, kapasitas dan tingkat pelayanan, se- Derajat kejenuhan (DS) didefinisikan
hingga untuk menjaga agar kinerja sim- sebagai rasio volume (Q) terhadap kapasi-
pang dapat berjalan dengan baik, kapasitas tas (C). Rumus untuk menghitung derajat
dan tingkat pelayanan perlu dipertimbang- kejenuhan adalah:
kan dalam mengevaluasi operasi simpang DS = Q/C …………………………. (12)
dengan lampu lalu lintas. Ukuran dari
kinerja simpang dapat ditentukan berda- Panjang Antrian (NQ)
sarkan panjang antrian, jumlah kendaraan Panjang antrian adalah banyaknya
terhenti dan tundaan. kendaraan yang berada pada simpang tiap
Ukuran kualitas dari kinerja simpang jalur saat nyala lampu merah (Departemen
adalah dengan menggunakan variabel P.U., 1997). Rumus untuk menentukan
sebagai berikut (Departemen P.U., 1997): rata-rata panjang antrian berdasarkan
MKJI 1997, adalah:
Kapasitas Simpang (C) Untuk derajat kejenuhan (DS) > 0.5:
Kapasitas adalah kemampuan simpang NQ1=
untuk menampung arus lalu lintas 8 ⋅ ( DS − 0,5)
0,25 ⋅ C ⋅ ( DS − 1) + ( DS − 1) 2 +
maksimum per satuan waktu dinyatakan C
dalam smp/jam hijau. Kapasitas pada ……..........….................................... (13)
simpang dihitung pada setiap pendekat Untuk DS < 0,5 ; NQ1 = 0
ataupun kelompok lajur didalam suatu
pendekat. Kapasitas simpang dinyatakan Dimana:
dengan rumus: NQ1 = Jumlah smp yang tersisa dari fase
C = S . g/c ……………………….. (11) hijau sebelumnya; DS = Derajat
Dimana: kejenuhan; C = Kapasitas (smp/jam).
C = Kapasitas (smp/jam hijau); S = Arus
jenuh (smp/jam hijau); g = Waktu hijau Jumlah antrian selama fase merah (NQ2):
(detik). c = Panjang siklus (detik). 1 − GR Q
Arus lalu lintas (Q) untuk setiap NQ2 = c ⋅ ⋅ masuk .......... (14)
gerakan (QLT, QRT, dan QST) dikonversi 1 − GR ⋅ DS 3600
dari kendaran per jam menjadi satuan Dimana:
mobil penumpang (smp) per jam dengan NQ2 = Jumlah smp yang datang ada fase
menggunakan ekivalen kendaraan penum- merah.; GR = Rasio hijau; c = Waktu
pang (emp) untuk masing-masing pende- siklus (detik); Qmasuk = Arus lalu lintas
kat terlindung dan terlawan. yang masuk diluar LTOR (smp/jam).
61
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No. 1, Januari 2011
NSTotal =
∑ N SV ........................... (19) DTj = c ⋅ A +
NQ1 ⋅ 3600
………… (22)
QTotal Cj
Dimana:
Tundaan (Delay) 0,5 ⋅ (1 − GR j )
A = ……….......... (23)
Tundaan adalah rata-rata waktu tung- (1 − GR j ⋅ DS j )
gu tiap kendaraan yang masuk dalam pen- C = Kapasitas (smp/jam); DS = Derajat
dekat. Tundaan pada simpang terdiri dari kejenuhan.; GR = Rasio hijau (g/c)
2 komponen, yaitu tundaan lalu lintas (detik).; NQ = Jumlah smp yang tersisa
(DT) dan tundaan geometrik (DG): dari fase hijau sebelumnya.
Dj = DTj + DGj ........................... 20) Tundaan geometrik (DG) adalah tundaan
Dimana: akibat perlambatan atau percepatan pada
62
Analisis Kinerja Simpang Bersinyal ………................................……………............. Wikrama
63
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No. 1, Januari 2011
Dari hasil evaluasi kinerja simpang pelayanan simpang berkisar dari D s/d F,
eksisting dengan pengaturan 2 Fase dan terlihat pada besarnya nilai tundaan dan
waktu siklus 97 detik, didapat tingkat panjang antrian pada kaki-kaki simpang.
