net/publication/322036904
CITATIONS READS
0 11,973
3 authors:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Pengaruh Katalis Homogen dan Heterogen Pada Proses Reaksi Transesterifikasi View project
Pengaruh Katalis Homogen dan Heterogen Pada Proses Reaksi Transesterifikasi View project
All content following this page was uploaded by Ardita Elliyanti on 24 December 2017.
Review Artikel
ABSTRAK
Reaksi transesterifikasi atau disebut juga reaksi alkoholisis merupakan reaksi antara alkohol dengan
ester untuk menghasilkan alkil ester. Tujuan dari proses transesterifikasi ialah pembuatan biodiesel yang
berguna sebagai bahan bakar alternative terbarukan. Sintesis biodiesel dapat dilakukan tanpa pemurnian
melalui esterifikasi dan reaksi transesterifikasi menggunakan katalis Aktivitas reaksi transesterifikasi tersebut
dipengaruhi oleh jenis katalis homogen seperti NaOH, H2SO4, dan KOH atau katalis heterogen seperti
CaOZnO, SrO·SiO2, dan K3PO4. Katalis heterogen lebih umum digunakan dalam proses reaksi
transesterifikasi dibandingkan dengan katalis homogen karena dapat menghasilkan yield proses
transesterifikasi lebih tinggi. Katalis heterogen CaOZnO, SrO.SiO2, dan K3PO4 memberikan hasil yield
sebesar 96,49%; 96,66%; dan 101,7% sedangkan katalis homogen NaOH, H2SO4menghasilkan yield 83,33%
dan KOH menghasilkan yield sebesar 95,15%
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN .................................................................................................................................................... 1
II.HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 1
2.1 Transesterifikasi Tanpa Katalis ................................................................................................................ 1
2.2 Transesterifikasi dengan Katalis ......................................................................................................... 1
2.2.1 Katalis Homogen ............................................................................................................................ 1
2.2.2 Katalis Heterogen ........................................................................................................................... 2
III. KESIMPULAN ...................................................................................................................................................... 3
IV. DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................. 4
1
produk biodiesel optimal seiring dengan meningkatnya dikalsinasi pada temperatur 800°C selama 6 jam,
rasio berat metanol. Namun ketika jumlah metanol sedangkan untuk ZnO dikalsinasi pada temperatur 450°C
kelebihan, tidak berpengaruh signifikan terhadap produk selama 6 jam. Dalam proses karakterisasi zat padat
biodiesel yang dihasilkan. Dalam konsentrasi tinggi digunakan instrument XRD dan FTIR [8].
metanol pemurnian produk yang melalui pemisahan dari Dalam proses ini juga dilakukan reaksi
metanol ini memerlukan waktu yang lama dalam transesterifikasi dalam kondensor refluks dalam labu
prosesnya [6]. ukur. Lalu dilakukan pengadukan 1250 rpm untuk
2.2.1.2 Katalis KOH menghilangkan efek perpindahan massa eksternal.
Sintesis biodiesel dari minyak Kemiri Sunan Minyak kelapa sawit bekas dicampurkan dengan
(Reutealis trisperma) telah berhasil dilakukan tanpa methanol dalam gelas reaktor. CaOZnO dialiri gas N2
pemurnian melalui esterifikasi dan reaksi transesterifikasi dalam tabung pada temperatur 800°C selama 1 jam.
menggunakan katalis KOH dengan variasi konsentrasi Kemudian campuran tersebut dipanaskan pada
yaitu 0,5%, 1,0%, 1,5%. 2,0%berat [7]. temperatur 65°C selama 3 jam dan ditambahkan HCl
Reaksi transesterifikasi berlangsung selama 1 jam untuk menetralkan CaO. Didalam corong pemisah
pada temperatur 65°C dan dihasilkan produk metil ester ditambahkan di-klorometana, ester, mono, di, trigliserida,
dan metanol yang masih bercampur kemudian kedua dan metil ester pada lapisan atas [8].
produk tersebut dipisahkan. Kemudian untuk mengetahui Sedangkan pada lapisan atas ditambahkan
metil esternya maka dilakukan analisis menggunakan gliserol, methanol, residu HCl dan CaCl 2. Didapatkan
Kromatografi Gas 7600 [7]. Variasi konsentrasi katalis kandungan metil ester pada lapisan CaO, CaOZnO 0,08,
berpengaruh terhadap yield biodisel seperti ditunjukan dan CaOZnO0,25 lebih besar dibandingkan ZnO yang
pada gambar 2 grafik yield biodisel dengan konsentrasi akan dianalisis dengan Gas-Chromatography (GC).