64
Analisis Kinerja Simpang Bersinyal ………................................……………............. Wikrama
22 4 5 63 5
Fase I
Utara
Selatan
Intergreen
All Red
28 5 57 4 5
Fase 2
Timur
Barat
Waktu Siklus 97 detik
65
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No. 1, Januari 2011
Resetting lampu lalu lintas menggunakan ngan tingkat kepadatan di kaki-kaki sim-
multi program dengan 12 rencana penga- pang Jalan Teuku Umar Barat – Jalan
turan waktu siklus yang disesuaikan de- Gunung Salak.
26 3 2 62 2
Fase I
Utara - Selatan
All Red Intergreen
29 2 59 3 2
Fase II
Timur - Barat
19 3 2 57 2
Fase I
Utara - Selatan
All Red Intergreen
22 2 54 3 2
Fase II
Timur - Barat 83
Gambar 5 Diagram waktu siklus jam puncak siang (jam 13.00 – 14.00)
66
Analisis Kinerja Simpang Bersinyal ………................................……………............. Wikrama
20 3 2 55 2
Fase I
Utara - Selatan
All Red Intergreen
23 2 52 3 2
Fase II
Timur - Barat 82
Gambar 6 Diagram waktu siklus jam puncak sore (jam 17.00 – 18.00)
67
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No. 1, Januari 2011
6 1
0 0
3 0
0 0 U
00
31
lak
g Sa
unun
Jl. G
3000
ra t
2900
r B a
U m a
e u k u
J l. T
5700
2500
2800
3800
ra t
B a
a r
7000
U m
u k u
T e
J l.
3200
lak
g Sa
unun
Jl. G
00
27
00
2 9 00
5 6
7.00
15.50
Rumija
5.70
68
Analisis Kinerja Simpang Bersinyal ………................................……………............. Wikrama
Alternatif-3: Menghilangkan Pergerak- Salak yang mana arus berasal dari Jalan
an di Kaki Selatan (Jl. Gunung Salak) Iman Bonjol dan By Pass Sunset Road.
dikombinasikan dengan Pengaturan Arus dari By Pass Sunset Road biasanya
Ulang Lampu Lalu Lintas masuk ke Jalan Kunti, kemudian ke Jalan
Alternatif-3 untuk menyelesaikan per- Gunung Athena, Jalan Tangku-ban Perahu
masalahan di Simpang Jalan Teuku Umar baru masuk ke Gunung Salak. Karena arus
Barat – Jalan Gunung Salak adalah de- di kaki Selatan dihilangkan, maka lalu
ngan menghilangkan pergerakan di kaki lintas dialihkan ke Jalan Tang-kuban
Selatan pada simpang ini. Manajemen Perahu untuk masuk ke Jalan Teuku Umar
lalu-lintas yang dilakukan disini adalah Barat. Kemudian arus lalu lintas dari Jalan
dengan menghilangkan arus dari pendekat Iman Bonjol, setelah masuk ke Jalan
Selatan (Jalan Gunung Salak) yang Gunung Soputan dialihkan ke Jalan
menuju simpang dimana pendekat Selatan Mahendradatta Selatan untuk kembali
hanya berfungsi sebagai penerima arus masuk ke jalan Teuku Umar Barat.
keluar dari simpang. dengan tidak Berikut dapat dilihat hasil analisis dengan
memasukkan arus ke dalam Simpang Alternatif-3, seperti tabel dibawah ini.
Jalan Teuku Umar Barat – Jalan Gunung
69
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No. 1, Januari 2011
94
Fase I
Utara
All Red Intergreen All Red
21 2 34 3 2 51 2
Fase II
Barat
62
All Red All Red Intergreen
2 2 48 3 2
Fase III
Timur
110
Waktu Siklus 110 Detik
70
Analisis Kinerja Simpang Bersinyal ………................................……………............. Wikrama
71