katalis Produk yang terbentuk pada proses transesterifikasi kali
Pada grafik terlihat bahwa terjadi peningkatan ini yaitu metil ester, monogliserida, digliserida, trigliserida,
pada variasi konsentrasi 0,5%-1,0%berat yaitu dari dan gliserol sebagai produk samping. Pada tabel 1 telah
78,71% menjadi 83,33 % sedangkan pada variasi dirangkum perhitungan dari produk transesterifikasi.
konsentrasi 1,0%berat menuju 2,0%berat mengalami Didapatkan produk metil ester lebih banyak dibandingkan
penurunan. Pada percobaan yang dilakukan ini kondisi produk lainnya, sehingga reaksi transesterifikasi berhasil
optimum yang didapatkan adalah pada temperatur 65°C dilakukan untuk ketiga katalis. Sedangkan untuk katals
dengan waktu 1 jam menggunakan katalis KOH 1,0%berat ZnO, lapisan organik masih berbentuk minyak, sehingga
dengan hasil yield biodisel sebesar 83,33% [7]. sulit disuntikkan ke Gas Chromatography (GC). Tabel 1
juga menunjukkan urutan produk, rendemen dari besar
85 ke kecil yaitu CaO > CaOZnO0.08> CaOZnO0.25 > ZnO.
80 Oleh karena itu, hasil metil ester dalam keempat katalis
75 berkisar 75-97% dengan kandungan CaO pada masing-
70 masing katalis 0-89% [8].
65
60 Tabel 1. Persen hasil metil ester dengan katalis CaO,
55 CaOZnO0,08 , CaOZnO0,25, ZnO
0,5 1 1,5 2 Katalis % Hasil Metil Ester
Konsentrasi Katalis (wt%) CaO 96.49
CaOZnO0.08 93.57
Gambar 2. Yield biodisel dengan variasi konsentrasi KOH
CaOZnO0.25 87.55
temperatur 65°C selama 1 jam [7].
ZnO 75.26
2.2.2 Katalis Heterogen
2.2.2.1 Katalis CaOZnO 2.2.2.2 Katalis SrO.SiO2
Sintesis katalis CaOZnO telah berhasil dilakukan Sintesis biodiesel dari minyak kedelai telah
dengan pencampuran Zn, Ca(CH3COO)2.H2O, dan berhasil dilakukan dengan katalis SrO.SiO2melalui metode
Zn(CH3COO)2.H2O dengan H2O dicampur secara sol-gel. Silika sol-gel dibuat menggunakan silika dengan
terpisah dengan metode ko-presipitasi. Endapan Zn dan mencampurkan NaOH 5%, Selanjutnya diaduk selama 3
CaO dapat dibuat dengan pengadukan H2C2O4.2H2O jam. Kemudian dilarutkan Sr(NO3)2.2H2O ke dalam air
selama 12 jam pada temperatur kamar. Endapan dicuci dengan komposisi yang diinginkan. Dibuat berbagai
dengan H2O dan aseton, kemudian dikeringkan dalam komposisi mol dengan rasio 3:2, 2:4, dan 2:7 untuk
oven semalam. Prosedur yang sama dilakukan pada melakukan sintesis. Campuran larutan tersebut diaduk
rasio Ca ke Zn. Untuk penggunaan katalis, CaO selama 3 jam dengan kecepatan 450 rpm supaya
3
terbentuk Strontium silikat. Selanjutnya ditambahkan selama 24 jam pada temperatur 60°C selanjutnya selama
dengan perlahan larutan HNO3 ke dalam strontium silikat 24 jam pada temperatur 110°C. Untuk menghasilkan
sehingga terbentuk gel dan kemudian disaring lalu dicuci biodiesel, digunakan katalis K3PO4 dengan variasi
menggunakan air [9]. konsentrasi 5, 10, dan 15%berat. Katalis K3PO4
Setelah bersih, Gel dikeringkan menggunakan dikeringkan pada temperatur 110°C selama 24 jam,
oven dengan temperatur 105°C selama 3 jam dan setelah selanjutnya dikalsinasi pada temperatur 550°C selama
kering dihancurkan hingga terbentuk bubuk strontium 10 jam hingga menghasilkan NaZSM-5. NaZSM-5 yang
silikat. Bubuk strontium silikat selanjutnya dikalsinasi dihasilkan dengan variasi konsentrasi K3PO4 sebesar 5,
selama 4 jam dengan temperatur 800°C. Gas 10, dan 15% berat diberi label NZ, NZK5, NZK10 dan
Chromatography (GC) digunakan untuk mengetahui NZK15.
komposisi katalis yang optimum dan untuk menentukan Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa hubungan
jenis metil ester. Dalam proses transesterifikasi presentase kristalinitas dengan presentase K3PO4 pada
menggunakan reaktan minyak dengan metanol dan sintesis NaZSM-5. Seiring dengan meningkatnya jumlah
menggunakan katalis dengan perbandingan rasio SiO:SrO K3PO4 pada sintesis NaZSM-5 maka presentase
yaitu 0:1, 1:0, 3:2, 2:4 dan 2:7 dengan variasi waktu 30, kristalinitas menurun [10].
60, 90, dan 120 menit [9].
Dalam proses transesterifikasi ini dilakukan refluks Tabel 2. Hubungan presentase kristalinitas dengan presentase
pada campuran dengan temperatur 65°C selama 30 menit K3PO4 pada sintesis NaZSM-5 [10]
Intensitas %
dan diaduk dengan kecepatan 300 rpm. Kemudian Sampel 2ϴ I/Io
(I) kristalinitas
dibiarkan selama 24 jam. Selanjutnya campuran tersebut
NZ 23,1 376,70* 1 100
disaring untuk memisahkan produk dan katalis [9].
NZK 5 23 334,18 0,89 89
NZK 10 23,01 314,18 0,83 83
NZK 15 23 271,5 0,72 72
% Konsentrasi
IV. DAFTAR PUSTAKA [12] Iryani, A., Hartanto, D. 2017. "Textile Dyes Removal
[1] Wilhelm Riemenschneider dan Hermann M. Blot. By ZSM-5 From Bangka Kaolin", International
2005. “Ester, Organic” Ullmann’s Encylopedia of Conference of the Indonesian Chemical Society
Industrial Chemistry. Wiley-VCH. Weinheim. 2017, At Palembang, Indonesia, Volume: 6, xx-xx
[2] Hambali, E., Mujdalifah, S., Tambunan, A. H.,
Pattiwiri, A. W., Hendroko, R. 2017. Teknologi
Bioenergi. Jakarta : Agro Media Pustaka.
[3] Prasetyoko D., Qoniah, I. 2010. “Penggunaan
Cangkang Bekicot sebagai Katalis Untuk Reaksi
Transesterifikasi Refined Palm Oil”. Prosiding
Skripsi. 2010/2011.[2
[4] Prasetyoko D., Holilah, H., Oetami, T. P., Santosa E.
B., Zein, Y. M., Bahruji H., Fansuri H., Ediati R.,
Juwari J., 2015. The Potential of Reutealis
Trisperma Seed as a New Non-Edible Source for
Biodiesel. Biomass Conver, Biorefinery. 5 (4): 347-
353.
[5] Marchetti JM, Errazu AF. 2008. Esterification of Free
Fatty Acids Using Sulfuric Acid as Catalyst in the
Presence of Triglycerides. Biomass Bioenergy
32:892–895
[6] Dehkordi AM, Ghasemi M. 2012. Transesterification
of Waste Cooking Oil to Biodiesel Using Ca and Zr
Mixed Oxides as Heterogeneous Base Catalysts.
Fuel Process Technol. Vol. 97:45–51
[7] Prasetyoko D., Anggraini, S.D., Utami, T.P. 2013.
Sintesis dan Karakterisasi Biodiesel dari Minyak
Kemiri Sunan (Reutealis Trisperma Oil) dengan
Katalis KOH (Variasi Konsentrasi Katalis). Jurnal
MIPA 36 (2): 178-184
[8] Prasetyoko, D., Ediati, R., Hartanto, D., Yulianti C. H.,
Tri, P. E., Chisaki, Y., Purbaningtyas T. E., Jalil A.
A., Ku Hitam C. K. N. L. C. 2014. Synthesis of
CaOZnO Nanopartikels Catalyst and Its
Application in Transesterification of Refined Palm
Oil.Bulletin of Chemical Reaction Engineering &
Catalysis; Semarang Vol. 9, Iss. 2: 100-110
[9] Prasetyoko,D. Widiarti, N., Suryana, L.A., Wijayat,N.,
Rahayu,E.F.,Harjito,H., Wardhana,S.B.,
Suprapto,S. 2017. Synthesis of SrO.SiO2 Catalyst
and Its Application in the Transesterification
Reactions of Soybean Oil. Bulletin of Chemical
Reaction Engineering & Catalysis. 12 (2). 299-305
[10] Prasetyoko, D., Samik, Ediati, R. 2014.
Characterization K3PO4/NaZSM-5 Using XRD and
FTIR as A Catalyst to Produce Biodiesel.
Proceeding of International Conference on
Research, Implementation and Education of
Mathematics and Sciences, Vol. ISBN. 978 – 979-
99314 – 8 – 1
[11] Hartanto D., Prasetyoko D., Saputro O., Utomo W.P.,
Rosyidah A., Sugiarso D., Ersam T., Nur H. 2016.
Synthesis of ZSM-5 directly from kaolinwithout
organic template: Part-1: Effect of crystallization
time, Asian Journal of Chemistry 28 (1), 211